DISUSUN OLEH :
HARYADI, S.P., M.M
( Kategori Umum/Guru )
PEMERINTAH PROPINSI
LAMPUNG DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 TULANG BAWANG TENGAH
TULANG BAWANG BARAT
LAMPUNG
2022
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan berbagai kenikmatan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
Makalah Pengembangan Produk Inovatif yang berjudul “Teknik Pemijahan Ikan
Jelawat ( Leptobarbus hoeveni Blkr ) Secara Terkontrol Untuk Menjaga Kelestarian
Ikan Endemik Lokal Sumatra” ini sesuai dengan target.
Dengan segala keterbatasan dan wawasan yang penyusun miliki, penyusun sangat
sadar bahwa laporan sederhana ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
penyusun mengharap adanya masukan berupa kritik dan saran yang konstruktif dari
berbagai pihak bagi perbaikan penulis kedepannya.
Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terlaksananya penyusunan laporan ini. Semoga Allah memberikan
kebaikan dan limpahan Rahmat-Nya bagi mereka semua, Amiin.
Terakhir, penyusun berharap bahwa laporan ini bisa memberi inspirasi dan manfaat
kepada semua pihak terutama para guru di manapun berada. Amiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................2
Lampiran
iii
Ringkasan Materi
Ikan Jelawat ( Leptobarbus hoeveni Blkr) merupakan salah satu ikan endemik lokal
asli perairan Indonesia terutama terdapat di sungai, danau, dan perairan umum yang tersebar
di wilayah Kalimantan dan Sumatra, yang semakin lama keberadaaanya semakin berkurang
karena hanya dilakukan dengan penangkapan belum di imbangi dengan usaha
pembenihannya dan juga adanya ulah sebagian oknum dengan penyetruman, untuk itu harus
ada upaya untuk menjaga kelestarian plasma nutfa ini agar tidak punah.
Permintaan pasar terhadap ikan ini cukup tinggi karena mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi dan sangat digemari oleh masyarakat, dibandingkan dengan ikan konsumsi lain
hasil introduksi seperti ikan Mas, Nila, Gurami, patin atau lele. Seiring dengan meningkatnya
konsumsi masyarakat terhadap ikan jelawat ini, maka kebutuhan benih akan meningkat hal
ini tidak dimbangi dengan suplai yang ada, karena hanya mengandalkan hasil tangkapan alam
dan inipun sangat tergantung musim. Dengan kondisi yang demikian ini maka menjadi
peluang yang sangat besar untuk mencukupi kebutuhan benih tersebut.
Masalah pokok yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan jelawat ini adalah
teknologi pembenihannya yang masih banyak belum diketahui. Jika teknologi pembenihannya
dapat dikuasai maka budidaya ikan jelawat ini akan dapat menjadi salah satu alternatif
budiaya ikan di Indonesia. Dengan ditemukannya teknologi pembenihan ikan jelawat secara
terkontrol yang lebih efisien dan efektif, membat nilai produksi ikan jelawat lebih murah.
Nilai positif dari teknologi pemijahan ikan jelawat secara terkontrol ini sangatlah besar
dampaknya, bagi pelestarian ikan spesifik local diperairan umum
Hasil Analisa usaha yang sudah dilakukan diperoleh data : Break Even Point ( BEP ) :
harga satuan produksi benih ( Rp) = 92, volume produksi benih ( ekor ) = 407. Benefit / Cost
Ratio (B/C ratio ). B/C ratio sebesar 2.5 artinya setiap pengeluaran Rp. 1,- akan mendapatkan
hasil sebesar Rp. 2.5,- . Maka usaha tersebut sangat layak untuk dilakukan.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Ikan Jelawat ( Leptobarbus hoeveni Blkr) merupakan salah satu ikan endemik lokal
asli perairan Indonesia terutama terdapat di sungai, danau, dan perairan umum yang tersebar
di wilayah Kalimantan dan Sumatra. Ikan ini mempunyai nilai jual yang sangat tinggi
dibandingkan dengan ikan konsumsi lain hasil introduksi seperti ikan Mas, Nila, Gurami,
patin atau lele.
Permintaan pasar terhadap ikan ini cukup tinggi karena mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi dan sangat digemari oleh masyarakat dan juga negara tetangga seperti Malaysia
an Brunei, sehingga merupakan komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan oleh
masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Terlebih lagi, produksi ikan ini sangat
mengandalkan dari hasil tangkapan perairan umum yang cenderung menurun dari tahun
ketahun. Sehingga dikawatirkan ikan ini laa kelamaan akan punah keberadaan di alam. Di
alamnya ikan ini berkembang biak disungai pada permulaan awal musim penghujan, yang
berarti ketersediaan benih hanya tersedia secara musiman. Sedangkan hasil budidaya masih
terbatas jumlahnya sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan benih yang terus meningkat.
Tuntutan pasar yang menginginkan benih yang berkualitas dan murah, merupakan
motivasi tersendiri bagi para pembenih untuk menciptakan teknologi yang aplikatif dengan
mengedepankan konsep efisiensi dan efektifitas produksi benih. Peluang pasar dari ikan-ikan
endemik lokal ini, sudah mempunyai ruang tersendiri dikalangan masyarakat, sehingga hal ini
merupakan tantangan bagi para pembenih untuk meningkatkan produksi benihnya. Stok benih
dari hasil tangkapan alam tiak dapat dijadikan prioritas untuk kebutuhan pembesaran ikan
ikan jelawat ini. Teknologi pemijahan buatan secara terkontrol merupakan jalan satu satunya
yang harus dilakukan untuk dapat mensuplai kebutuhan benih secara berkelanjutan. Kepastian
kualitas dan ketersedian benih yang kontinyu merupakan parameter yang dapat menjaga
kestabilan harga di pasaran.
Masalah pokok yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan jelawat ini adalah
teknologi pembenihannya yang masih banyak belum diketahui. Jika teknologi pembenihannya
dapat dikuasai maka budidaya ikan jelawat ini akan dapat menjadi salah satu alternatif
budiaya ikan di Indonesia. Karena ikan jelawat ini komoditas yang sangat potensial, maka
akan mendorong masyarakat untuk mengembangkannya sebagai sebuah alternative usaha jika
benihnya dapat diproduksi secara masala dan berkesinambungan melalui penguasaan
teknologi pembenuhannya.
Dengan ditemukannya teknologi pembenihan ikan jelawat secara terkontrol yang lebih
efisien dan efektif, membat nilai produksi ikan jelawat lebih murah. Selain itu, dari
penguasaan teknologi pembenihannya kita dapat sekaligus melakukan upaya pelastarian
plasma nutfah ikan asli perairan Indonesia khususnya Sumatara dan Kalimantan.
2
1.2. Tujuan
3
BAB 2. DESKRIPSI INOVASI
Pemijahan ikan jelawat secara terkontrol merupakan gagasan inovatif terbarukan dan orisinil
berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengacu pada kompetensi
keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan. Bentuk pengembangan inovasi yang dilaksanakan
dalam makalah ini, masuk dalam materi inovasi kelompok Pertanian dan Kelautan kategori
peserta umum. Jenis Produk inovasi yang dikembangkan berupa produk oleh karena itu
penekanannya pada hasil yang didapat dalam proses kegiatan budidaya
Produk inovasi yang dikembangkan, sesuai judul makalah “Teknik Pemijahan Ikan
Jelawat ( Leptobarbus hoeveni Blkr ) secara terkontrol untuk menjaga kelestarian Ikan
Endemik lokal Sumatra “ . Alasan dari pemilihan produk inovasi yanga akan dikembangkan sesuai
judul proposaltersebut adalah :
Ikan Jelawat merupakan ikan endemik lokal pulau Sumatra dan Kalimantan,
yang semakin lama keberadaaanya semakin berkurang karena hanya dilakukan
dengan penangkapan belum di imbangi dengan usaha pembenihannya dan
juga adanya ulah sebagian oknum dengan penyetruman, untuk itu harus ada
upaya untuk menjaga kelestarian plasma nutfa ini agar tidak punah.
Seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap ikan jelawat ini,
maka kebutuhan benih akan meningkat hal ini tidak dimbangi dengan suplai
yang ada, karena hanya mengandalkan hasil tangkapan alam dan inipun sangat
tergantung musim. Dengan kondisi yang demikian ini maka menjadi peluang
yang sangat besar untuk mencukupi kebutuhan benih tersebut.
Nilai positif dari teknologi pemijahan ikan jelawat secara terkontrol ini
sangatlah besar dampaknya, tidak hanya bagi pelestarian ikan spesifik local
diperairan umum, namun bagi para pembenih juga memiliki andil yang besar
dalam mendapatkan keuntungan yang sangat besar di bandingkan dengan ikan
konsumsi lainnya hasil introduksi.
4
2.2.2. Produk
Hasil akhir ari kegiatan pengembangan produk kreati pemijahan ikan jelawat ini
adalah berupa benih ikan jelawat yang siap dipasarkan dengan ukuran 2-4 cm an
4-6 cm dengan target produksi per siklus adalah 60.000 ekor benih skala
pemijahan 2 pasang induk.
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan. Alat dan bahan yang dgunakan antara lain :
Pematangan Gonad
Wadah pemeliharaan induk yang sering digunakan adalah karamba sungai atau
jaring apung dan kolam tanah. Induk dipelihara dengan kepadatan 2- ekor per
meter persegi dengan konsentrasi oksigen terlarutnya 5g/L. Indk diberi pakan
komersial dengan kandungan protein 32-34% diberikan sebanyak 1-2% dari
bobot biomasa setiap 2 hari sekali. Sebaiknya induk dipelihara terpisah antara
induk jantan dan betina.
Seleksi Induk
Tujuan dari seleksi induk adalah untuk mendapatkan induk yang mempunyai
produktifitas yang tinggi dengan ciri morolgi yang dikehendaki dan dapat
diturunkan. Produktifitas yang tinggi ini terutama dicirikan oleh sifat cepat
tumbuh dan kelangsungan hidup yang tinggi pada lingkungan budidaya
tertentu.
5
Ciri-ciri induk yang matang gonad adalah sebagai berikut.
Betina:
Perut membesar dan lembut
Lubang urogenital berwarna kemerahan
Sirip dada halus dan licin
Jantan:
Perut langsing
Apabila diurut akan keluar cairan putih (sperma)
Sirip dada terasa lebih kasar bila diraba
Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh
induk jantan kemudian diikuti dengan proses pembuahan. Adapun tahap-tahap
pemijan ikan jelawat secara buatan secara terkontrol adalah sebagai berikut :
Penyuntikan
6
Striping dan pembuahan
Striping adalah proses pengeluaran telur ari induk betina. Setelah 2-6 jam
penyuntikan terakhir pengaruh kerja hormonal biasanya mulai terlihat yang
ditandai dengan gerakan gelisah dan sering berenang ke permukaan. Maka
segera dilakukan pemeriksaan terhadap induk betina karena sudah ovulasi dan
segera dilakukan pengeluaran telur.
Langkah berikutnya adalah mencampurkannya dengan sperma secara merata
dan perlahan lahan agar setiap butir telur dapat dibuahi oleh sperma.
Pembuahan sperma dan telur dibantu dengan menggunakan air gallon. Setelah
proses pembuahan selesai telur di tetaskan ke dalam wadah penetasan yang
sudah disiapkan.
Secara visual proses pemijahan dapat dilihat pada Youtube dengan link :
https://youtu.be/u- u6xv3
7
BAB 3. HASIL INOVASI
Berdasakan hasil analisa usaha pembenihan ikan jelawat yang telah di lakukan oleh
penyusun pada tahun 2021, sangatlah mempunyai prospek yang tinggi dan sangat
menguntungkan.
Dari data data yang ditampilkan dengan asumsi: lama pemeliharaan larva 7 hari dan
masa pendeeran selama 21 hari, dengan Hatching Rate sebesar 70% Survival Rate
larva sebesar 90%, dengan kompisisi kuran panen 25% 4-6 cm dan 75% 2-4 cm
dengan harga ukuran 4-6 cm Rp. 250.- dan ukuran 2-4 cm harga Rp. 200.-.
Berdasarkan dari hasil analisa usaha pembenihan ikan jelawat yang sudah dilakukan, maka ini
dapat dikatakan usaha ini sangat mempunyai nilai ekomis yang tinggi. Hal ini juga, apabila
dibandingkan dengan harga benih yang berkisar anatara Rp. 1.000,- – Rp. 2.000,- pada
ukuran yang sama maka hasil yang didapatpun akan seakin tinggi.
Untuk menjaga kualitas benih/produk yang dihasilkan perlu dilakukan sortasi dan
grading. Sortasi adalah memisahkan antara ikan yang sehat dan ikan yang tidak sehat atau
cacat sedangkan grading adalah mengelompokan ikan pada ukuran yang sama. Sehingga
produk yang dihasil dan dijual ke konsumen dapat dipastikan ikan yang sehat dan tidak cacat
dan sesuai dengan ukuran. Ukuran benih ikan yang siap di tebar untuk pembesaran ikan
jelawat adalah 4-6 cm dan 6-8 cm.
Secara teknis dan ekonomis berdasarkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan. Kemudian
juga berdasarkan analisa pasar, khsusnya di wilayah propinsi Lampung, kondisi saat ini
permintaan benih ikan jelawat sangat tinggi tetapi tidak seimbang dengan keterseiaannya.
Saat ini pasokan benih ikan jelawat diproduksi oleh BBAT Sungai Gelam jambi, hasilnya
sementara sebagian besar digunakan untuk kegiatan restocking diperairan daratan dan umum,
8
sementara permintaan masyarakat lokal untuk memelihara dan menjual benih ikan jelawat
sangat tinggi.
Sehingga dengan dengan kondisi tersebut diatas, prospek pengembangan pemijahan ikan
jelawat sangat tinggi. Pada pusat produksi di Jambi harga hanya berisar Rp. 250,- ukuran 4-6
cm, Sementara harga benih ikan jelawat di Lampung suah sangat mahal hingga berkisar
antara Rp 1.500, - sampe dengan Rp. 2000,- per ekor pada ukuran yang sama.
9
Lampiran :
DOKUMENTASI KEGIATAN
1
1