Anda di halaman 1dari 14

KOMPOSISI JENIS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI

KMN. XX YANG BEROPERASI DI WPP. XX TERHADAP


IKAN HASIL TANGKAPAN

PROPOSAL KERJA PRAKTIK AKHIR (KPA)


PROGRAM STUDI TEKNIK PENANGKAPAN IKAN

Oleh:

MUH. NAUFAL GIFFAR B. P


NIT 21.1.05.050

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE
2023
LEMBAR PENGESAHAN

i
KOMPOSISI JENIS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI
KMN. XX YANG BEROPERASI DI WPP. XX TERHADAP
IKAN HASIL TANGKAPAN

Proposal KPA telah disetujui oleh;

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Asia, ST., M.Si Paduartama Tandipuang S.Pi.,


NIP. 19721130 2005 2 001 M.Si
NIP. 19880424201902 1 005

Diketahui oleh
Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Dr. Muhammad Hery Riyadi Alauddin, S.Pi., M.Si.


NIP. 19740304 199903 1 002

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang telah banyak memberikan nikmat, taufik, dan hidayahnya. Sehingga penulis
diberikan ruang dan waktu,untuk menyelesaikan Proposal Kerja Praktik Akhir
(KPA).
Penulisan akhir ini merupakan sebuah fase dalam menempuh pendidikan
di perguruan tinggi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Perikanan pada Program
Studi Teknik Penangkapan Ikan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone.
Penulis yakin bahwa tugas akhir ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan
dan dukungan dari semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal
ini. Atas dedikasi tersebut, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muhammad Hery Riyadi Alauddin, S.Pi., M.Si. sebagai


Direktur Politeknik Kelautan Perikanan Bone atas izin pelaksanaan
KPA.
2. Bapak Arham Rumpa, S.St.Pi.,M.Si selaku Ketua Prodi Teknik
Penangkapan Ikan.
3. Panitia KPA Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone Tahun
Akademik 2022/2023.
4. Ibu Dr. Asia, ST, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Paduartama
Tandipuang S.Pi., M.Si. selaku Pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan kritikan secara mendalam, koreksi dan revisi terhadap
sejumlah informasi.
5. Ayah, ibu, keluarga, serta teman-teman dan seluruh civitas akademik
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone atas dukungan serta doanya.

Diluar itu, saya sebagai manusia bisa menyadari sepenuhnya bahwa


masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan tugas ini.Oleh sebab itu dengan
segala kerendahan hati saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Semoga Proposal KPA ini dapat memberikan
manfaat bagi kemajuan disektor Kelautan Perikanan.

DAFTAR ISI

iii
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................... 2
II. Tinjauan Pustaka...................................................................................... 3
2.1 Kapal Penangkapan Ikan .................................................................... 3
2.2 Alat Tangkap Ikan ............................................................................... 4
2.3 Alat Navigasi.........................................................................................
2.4 Alat Bantu Penangkapan ..................................................................... 4
2.5 Pengoperasian Alat Tangkap ............................................................. 5
2.6 Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground)....................................... 6
2.7 Hasil Tangkapan................................................................................... 6
III. METODE PRAKTIK................................................................................... 10
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................... 10
3.3.1 Sarana dan Prasarana...................................................................... 10
3.3. Analisis Hasil Tangkapan Purse seine................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

DAFTAR GAMBAR

iv
Gambar Halaman

1. Desain alat tangkap Purse seine.................................................................... 4

BAB I

v
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintah dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi
(DKP RI, 2001).
Sumberdaya ikan yang bersifat multispesies di perairan Indonesia dan
ikan bergantung pada lingkungannya menyebabkan adanya dampak pola
penyebaran ikan dan mengakibatkan adanya perbedaan daerah penangkapan
ikan, jumlah jenis ikan yang tertangkap. Karakteristik multispesies
padasumberdaya ikan menyebabkan dalam kegiatan penangkapan ikan
menggunakan berbagai jenis alat tangkap ikan pelagis kecil adalah kelompok
besar ikan yang membentuk schooling di dalam kehidupannya dan mempunyai
sifat berenang bebas dengan melakukan migrasi secara vertikal maupun
horizontal mendekati permukaan dengan ukuran tubuh relatif kecil (Widodo,
1997).
Purse Seine merupakan alat tangkap aktif karena dalam operasi
penangkapan kapal melakukan pelingkaran jaring pada gerombolan ikan, lalu
bagian bawah jaring dikerucutkan dengan menarik purse line. Dengan kata lain,
ikan yang tertangkap di dalam jaring tidak dapat meloloskan diri. Fungsi bagian
jaring bukan sebagai penjerat, melainkan sebagai dinding yang akan
menghalangi ikan untuk lolos (Von Brandt, 1984)
Konstruksi alat tangkap merupakan gambaran umum yang
menggambarkan bentuk dan bagian-bagian dari alat tangkap dengan jelas.
Konstruksi bagian utama dari purse seine terdiri dari sayap, body, dan bunt.
Memiliki bagian penunjang yaitu, tali ris atas, tali ris bawah, tali pemberat, tali
kerucut, tali cincin, pemberat dan pelampung.(Arya Rizky 2022)

1.2 Tujuan

vi
1. Mengetahui biaya operasional di KMN. XX
2. Menegtahui titik koordinat setiap kali setting
3. Mengidentifikasi komposisi hasil tangkapan Purse Seine di KMN. XX

vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapal Penangkapan Ikan


Kapal adalah alat apung dengan bentuk dan jenis apapun Kapal atau
Perahu Penangkapan merupakan sarana pendukung dalam operasi
penangkapan ikan, dimana berfungsi sebagai alat transportasi diperairan. Kapal
Purse seine adalah kapal yang secara khusus dirancang dan dibagun untuk
digunakanmenangkap ikan dengan alat tangkap jenis Purse seine atau sering
juga disebut pukat cincin, sekaligus menampung, menyimpan, mendinginkan dan
mengangkut hasil tangkapannya.(Samuel boneparte 2017).
Pengoperasian alat tangkap ini dibutuhkan unit penangkapan yaitu
berupakapal. Kapal ini berfungsi ketika pengoperasian yaitu untuk melingkarkan
jaring pada gerombolan ikan. Kapal yang digunakan yaitu jenis kapal Purse seine
yang biasanya kapal ini terbuat dari bahan kayu. Untuk ukuran kapal ini cukup
relatif tergantung dari skala penangkapan mulai dari yang ukurannya kecil antara
10-30 GT dengan kekuatan mesin 20 HP, ukuran sedang antara 30-50 GT
dengan kekuatan mesin 120 HP, hingga ukuran yang besar 50-100 GT dengan
kekuatan mesin 300-360 HP (Ayodyoa, 2003).

2.2 Alat Tangkap Ikan


Purse seine adalah alat penangkapan ikan yang berbentuk kantong
dilengkapi dengan cincin dan tali purse line yang terletak dibawah tali ris bawah
berfungsi menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara
menarik tali purse seine line sehingga jarring membentuk kantung.
Alat penangkapan ikan Purse seine ini termasuk ke dalam klasifikasi
pukat kantong. Pukat cincin (Purse seine) merupakan alat tangkap yang lebih
efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis di sekitar permukaan air. Pukat cincin
(Purse seine) dibuat dengan dinding jaring yang panjang, dengan panjang jaring
bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Dengan bentuk
kontruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang berbentuk permanen pada
jaring pukat cincin (Purse seine). Karakteristik jaring pukat cincin (purse seine)
terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jaring (hetydkk,2012).

viii
Pukat cincin (purse seine) adalah alat tangkap yang digunakan untuk
menangkap ikan pelagis yang bergerombol. Purse Seine waring terdiri dari
badan jaring, kantong, selvedge, pelampung, pemberat, tali ris atas, tali ris
bawah, tali kerut dan cincin-cincin. Memiliki panjang sekitar 400 meter dan lebar
10 meter, tali risnya berdiameter 8-10 mm dan pada bagian sayap badan dan
kantongnya memiliki ukuran mata dan jaring yang sama yaitu berbentuk
waring(dedi.2021)

Gambar 1. Desain alat tangkap Purse seine

2.3 Alat Navigasi


Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain
dengan lancar aman dan efisien. Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk
membantu dalam bernavigasi Alat Navigasi yang biasa digunakan di kapal
diantaranya :
a) Kompas
Kompas, merupakan alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah
panah penunjuk magnet yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan
magnet bumi secara akurat, sehingga sangat membantu dalam bernavigasi.
b) GPS ( Global Position System)
GPS adalah Sistem Radio Navigasi dan penentuan posisi menggunakan
Satelit. GPS digunakan sebagai, untuk menentukan posisi lintang dan bujur
kapal, Untuk mengetahui kecepatan kapal, dapat mengetahui jarak tempuh
kapal.

ix
2.4 Alat Bantu Penangkapan Ikan
Menurut keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.
60/MEN/2010 produktivitas kapal penangkapan ikan merupakan tingkat
kemampuan memperoleh hasil tangkapan ikan yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan ukuran kapal, jenis bahan, kekuatan mesin kapal, jenis alat
penangkapan ikan yang digunakan, jumlah trip operasi penangkapan pertahun,
kemampuan tangkap rata-rata pertrip dan wilayah penangkapan ikan.
Produktivitas kapal penangkapan ikan ditetapkan per Gross Tonnage (GT) per
tahun berdasarkan perhitungan jumlah hasil tangkapan ikan per kapal dalam 1
tahun dibagi besarnya GT kapal yang bersangkutan (KKP 2010). Choliq et al.
dalam Setyorini et al. (2009) menyatakan bahwa pengukuran produktivitas alat
tangkap dapat mencakup produktivitas per unit alat tangkap, produktivitas per
ABK.

2.5 Pengoperasian Alat Tangkap


Penangkapan ikan dengan menggunakanpurse seine prinsipnya yaitu
dengan melingkari gerombolan ikan(schooling),selanjutnya bagian bawah jaring
dikerutkan sehingga ikan tujuan penangkapanakan terkurung dan pada akhirnya
ikan terkumpul pada bagian kantong. Haltersebut dapat memperkecil ruang
lingkup gerakan ikan sehingga ikan tidakdapat melarikan diri dan ikan tertangkap.
Adapun tahapan yang harus diperhatikan dalam operasi penangkapan yaitu:
a) Arah angin, yaitu jaring harus di atas, maksudnya jaring berada dimana
arah angin datang sedangkan kapal penangkap berada setelah alat
tangkap sehingga kapal tidak akan masuk ke dalam lingkaran purse
seine, sebab kapal lebih cepat terbawa angin dibandingkan dengan alat
tangkap.
b) Arah arus, kebalikan dari arah angin, yaitu kapal harus berada di atas
arus sehingga alat tangkap tidak hanyut di bawah kapal.
c) Arah pergerakan gerombolan ikan. Jaring harus menghadang arah
pergerakan gerombolan ikan sehingga ikan yang telah dilingkari tidak
dapat meloloskan diri.
d) Arah datangnya sinar matahari.

x
2.6 Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground)
Daerah penangkapan atau lazim disebut “ fishing ground” adalah
suatu daerah dimana ikan dapat ditangkap dengan hasil tangkapan ikan
yang mengguntungkan. Syarat daerah penangkapan pengoperasian purse
seine,Bukan daerah yang dilarang menangkap ikan,Terdapat ikan pelagis
yang bergembolan,Perairan relatif lebih dalam dibandingkan dengan
dalamnya jaringan.Operasi penangkapan yang membutuhkan rumpon
sebagai alat bantu menangkap ikan, maka kapal penangkap tersebut
setelah sampai daerah penangkapan yang diinginkan maka rumpon
diturunkan ke dalam perairan dan diberi pelampung tanda kemudian
ditinggalkan, biasanya nelayan membawa lebih dari satu rumpon
(Perkasa,2004).

2.7 Hasil Tangkapan


Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari Purse seine
adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”,yang berarti ikan-ikan
tersebut haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada dekat dengan
permukaan air sea surface dan sangatlah diharapkan pula agar densitas
soal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dengan ikan lainnya haruslah
sedekat mungkin.
Hasil tangkapan utama purse seine (pukat cincin) pada umunya
adalah ikan pelagis kecil yang bergerombol (schooling) di permukaan laut
seperti ikan layang (Decapterus sp), ikan selar (Caranx sp), ikan lemuru
(Sardinella sp), ikan kembung (Rastrelliger sp), ikan tongkol
(Auxisthazard), dan ikan tembang (Sardinella fibriata). Jenis ikan tersebut
dapat di tangkap di perairan Indonesia. (Anonim, 2007).

xi
III. METODE PRAKTIK

III.1 Waktu dan Tempat


Kerja Praktik Akhir (KPA) ini dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan
Desember 2032 sampai April 2024. Tempat Praktek Kerja Praktik Akhir (KPA) ini
dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo Kel. Bajomulyo
Kec.Juwana, Kab. Pati, Jawa Tengah.

III.2 Alat dan Bahan


Untuk mendapatkan data yang diinginkan perlu disiapkan alat dan bahan
untuk menunjang kegiatan KPA ini. Bahan yang digunakan adalah hasil sampel
berupa ikan hasil tangkapan yang tertangkap oleh alat penangkapan ikan purse
seine di kapal x PPP Bojomulyo. Alat yang dimaksud meliputi :

III.2.1 Sarana dan Prasarana


Pada kegiatan Praktek KPA yang akan dilakukan, maka untuk
menunjang kegiatan KPA dalam pengoperasian alat tangkap pukat cincin,
maka diperlukan sarana dan prasarana, sebagai berikut :
a) Satu unit kapal sebagai transportasi untuk melakukan operasi
penangkapan ikan.
b) Satu unit alat tangkap sebagai alat penangkapan ikan.
c) Satu set alat navigasi eletronik,mendukung proses titik kapal,dalam
melakukan pelayaran dan menentukan daerah fishing ground.
d) Satu set alat bantu,untuk mendukung proses penangkapan ikan
diatas kapal.
e) Speed boat,untuk membantu proses setting dan hauling saat
beroperasi.
f) Mesin,sebagai alat penggerak untuk menjalankan kapal dalam
melakukan pelayaran.

xii
III.3 Analisis Hasil Tangkapan Purse Seine
Analisis hasil tangkapan purse saine dapat dilakukan melalui
pendekatan produksi kapal purse saine setiap tripnya dan produksi per
ukuran kapal yang digunakan dalam kurun waktu setahun . Hasil tangkapan
purse seine terdiri dari 6 spesies, yaitu ikan layang (Decapterus macarellus), ikan
kembung (Restrelliger brachysoma), ikan lemuru (Sardinella lemuru), ikan
tembang (Sardinella gibbosa), ikan tongkol (Allothunnus fallai) dan ikan petek
(Leiognathus aureus). Komposisi biomass spesies hasil tangkapan purse seine
terbesar ialah ikan Kembung sebesar 8290 kg dengan nilai presentasi komposisi
39.21%. Variasi rata-rata jumlah spesies hasil tangkap per kapal per trip memiliki
beda nyata (<0.05) dimana perbedaan nyata terdapat pada kapal Lancar dengan
nilai sebesar. Variasi rata-rata total biomass hasil tangkapan purse seine memiliki
beda nyata (<0.05) dimana perbedaan nyata terdapat pada kapal Akas dengan
nilai sebesar sedangkan untuk variasi total biomass hasil tangkapan antar purse
seine tidak berbeda nyata (>0,05) dimanan nilai signifikansi sebesar 0,337 yang
artinya terima H0 dan tolak H1 dan tidak memliki variasi.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Noviar, S.Si, M.Si. 2021 Potensi Perikanan Konsumsi Ikan dan Kesejahteraan

Pratama, Oki. 2020. Konservasi Perairan Sebagai Upaya Menjaga potensi

Rizky Arya. 2022. Definisi dan konstruksi alat tangkap Purse Seine

Suyitno. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Tulungagung: Akademi Pustaka.


Tambunan, K.J.H. 2014. Kelayakan Usaha Penangkapan Ikan dengan
Purse Seine 56 GT di kota Sibolga Sumatera Utara. Bogor: Institut
Pertanian Bogor

Tatang, S.St.Pi - 2014. Fisheries Extension Worker, mengenal Alat Tangkap

Von Brandt, 1984. Mengenal Alat Tangkap Purse Seine di Kapal Inka Mina

xiv

Anda mungkin juga menyukai