ENTRPRENEUR KESEHATAN
DOSEN PENGAJAR :
Ns.Hengky Tranado, Skep, MKM
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, s
ehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Budidaya Ikan Lele dengan t
epat pada waktuya.
Penulis mengucapan terima kasih kepada Hengky Tranado selaku dosen pembimbing ma
ta kuliah Entrpreneur Kesehatan. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih j
auh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca san
gat kelompok harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................................................1
A. Kesimpulan ........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha budidaya ikan menjadi salah satu upaya penopang perekonomian masyarakat di
tengah sulitnya lapangan pekerjaan maupun tuntutan kebutuhan yang meningkat. Selain untuk
mendapatkan keuntungan dari penjualan daging ikan juga sebagai sarana hiburan seperti usaha
pemancingan yang marak berkembang disaat ini. Untuk meningkatkan hasil budidaya serta
mempermudah kegiatan budidaya, maka perlu adanya pengembangan teknologi di dalamnya.
Pakan mempunyai peranan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangbiakan budidaya
ikan. Perkembangan teknologi digital memberikan solusi dalam sebuah sistem otomatis yang
lebih baik. Rancang bangun pemberi pakan otomatis berbasis mikrokontroller adalah salah satu
sistem elektronik yang dirancang untuk memberikan pakan secara otomatis tanpa harus ke kolam
setiap hari guna untuk meringankan pemberian pakan secara manual. Sistem ini menggunakan
sistem timer alaram untuk pengendaliannya. Jadi pemilik kolam budidaya ikan hanya mengecek
dalam pengisian pakan kedalam tandon pakan yang sudah di sesuaikan dengan umur dan berat
ikan. Perancangan sistem pakan otomatis ini di usahakan menggunakan piranti seminimal
mungkin guna dapat diterapkan pada objek yang sesungguhnya. Sistem yang di rakit terdiri atas
dua buah motor penggerak, LCD, dan sistem kendali. Sistem pakan otomatis ini menggunakan
motor
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Lele merupakan salah satu komoditas unggulan. Pengembangan usahanya dapat dila
kukan mulai dari benih sampai ukuran konsumsi. Setiap segmen usaha ini sangat menguntun
gkan. Selain untuk konsumsi lokal, pasar lele telah mulai di ekspor dan permintaannya cukup
besar.
b. Pemindahan
Cara pemindahan :
Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di
sarang. Samakan suhu pada kedua kolam
Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada
malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
c. Pendederan Lele
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm
dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng go
ndok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele m
udah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pende
deran ini (Budi, 1993).
d. Manajemen Pakan Lele
Pakan anakan lele berupa :
Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama
kadar proteinnya.
.
e. Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
Air harus bersih
Berwarna hijau cerah
Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
Bebas senyawa beracun seperti amoniak
Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele sert
a banyaknya usaha pembesaran lele (Rahmat. 1991). Terdapat 3 sistem pembenihan lele yang
dikenal, yaitu :
Sistem Massal.
Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan
perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari
pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung
pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
Sistem Pasangan.
Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus.
Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara
kedua induk.
Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan
suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar.
Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus
dari jenis lele.
f. Pemanenan Benih
Lama pendederan benih lele untuk menghasilkan benih lele siap terbar (ukurang 5 –
7 cm / ekor) sekitar 5 – 6 minggu. Pemanenan benih bisa dilakukan sore atau pagi hari sewakt
u suhunya tidak terlalu panas. Cara pemanenan dengan mengurangi air pelan-pelan hingga air
berada pada kemalir. Air pelan-pelan disurutkan hingga air akan mengumpul pada kubangan
dekat pintu pengeluaran. Pemanenan dilakukan dengan secara bertahap dengan menggunakan
seser halus. Usahakan benih lele tidak luka. Pada saat pemanenan benih berukuran berkisar 5
– 7 cm / ekor.
g. Cara Panen Lele Hasil Pembesaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
a. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktuwaktu dapat
dipanen.
b. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
c. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
d. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
e. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
h. Kiat Agribisnis Lele
Pasar dan bisnis usaha lele memang luar biasa besar. Hal ini terlihat dengan menjam
urnya usaha warung pecel lele. Namun, keinginan yang demikian tinggi untuk agrobisnis lele
seringkali tidak dibarengi dengan suatu strategi yang tepat. Tidak jarang modal yang telah dit
anamkan habis dan bahkan menambahkan utang yang tidak sedikit. Kesuksesan suatu usaha a
grobisnis perikanan memerlukan pengetahuan yang mendalam dan komprehensif antar segi te
knis dan non teknis dalam budidaya lele.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita mengetahui teknologi pembudidayaan ikan lele, kini sampailah pada ba
b terakhir tentang analisis budidaya ikan lele. Ikan lele sudah banyak dibudidayakan oleh mas
yarakat Indonesia. Hal ini didorong oleh semakin banyaknya dibuka warung pecel lele. Sema
kin hari peminat pecel lele semakin meningkat, hal ini mungkin disebabkan karena rasa pecel
lele yang sangat lezat. Padahal sebelum tahun 1990-an masyarakat menganggap bahwa ikan l
ele sebagai binatang yang menggelikan. Tetapi pada saat ini keadaan itu berubah. Pamor ikan
lele menjadi meningkat.
Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai pr
ospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat.
Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaska
n dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat baik untuk dilaku
kan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.
B. Saran
Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari s
empurna. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentan
g Budidaya Ikan Lele. Kami sangat berharap agar budidaya ikan lele bisa terus dilestarikan.
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus memperhatikan faktor fisi
k kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam terk
ontrol agar menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, Rahmat. 1991. Budidaya Ikan Lele, Untungnya Bagai Menabung Emas dalam Sinar Tani
http://Teknis-Budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-lele.html
http://thinkwijaya.blogspot.com/2013/05/budidaya-ikan-lele.html