Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM METODE PENANGKAPAN IKAN

ALAT TANGKAP “PUKAT”

OLEH :

MUHAMMAD AKRAM HARIONO


I1B119044

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap Praktikum, Metode Penangkapan Ikan

Laporan lengkap : Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Pada Mata Kuliah Metode
Penangkapan Ikan

Nama : Muhammad Akram Hariono

NIM : I1B119044

Program Studi : Budidaya Perairan

Jurusan : Budidaya Perairan

Laporan Lengkap ini Telah


Diperiksa dan Disetujui Oleh:

Dosen Koordinator, Asisten Dosen,

Dr. Ir. La Anadi, M.Si Hasnia Arami, S.Pi., M.Si


NIP. 19570802 198603 1 003 NIP. 9790412 200801 2 019

Kendari, 1 Juli 2021


Tanggal Pengesahan………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Metode Penangkapan Ikan yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan
sumbangan pemikiran dari pembimbing dosen Metode Pengakapan Ikan dan
beberapa teman.

Penulis dapat menyelesaikan Laporan Pratikum Metode Penangkapan Ikan ini


tidak terlepas dari doa dan dorongan semangat serta perhatian yang didapat dari
saudara-saudara, rekan-rekan mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari Program
Studi Budidaya Perairan yang telah membimbing penulis serta telah banyak
menyumbang hasil pemikiran serta memberi bantuan moril maupun materil kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Laporan Metode Penangkapan
Ikan dengan selesai.

Penulis menyadari bahwa Laporan Metode Penangkapan Ikan dengan selesai.


ini jauh dari kesempurnaan, mempunyai kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran
membangun dikemudian hari sangat menyenangkan hati dan nurani penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Metode Penangkapan Ikan


dengan selesai. ini dapat memberikan sumber informasi dan pikiran yang dapat
membantu kita dalam menempuh program studi Budidaya Perairan.

Kendari, 1 Juli 2021

Muhammad Akram Hariono


DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................4
1. PENDAHULUAN.....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................5
1.2. Tujuan dan Kegunaan.........................................................................................6
2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................6
2.1. Gambaran Umum Alat Tangkap.........................................................................7
2.2. Daerah dan Musim Penangkapan........................................................................8
2.3. Metode Penangkapan..........................................................................................9
2.4. Hasil Tangkapan...............................................................................................10
3. METODE PRAKTEK.............................................................................................10
3.1. Waktu dan Tempat............................................................................................11
3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan......................................................................11
3.3. Data Yang Dikumpulkan..................................................................................11
3.4. Metode Pengumpulan Data...............................................................................12
4. HASIL PENGAMATAN........................................................................................13
4.1. Gambar Umum Alat Tangkap yang Digunakan...............................................14
4.2. Daerah dan Musim Penangkapan......................................................................14
4.3. Hasil Tangkapan...............................................................................................15
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................15
5.2. Saran.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu potensi laut Indonesia adalah potensi sumberdaya ikan, yang

meliputi sumberdaya ikan pelagis besar, sumberdaya ikan pelagis kecil, sumberdaya

udang penaeid dan krustasea lainnya, sumberdaya ikan demersal, sumberdaya

moluska dan teripang, sumberdaya cumi-cumi, sumberdaya benih alam komersial,

sumberdaya karang, sumberdaya ikan konsumsi perairan karang, sumberdaya ikan

hias, sumberdaya penyu laut, sumberdaya mamalia laut dan sumberdaya rumput laut

(Welliken, 2012).

Tiap jenis jumlah individunya relatif sedikit, sangat berbeda dengan keadaan

daerah yang beriklim sedang atau dingin. Sebab itu di perairan Indonesia timbul

bermacam-macam alat penangkap ikan dan cara penangkapannya yang disesuaikan

dengan sifat hidup dan daerah tempat hidup ikan yang akan ditangkapnya (Genisa,

1998). Berhasil tidaknya tiap usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya adalah

berkaitan dengan usaha bagaimana mendapatkan daerah penangkapan (Fishing

ground), gerombolan ikan dan keadaan potensinya, untuk kemudian dilakukan

operasi penangkapannya.

Perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi yang mencakup penangkapan/

pengumpulan hewan dan tanaman air yang hidup di laut/perairan umum secara bebas.
Perikanan tangkap merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa elemen atau

subsistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu dengan lainnya, Sarana

Produksi, Usaha Penangkapan, Prasarana (Pelabuhan), Unit Pengolahan, Unit

Pemasaran dan Unit Pembinaan (Monintja, 2001).

Penggunaan alat tangkap perikanan yang sembarangan dan tidak

memperhatikan aspek biologis ikut berperan dalam penurunan hasil tangkapan

merupakan suatu cerminan permasalahan yang dihadapi nelayan pukat cincin dalam

menjaga produktivitas penangkapan. Perubahan upaya penangkapan yang dilakukan

nelayan pukat cincin seperti memperbesar ukuran kapal berpengaruh terhadap

penanganan dan daya tampung dari kapal. Keberhasilan penangkapan sangat

dipengaruhi oleh tingkat upaya penangkapan yang dilakukan oleh nelayan pukat

cincin dalam penggunaan faktorfaktor produksi. (Aprilia, 2013) menyatakan bahwa

upaya penangkapan merupakan ukuran untuk menghasilkan sejumlah hasil tangkapan

atau ukuran produktivitas dari unit penangkapan ikan.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dan kegunaan dari laporan ini adalah tentunya untuk membantu dalam

memahami secara lebih dalam tentang alat tangkap dan fungsi alat tangkap tersebut.

Selain itu untuk memenuhi tugas praktikum.


2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Alat Tangkap

Purse seine adalah suatu alat penangkap ikan yang digolongkan dalam

kelompok jaring lingkar ( surrounding net ) yang dilengkapi tali kerut dan cincin

untuk menguncupkan jaring bagian bawah pada saat dioperasikan. Peranan jaring

terhadap ikan hasil tangkapan adalah sebagai sebagai pengurung ikan agar tidak lari

dari sergapan jaring ketika dilingkarkan. Alat tangkap purse seine (Pukat cincin)

merupakan alat tangkap yang tergolong berukuran besar,sehingga membutuhkan

ABK dan nelayan dengan jumlah yang banyak. Persiapan purse seine dengan

kelengkapannya (desain, konstruksi dan alat bantu penangkapan ikan),

kemampuanmendeteksi gerombolan ikan secara tepat dan keterampilan untuk

mengoperasikannyamerupakan faktor penting untuk terhindar dari resiko.

Purse seine (Pukat cincin) digunakan untuk menangkap ikan yang

bergerombol (scholling) di permukaan laut. Jadi bisa disimpulkan bahwa pukat cincin

(purse seine) adalah alat tangkap berupa jaring berukuran besar, di mana cara

pengoperasiannya melingkari ikan yang sedang berkumpul. Prinsip penangkapan

dengan pukat cincin (purse seine) adalah melingkari gerombolan ikan dengan jaring,

kemudian bagian bawah jaring dikerutkan sehingga ikan akan terkurung dan akhirnya

terkumpul pada bagian kantong. Oleh sebab itu ada pula yang menyebut pukat cincin

sebagai jaring kantong. Pukat cincin akan memperkecil ruang lingkup gerakan ikan,
sehingga ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Hasil tangkap yang

diperoleh dalam operasi penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine bisa

mencapai puluhan hingga ratusan ton, karena sifatoperasinya yang memburu,

mengumpulkan, kemudian mengurung kawanan ikan. Dibandingkan dengan beberapa

alat tangkap yang lain, purse seine merupakan salah satu alat penangkap ikan yang

paling efektif karena dapat memperoleh hasil tangkap yang besar, sehingga jika

dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan yang besar pula.

2.2. Daerah dan Musim Penangkapan

Berdasarkan nilai indeks musim penangkapan (IMP) musim puncak

penangkapan layang diduga terjadi pada bulan Januari dan Juni sampai Desember

pada awal musim barat dan musim timur, musim peralihan II. Musim sedang

penangkapan layang diduga terjadi pada bulan Februari dan Mei saatmusim barat dan

musim peralihan I. Musim Kurang (paceklik) penangkapan layang diduga terjadi

pada bulan Maret dan April di musim peralihan I. Daerah penangkapan yang baik
pada musim puncak penangkapan layang berdasarkan perhitungan IMP diperkirakan

di tempat penangkapannya. Saat musim puncak penangkapan ikan layang hasil

perhitungan IMP bahwa pada bulan Juli sampai September (musim timur) sehingga

pada bulan-bulan tersebut perolehan ikan layang banyak dan trip penangkapan pun

relatif banyak.

2.3. Metode Penangkapan

Pukat cincin atau biasa disebut dengan “purse seine “ adalah alat

tangkap yang dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombolan

seperti : kembung, lemuru, layang, tonkol, cakalang, dan lain sebagainya. Pada

dasarnya pukat cincin dibuat dari beberapa lembar jaring yang berbentuk segi

empat atau hampir, yang gunanya untuk menggurung gerombolan ikan kemudian

tali kerut (purse line) di bagian bawah jaring ditak sehingga jaring itu menyerupai

kantong yang besar dan ditarik ke atas kapal pada salah satu sisinya atau

kedua sisinya sehingga kantong semakin mengecil dan ikan dapat dipindahkan ke

atas perahu.

Purse seine dinamakan demikian karena sifat alat tangkap yang menggurung

gerombolan kemudian tali kerut (purse line) ditarik sehingga jaring membentuk

kantong yang besar, sehingga ikan-ikan terkurung. Purse seine memiliki bentuk

umum dan bagian-bagian yang sama walaupun ada bermacam-macam purse

seine. Pada dasarnya purse seine dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
purse seine dengan kantong di bagian ujung jaring dan purse dengan kantong

dibagian tengah. Purse seine dengan kantong di ujung jaring biasanya dioperasikan

oleh nelayan kecil dengan alat tangkap yang relatif kecil. Sedangkan purse seine

dengan kantong di tenggah biasanya dioperasikan oleh kapal-kapal modern yang

relatif lebih besar.

2.4. Hasil Tangkapan

Ikan hasil tangkapan nelayan Pukat Cincin umumnya dari jenis ikan pelagis

yang memiliki ukuran yang dapat di kategorikan kecil misalnya seperti ikan

Kembung, Lemuru, Tongkol, Cakalang, Sori dan lain sebagainya. Ikan yang

ditangkap tidak selamanya dari jenis-jenis tersebut namun ada beberapa jenis ikan

yang salah masuk terperangkap ke dalam jaring pukat yang disebar.


3. METODE PRAKTEK

3.1. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum/wawancara kali ini mengenai metode penangkapan

ikan dengan menggunakan alat tangkap pukat cincin (Purse Seine) yakni di

Perkampungan Bajo Indah, Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe,

Sulawesi Tenggara, Pada hari Minggu, 27 Juni 2021, pukul 12.10 – 12:40 WIT lokasi

fishing base Pulau Bukori.

3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan

Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan wawancara antara lain;

kertas lembar Kuisoner, Alat tulis, Handphone dan Kamera Digital.

3.3. Data Yang Dikumpulkan

Dari hasil wawancara, diketahui seorang nelayan tradisional yang bernama

bapak Konau yang bertempat tinggal di Perkampungan Bajo Indah, Dimana bapak

menggunakan alat tangkat Pukat Cincin tradisonal. Pengambilan data terhadap alat

tangkap Purse Seine ( Pukat Cincin) sebagai sampel alat untuk mengetahui ukuran

dan jenis bahan yang digunakan. Prosedur pengambilan data sebagai berikut:

1. Kapal dan Nelayan


Pengambilan data dimulai dari lokasi nelayan tersebut yakni di Perkampungan

Bajo Indah. Data yang dikumpulkan ialah bahan perahu, panjang perahu, lebar

perahu, panjang dari garis air, tinggi dari garis air, dan kapasitas muatan

kapal.

2. Perbekalan nelayan dan Bahan Bakar

Data yang diambil ialah bahan atau alat yang menjadi perbelakan dalam

mencari ikan. Perbekalan tersebut meliputi Makanan (Nasi dan Lauk), Rokok

3 bungkus, dan persediaan Air minum. Sedangkan bahan bakar yang

digunakan ialah Bensin 3 liter.

3. Peralatan Tangkap

Data yang diambil ialah Pukat Cincin yang terdiri dari; Pelampung, pemberat,

Cincin yang digunakan untuk satu set jaring.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam praktek ini adalah metode deskriptif survey,

metode ini yaitu untuk meneliti suatu objek dimana tujuan praktek ini membuat

gambaran yang sistematis, faktual dan akurat berdasarkan data yang diperoleh,

melalui teknik sensus jenis (spesies) terhadap jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan

dan mengamati secara langsung alat tangkap pukat cincin (purse seine) yang

digunakan oleh Bapak Konau.

3.5. Analisis Data


Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif untuk

menganalisis karakteristik nelayan pada alat tangkap pukat cincin ( purse seine) yang

meliputi nama nelayan, pengalaman dan jumlah teman pada saat menangkap, muatan

perahu, bekal yang di persiapkan, lokasi Fishing base dan lokasi Fishing ground.

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang diduga

berpengaruh terhadap variable dependent (Y) yaitu pendapatan dan pengeluaran

nelayan. Faktor yang diduga mempengaruhi pendapatan nelayan yaitu jumlah

pengikut, jumlah trip per bulan, jumlah hasil tangkapan yang di karenakan cuara

buruk, gelombang besar, tidak adanya ikan dan jaring yang mengalami kerusakan

sehingga harus menunda perjalan agar bisa melakukan perbaikan pada alat tangkap.
4. HASIL PENGAMATAN

4.1. Gambar Umum Alat Tangkap yang Digunakan

Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan adalah Pukat Cincin :

4.2. Daerah dan Musim Penangkapan

Pada praktikum ini, nelayan melakukan penangkapan ikan pada sekitaran pulau

Bokori yang tidak jauh dari tempat tinggal nelayan tersebut. Praktikum kali ini

dilakukan pada bulan 27 Juni sehingga musim penangkapannya masuk dalam

kategori normal ataupun dalam musim puncak dan hasil rata-rata ikan yang

ditemukan ialah ikan Tembang. Seperti yang dikatakan, (Chodriyah, 2010) musim

penangkapan ikan layang (Decapterus spp.) terjadi bulan Agustus, ikan siro

(Amblygaster sirm) dan selar bentong (Selar crumenophthalmus) bulan Desember.

Ikan kembung banyar (Rastrelliger kanagurta) bulan September dan ikan tembang
atau juwi (Sardinella spp.) bulan Juni. Dan untuk daerah penangkapan (fishing

ground) yaitu sekitaran perairan Pulau Bokori.

4.3. Hasil Tangkapan

Hasil tangkap yang diperoleh oleh nelayan di sekitaran perairan Pulau Bokori

dengan menggunakan alat Purse Seine adalah ikan pelagis kecil dan sedang, seperti

ikan layang, ikan kembung dan ikan sori. Hasil tangkapan yang diperoleh cukup

beraneka ragam dan beraneka jenis hail ini kembali tergantung pada kondisi alam dan

musim. Hasil puncak biasanya lebih banyak dibandingkan dari musim-musim

lainnya.
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Purse seine adalah suatu alat penangkap ikan yang digolongkan dalam

kelompok jaring lingkar ( surrounding net ) yang dilengkapi tali kerut dan cincin

untuk menguncupkan jaring bagian bawah pada saat dioperasikan. Peranan jaring

terhadap ikan hasil tangkapan adalah sebagai sebagai pengurung ikan agar tidak lari

dari sergapan jaring ketika dilingkarkan.

Musim puncak penangkapan Ikan terjadi pada bulan Januari dan Juni sampai

Desember pada awal musim barat dan musim timur, musim peralihan II. Musim

sedang penangkapan layang diduga terjadi pada bulan Februari dan Mei saatmusim

barat dan musim peralihan I. Musim Kurang (paceklik) penangkapan layang diduga

terjadi pada bulan Maret dan April.

5.2. Saran

Sebaiknya praktikum dilakukan di sela-sela waktu yang tidak berdekatan

dengan waktu final agar penulisan laporan tidak terkesan buru-buru dan sesuai

dengan yang diinginkan bersama.


DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, M. (2013). Analisis efisiensi unit penangkapan Pukat cincin di pelabuhan

perikanan pantai lampulo Banda Aceh. Jurnal Teknologi Perikanan dan

Kelautan. Vol. 4(1), 9-20

Chooriyah, U. (2010). Musim Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Laut Jawa.

Genisa, S. (1998). Beberapa Catatan Tentang Alat Tangkap Ikan Pelagik Kecil.

Osena. Vol. 13(3-4), 19-34

Monintja, M. (2013). Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dalam Bidang Perikanan

Tangkap.

Welliken, I.(2012). Identifikasi Hasil Tangkapan Ikan Dengan Menggunakan Alat

Tangkap Pukat Pantai Di Perairan Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke

Anda mungkin juga menyukai