Dosen Pengampu :
Nafiisah Yasykur
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
BAB I. PEMBAHASAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1. Klasifikasi........................................................................................................3
2.2. Morfologi dan Karakteristik........................................................................3
2.3. Habitat ikan koki............................................................................................4
2.4. Makanan Daphnia..........................................................................................5
2.5. Aplikasi Kultur................................................................................................6
2.6. Parameter........................................................................................................7
2.7. Penetasan dan pemijahan telur.................................................................8
2.8. Pemeliharaan dan pembesaran benih......................................................8
2.9. Pengendalian penyakit.................................................................................9
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PEMBAHASAN
Ikan mas koki (Carassius auratus) adalah jenis ikan hias yang memiliki
bentuk tubuh beragam dan juga memiliki warna yang bervariasi mulai dari merah,
kuning, hijau, hitam sampai keperak-perakan. Ikan mas yang telah didomestikasi
memiliki penampilan tubuh dengan sirip ekor ganda serta berbentuk bulat. Ikan
kebanyakan jenis ikan lain, ikan mas koki ini merupakan ikan yang terus menerus
makan, sehingga tidak dapat secara sadar dan sengaja berhenti makan. Oleh
karena itu, Anda perlu membatasi jumlah pangan ikan mas koki. Jika tidak, maka
akan menyumbat usus ikan mas koki. Pada pemeliharaan ikan mas koki perlu
dilakukan pengelolaan kualitas air yang baik agar sesuai dengan kriteria kualitas
air yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupannya. Air sebagai media hidup
1.3. Tujuan
6. Untuk mengetahui parameter yang digunakan dalam kultur ikan mas koki
7. Untuk mengetahui cara penetasan dan pemijahan telur ikan mas koki
2.1. Klasifikasi
Ikan Mas Koki dalam ilmu taksonomi hewan masih satu kerabat dengan
ikan
mas (Cyprinis carpio L). Menurut Bachtiar (2005) Sistematika ikan koki
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
mulut memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi 5
kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Gigi geraham secara umum, hampir
seluruh tubuh ikan maskoki ditutupi oleh sisik yang berukuran relatif kecil.
Morfologi ikan Maskoki menyerupai ikan karper (ikan Mas), yaitu sama–sama
mempunyai sirip yang lengkap antara lain sirip punggung, sirip dada, sirip perut,
sirip anal atau dubur, dan sirip ekor. Selain itu juga ikan maskoki mempunyai
sisik yang berderet rapih. Bentuk badan ikan Maskoki pendek dan gemuk,
sehingga gerakan tubuhnya sangat menarik saat berenang. adapun ciri-ciri induk
jantan ikan mas koki ialah pada sirip dada terdapat bintik-bintik bundar menonjol
dengan induk betina, ukuran tubuhnya lebih ramping, gerakannya lebih lincah,
dan induk jantan yang telah matang gonad bila diurut pada perut hingga pada
dengan sperma. Sedangkan pada induk betina, sirip dada terdapat bintik-bintik
dan terasa halus jikalau diraba. Warna badan agak pucat tidak secerah induk
jantan, gerakannya relatif lebih lambat, ukuran tubuhnya lebih besar dari induk
jantan. Induk betina yang sudah matang gonad bila diurut dibagian perut hingga
Ikan Mas Koki hidup di perairan tawar yang beriklim sejuk. Ikan Mas Koki
hidup di temperatur 25-320C, oksigen terlarut 3-5 ppm, nilai pH 6-7, CO2
maksimal 10 ppm, dan nitrit maksimal 0,2 (Sudrajat,2020) Oleh karena itu ikan
mas koki dapat dipelihara diseluruh wilayah Indonesia. Ikan Mas Koki biasanya
dipelihara di akuarium. Ikan Mas Koki membutuhkan daerah hidup yang luas,
baik dalam akuarium dengan sistem aerasi yang berpengaruh dan air yang
bersih. Untuk menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 25%
air akuarium tiap minggunya. Untuk episode substrat dasar akuarium dapat diberi
pasir atau kerikil, ini dapat membantu ikan mas koki dalam mencari makan sebab
ikan mas koki akan dapat menyaringnya pada ketika memakan plankton. bahwa
ikan Mas Koki yang pelihara di bak atau diakuarium dapat di pijahkan sepanjang
tahun. Tetapi ikan Mas Koki di alam biasanya memijah setelah ekspresi dominan
hujan sebab banyak dataran yang terendam air dan telah kering beberapa bulan,
sebab daerah tersebut mengeluarkan wangi ampo atau wangi has dari dalam
tanah sehingga merangsang induk ikan memijah di daerah itu. Ikan Mas Koki
sudah dipelihara semenjak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia, ikan
Mas Koki mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan Mas Koki yang terdapat di
Pakan Ikan Mas Koki merupakan ikan pemakan segala atau omnivora.
Pakan yang biasa diberikan untuk pembesaran ikan Mas Koki yaitu pellet.
sehingga banyak upaya yang dilakukan dengan menambahkan zat pigmen yang
jumlah ikan (bobot biomassa) dengan kisaran 3-5% per hari, dan frekuensi
pemberiannya 2-3 kali per hari disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air
pemeliharaannya. Semua jenis ikan membutuhkan zat gizi yang baik untuk
kelangsungan hidupnya. Selain baik kualitasnya, jumlah dan komposisi zat gizi
tersebut juga harus diperhatikan agar dapat memenuhi kebutuhan ikan. Jumlah
dan komposisi zat gizi yang dibutuhkan oleh ikan sangat bervariasi tergantung
dari spesies, ukuran, jenis kelamin, kondisi tubuh dan kondisi lingkungan
(Nazhiroh, 2019). Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20-60%, dan
1. Pemilihan induk
menjadi calon induk daninduk. Dibawah ini adalah ciri-ciri calon induk maskoki
1.Umur calon induk minimal 7 bulan, tetapi yang lebih baik berumur 2 tahun.
2. Sehat dan tidak mengalami stress
3. Tubuhnya tidak ada luka
4. Tidak sedang terserang penyakit atau parasite
5. Tubuhnya normal dan tidak cacat
Wadah Untuk pemijahan ikan mas koki dapat digunakan bak semen atau akuariu
jika menggunakan akuarium dapat digunakan bak berukuran 100 x 100 x 30 cm,
75 x 50 cm.
pemijahan maskoki pada dasrnya sama dengan sumberair bagi jenis ikan hias
yang lain. Yang terpenting adalah ikan maskoki menyukai airyang jernih. Sumber
airnya bias menggunakan air PAM atau air sumur yang telahdiendapkan selama
24 jam.
3. Perawatan induk
induk yang terpilih dipelihara secara terpisah dari maskoki lain yang belum
sinarmatahari. Tiap bak dilengkapi dengan aerator, kalau perlu dapat dipasang
pemanas (Water Heater Thermostat) agar suhu air bak dapat dikendalikan
sehari yaitu pada pukul 08.00, 13.00 dan 17.00 WIB dan pakan yang diberikan
2.6. Parameter
ikan mas koki yang dipelihara hal ini sesuai dengan bahwa untuk pertumbuhan
ikan yang baik dengan suhu 25 -28 0 C dan pH 7-8,5. Parameter suhu sangat
pertumbuhannya. Ikan yang berada pada suhu yang cocok, memilki selera
makan yang lebih baik, dengan selera makan ikan yang lebih baik
Dari hasil pemijahan akan tampak ribuan telur yang dibuahi menempel
padasubstrat yang disediakan, seperti kakaban. Garis tengah telur antara 0,7 -
1,5 mm.Seekor induk betina maskoki dapat menghasilkan telur 5000 telur
dengan rasio penetasan 70-80 % sekali memijah. Telur akan menetas setelah 2 -
sac-nya (kuning telur).Pada hari ke 3 - 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu
benih mulai dicoba diberi cacing rambut disampingmasih diberi kutu air, sampai
benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air
sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.
umur 1 bulan dari usia pemeliharaan benih pada pendederan. Tujuan dari seleksi
adalah untuk mendapatkan benih yang berkualitas dari berbagai segi, baik dari
segi ukuran, warna tubuh, jambul, ekor, bentuktubuh dan lain-lain. Hal yang
menarik dari ikan hias adalah penampakan tubuhdari ikan yang dilihat, oleh
karena itu seleksi merupakan cara untuk memilih ikanyang berkualitas dan
benih mulai dicoba diberi cacing rambut disampingmasih diberi kutu air, sampai
benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air
sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.
pelindung berupa eceng gondok. Panen dan seleksi dilakukan setelah mencapai
umur 1 bulan dari usia pemeliharaan benih pada pendederan. Tujuan dari seleksi
adalah untuk mendapatkan benih yang berkualitas dari berbagai segi, baik dari
segi ukuran, warna tubuh, jambul, ekor, bentuktubuh dan lain-lain. Hal yang
menarik dari ikan hias adalah penampakan tubuhdari ikan yang dilihat, oleh
karena itu seleksi merupakan cara untuk memilih ikanyang berkualitas dan
Argulasis (Argulus sp) atau Kutu Ikan, penyakit Lemaeasis (Lernaea sp) atau
(Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp) atau Cacing Insang dan Cacing Kulit, dan
pada ikan di lokasi ini disebabkan karena air yang kurang mengaiir, pergantian
air yang tidak teratur, banyaknya bahan organik yang bempa sampah domestik,
sisa-sisa pemupukan atau sisa makanan yang tidak termakan yang tertimbun di
dasar kolam dan padat penebaran ikan yang tinggi. 2.a. Pengendalian penyakit
dengan cara perendaman ikan dalam larutan Garam Dapur (NaCl) dan Kalium
Permanganat (PK) yang terbukti sangat efektif untuk mengobati ikan maskoki
3.1. Kesimpulan
Ikan mas koki (Carassius auratus) adalah jenis ikan hias yang memiliki
bentuk tubuh beragam dan juga memiliki warna yang bervariasi mulai dari merah,
kuning, hijau, hitam sampai keperak-perakan. Ikan mas yang telah didomestikasi
memiliki penampilan tubuh dengan sirip ekor ganda serta berbentuk bulat. Ikan
mas koki memakan krustasea, serangga serta tumbuhan-tumbuhan air.
DAFTAR PUSTAKA
Chicago
Sholichin, I., Haetami, K., Suherman, H., & Priyadi, A. (2012). Pengaruh penambahan
tepung rebon pada pakan buatan terhadap nilai chroma ikan mas koki (Carassius
auratus). Jurnal Perikanan Kelautan, 3(4).