Oleh:
FAJAR SETIAWAN
2311103010068
Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kategori sempurna. Maka dari itu praktikan dengan hati dan tangan terbuka
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan yang
akan datang. Dalam kesempatan ini praktikan tidak lupa menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam dalamnya kepada semua pihak asisten lab yang telah
memberikan bantuan langsung dalam menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktikum.................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3
BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................... 5
3.3 Cara Kerja.................................................................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 6
4.1 Hasil Pengamatan...................................................................................... 6
4.2 Pembahasan............................................................................................... 6
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 8
5.2 Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 9
LAMPIRAN..............................................................................................................10
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuhan sebagai
organisme terdapat suatu
unit-unit. Unit terkecil
1
dalam suatu organisme
adalah sel.Beberapa
referensi menyebutkan
bahwasanya sel
adalah segumpal
protoplasma yang berinti,
sebagai individu yang
berfungsi
menyelenggarakan seluruh
aktivitas untuk kebutuhan
hidupnya. Sel sendiri
sebagai
dasar menyusun suatu
organisme yang terdiri dari
inti (nukleus) yang
terbungkus oleh
2
membran atau struktur
serupa tanpa membran
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari bagan perahu.
2. Untuk mengetahui kontruksi pada alat tangkap bagan perahu.
3. Untuk mengetahui metode penangkapan ikan pada alat tangkap bagan perahu.
4. Untuk mengetahui hasil tangkapan dari bagan perahu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagan adalah salah satu jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di tanah air
untuk menangkap ikan pelagis kecil, dan sudah dikenal di seluruh Indonesia. Bagan
dalam perkembangannya telah banyak mengalami perubahan baik bentuk maupun
ukuran yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan daerah
penangkapannya. Berdasarkan cara pengoperasiannya, bagan dikelompokkan dalam
jaring angkat (lift net), namun karena menggunakan cahaya lampu untuk
mengumpulkan ikan maka disebut juga light fishing (Rahmat, 2020).
Penangkapan merupakan bagian yang penting dalam mengelola sumber daya
hayati perairan, dimana kegiatan ini difokuskan untuk mengeksploitasi sumber daya
hayati yang akan menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem didalamnya. Alat
penangkapan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil
tangkapan, dimana dalam melakukan penangkapan harus menggunakan alat
tangkap agar ikan lebih mudah ditangkap. Pentingnya suatu alat tangkap tersebut
agar dalam melakukan penangkapan dapat memperoleh hasil yang optimal dan tidak
merusak ekosistem perairan (Sagala, 2020).
4
Bagan merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai
pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan.
Indonesia bagan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1950 dan sekarang
telah banyak mengalami perubahan. Bagan pertama sekali digunakan oleh nelayan
Makassar dan Bugis di Sulawesi selatan, kemudian nelayan daerah tersebut
membawanya ke mana-mana dan akhirnya hampir dikenal di seluruh Indonesia.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan sumber daya ikan adalah
kurang selektifnya berbagai jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan
Karena kebutuhan ikan yang cukup banyak dan tanpa melihat ukuran ikan yang
ditangkap maka terkadang ikan yang ditangkap tidak layak (Surbakti, 2021).
Jenis hasil tangkapan bagan perahu adalah kelompok ikan pelagis kecil yang
reaktif terhadap cahaya. Pola kedatangan ikan di sekitar sumber cahaya ada yang
langsung menuju sumber cahaya dan ada juga yang hanya berada di sekitar sumber
pencahayaan. Ikan-ikan yang pola kedatangannya tidak langsung masuk ke dalam
sumber cahaya diindikasikan mendatangi cahaya karena ingin mencari makan.
Selain itu pola kedatangan ikan di sekitar sumber cahaya berbeda-beda, tergantung
jenis dan keberadaan ikan di perairan, sehingga sumber daya ikan mempengaruhi
hasil tangkapan (Nurlindah, 2019).
Pada umumnya target tangkapan utama dari bagan perahu merupakan ikan-
ikan pelagis kecil, ikan-ikan tersebut biasanya memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Diantaranya ikan Teri (Stolephorus Sp), Cumi-cumi (Loligo Sp), Peperek
(Leiognathus Sp), Kembung (R. Negletus), Selar (S. Leptolepis) dan ikan Layur (T.
Lepturus). Namun hasil tangkap tersebut bersifat fluktuatif, yang biasanya
dipengaruhi oleh zona daerah potensial dan musim penangkapan ikan baik secara
spasial maupun temporal (Rumpah, 2021).
5
BAB III
METEDEOLOGI PRAKTIKUM
6
1. Proyektor Infokus 1 Unit Sebagai alat untuk menampilkan materi
presentasi.
2. Laptop 1 unit Sebagai tempat materi ppt
3. Alat tulis 1 unit Sebagai alat tulis
BAB IV
HASIL DARI PEMBAHASAN
No Gambar Keterangan
1 1.Rumah bagan
2.Bangunan bagan
3.Perahu
4.Roller
5.Pemberat
6.Jangkar
7
7.Jaring
8.Tali Temali
4.2 Pembahasan
Bagan adalah suatu alat penangkapan ikan yang menggunakan jaring dan
lampu sehingga alat ini bisa digunakan untuk light fishing (pemancingan cahaya).
Bagan diarungkan ke laut untuk menangkap ikan, cumi-cumi, dan udang, dan tetap
berada di laut selama beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan. Hasil tangkapan
akan diangkut ke darat menggunakan kapal lain. Bagan terdiri dari banyak jenis dan
model seperti bagan tancap, rakit, perahu dan lainnya. Namun pada praktikum kali
ini kita akan lebih berfokus pada bagan perahu.
Bagan perahu (boat lift nets) adalah alat penangkap ikan yang dioperasikan
dengan cara diturunkan ke kolom perairan dan diangkat kembali setelah banyak ikan
diatasnya, dalam pengoperasiannya menggunakan perahu untuk berpindah-pindah ke
lokasi lainnya yang diperkirakan banyak ikannya. Bagan perahu adalah jenis alat
tangkap yang dioperasikan dengan cara menarik ke atas dari posisi vertikal yang
dilengkapi untuk menangkap ikan yang ada di atasnya dengan menyaring air. Bagan
dalam perkembangannya telah mengalami banyak perubahan baik dalam bentuk
maupun ukuran sesuai dengan daerah penangkapan ikannya.
Bagan perahu ( boat lift net) merupakan alat tangkap yang menggunakan lampu
atau cahaya sebagai alat bantu penangkapan. Operasi penangkapan tidak
dimungkinkan dilakukan pada siang hari atau saat sinar bulan terang, karena cahaya
menyebar merata di permukaan air. Terdapat tiga jenis warna lampu yang sering
dipakai oleh nelayan bagan dalam proses penangkapan ikan yaitu lampu berwarna
merah, hijau dan putih. Jenis lampu tersebut juga harus memiliki kualitas yang baik
agar cahaya yang dihasilkan mampu memikat ikan untuk datang kebanyakan nelayan
menggunakan lampu jenis LED dan petromax.
Hasil tangkapan sangat dipengaruhi oleh faktor perubahan hari bulan, waktu
penangkapan dan interaksi keduanya, namun untuk ikan demersal hanya dipengaruhi
oleh waktu penangkapan, selain penentuan daerah penangkapan ikan, faktor lain
8
yang penting dalam perikanan menggunakan alat bantu lampu adalah memastikan
gerombolan ikan berada dalam areal penangkapan ikan. Gerombolan ikan hanya
akan tertarik pada cahaya apabila intensitas cahaya dipasang di atas permukaan air
bisa menjangkau gerombolan ikan. Kemudian terbatasnya kemampuan intensitas
cahaya untuk menjangkau gerombolan ikan bergantung pada besarnya intensitas
cahaya di dalam perairan, hal ini terjadi karena beberapa ikan memiliki swimming
layer yang berbeda-beda. Jenis ikan hasil tangkapan nelayan bagan perahu
umumnya menargetkan ikan berjenis pelagis yaitu ikan yang berada di permukaan
air.
Alat tangkap bagan perahu merupakan alat tangkap yang berbentuk persegi
empat yang memiliki panjang dan lebar yang sama. Konstruksi alat tangkap bagan
perahu ini terdiri dari jaring, bambu, pipa besi, tali temali, lampu dan kapal
bermesin. Bagian jaring dari bagan ini terbuat dari bahan jaring yang dibentuk
Menjadi kantong. Bagian kantong terdiri dari lembaran-lembaran jaring yang
dirangkai atau dijahit sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kantong
berbentuk bujur sangkar yang dikarenakan adanya kerangka yang dibentuk oleh
bambu dan pipa besi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Bagan perahu umumnya adalah alat tangkap ikan yang bersifat pasif namun
bisa berpindah tempat dikarenakan ada perahu mesin yang menjalankan nya.
2. Kontruksi bagan perahu cenderung lebih sulit dibandingkan dengan bagan
jenis lainnya dikarenakan menggunakan perahu untuk pengoperasiannya.
3. Metode penangkapan ikan dengan bagan perahu lebih banyak ke yang pasif
dari pada yang aktif.
9
4. Bagan perahu memiliki target atau hasil tangkapan utama yakni ikan-ikan
pelagis.
5.2 Saran
Semoga kedepannya praktikum bisa lebih kondusif dan tertib agar tidak
menghambat proses praktikum. Pertemuan yang singkat membuat asleb dan
praktikan harus profesional dalam melakukan praktikum agar mudah dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurlindah, et, al, 2019. Perbedaan Produksi Bagan Perahu Berdasarkan Periode
Bulan Di Perairan Kabupaten Barru. Jurnal Ippteks PSP. Vol. 4 hal 120-127.
Rahmat, et, al, 2020. Karakteristik Bagan Perahu Di Perairan Kwandang, Gorontalo
Utara. Jurnal BTL. Vol. 16 hal 79-82.
10
Rumpah, et, al, 2021. Pemetaan Zona Daerah Penangkapan Ikan Dengan Bagan
Perahu Cungkil Berdasarkan Time Series Pada Perairan Teluk Bone. Jurnal
Airaha. Vol. 10 hal 56-67.
Sagala, et, al, 2020. Studi Kontruksi Alat Tangkap Bagan Perahu (Boat Lift Net) 30
GT Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga Kelurahan Pondok
Batu Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Fisheries And Marine.
Vol. 3 hal 1-13.
Surbakti, et, al, 2021. Analisis Komposisi Hasil Tangkapan Bagan Perahu dan Tancap
Di Perairan Teluk Kupang. Jurnal Marine Research. Vol. 10 hal 117-122.
LAMPIRAN
Lampiran Dokumentasi
11
Gambar Proses Pembuatan Laporan. Gambar Bagan Perahu
12