MARICULTURE
PEMILIHAN SPECIES DAN TEKNOLOGI BUDIDAYA
DosenPengampu:
Dr. Ir. RetnoHartati, MSc.
Disusunoleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan
rahmat dan hidayah-Nya hingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah
mariculture yang berjudul “Pemilihan Species danTeknologi Budidaya” ini dengan tepat
waktu.
Adapun penyusunan laporan ini adalah dengan maksud supaya dapat
menganalisisikan king kobia dan ikan bawal bintang. Laporan ini ditulis dari hasil
penyusunan literatur, yaitu buku-buku maupun jurnal yang berkaitan dengan tema yang telah
ditentukan oleh dosen dan asisten praktikum.
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan asisten praktikum mata
kuliah mariculture yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, serta kepada rekan –
rekan yang telah menyusun laporan ini dengan baik.
Kami berharap dengan membaca laporan ini dapat member manfaat bagi kita semua.
Mungkin laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1..............................................................................................................Latar
Belakang..............................................................................................1
1.2..............................................................................................................Tujuan 2
1.3..............................................................................................................Manfaat 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan king kobia...................................................................................3
2.1.1 Morfologi ikan king kobia................................................................3
2.1.2 Sistem pencernaan ikan king kobia..................................................3
2.1.3 Sistem reproduksi ikan king kobia...................................................3
2.1.4 Ekologi ikan king kobia....................................................................3
2.1.5 Habitat ikan king kobia.....................................................................4
2.2 Ikan bawal bintang ............................................................................4
2.2.1 Morfologi ikan bawal bintang..........................................................4
2.2.2 Sistem pencernaan ikan bawal bintang.............................................5
2.2.3 Sistem reproduksi ikan bawal bintang..............................................5
2.2.4 Ekologi ikan bawal bintang..............................................................5
2.2.5 Habitat ikan bawal bintang...............................................................5
iii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil....................................................................................................9
4.2. Pembahasan........................................................................................11
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...16
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1
marikultur di peraian laut dangkal (coastal waters), maka biaya produksi, transportasi,
logistik, dan pengamanan offshore aquaculture pasti lebih mahal dan memerlukan
teknologi yang lebih canggih (sophisticated) ketimbang usaha marikultur di coastal
waters atau di pantai. Oleh karena itu, pengembangan offshore aquaculture harus
menggunakan pendekatan "a big-push development", yakni: (1) unit usahanya harus
besar supaya memenuhi economy of scale (skala ekonomi) nya; (2) menggunakan
teknologi mutakhir (state of the art technology); (3) menerapkan integrated supply
chain management system (sistem manajemen rantai pasok terpadu) yang dapat
memastikan stabilitas pasokan dan harga; (4) menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan; dan (5) pengamanan dari
gelombang, cuaca buruk, bencana alam, pencurian, perampokan, dan bahaya lainnya
Untuk itu, sebagai salah satu sektor prioritas dalam lima tahun ke depan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengembangkan sektor budidaya
perikanan. Salah satunya, dengan meluncurkan komoditas ikan budidaya terbaru, king
cobia (kobia) (Rachycentron canadum) dan ikan bawal bintang (Trachinotus blochi).
1.2 TujuanPraktikum
1. Memahami biologi Ikan King Kobia dan Bawal Bintang.
2. Keistimewaan dan kekurangan masing-masing species.
3. Sistem budidaya, terutama pemilihan lokasi budidaya dan system budidayanya.
1.3 ManfaatPrakikum
1. Menambah wawasan tentang Ikan King Kobiadan Bawal Bintang.
2. Dapat mengetahui cara penentuan lokasi pembenihan dan pembesaran serta system
budidayanya
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
Permukaan tubuh ditutupi sisik-sisik kecil bertipe sisir (ctenoid), dilengkapi
dengan gurat sisi (lateral fin) yang melengkung mengikuti profil punggung dan
tersusun dari 130 – 140 keping sisik. Ikan bawal bintang tergolong ikan perenang
aktif dan mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat berumur
dibawah 10 hari, bentuknya lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning pada bagian
badan tertentu. Namun, selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara berangsur-
angsur menjadi putih menyerupai induknya.
6
III. MATERI DAN METODE
7
https://www.pertanianku.com/panduan-lengkap-budidaya-ikan-bawal-bintang/
6) Dan sumber-sumber lain
3.3 Metode
Prosedur pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Link video diatas ditonton dan dibuat catatan poin-poin penting
2. Penelusuran pustaka (terutama dari jurnal) dilakukan terhadap biologi, ekolog, ikan
King Kobia dan Ikan Bawal Bintang. Catat informasi penting tentang biologi
(morfologi, anatomi, sistem pencernaan, sistem reproduksi), ekologi (kebutuhan
kualitas air untuk hidup, misal salinitas, suhu, pH) dan habitatnya.
3. Kedua spesies dibandingkan berdasarkan informasi-informasi yang didapat dari
sumber-sumber diatas,
a) Keistimewaan dan kekurangan masing-masing species
b) Jelaskan pembenihan dan pembesaran masing-masing species dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
Pemilihan lokasi pembenihan dan pembesaran
Pemilihan teknologi pembenihan dan pembesaran, misalkan apakah dengan
system RSA atau inland mariculture atau cage culture dsb.
Sesuai dengan pokok bahasan kuliah, praktikum ini hanya menitik beratkan
pada pemilihan species, pemilihan lokasi dan system budidaya dan kebutuhan
kualitas air untuk budidaya ikan king kobia dan bawal bintang. Untuk pakan
dan penyakit boleh dibahas, tapi sedikit saja.
8
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Osteicthyes
Order : Perciformes
Family : Rachycentridae
Genus : Rachycentron
Spesies : Rachycentron canadum (Linnaeus, 1766)
Panjang : 80 – 100 cm (Panjang maksimum 180 cm)
Berat : 12 – 15 kg (Durasi perkembangan sekitar 20 bulan)
Sumber Makanan : Kepiting, ikan rucah, pelet (budidaya)
9
Usia Kematangan Awal : Jantan (1 tahun) ; Betina (2 tahun)
Morfologi : 1. Mempunyai badan memanjang dengan potongan
melintang agak bundar
2. Badan berwarna cokelat gelap dan bagian bawah
badan
berwarna kekuningan
3. Mulut lebar dengan rahang yang lebih sempit
4. Gigi terdapat didalam rahang di antara lidah dan
mulut
5. Sirip ekor hitam dengan ujung-ujung putih, sirip
perut
berwarna putih, dan sirip dada dan sirip-sirip
lainnya berwarna hitam
Tingkah laku : 1. Mampu merubah warna dimana pada keadaan
normal
dan stres (Jika berada di wadah berwarna terang,
warna kulit yang semula gelap berubah menjadi
keabu-abuan)
2. Mampu bergerak sangat aktif
3. Bersifat Euryhaline dan Eurythermal
Informasi lain:
1. Satu-satunya spesies dalam Genus & famili-nya (Rachycentron/Rachycentridae)
2. Hidup soliter
3. Mengandung Asam amino esensial lengkap, DHA dan EPA lebih tinggi dari
salmon (80-90 %) dan kaya akan omega 6 dan omega 9.
4. Tekstur daging bersifat tender dan juicy
10
Gambar 2. Ikan Bawal Bintang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Characidae
Genus : Trachinotus
Species : Trachinotus blochii
Panjang : ± 65 cm
Berat : 350 – 500 gram (Durasi perkembangan 7 – 9 bulan)
Sumber Makanan : Ikan kecil, udang, pelet (budidaya)
Usia Kematangan Awal : Jantan dan betina (> 1 tahun)
Morfologi : 1. Mempunyai bentuk badan sedikit oval dan pipih
2. Identik dengan warna putih keperakan dengan
sedikit
corak warna kuning
3. Mulut sub terminal dengan gigi halus
4. Sirip dada kehitaman, sirip perut putih sedangkan
sirip
lainnya kuning kehitaman
5. Ujung maxilla bagian belakang sampai di depan
mata.
6. Mata relatif kecil, garis tengah mata lebih kecil
daripada
panjang moncong.
Tingkah laku : 1. Tahan terhadap penyakit
11
2. Mampu hidup pada kepadatan yang tinggi
3. Pertumbuhannya dapat terhambat ketika terjadi
persaingan oksigen di kepadatan yang terlalu tinggi
4. Perenang aktif
5. Ikan karnivora yang memangsa ikan, udang, dan
biota
air lainnya.
Habitat : Hidup di perairan sekitar pantai, teluk, dan daerah
sekitar terumbu karang.
4.2 Pembahasan
Ikan King Kobia
12
dari bulan April hingga September di lepas pantai, betina mampu bertelur hingga 30 kali
selama musim tersebut.
Cobia sudah banyak dibudidayakan dan dikenal sebagai ikan salmonnya
Indonesia, Cobia dijual secara komersial dan memiliki harga yang relatif tinggi karena
teksturnya yang keras dan rasanya yang enak.
Ikan Bawal Bintang
Ikan bawal adalah spesies ikan yang hidup di perairan pesisir Timur Tengah, Asia
Selatan, dan Asia Tenggara. Ikan bawal memiliki ciri ciri tubuh datar, sirip ekor bercabang,
dan sirip dada yang panjang. Bawal biasanya berwarna perak / putih, dengan sedikit sisik
kecil. Mereka dapat tumbuh hingga 4–6 kg.
Ikan bawak biasanya berkelompok di atas dasar berlumpur, berasosiasi dengan
spesies ikan seperti Nemipterus dan Leiognathus. Bawal dewasa memakan ctenophora, salps,
medusa, dan kelompok zooplankton lainnya. Populasi bawal bertelur dari akhir musim dingin
hingga musim panas dengan puncak dari bulan April hingga Juni.
Ikan bawal menjadi komoditas unggulan di Indonesia. Ikan bawal banyak
dikonsumsi di kawasan Indo-Asia-Pasifik karena rasa dagingnya lembut dan berminyak saat
dimasak.
13
kepadatan 500 ekor berukuran 5 cm. Bahan pembuatannya bisa menggunakan waring dan
jaring. Sementara itu, buat penggelondongan dan pembesaran ikan, menggunakan media
besar, yaitu ukuran 7 × 3,5 × 3,5 m dengan menggunakan waring dan jaring yang lebih tebal.
Penebaran benih
Penebaran benih dilakukan pada saat ikan dalam keadaan segar. Waktu yang
disarankan sekitar pukul 6 - 9 pagi dan 3 - 5 sore hari. Benih ikan harus secara hati-hati
dipindahkan ke dalam kolam agar ikan tidak stres. Bibit ikan sebelum dituangkan kekolam
biasanya menggunakan wadah plastik, pada saat penuangan dilakukan dengan perlahan dan
plastik harus didalam air kolam. Sebelumnya parameter air seperti suhu air pembibitan harus
disesuaikan dengan air kolam terlebih dahulu. Jangan terburu-buru dalam melakukan
penebaran benih karena bibit ikan sangat mudah sakit.
Pemberian pakan ikan
Budidaya ikan bawal bintang akan tinggi hasilnya dan berkualitas baik jika pakan
yang diberikan memiliki gizi sempurna. Ikan bawal bisa tumbuh dengan cepat dengan pakan
terbaik. Pakan ikan bawal bintang biasanya berupa pelet. Frekuensi pemberian pakan
diberikan 2 kali sehari dengan berbagai ukuran disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
Untuk mengetahui pertumbuhan ikan bawal bintang yang dibudidayakan dan
menentukan jumlah pakan yang diberikan dilakukan pengambilan data (Sampling) setiap 1
bulan sekali. Selain itu dilakukan pemilahan ukuran (Grading) dengan tujuan untuk
menyeragamkan ukuran ikan sehingga tidak terjadi persaingan makan.
Panen ikan
Pemanenan dilakukan setelah ikan telah mencapai ukuran minimal 500 gram
dengan lama pemeliharaan 6-7 bulan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore
hari karena pada saat tersebut suhu relatif rendah. Sebelum melakukan pemanenan ikan
bawal bintang dipuasakan terlebih dahulu (tidak diberi pakan) selama 12 - 48 jam
sebelum ikan dipanen.
Penyakit yang menyerang ikan bawal bintang biasanya disebabkan oleh bakteri.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menjaga kebersihan lingkungan dengan
cara pergantian jaring dan pencucian jaring setiap satu bulan sekali, pemberian makanan
yang cukup baik jumlah maupun nutrisinya. Adapun pengobatan dilakukan dengan cara
perendaman ikan, melalui makanan, dan penyuntikan.
14
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Ikan king kobia merupakan ikan karnivora pelagik, dengan gerakan yang sangat aktif.
Ikan king kobia termasuk kelompok karnivora. Reproduksi Ikan king kobia dengan
melepaskan banyak telur kecil (1,2 mm) yang dapat mengapung ke dalam air. Sedangkan
untuk ikan bawal bintang yaitu memiliki tubuh ramping dengan ekor bercagak. Ikan ini
termasuk jenis omnivora. Ikan bawal bintang biasanya memijah pada awal dan selama
musim hujan.
2. Keistimewaan king kobia yaitu dapat tumbuh sangat cepat dengan berat mencapai 4-6
kilogram dalam setahun. Selain itu, ikan tersebut mudah diadaptasikan, dipijah, dan
dibesarkan dalam kondisi budidaya. Sedangkan kekuranganya yaitu agak sulit dalam pasar
ekspor. Keistimewaan ikan bawal bintang yaitu pertumbuhan yang cepat dan tahan
terhadap penyakit sedangkan kekuranganya yaitu efisiensi pakan yang kurang baik.
3. Sistem budidaya dan lokasi budidaya ditentukan berdasarkan sifat dari spesies tersebut dan
15
yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan yaitu pemilihan induk ikan, persiapan kolam,
penebaran benih, pemberian pakan , pemantauan selama proses pertumbuhanya serta
proses pemanenan.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL Lampung). 2020. Laporan Tahunan
Balai Besar Perikanan Budidaya Laut 2019. Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Lampung, 339 hlm.
https://www.melekperikanan.com/2020/03/mengenal-ikan-bawal-bintang-trachinotus.html
https://ecogreenpark.co.id/morfologi-klasifikasi-dan-habitat-ikan-bawal-
bintang/#Morfologi_Ikan_Bawal_Bintang
https://studyaquaculture.wordpress.com/2013/04/01/biologi-ikan-bawal-bintang/
https://ilmudaninformasisite.wordpress.com/2016/06/26/ikan-bawal-bintang/
https://perikanan38.blogspot.com/2019/12/mengenal-ikan-king-cobia.html#super
https://www.youtube.com/watch?v=thqjXjDdgvo
https://www.youtube.com/watch?v=kvoFNKaqkbQ
https://www.youtube.com/watch?v=KhYCWhnzbog
https://www.youtube.com/watch?v=7T4uwCWfDcM
16
https://www.pertanianku.com/panduan-lengkap-budidaya-ikan-bawal-bintang/
Irwansyah, Raza’i, T. S., dan Wulandari, R. 2018. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam
Laktat pada Saluran Pencernaan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii). Intek
Akuakultur. 2 (2) : 25-32.
Kordi, M. G. H. dan A. Tamsil. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan.
Penerbit Andi, Yogyakarta, 190 hlm.
Setianingsih, L., L. Santoso, dan S. Saputra. 2019. Effects of Diets with Different Protein
Level for Cobia (Rachycentron canadum) Growth in Controlled Tank. E – Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 7(2): 845-858.
Sudrajat, A. 2015. Budidaya 26 Komoditas Laut Unggul Edisii Revisi. Penebar Swadaya,
Jakarta, 188 hlm.
Prihatiningsih, N. Mukhlis dan S. T. Hartati. 2015. Parameter Populasi Ikan Bawal Putih di
Pulau Tarakan Kalimantan Timur. Jurnal Perikanan., 7(3):165-174
Yastrif. 2018. Pengaruh Pemberian Pakan dengan Formulasi Berbeda Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Ikan Kobia (Rachycentron canadum). Skripsi Universitas
Sriwijaya.
17