Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

METODE PENANGKAPAN IKAN

OLEH :

KELOMPOK III
SARIANA (I1B120005)
SITI NUR SYAFIKA BINTI ARDI (I1B120006)
SYUKRIAH KAMILAH (I1B120007)
BUDIMAN ANDI LASMANA (I1B120008)
ERDI YANTI (I1B120009)

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktek Metode Penangkapan Ikan


Nama : Sariana (I1B120005)
Siti Nur Syafika Binti Ardi (I1B120006)
Syukriah Kamilah (I1B120007)
Budiman Andi Lasmana (I1B120008)
Erdi Yanti (I1B120009)
Kelompok : III (Tiga)
Jurusan : Budidaya Perairan

Laporan Disusun sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada


Mata Kuliah Metode Penangkapan Ikan Semester Genap 2021/2022
Pada Jurusan Budidaya Perairan

Menyetujui,

Asisten Pembimbing Koordinator Asisten

Sapri Sapri
Nim. I1E117014 Nim. I1E117014

Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah

Dr. Ir. La Anadi, M.Si.


NIP. 19570802 198603 1 003

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan ........................................................................................... 2
1.3. Manfaat.......................................................................................... 2
II. METODE PRAKTEK
II.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 3
II.2. Alat dan Bahan............................................................................... 3
II.3. Metode Pengambilan Data ............................................................ 3
II.4. Analisis Data..................................................................................
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1........................................................................................................Hasil
4
III.2........................................................................................................Pembah
asan................................................................................................ 6
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1.......................................................................................................Kesimp
ulan................................................................................................. 9
IV.2.......................................................................................................Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman


1. Alat dan bahan praktek lapang................................................................ 3
2. Bagian-bagian dan fungsi alat tangkap pukat cincin .............................. 4

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman


1. Pukat cincin........................................................................................... 4
2. Metode Pengoperasian Purse Seine......................................................

v
vi
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk yang

besar dengan wilayah pantai luas. Luasnya wilayah pantai Indonesia menjadi

alasan yang kuat bagi penduduk Indonesia untuk memanfaatkan secara maksimal

kekayaan laut yang ada di setiap wilayah kepulauannya. Kekayaan yang ada

berupa sumber daya hayati yang terdapat di dalam laut sangat beragam mulai dari

berbagai jenis ikan yang kaya protein, terumbu karang, aneka bahan tambang, dan

masih banyak lagi (Malonda & Riyanto, 2014).

Nelayan adalah salah satu bagian dari masyarakat Indonesia yang identik

dengan masyarakatnya yang hidup di daerah pesisir dengan mengelola potensi

sumberdaya perikanan. Nelayan juga merupakan orang yang mata pencariannya

menangkap ikan. Banyaknya masyarakat nelayan di Indonesia menangkap ikan

dengan menggunakan bantuan kapal tradisional dengan alat sederhana untuk

mendapatkan ikan tanpa merusak ekosistem alam (Hayat et al., 2021).

Alat penangkapan ikan adalah sarana utama dalam usaha perikanan

tangkap yang diatur sedemikian rupa sehingga tidak berdampak negatif pada

pengguna sumberdaya perikanan dan lingkungan perairan serta pengguna jasa

perairan lainnya. Sumberdaya ikan termasuk sumberdaya yang dapat pulih

kembali (renewable resources). Namun, meskipun dapat pulih kembali, bukan

berarti keberadaannya tidak terbatas. Oleh karena itu perlu dijaga kelestariannya.

Sejarah mencatat bahwa kesalahan dalam mengantisipasi dinamika alat tangkap

juga menyebabkan punahnya sumberdaya ikan (Tuasikal, 2020).


2

Saat ini alat tangkap purse seine telah menjadi salah satu alat tangkap yang

berkembang pada penangkapan ikan pelagis dalam skala besar dan dapat

digunakan pada perairan yang jauh dari garis pantai. Berdasarkan standar

klasifikasi alat penangkap perikanan laut. Purse seine atau lebih dikenal dengan

nama pukat cincin termasuk kedalam klasifikasi surrounding net. Purse seine

merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis

kecil di sekitar permukaan air (Silitonga et al., 2016).

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan praktek lapang

Manajemen Penangkapan Ikan agar mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis

alat tangkap yang dioperasikan, dan metode penangkapan dari setiap jenis-jenis

alat tangkap yang ditemukan dilokasi pengamatan.

I.2. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan pelaksanaan praktek lapang mata kuliah metode penangkapan ikan

adalah :

a. Untuk mengidentifikasi jenis-jenis alat tangkap yang dioperasikan di lokasi

pengamatan.

b. Untuk menentukan metode penangkapan dari setiap jenis-jenis alat tangkap

yang ditemukan.

c. Untuk mengetahui jenis ikan hasil tangkapan nelayan menggunakan alat

tangkap yang dioperasikan di lokasi pengamatan.


3

3. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dalam kegiatan praktek lapang ini adalah

mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis alat tangkap berdasarkan metode

penangkapan yang digunakan.


II. METODE PRAKTEK

2.1. Waktu dan Tempat

Praktek Lapang Metode Penangkapan Ikan dilaksanakan pada

hari Rabu, 13 Juli 2022 pukul 10:00-12:00 WITA. Bertempat di

Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS), Kec. Abeli, Kota Kendari.

II.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktek lapang metode

penangkapan ikan, beserta kegunaannya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Alat dan bahan praktek lapang yang digunakan beserta kegunaannya.
Sa

Alat dan Bahan Kegunaan


Alat
-Alat Tulis − Untuk mencatat hasil wawancara
Untuk mendokumentasi hasil
-Kamera (HP) − pengamatan
Bahan
-Pukat cincin (Purse
seine) − Sebagai objek pengamatan

2.3 Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang dilakukan pada praktek lapang

Metode Penangkapan Ikan yaitu dengan metode wawancara,

pengisisan kuisioner, dan dokumentasi. Data yang diperoleh melalui

wawancara secara langsung meliputi deskripsi singkat alat tangkap,

gambar alat ametode pengoperasian, hasil tangkapan, alat bantu

penangkapan dan daerah penangkapan.


4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

1. Alat tangkap :

Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera

Kendari salah satunya adalah Pukat cincin (Purse Seine). Ukuran dari jaring yang

digunakan yaitu memiliki lebar 60 meter dengan panjang sekitar 600 meter.

Gambar alat tangkap purse seine dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Pukat Cincin


(Sumber: Dok. Pribadi, 2022)

Bagian-bagian dan fungsi pada alat tangkap pukat cincin (purse seine) dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2 . Bagian-bagian dan fungsi dari alat tangkap pukat cincin (purse seine)
No Bagian Alat Komponen Penyusun Fungsi
.
Sayap, badan jaring mengepung/melingkari
1. Jaring
dan jaring kantong gerombolan ikan
Serampatan Serampat atas dan melindungi bagian pinggir
2.
(Selvedge) serampat bawah jaring utama
tali ris atas, tali ris
membantu mempermudah
3. Tali temali bawah, tali kolor dan
proses penangkapan
tali selambar
tali pelampung dan memberi daya apung pada
4. Pelampung
pelampung alat
5. Pemberat tali pemberat menenggelamkan alat agar
berada di bawah
5

permukaan air
sebagai tempat lewatnya
6. Cincin - tali kerut agar jaring
bagian bawah tertutup

2. Metode Pengoperasian

Pukat cincin dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan. Langkah

yang dilakukan antara lain persiapan, pencarian fishing ground, pemasangan

rumpon, menunggu ikan terkumpul, setting, melingkari gerombolan ikan, hauling,

brailing dan penanganan hasil tangkapan. Untuk lebih jelasnya, metode

pengoperasian alat tangkap purse seine dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2. Metode Pengoperasian Purse Seine


(A). Setting, (B). Melingkari gerombolan ikan, (C). Hauling, (D). Brailing
(Sumber: Google.com)

3. Hasil Tangkapan

Hasil tangkapan nelayan PPS Kendari menggunakan alat tangkap purse seine

sebanyak ±15 ton dalam satu kali trip, meliputi ikan cakalang (Katsuwonus

pelamis), baby tuna (Thunnus sp.), ikan layang/lajang (Decapterus spp.), ikan

kembung (Rastrelliger sp.) dan ikan-ikan pelagis lainnya.


6

a b

c d

Gambar 3. Hasil Tangkapan Purse Seine


a). Ikan cakalang, b). Baby tuna, c). Ikan layang, d). Ikan kembung
(Sumber: Google.com)

3.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan wawancara di Pelabuhan Perikanan Samudera

(PPS) Kendari nelayan menggunakan alat tangkap jenis pukat cincin atau purse

seine. Penggunaan purse seine sebagai alat tangkap di pelabuhan perikanan

samudera merupakan salah satu usaha perikanan tangkap unggulan. Kelengkapan

fasilitas yang ada di PPS Kendari pada alat tangkap pukat cincin cukup lengkap.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Mustaruddin et al., (2019), yang menyatakan

bahwa purse seine, jaring insang hanyut, payang, dan pancing tonda terpilih

sebagai usaha perikanan tangkap unggulan untuk dikembangkan di kawasan PPS

Kendari. Purse seine mempunyai nilai VA paling tinggi, yaitu 1,722, sehingga

mendapatkan prioritas I (satu) untuk dikembangkan.

Alat tangkap purse seine memiliki bagian-bagian yang berbeda diantaranya

yaitu jaring, serampatan, tali temali, pelampung, pemberat, dan cincin. Bagian-
7

bagian jaring cincin tersebut terdiri dari beberapa komponen seperti jaring terdiri

dari sayap, badan jaring dan jaring kantong. Serampatan terdiri dari serampat atas

dan serampat bawah. Tali temali terdiri dari tali ris atas, tali ris bawah, tali kolor

dan tali selambar. Pelampung terdiri dari pelampung dan tali pelampung serta

pemberat terdiri dari pemberat dan tali pemberat. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Silitonga et al., (2016), yang menyatakan bahwa komponen purse

seine pada umumnya yaitu jaring (webbing), tali ris atas, tali pelampung (float

line), srampatan (selvedge), tali ris bawah, tali pemberat (sinker line), tali cincin

(ring line), tali kerut (purse line), pelampung (float), pemberat (sinker) dan cincin

(ring).

Pengoperasian alat tangkap purse seine dilakukan dengan cara

mengumpulkan ikan dengan alat bantu rumpon, melakukan setting (penurunan

jaring), melingkari/mengurung gerombolan ikan target, dan melakukan hauling

(penarikan tali kerut dan badan jaring). Saat nelayan tiba di daerah fishing ground

atau daerah penangkapan yang diperkirakan banyak terdapat ikan, nelayan akan

memasang rumpon sebagai pemikat ikan untuk datang. Rumpon adalah alat bantu

penangkapan ikan dengan berbagai macam bentuk atraktor yang berfungsi

memikat ikan untuk berkumpul. Setelah pemasangan rumpon, nelayan akan

berlabuh di sekitar rumpon hingga ikan-ikan yang menjadi target penangkapan

berkumpul. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hutapea et al. (2021) bahwa

pengoperasian purse seine dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu

rumpon. Rumpon akan dipasang di daerah penangkapan yang diperkirakan

banyak terdapat ikan. Setelah mendapatkan lokasi penangkapan ikan di sekitar

rumpon, kapal akan berlabuh di sekitar rumpon untuk menunggu malam atau
8

hingga ikan-ikan target berkumpul.

Proses setting dilakukan dengan menurunkan jaring ke kolom air. Bersamaan

dengan penurunan jaring, kecepatan kapal diturunkan dan kapal mengitari

gerombolan ikan sehingga ikan sulit keluar dari lingkaran jaring. Pada proses

hauling, tali kerut akan ditarik sehingga bagian bawah jaring akan mengerucut

dan jaring akan berbentuk menyerupai mangkuk. Ketika penarikan tali kerut

masih berlangsung, pelampung dan jaring perlahan juga ikut dinaikkan ke atas

kapal. Penarikan ini dilakukan dari dua arah secara bersamaan yaitu dari sisi kiri

dan kanan hingga pada akhirnya berakhir pada kantong purse seine yang terdapat

di tengah badan jaring. Proses penarikan ini dilakukan dengan tenaga manusia

karena kapal nelayan ini masih menggunakan cara tradisional. Langkah terakhir

adalah menyortir, mencuci ikan dan memindahkan ikan hasil tangkapan ke dalam

palka untuk disimpan dalam suhu rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Asia

et al. (2022) bahwa teknik pengoperasian alat tangkap purse seine dilakukan

dengan beberapa tahap, yaitu setting, hauling dan brailing. Tahap setting

dilakukan dengan cara menurunkan tali jaring dimulai dari tali kolor, tali cincin,

tali serampat dan tali pelampung. Pada saat tersebut, kecepatan kapal diturunkan

sambil melingkari gerombolan ikan mendekati tanda awal turunnya jaring hingga

membuat gerombolan ikan terkurung. Proses hauling atau penarikan jaring

dilakukan setelah kedua ujung jaring telah bertemu. Tali kerut ditarik hingga

semua cincin naik dan jaring ditarik ke atas kapal dan berakhir pada kantong di

bagian tengah badan jaring. Selanjutnya dilakukan penyortiran, pencucian dan

pendinginan ikan di dalam palka.

Hasil tangkapan pada alat tangkap purse seine terdiri dari ikan-ikan pelagis
9

yang memiliki tingkah laku umumnya hidup menggerombol dan berada di

permukaan. Ikan pelagis seperti ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan

layang/lajang (Decapterus spp.), ikan kembung (Rastrelliger sp.), merupakan ikan

yang umum ditangkap di PPS Kendari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Siahaan

et al., (2021), yang menyatakan bahwa hasil tangkapan dengan alat tangkap purse

seine lebih didominasi oleh ikan-ikan pelagis yang membentuk suatu gerombolan.

Ikan pelagis yang banyak tertangkap yaitu berturut-turut Lemuru, Kembung,

Layang Benggol, Selar Bentong, Layang, Tongkol, dan Bawal Hitam. Jenis ikan

yang ditangkap dapat dipengaruhi oleh tempat dan musim.


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari praktek lapang ini adalah sebagai berikut:

1. Salah satu jenis alat tangkap yang dioperasikan oleh nelayan PPS Kendari

adalah pukat cincin (purse seine). Alat tangkap ini berupa jaring lingkar

berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan cincin dan tali

pengerut.

2. Metode penangkapan dari alat tangkap purse seine dilakukan dengan cara

mengumpulkan ikan dengan alat bantu rumpon, melakukan setting

(penurunan jaring), melingkari/mengurung gerombolan ikan target, dan

melakukan hauling (penarikan tali kerut dan badan jaring).

3. Tingkah laku ikan yang memiliki cara hidup bergerombol di permukaan air

adalah dasar penentuan metode penangkapan ikan menggunakan alat pukat

cincin (purse seine).

4.2. Saran

Sebaiknya penarikan jaring (hauling) ke atas kapal dilengkapi dengan alat

bantu dari mesin, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses penangkapan

selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Asia., Tandipuang, P., Tamrin., Nurwahidin., & Sandy. 2022. Studi


Pengoperasian Alat Penangkapan Ikan Purse Seine pada Kapal KM. Putra
Leo Exlusif di Laut Arafura. Fisheries of Wallacea Journal. 3(1): 42-52.
Hayat, Said, M. M., & Windasai. 2021. Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Kepulauan
Masalembu Kabupaten Sumenep). Jurnal Inovasi Penelitian. 2(3):1-12.
Hutapea, R. Y. F., Alwi, I. N., Mardiah, R. S., Sari, R. P., & Ikhsan, S. A. 2021.
Studi Pengoperasian Purse Seine di KM. Sumber Abadi. Aurelia Journal:
(Authentic Research of Global Fisheries Application Journal). 3(1): 59-71.
Malonda, D., & Riyanto, B. 2014. Karakteristik Hak Penangkapan Ikan Secara
Tradisional (Traditional Fishing Rights) Nelayan Tradisional Indonesia
Menurut Ketentuan Unclos 1982. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Mustaruddin., Telussa, R. F., & Baskoro, M. S. 2019. Penentuan Usaha Perikanan
Tangkap Unggulan dan Kesiapan Fasilitas Pendukung di Kawasan PPS
Kendari, Sulawesi Tenggara. ALBACORE. 3(3): 311-319.
Siahaan, I. C. M., Rasdam., & Setiawan, R. 2021. Teknik Pengoperasian Alat
Tangkap Purse Seine pada KMN. Samudera Windu Barokah Juwana Pati
Jawa Tengah. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. 16(1):
48-58.
Silitonga, C., Isnaniah, I., & Syofyan, I. 2016. Studi Konstruksi Alat Tangkap
Pukat Cincin (Purse Seine) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
Sibolga Kelurahan Pondok Batu Kota Sibolga Provinsi Sumatera
Utara. JOM UNRI: Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Riau.
Tuasikal, T. 2020. Inventarisasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan di Desa
Werinama, Kabupaten Seram Timur. Jurnal Agrohut Fakultas
Pertanian Universitas Darussalam Ambon. 11(1).

Anda mungkin juga menyukai