Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN BAGI

PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun oleh:
Reza Elva Hera
2104125577
Dosen Pembimbing:

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
saya selaku penyusun memanjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh
perkembangan teknologi hasil perikanan bagi perekonomian Indonesia” ini sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Shalawat beserta salam selalu tercurah kepada junjungan
alam Baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju
alam yang berilmu seperti sekarang ini.

Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna
dan luput dari perhatian saya. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik
penyajiannya, oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini
kedepannya.
Akhirnya, besar harapan saya makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para
pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu
pengetahuan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1........................................................................................................................................LAT
AR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2........................................................................................................................................RU
MUSAN MASALAH....................................................................................................2
1.3........................................................................................................................................TUJ
UAN MAKALAH.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHAN..........................................................................................................3
2.1. PERANAN SEKTOR PERIKANAN...........................................................................3
2.2. POTENSI PEMASARAN PRODUK HASIL PERIKANAN......................................4
2.3. MANFAAT MENGKONSUMSI IKAN......................................................................4
3.1. PENGGUNAAN TEKNOLGI PENGAWETAN UNTUK PENINGKATAN MUTU
DAN KUALITAS IKAN.........................................................................................5
3.2. PERMASALAHAN MUTU KUALITAS IKAN DAN PEMASARAN PRODUK HASIL
PERIKANAN..........................................................................................................6

3.3.TANTANGAN INDUSTRI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN DALAM


MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT..................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8

4.1. KESIMPULAN............................................................................................................8

4.2. SARAN.........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kawasan wilayah perairan yang
sangat luas, dimana perairan tersebut sangat kaya akan hasil perikanan dan kelautannya.
Berdasarkan data statistic (DKP, 2008a), Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.290
km.

Yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di
dunia, setelah Kanada. Wilayah perairan Indonesia memiliki luas mencapai 5,8 JT km², yang
terdiri atas 2,3 JT km2 perairan kepulauan, 2,7 JT km² zona ekonomi eksklusif, 0,8 JT km²
perairan teritorial, dan 14.000 km² perairan umum berupa danau, sungai, waduk, dan lain
sebagainya. Tentunya perairan yang sangat luas ini begitu kaya dengan hasil perikanan.

Diperkirakan potensi perikanan tangkap di Indonesia mencapai 6, 4 JT ton dan


budidaya sebesar 11, 74 JT hektar, yang terdiri dari tambak 1, 22 JT hektar, 8, 6 JT hektar
budidaya laut, 2.16 JT hektar budidaya kolam dan air tawar. Sejak tahun 2002, produksi
perikanan nasional telah tumbuh rata-rata 8,4 persen setiap tahunnya, dimana produksi
perikanan tangkap tumbuh sebesar 2,91 persen per tahun dan budidaya sebesar 23,6 persen
pertahun (DKP, 2008b). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, produksi
ikan secara nasional mencapai 23,16 juta ton pada 2020. Meski jumlah tersebut turun 2,93%
jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 23,86 juta ton.

iv
1.2. RUMUSAN MASALAH
2. Berapa luas perairan Indonesia?
3. Bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan hasil perairan Indonesia?
4. Teknik dan teknologi modern apa yang diterapkan untuk hasil perikanan
Indonesia?
5. Bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia?

1.3. TUJUAN MAKALAH


Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan dan
pemahaman mengenai teknik-teknik dan teknologi modern yang diterapkan untuk
hasil perikanan Indonesia secara umum, dan teknik pembekuan secara khusus. Serta
bagaimana dampak dan manfaatnya bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PERANNAN SEKTOR PERIKANAN


Di Indonesia sektor perikanan telah memegang peranan penting, selain sebagai
sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia juga berperan sebagai sumber pendapatan
dan devisa untuk negara. Sebagai sumber protein hewani, lebih dari 60% penduduk Indonesia
mengkonsumsi ikan. Konsumsi ikan tersebut terus meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk, nilai pendapatan dan pengetahuan akan nilai gizi ikan oleh masyarakat.

Departemen Kelautan dan Perikanan telah menargetkan konsumsi ikan perkapita


tahun 2009 sebesar 30 kg. Sebagai sumber pendapatan, sektor perikanan telah melibatkan
setidaknya lebih dari 5,4 juta tenaga kerja, yang terdiri dari 2,7 juta nelayan dan 2,34 juta
petani ikan dengan total produksi tahun 2007 sebesar 8,2 juta ton. Dari total produksi
tersebut, 62 persen di antaranya atau 5,04 juta ton berasal dari kegiatan penangkapan dan
38,76 persen atau 3,2 juta ton berasal dari usaha budidaya dengan nilai produksi masing-
masing 48,4 triliun rupiah untuk penangkapan dan 28,6 triliun rupiah untuk usaha budidaya.
Dengan produksi tersebut, subsektor perikanan pada tahun 2007 telah menyumbangkan
17,7% terhadap Produk Domestik Bruto kelompok pertanian; atau 2,45% terhadap Produk
Domestik Bruto nasional.

Dari total hasil produksi ikan tersebut sebesar 80% dipasarkan di dalam negeri, dan
hanya 20% yang di ekspor keluar. Meski begitu jumlah ekspor hasil perairan ini terus
mengalami peningkatan setiap tahunnnya. Namun, persyaratan dan stanadar mutu untuk
produk hasil perikanan semakin diperketat terutama untuk tujuan negara-negra maju, seperti
Jepang, KoreaSelatan, dan Singapura.

Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan produk sudah merupakan keharusan


disetiap negara. Tidak hanya untuk tujuan ekspor tetapi juga pemasaran dalam negeri.
Peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat telah menyebabkan konsumen lebih
selektif lagi terhadap produk yang akan mereka konsumsi. Dan permintaan konsumen
terhadap produk berkualitas juga semakin tinggi. Untuk meningkatkan pemasaran, baik
tujuan ekspor maupun pasar dalam negeri, perbaikan mutu dan keamanan produk perikanan,
vi
dengan demikian, perlu mendapatkan perhatian demi terjaganya mutu produk perikanan
Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, bidang sektor perikanan
turut mengembangkan teknologi untuk mengelola hasil perikanan sehingga dapat terjamin
mutu dan kualitasnya hingga ke tangan konsumen.

2.2. POTENSI PEMASARAN PRODUK HASIL PERIKANAN

Sebesar 60% dari hasil produksi produk perikanan di Indonesia dipasarkan dalam
bentuk segar, sedangkan 40% sisanya diolah baik secara tradisional mapun modern. Dimana
umumnya produk hasil olahan perikanan dengan cara tradisional dipasarkan di dalam negeri,
sedangkan hasil olahan dengan cara modern dieksopor keluar negeri. Untuk tujuan ekspor
sekitar 90% dipasarkan dalam bentuk beku dan pengalengan.

Menurut data yang dirilis oleh ITC Trademap, nilai ekspor produk hasil perikanan
Indonesia tahun 2020 mencapai USD5,2 miliar atau bisa disebut tumbuh positif 5,7%
dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. Berbanding terbalik dengan Indonesia, sebagian besar
negara eksportir utama produk perikanan dunia mengalami penurunan yang cukup siginifikan
dibanding 2019, seperti Thailand turun 2,2%, Ekuador turun 1,5%. Tiongkok turun 7,8%,
Norwegia turun 7,5%, Vietnam turun 2,1%, dan India turun 15,1%.

Secara personal Indonesia sudah dianggap sebagai pemasok produk perikanan yang
cukup kuat, sebab beberapa negara maju mengandalkan hasail perikanan Indonesia seperti,
Jepang, Cina, dan Amerika Serikat. Selain itu dalam kategori produksi perikanan laut
Indonesia memegang peran penting dalam perdagangan dunia, dimana Indonesia menempati
posisi kedua sebagai produsen perikanan laut terbesar di dunia.

2.3. MANFAAT MENGKONSUMSI IKAN

Seperti yang kita tahu, ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air dan bernafas
dengan insang. Didalam tubuh ikan terkandung banyak zat yang bermanfaat bagi tubuh dan
memiliki nilai gizi tinggi. Daging ikan mengandung lemak, mineral, vitamin, dan protein
yang berguna bagi tubuh. Jika dibandingkan dengan daging hewan mamalia, kandungan
protein, vitamin dan lemak pada ikan jauh lebih menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Selain

vii
itu daging ikan juga mengandung asam amino essential lengkap yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia.

Asam amino essential merupakan suatu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,
namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh melainkan diperoleh dari makanan yang
dikonsumsi. Jenis ikan yang tinggi kadar asam amino essentialnya seperti ikan tuna dan ikan
salmon. Selain itu protein yang terdapat pada ikan juga memiliki kandungan protein yang
memiliki daya cerna tinggi.

Manfaat mengkonsumsi ikan bagi kesehatan:

1. Membantu menurunkan tekanan darah


2. Mengurangi peradangan
3. Membantu melindungi jantung
4. Mencegah penyakit kronis
5. Meningkatkan elastisitas pembuluh darah
6. Meningkatkan kadar kolesterol baik
7. Mencegah obesitas

3.1. PENGGUNAAN TEKNOLGI PENGAWETAN UNTUK PENINGKATAN MUTU


DAN KUALITAS IKAN

Daging ikan cepat mengalami penurunan kualitas dan mutunya karena memiliki
kandungan air yang cukup tinggi sehingga menjadi tempat yang cocok untuk perkembangan
bakteri sehingga mengalami pembusukan, baik buruknya teknik penanganaan ikan segar akan
mempengaruhi mutu ikan tersebut sebagai bahan makanan.

Untuk mencegah prpses pembusukan pada ikan, perlu dikembangkan berbagai Teknik
dan cara pengawetan yang dapat memperlambat proses pembusukan ikan. Pengawetan ikan
secara modern dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:

1. Pengawetan dengan suhu rendah


Pengawetan ikan dengan suhu rendah merupakan proses pemindahan panas
dari tubuh ikan ke bahan lain. Untuk melakukan pengawetan ini dibutuhkan
sebuah media yang disebut sebagai obat pendingin atau refrigerant.
2. Pengawetan ikan dengan pendinginan

viii
Dalam proses ini tubuh ikan akan didinginkan namun tidak mencapai tahap
beku, karena suhu yang dapat dicapai dalam proses pendinginan sangat
terbatas. Tingkat kesegaran ikan yang didinginkan bergantung pada jenis ikan
dan suhu yang digunakan.

3.2. PERMASALAHAN MUTU KUALITAS IKAN DAN PEMASARAN PRODUK


HASIL PERIKANAN

 Faktor produk ikan itu sendiri


Daging ikan memiliki kandungan air yang cukup tinggi, selain itu
daging ikan juga lebih cepat rusak dikarenakan stuktur jaringan dan
komposisi daging ikan hanya memiliki sekitar 2% jaringan pengikat.
Tubuh ikan juga merupakan tempat atau media yang cocok untuk
kehidupan bakteri pembusuk dan mikroorganisme lain.
 Keterbatasan fasilitas dan teknologi pengolahan
Keterbatasan air bersih, fasilitas transportasi dan sarana pendingin atau
pabrik s menjadi kendala dalam menjaga kebersihan dan pengawetan
ikan. Hal ini menyebabkan produk perikanan yang membusuk sebelum
sampai ke tangan konsumen.

3.3. TANTANGAN INDUSTRI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN DALLAM


MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

Rekayasa teknologi maupun bioteknologi menjadi kekuatan untuk memaksimalkan


nilai tambah dari nilai jual ikan tersebut sehingga menjadi efek pengganda bagi ekonomi
Indonesia. Selain itu sector perikanan juga menjadi sarana penyerap tenaga kerja yang besar,
misalnya dalam industry pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, meski baru
memanfaatkan 40% dari hasil produksi sudah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
6.205.189 orang pada tahun 2013 lalu. Jika pemanfaatannya dimaksimalkan jumlah ini akan
terus bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dan
menyelamatkan masyarakat dari kemiskinan.

ix
Dengan semakin dikembangkan dan ditingkatkannya mutu produksi hasil perikanan
dengan mengembangkan teknologi-teknologi untuk sarana pengawetannya. Tidak menutup
kemungkinan jika Indonesia akan menjadi negara eksportir hasil perikanan terbesar dunia.
Hal ini tentu akan berdampak pada perekonomin dan pembangunan nasional Indonesia.

x
BAB III

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Sebagai sumber pendapatan, sektor perikanan telah melibatkan setidaknya lebih dari
5,4 juta tenaga kerja, yang terdiri dari 2,7 juta nelayan dan 2,34 juta petani ikan dengan total
produksi tahun 2007 sebesar 8,2 juta ton. Dari total hasil produksi tersebut, 62 persen di
antaranya atau 5,04 juta ton berasal dari kegiatan penangkapan dan 38,76 persen atau 3,2 juta
ton berasal dari usaha budidaya dengan nilai produksi masing-masing 48,4 triliun rupiah
untuk penangkapan dan 28,6 triliun rupiah untuk usaha budidaya.

Dari total hasil produksi ikan tersebut sebesar 80% dipasarkan di dalam negeri, dan
hanya 20% yang di ekspor keluar. Untuk meningkatkan pemasaran, baik tujuan ekspor
maupun pasar dalam negeri, perbaikan mutu dan keamanan produk perikanan, dengan
demikian, perlu mendapatkan perhatian demi terjaganya mutu produk perikanan Indonesia.

Jenis ikan yang tinggi kadar asam amino essentialnya seperti ikan tuna dan ikan salmon.

Daging ikan cepat mengalami penurunan kualitas dan mutunya karena memiliki
kandungan air yang cukup tinggi sehingga menjadi tempat yang cocok untuk perkembangan
bakteri sehingga mengalami pembusukan, baik buruknya teknik penanganaan ikan segar akan
mempengaruhi mutu ikan tersebut sebagai bahan makanan. Untuk mencegah prpses
pembusukan pada ikan, perlu dikembangkan berbagai Teknik dan cara pengawetan yang
dapat memperlambat proses pembusukan ikan.

Pengawetan ikan dengan pendinginan Dalam proses ini tubuh ikan akan didinginkan
namun tidak mencapai tahap beku, karena suhu yang dapat dicapai dalam proses pendinginan
sangat terbatas.

xi
• Faktor produk ikan itu sendiri Daging ikan memiliki kandungan air yang cukup
tinggi, selain itu daging ikan juga lebih cepat rusak dikarenakan stuktur jaringan dan
komposisi daging ikan hanya memiliki sekitar 2% jaringan pengikat.

• Keterbatasan fasilitas dan teknologi pengolahan Keterbatasan air bersih, fasilitas


transportasi dan sarana pendingin atau pabrik s menjadi kendala dalam menjaga kebersihan
dan pengawetan ikan.

Selain itu sector perikanan juga menjadi sarana penyerap tenaga kerja yang besar,
misalnya dalam industry pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, meski baru
memanfaatkan 40% dari hasil produksi sudah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
6.205.189 orang pada tahun 2013 lalu.

4.2. SARAN

Agar mutu dan kualitas produk hasil perikanan Indonesia lebih baik lagi, maka perlu
dilakukannya rekayasa dan pengembangan teknik pengawetan yang lebih baik, cepat, dan
hasil yang baik pula.

xii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.stipwunaraha.ac.id/ejournal/index.php/AGRIKAN/article/view/197

https://kkp.go.id/brsdm/artikel/18573-teknologi-baru-pembekuan-produk-perikanan

https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/6609/Prof.%20Dr.%20Bustari
%20Hasan%2C%20M.Sc.PDF?sequence=1&isAllowed=y

xiii

Anda mungkin juga menyukai