Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN

“ POTENSI PERIKANAN DI INDONESIA”

DI SUSUN OLEH :
1. ALFRIDZ U.NGGAMU [2523002]
2. NARSIA APRILIA NDAPA [2523022]
3. JHORDI MB. MILAMEHA [2523017]
4. FALENTINUS J. TEHUMANJA [2523039]
5. ADRIANA PEKUWALI [2523036]
6. GERSON U.L. MAYI [2522027]
7. UHING T. AMA [2523044]

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah pengantar ilmu perikanan dan kelautan,dengan judul “potensi
perikanan indonesia “.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimah kasih kami kepada semua yang
telah memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung,dalam penyusunan
makalah ini.semua masukan,dukungan,dan inspirasi dari berbagai pihak sangat berarti bagi
kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin belum sempurna,dan kami sangat
menghargai masukan,saran dan kritik yang dapat membantu kami untuk terus memperbaiki
dan mengembangkan pemahaman tentang “mengoptimalkan potensi perikanan di indonesia”
di masa yang akan datang.

Waingapu,15 september 2023


Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………........................................................... i
DAFTAR ISI ………………………………………………............................... …ii
BAB I PENDAHULUAN …………… ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………… ................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ……… .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
1. POTENSI PERIKANAN DI INDONESIA ................................................... 2
1. Keanekaragaman Spesies ............................................................................ 2
2. Budidaya Perikanan ..................................................................................... 2
3. Sumber Daya Perikanan ............................................................................. 2
4. Ekspor........................................................................................................... 3
5. Pengembangan Teknologi .......................................................................... 3
B. CARA PENGOLAHAN PERIKANAN DI INDONESIA ................................ 3
1. Pembentukan kelompok nelayan.................................................................. 3
2. Penetapan aturan bersama ........................................................................... 4
3. Penyuluhan dan pendidikan ......................................................................... 4
4. Pemantaun sumber daya laut ....................................................................... 5
5. Pengaturan musim tangkapan ...................................................................... 5
6. Keberlanjutan linkungan .............................................................................. 5
7. Keterlibatan pemerintah ............................................................................... 5
8. Evaluasi perbaikan ....................................................................................... 6
C. BAGAIMANA PROSPEK KEDEPAN PERIKAN DI INDONESIA ............ 6
1. Potensi pertumbuhan ekspor ........................................................................ 6
2. Budidaya perikanan ...................................................................................... 6
3. Peningkatan manajemen perikanan ............................................................. 6
4. Teknologi dan inovasi .................................................................................. 7
5. Perlindungan lingkungan ............................................................................. 7
6. Pelatihan dan pendidikan ............................................................................. 7
BAB III PENUTUP….……………………………...........................................11
1.3 Kesimpulan……………………………………………………………....11
1.4 Saran…………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah archipelago dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 FAO
[2022]. Selain itu luas wilayah perairan Indonesia adalah 65% dari total luas wilayah Indonesia
dengan garis pantai sepanjang 81. 000 km (Gerungan,2016). Tentunya dengan kondisi
geografis tersebut memberikan kelimpahan potensi sumber daya perikanan bagi Indonesia.
Berdasarkan data FAO tahun 2022, menjelaskan Indonesia memiliki wilayah yang berpotensi
sebagai sumber daya perikanan yaitu sebesar 26.606.000 ha.
Dari segi sumber daya perikanan di Indonesia, menurut Keputusan Mentri Kelautan dan
perikanan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Etimasi Potensi, Jumlah Tangkapan, yang
diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Rebuplik Indonesia, menyebutkan bahwa besaran potensi lestari sumber
daya ikan sebesar 12.011.125 Ton per tahun yang terdiri dari beberapa jenis perikanan laut.
Adapun jenis perikanan laut sebagai potensi sumber daya ikan meleputi: pelagi besar, pelagis
kecil, udang penaied dan krustasea lainnya, demersal, moluska dan teripang, cumi-cumi, ikan
konsumsi perairan karang, ikan hias, penyu laut, mamalia laut, dan rumput laut
(Mallawa,2006).
Potensi sumber daya perikanan yang besar di Indonesi, tentunya membutuhkan
perhatian khusus dalam proses pengelolaan. Gjertsen (2005) menyebutkan bahwa aktifitas
penangkapan ikan yang dilakukan oleh manusia tanpa memperhatikan kaidah-kaidah
kelestarian dan berkelanjutan akan banyak menimbulkan masalah kedepannya. FAO (2022)
juga menjelaskan dengan adanya pengelolaan sumber daya perikanan dapat mendorong proses
penjagaan dan konservasi sumber daya perikanan dan ekosistem, serta menyediakan sarana
pemanfaatan secara berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan saintifik, kebijakan
pemerintah, kerja sama, regional dan internasional, aturan kesepakatan, dan pengawasan
penegak hukum.
Pengelolaan sumber daya perikanan Indonesia telah mengembalikan system, dengan
dibentuknya kementrian yang khusus mengelola sektor perikanan pada tahun 1999. Adanya
sisitem kementrian perikanan di Indonesia diharapkan dapat digunakan sebagai usaha dalam
pengawasan dan evaluasi terhadap pemanfaatan sumber daya perikanan di wilayah Indonesia.
Banyak faktor yang menyebabkan pengelolan sumber daya perikanan menuju ambang
kegagalan, yaitu (1) kesalapahaman bahwa sumber daya ikan dapat pulih (renewable resource),
sehingga dieksploitasi besar-besaran, (2) memaksimalkan hasil produksi tangkapan ikan untuk
mengejar keuntungan sebesarnya, dan (3) kesalapahaman bahwa usaha perikanan tangkap
sebagai seuatu yang terpisah (bukan satu kesatuan) antara nelayan, ikan dan ekosistemnya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja potensi perikanan di Indonesia?


2. Bagaimana pengelolaan perikanan di Indonesia?
3. Bagaimana prospek kedepan Indonesia dalam bidang perikanan? Dan
bagaimana cara mengatasi beberapa tantangan yang ada?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Potensi perikanan di Indonesia
1) Keanekaragaman spesies Indonesia adalah rumah bagi ribuan spesies ikan, moluska,
krustasea, dan biota laut lainnya. Berbagai jenis ikan pelagis dan demersal seperti tuna,
ikan kerapu dan kerapu karang, menjadi daya tarik bagi nelayan dan pengusaha
perikanan.
2) Budidaya perikanan adalah kegiatan memproduksi biota (organisme) akuatik (air)
untuk mendapatkan keuntungan. Selain budidaya perikanan, dalam sektor perikanan
produksi biota akuatik dapat dilakukan melalui penangkapan atau perikanan tangkap.
Berbeda dengan penangkapan, produksi dari budidaya perikanan diperoleh melalui
kegiatan pemeliharaan biota akuatik dalam wadah dan lingkungan terkontrol. Kegiatan
pemeliharaan tersebut (sesuai dengan tujuannya) mencakup pembenihan dan
pembesaran. Dalam perikanan tangkap produksi diperoleh dengan cara memanem
(berburu) biota akuatik dari alam tanpa pernah memelihara. Budidaya perikanan,
bersama-sama dengan perikanan tangkap dan pengolahan perikanan merupakan tulang
punggung sektor perikanan dalam menyediakan pangan dan sumber protein bagi
manusia. Budidaya perikanan merupakan upaya manusia dalam rangka untuk
meningkatkan produktivitas alamiah pada suatu perairan (laut, sungai, danau, dan
waduk).
3) Sumber daya perikanan Indonesia merupakan sumber daya yang memiliki tingkat
keanekaragaman tinggi dan memiliki sifat mampu pulih jika dikelola dengan baik dan
benar. Berdasarkan informasi dari buku “Aplikasi Teknologi Akustik Dan Satelit
Oseanografi Untuk Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan” oleh
Safruddin,S.Pi.,M.P.,Ph.D., dan Mukti Zainuddin,S.Pi.,M.Sc.,Ph.D.(2021), sumber
daya ikan di Indonesia dapat dikelompokan menjadi dua kategori utama berdasarkan
habitatnya: 1) Sumber Daya Ikan Pelagi;
 Ini adalah kelompok ikan yang hidup di bagian pertengahan hingga
ke permukaan perairan.
 Beberapa contoh ikan pelagis termasuk ikan tuna, ikan cakalang, ikan
tongkol, ikan teri, ikan cembung, dan ikan layang.
 Ikan-ikan ini cendrung berenang lebih dekat dengan permukaan laut.
2) Sumber Daya Ikan Demersal
 Ini adalah kelompok ikan yang habitatnya dapat ditemukan di dasar
atau dekat dasar perairan.
 Contohnya termasuk ikan karang, udang, ikan kakap, ikan kerapu,
dan berbagai jenis ikan lainnya.
 Ikan-ikan demersal biasanya hidup disekitar dasar laut atau terumbu
karang.
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, memiliki
potensi besar dalam sektor perikanan. Buku “Biologi Perikanan dan Aspek Pengelolaan”
oleh Wayan Kantun (2020) mengarisbawahi pentingnya potensi kelautan Indonesia dan
keanekaragaman sumber daya perikanan di negara ini.
Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis yang memberikan peluang ekonomi yang
besar melalui pengembanggan sektor perikanan dan kelautan.
Sumber daya perikanan tersebut merupakan sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pangan bagi masyarakat dan juga sebagai komoditas perdagangan terutama
untuk ikan ekonomis penting
4) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat peningkatan nilai ekspor
perikanan sebesar 10,66% pada periode Januari-November 2022 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Nilai ekspor perikan mencapai USD 5,71 miliar, sementara nilai
impor hanya USD 064 miliar. Ini menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar
USD 5,07. Komoditas utama ekspor Indonesia meleputi Udang, Tuna-Cakalang-
Tongkol, Cumi-Sotong-Gurit, Rumput laut, dan Rajungan-Kepiting. Negara tujuan
utama ekspor termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Asean, dan negara Uni
Eropa. Meskipun terdapat dampak dari dinamika global seperti perang Rusia-Ukraina,
KKP tetap berusaha menjaga pangsa pasar dan mencari peluang pasar alternatif,
termasuk di Timur Tengah. Pada ahkir 2022 diperkirakan nilai ekspor perikanan akan
tumbuh 8,84% menjadi USD 6,22 miliar, yang juga mendukung investasi disektor
kelautan dan perikanan.
5) Pengembangan teknologi di industry perikanan telah meningkatkan produksi, kualitas,
dan efisiensi. Nelayan menggunakan alat tangkap canggih dan bantu navigasi untuk
menangkap ikan lebih efisien. Teknologi juga mendukung pemeliharaan ikan di kolam
dengan otomatisasi dan pemantaun suhu air. Pengolahan ikan juga ditingkatkan dengan
mesin otomatisasi seperti pengolah, pengayak, pemotong, dan pengemas. Ini semua
membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk ikan. Teknologi telah
memperbaiki distribusi ikan dengan memungkinkan produsen berinteraksi langsung
dengan pengguna akhir melalui sistem pengiriman otomatis dan pesan suara, sehingga
memperluas jangkauan pasar produk ikan.
B. Pengelolaan perikanan di Indonesia
Pengelolaan perikanan diindonesia mengacu pada serangkain langkah dan kebijakan
yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga agar pemanfaatan sumber
daya perikanan diperrairan Indonesia tetap berkelanjutan.’’berkelanjutan’’ berarti
bahwa pemanfaatan sumber daya perikanan dilakukan dengan cara yang tidak
mengancam kelangsungan hidup ekosistem laut. Ini mencakup penangkapan ikan yang
tidak melebihi tingkat reproduki alami,menjaga lingkungan laut agar tetap sehat,serta
mendukung mata pencaharian nelayan agar berlangsung dalam jangka
panjang.tujuannya agar sumber daya perikanan dapat dinikmati oleh generasi saat ini
dan masa depan.Pengelolaan masyarakat dalam konteks perikanan adalah kunci untuk
menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan memberikan manfaat bagi komunitas
nelayan.berikut adalah beberapa langkah dalam pengelolaan masyarakat dibidang
perikanan:
1.Pembentukan Kelompok Nelayan
Kelompok nelayan adalah kelompok individu atau komunitas yang bekerja sama
dalam usaha penangkapan ikan atau sumber daya laut lainnya sebagai mata pencaharian
utama.Dalam pembentukan kelompok ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
 Memiliki usaha yang sama ini berarti sekelompok individu atau
komunitas terlibat dalam aktifitas yang sejenis atau terkait dengan
sektor perikana,dengan tujuan memanfaat sumber daya laut atau hasil
laut.
 Memiliki ketua,sekretaris,dan bendahara serta anggota yang ditetapkan
berdasarkan rapat internal/voting calon pengurus kelompok ketua:
Bertanggung jawab atas kepemimpinan dan pengambilan keputusan
dalam kelompok. Ketua biasanya memimpin rapat-
rapat,mengkoordinasi aktivitas, dan mewakili kelompok diluar.
Sekretaris: Bertanggung jawab atas pencatatan dan dokumentasi
kegiatan kelompok, termasuk menyimpan catatan rapat, mengurus
administrsi,dan menyebarkan informasi penting. Bendahara :
Bertanggung jawab atas keuangan kelompok, termasuk pengelolaan
dana, pencatatan pemasukan dan pengeluaran, serta pembuatan laporan
keuangan.
Anggota: Anggota kelompok adalah individu yang terlibat dalam
aktivitas kelompok dan berkontribusi pada tujuan bersama, seperti
penangkapan ikan atau kegiatan terkait perikanan
 Jumlah AnggotaIni menunjukkan bahwa dengan memiliki jumlah
anggota yang cukup, kelompok dapat membagi tugas dan tanggung
jawab dengan lebih baik, serta memiliki representasi yang lebih kuat
saat berurusan dengan isu-isu terkait perikanan.Namun, penting untuk
diingat bahwa ukuran kelompok bisa berbeda-beda tergantung pada
lokasi, tujuan, dan sifat usaha perikanan mereka. Beberapa kelompok
nelayan mungkin lebih kecil atau lebih besar, disesuaikan dengan
kondisi setempat serta tujuan mereka dalam industri perikanan.
 .Pembentukan kelompok wajib diketahui oleh kepala desa atau lurah
dan penyuluh perikanan.
Ini menunjukkan bahwa partisipasi dan persetujuan dari pihak
berwenang lokal dan ahli perikanan sangat penting karena kolaborasi
antara anggota komunitas, kepala desa atau lurah, dan penyuluh
perikanan menjadi kunci dalam pembentukan kelompok nelayan yang
berhasil.
 Semua pengurus kelompok memiliki visi dan misi yang sama dalam
mengembangkan dan memajukan kelompok Ini menunjukkan kesatuan
tujuan dan arah yang konsisten dalam upaya mencapai tujuan bersama
2.Penetapan Aturan Bersama
Penetapan aturan bersama dalam bidang perikanan adalah bagian integral dari upaya
pemerintah untuk melindungi sumber daya perikanan, memastikan keberlanjutan sektor
perikanan, dan mendukung mata pencaharian nelayan serta masyarakat pesisir yang
bergantung pada sumber daya perikanan.
3.Penyuluhan dan Pendidikan
Penyuluhan dan pendidikan dalam bidang perikanan adalah investasi jangka panjang untuk
keberlanjutan sektor perikanan dan membantu menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri perikanan, dari nelayan hingga
pemangku kepentingan pemerintah,untuk memastikan kesejahteraan masyarakat pesisir.
4.Pemantauan Sumber Daya Laut
Pemantauan sumber daya laut adalah proses pengawasan dan pengumpulan data terkait dengan
populasi ikan, kondisi lingkungan laut, dan aktivitas perikanan untuk tujuan pengelolaan
sumber daya laut.pemantauan sumber daya laut dalam perikanan merupakan alat penting bagi
pemerintah dan komunitas terkait untuk mengambil keputusan yang bijak dalam pengelolaan
perikanan.
5.Pengaturan Musim Tangkapan
Pengaturan musim tangkapan dalam bidang perikanan adalah tindakan yang diambil oleh
otoritas perikanan atau pemerintah untuk membatasi atau mengatur waktu kapan ikan atau hasil
laut lainnya dapat ditangkap oleh nelayan. Hal ini bertujuan untuk menjaga sumber daya
perikanan dan memastikan bahwa penangkapan ikan tidak berlebihan.
6.Keberlanjutan Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan dalam bidang perikanan mengacu pada upaya untuk
memanfaatkan sumber daya perikanan tanpa merusak atau mengancam ekosistem laut dan
lingkungan maritim secara keseluruhan. Ini adalah konsep yang sangat penting dalam
manajemen perikanan karena mencakup berbagai aspek untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dan memastikan bahwa sumber daya perikanan dapat terus dimanfaatkan oleh
generasi sekarang dan yang akan datang.
4.Pemantauan Sumber Daya Laut
Pemantauan sumber daya laut adalah proses pengawasan dan pengumpulan data terkait
dengan populasi ikan, kondisi lingkungan laut, dan aktivitas perikanan untuk tujuan
pengelolaan sumber daya laut.pemantauan sumber daya laut dalam perikanan merupakan alat
penting bagi pemerintah dan komunitas terkait untuk mengambil keputusan yang bijak dalam
pengelolaan perikanan.
5.Pengaturan Musim Tangkapan
Pengaturan musim tangkapan dalam bidang perikanan adalah tindakan yang diambil oleh
otoritas perikanan atau pemerintah untuk membatasi atau mengatur waktu kapan ikan atau hasil
laut lainnya dapat ditangkap oleh nelayan. Hal ini bertujuan untuk menjaga sumber daya
perikanan dan memastikan bahwa penangkapan ikan tidak berlebihan
6.Keberlanjutan Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan dalam bidang perikanan mengacu pada upaya untuk
memanfaatkan sumber daya perikanan tanpa merusak atau mengancam ekosistem laut dan
lingkungan maritim secara keseluruhan. Ini adalah konsep yang sangat penting dalam
manajemen perikanan karena mencakup berbagai aspek untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dan memastikan bahwa sumber daya perikanan dapat terus dimanfaatkan oleh
generasi sekarang dan yang akan datang.
7.Keterlibatan Pemerintah
Keterlibatan pemerintah dalam bidang perikanan adalah peran dan tanggung jawab
pemerintah dalam mengatur, mengelola, dan mengawasi aktivitas perikanan dalam suatu
wilayah. Keterlibatan pemerintah dalam perikanan adalah kunci untuk menjaga sumber daya
laut, melindungi lingkungan laut, dan mendukung mata pencaharian nelayan. Hal ini juga
membantu menciptakan kerangka kerja hukum dan regulasi yang diperlukan untuk mengatur
aktivitas perikanan secara efektif.
8.Evaluasi dan Perbaikan
Evaluasi dan perbaikan dalam bidang perikanan bertujuan untuk memastikan bahwa
aktivitas perikanan dilakukan dengan cara yang menjaga sumber daya perikanan dan
lingkungan laut, serta mendukung mata pencaharian nelayan. Dengan menerapkan tindakan
perbaikan yang sesuai, perikanan dapat menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,tindakan
perbaikan yang sesuai dapat mencakup berbagai aspek dalam pengelolaan perikanan, seperti
regulasi yang lebih baik, praktik penangkapan yang benar, pengawasan yang lebih ketat, dan
kolaborasi antara pemerintah, nelayan, ilmuwan, dan organisasi lingkungan.
C. * Prospek Kedepan Indonesia Dalam Bidang Perikanan
Indonesia memiliki potensi sumber ikan berlimpah dan berbagai hasil laut yang kaya akan
manfaat.Bahkan negara maritim ini menempati peringkat kedua negara penghasil produk
perikanan terbesar didunia.prospek kedepan indonesia dalam bidang perikanan tetap
cerah,namun juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu diatasi.Berikut beberapa
prospek yang mempengaruhi masa depan perikanan indonesia:
1.Potensi Pertumbuhan Ekspor
Prospek pertumbuhan ekspor dalam bidang perikanan Indonesia memiliki potensi yang
cukup besar, terutama dengan upaya untuk memperkuat sektor perikanan dan memenuhi
permintaan global yang terus meningkat akan produk perikanan. Dengan strategi yang tepat,
investasi dalam pengembangan sektor perikanan, dan kerja sama yang kuat antara pemerintah,
produsen, dan pelaku industri, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor produk
perikanan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan di masa depan.
2.Budidaya Perikanan
Prospek masa depan dalam budidaya perikanan sangat bergantung pada upaya untuk
mencapai keberlanjutan, mengintegrasikan teknologi modern, dan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan dan pasar. Dengan tindakan yang bijak, sektor budidaya perikanan
memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkontribusi pada ketahanan pangan.
Upaya untuk mencapai keberlanjutan dalam budidaya perikanan akan membantu melindungi
sumber daya alam, mendukung mata pencaharian petani budidaya perikanan,dan memastikan
pasokan ikan bagi masyarakat. Keberlanjutan adalah kunci untuk menjaga masa depan yang
cerah bagi sektor budidaya perikanan.
3.Peningkatan Manajemen Perikanan
Peningkatan manajemen perikanan adalah serangkaian tindakan dan strategi yang diarahkan
untuk mengelola sumber daya perikanan secara efektif.tujuannya adalah untuk memastikan
bahwa populasi ikan dan lingkungan laut terlindungi, serta untuk mendukung mata pencaharian
nelayan dan industri perikanan.Peningkatan manajemen perikanan adalah langkah kunci dalam
menjaga sumber daya perikanan dan mendukung sektor perikanan secara keseluruhan. Hal ini
membantu menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dan pelestarian
lingkungan laut.
4.Teknologi dan Inovasi
Prospek masa depan dalam teknologi dan inovasi dibidang perikanan sangat penting untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam industri perikanan dengan menerapkan
teknologi canggih dan inovasi yang tepat.
Peningkatan teknologi dan inovasi dalam sektor perikanan akan menjadi solusi penting untuk
mengatasi tantangan-tantangan besar seperti overfishing (penangkapan berlebihan), perubahan
iklim, dan masalah ketahanan pangan dengan mengadopsi teknologi canggih dan menciptakan
inovasi dalam industri perikanan dengan kata lain, teknologi dan inovasi menjadi alat penting
dalam menjawab tantangan-tantangan kritis yang dihadapi oleh industri perikanan di era
modern.
5.Perlindungan Lingkungan
Perlindungan lingkungan dalam perikanan adalah serangkaian tindakan dan kebijakan yang
bertujuan untuk menjaga dan merawat ekosistem laut dan habitatnya, sambil berusaha untuk
mengurangi dampak negatif yang dapat dihasilkan oleh aktivitas perikanan.Hal ini mencakup
pemantauan dan pelestarian stok ikan, menjaga kualitas habitat laut, dan mengurangi
pencemaran serta penggunaan alat penangkapan yang merusak lingkungan. Tujuannya adalah
untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi keanekaragaman hayati.Ini juga
berperan dalam mendukung mata pencaharian nelayan dan masyarakat pesisir.
6.Pelatihan dan Pendidikan
Pelatihan dan pendidikan dalam bidang perikanan adalah upaya untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang dibutuhkan oleh nelayan, petani perikanan,
dan pemangku kepentingan lainnya dalam industri perikanan.Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan.pendidikan dan pelatihan dalam bidang perikanan sangat
penting untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan dan meningkatkan produktivitas sektor
perikanan. Hal ini juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di komunitas pesisir
dan pedesaan yang bergantung pada sektor perikanan.
*Tantangan Dalam Sektor Perikanan Di Indonesia
Namun ada juga beberapa tantangan dalam sektor perikanan di Indonesia yang perlu diatasi:
1.Overfishing
Overfishing adalah praktik penangkapan ikan atau makhluk laut lainnya dari lautan dan
perairan yang berlebihan, melebihi tingkat reproduksi dan pertumbuhan populasi. Hal ini
mengakibatkan penurunan drastis dalam jumlah dan ukuran populasi ikan atau spesies laut
tertentu. Overfishing dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut,penurunan stok ikan yang
signifikan, dan bahkan kepunahan spesies tertentu jika tidak diatasi dengan tindakan konservasi
yang tepat.untuk mengatasi overfishing,diperlukan strategi manajemen yang tepat seperti
penegakan hukum yang ketat,pengaturan kuota penangkapan ikan dan penggunaan teknologi
yang ramah lingkungan. Selain itu, kesadaran masyarakat juga penting untuk mengurangi
overfishing serta memerlukan tindakan bersama dari pemerintah, nelayan dan masyarakat
untuk melindungi sumber daya laut.
2.Perubahan Iklim
Perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada sektor perikanan, terutama di Indonesia
yang merupakan negara maritim dengan luas perairan yang besar. Beberapa dampak perubahan
iklim terhadap perikanan di indonesia antara lain:
• Pergeseran populasi ikan Perubahan
suhu permukaan laut dapat menyebabkan pergeseran zona tempat mencari makan ikan, yang
dapat mengakibatkan penurunan atau pergeseran populasi spesies ikan.
• Cuaca ekstrem dan tidak dapat diprediksi
Perubahan iklim yang signifikan membuat cuaca menjadi lebih ekstrem dan sulit diprediksi,
yang dapat mengganggu aktivitas penangkapan ikan.
• Perubahan tekanan angin dan arus laut
Perubahan tekanan angin dan arus laut juga dapat memengaruhi distribusi ikan dan daerah
tangkapan.Ini terjadi karena ikan seringkali mengikuti arus laut dan perubahan suhu air yang
dipengaruhi oleh tekanan angin.Mengatasi perubahan iklim adalah langkah penting untuk
menjaga sumber daya ikan dan ekosistem laut, dengan melakukan pemantauan iklim untuk
memantau perubahan suhu air laut, salinitas, dan faktor lingkungan lainnya yang memengaruhi
distribusi ikan serta memberikan pelatihan dan pendidikan kepada nelayan tentang cara
beradaptasi dengan perubahan kondisi perairan, termasuk pergeseran populasi ikan.
3.Perlindungan Terumbu Karang
Perlindungan terumbu karang adalah suatu upaya untuk menjaga kelestarian terumbu karang
dan lingkungan laut. Berikut adalah beberapa upaya perlindungan terumbu karang yang dapat
dilakukan:
• Pencegahan
Upaya pencegahan dilakukan dengan mengurangi atau menghindari aktivitas yang dapat
merusak terumbu karang, seperti penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, pembuangan
limbah, dan penggunaan bahan kimia yang berbahaya.
• Rehabilitasi
Jika terumbu karang telah rusak, upaya rehabilitasi dapat dilakukan dengan menanam
kembali karang atau memperbaiki kondisi lingkungan laut yang rusak.
• Perlindungan
Upaya perlindungan dilakukan dengan memberikan sanksi atau hukuman kepada pelaku
yang merusak terumbu karang, seperti denda atau pidana sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
• Monitoring dan evaluasi
Upaya monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau kondisi terumbu karang dan
lingkungan laut yang terkait, serta mengevaluasi efektivitas dari upaya perlindungan yang telah
dilakukan.
Selain itu, herbivora laut juga dapat membantu menjaga kelestarian terumbu karang.herbivora
laut seperti ikan dan bulu babi memainkan peran penting dalam mengontrol pertumbuhan alga
laut yang dapat merusak terumbu karang.mereka memakan alga-alga yang menutupi terumbu
karang dan mengganggu fotosintesis karang.Oleh karena itu, herbivora laut membantu menjaga
keseimbangan ekosistem terumbu karang dengan memakan alga-alga yang berlebihan.
4.IIU Fishing
IUU Fishing adalah singkatan dari Illegal, Unreported, dan Unregulated Fishing,yang dalam
bahasa Indonesia berarti Penangkapan Ilegal, Tak Dilaporkan, dan Tak Diatur. IUU Fishing
merujuk pada kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan secara ilegal, tanpa melaporkannya
kepada pihak berwenang, dan tidak sesuai dengan peraturan yang ada .IUU Fishing merupakan
masalah global yang mengancam ekosistem laut.IUU Fishing dianggap sebagai salah satu dari
tujuh kejahatan maritim di dunia, bersama dengan pembajakan dan perampokan bersenjata,
terorisme, perdagangan senjata, narkotika, penyelundupan dan perdagangan manusia, serta
perusakan lingkungan karena semua kejahatan ini memiliki dampak serius dan berdampak
negatif terhadap keamanan dan kelestarian lingkungan laut dan kehidupan manusia yang
bergantung padanya.
Penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU) merupakan masalah
besar di Indonesia, dan pemerintah telah menerapkan beberapa langkah untuk
memberantasnya. Berikut beberapa cara pemerintah mengatasi IUU fishing:
• Vessel Monitoring System (VMS)
Salah satu cara untuk memantau penangkapan ikan ilegal adalah melalui penggunaan
VMS.VMS merupakan salah satu sistem pengawasan kapal perikanan yang dimiliki
pemerintah untuk memantau pergerakan dan aktivitas kapal perikanan berbasis satelit.Sistem
ini memungkinkan pihak berwenang melacak pergerakan kapal penangkap ikan dan
mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan.
• Hukuman dan Sanksi
Pemerintah telah menerapkan hukuman dan sanksi yang tegas bagi mereka yang tertangkap
melakukan penangkapan ikan ilegal. Hal ini termasuk denda dan penjara bagi nelayan lokal
dan asing.
• Pemusnahan Kapal Penangkap Ikan Ilegal
Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menenggelamkan kapal penangkap ikan yang
tertangkap melakukan kegiatan penangkapan ikan ilegal. Hal ini merupakan penghalang yang
kuat bagi mereka yang mempertimbangkan untuk terlibat dalam IUU fishing.
• Penguatan Hukum
Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang untuk memperkuat kerangka hukum untuk
memerangi IUU fishing.Undang-undang tersebut antara lain UU Perikanan tahun 2004 dan
amandemen UU Perikanan tahun 2009.
• Kerjasama Internasional
Pemerintah juga telah bekerja sama dengan negara lain untuk mengatasi IUU fishing.
Misalnya, Indonesia telah menandatangani perjanjian dengan negara tetangga untuk berbagi
informasi dan mengoordinasikan upaya memerangi penangkapan ikan ilegal.
Secara keseluruhan, upaya pemerintah untuk memerangi IUU fishing melibatkan kombinasi
tindakan hukum, solusi teknologi, dan kerja sama internasional. Upaya-upaya ini sangat
penting untuk melindungi sumber daya kelautan Indonesia.
5.Konflik Lahan
Konflik lahan perikanan di Indonesia terjadi di wilayah pesisir dan laut.Konflik ini
disebabkan oleh pengaturan tata ruang yang kompleks di wilayah pesisir.Ini berarti bahwa
masalah dan konflik dalam penggunaan lahan dalam sektor perikanan di Indonesia sering
terjadi karena aturan dan pengaturan yang rumit dan sulit dipahami di daerah pesisir. Hal ini
menyebabkan ketidaksepakatan dan perselisihan antara berbagai pihak yang berusaha
mengelola sumber daya perikanan.konflik ini dapat terjadi antara nelayan, pemerintah,
perusahaan, dan masyarakat lokal lainnya yang memiliki kepentingan dalam penggunaan lahan
pesisir dan sumber daya perikanan. Untuk mengatasi masalah ini,diperlukan upaya untuk
merumuskan peraturan tata ruang yang lebih jelas, serta melibatkan semua pihak terkait dalam
proses pengambilan keputusan untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dalam pengelolaan
sumber daya perikanan dan penggunaan lahan pesisir.Dalam mengatasi konflik lahan yang
terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan dan penggunaan lahan pesisir, seringkali
diperlukan langkah-langkah seperti membuat peraturan tata ruang yang lebih rinci dan
mengikutsertakan semua pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan tujuannya
adalah untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dalam mengatur bagaimana lahan pesisir
dan sumber daya perikanan tersebut harus digunakan dan dikelola dengan aturan yang lebih
jelas dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat mengurangi potensi konflik.
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Indonesia mempunyai wilayah maritim yang sangat luas dengan garis pantai
sepanjang 81.000 km.Potensi sumber daya perikanan di Indonesia masih tinggi dan
sebagian besar masih belum tereksplorasi.
Sumber daya perikanan di Indonesia beragam dan tersebar hampir di seluruh wilayah
laut.
Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang luas dan beragam serta potensi
ekonomi yang tinggi. Namun pemanfaatan sumber daya tersebut masih rendah dan
terdapat peluang besar bagi pengembangan sektor perikanan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi negara dan menciptakan lebih banyak lapangan
kerja.pengelolaan perikanan di Indonesia juga harus didasarkan pada kebijakan
berkelanjutan, teknik-teknik pengelolaan yang efisien, pengawasan yang ketat, edukasi
nelayan, dan kerja sama internasional. Hal ini penting untuk menjaga sumber daya laut,
mendukung nelayan, dan menjaga keberlanjutan lingkungan laut, serta memastikan
ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia Dan prospek perikanan di Indonesia
sangat positif, dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar jika dikelola dengan
baik serta memerlukan perhatian pada inovasi, pendidikan, keamanan pangan, dan
permintaan pangan global.
1.4 Saran
Perlunya berbagai pihak berperan aktif dalam melindungi sumber daya laut,
memanfaatkan dan meningkatkan kesadaran tentang potensi perikanan di indonesia.
Kerja sama dari berbagai pihat juga diperlukan untuk optimalisasi perikanan di
indonesia.

Daftar Pustaka
•Gjertsen,H.(2005), Can habitat protection lead to improvoments in human well-
being?Evidenci from marine protected areas in the Philippines. World
Development,33(2), 199-217.
•Kementerian Kelautan dan Perikanan.(2018). Komitmen Menjaga Laut Lewat "Our
Ocean Conference",Jakarta.
•Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2022. Estimasi Potensi,
Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan
di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. 22 Desember 2017,
Jakarta
•KKP (2022), Produksi Perikanan Nasional.
•Tajerin, T, (2017), Dinamika Peran Sektor Perikanan Dalam Perekonomian Indonesia:
Analisis Input-Output 1990-2005 Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan,4(1),
59-80.
•https://www.merdeka.com/sumut/dampak-overshing-penyebab-dan-cara-
mengatasinya-untuk-lestarikan-kehidupan-laut-kln.html
•https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_iklim_dan_perikanan
•https://sdgscenter.unhas.ac.id/anugerah-atau-kutukan-dalam-pengelolaan-konflik-
wilayah-pesisir/

Anda mungkin juga menyukai