Anda di halaman 1dari 16

Makalah Teknologi Kultur Pakan Alami

Manajemen Kultur ikan mas koki Penting Dalam Budidaya

Dosen Pengampu :

Nafiisah Yasykur

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS SAM RATU LANGI
MANADO
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
BAB I. PEMBAHASAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1. Klasifikasi........................................................................................................3
2.2. Morfologi dan Karakteristik........................................................................3
2.3. Habitat ikan koki............................................................................................4
2.4. Makanan Daphnia..........................................................................................5
2.5. Aplikasi Kultur................................................................................................6
2.6. Parameter........................................................................................................7
2.7. Penetasan dan pemijahan telur.................................................................8
2.8. Pemeliharaan dan pembesaran benih......................................................8
2.9. Pengendalian penyakit.................................................................................9
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PEMBAHASAN

1.1. Latar Belakang

Ikan mas koki (Carassius auratus) adalah jenis ikan hias yang memiliki

bentuk tubuh beragam dan juga memiliki warna yang bervariasi mulai dari merah,

kuning, hijau, hitam sampai keperak-perakan. Ikan mas yang telah didomestikasi

memiliki penampilan tubuh dengan sirip ekor ganda serta berbentuk bulat. Ikan

mas koki memakan krustasea, serangga serta tumbuhan-tumbuhan air. Seperti

kebanyakan jenis ikan lain, ikan mas koki ini merupakan ikan yang terus menerus

makan, sehingga tidak dapat secara sadar dan sengaja berhenti makan. Oleh

karena itu, Anda perlu membatasi jumlah pangan ikan mas koki. Jika tidak, maka

akan menyumbat usus ikan mas koki. Pada pemeliharaan ikan mas koki perlu

dilakukan pengelolaan kualitas air yang baik agar sesuai dengan kriteria kualitas

air yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupannya. Air sebagai media hidup

organisme akuatik memiliki peranan yang sangat penting dalam kelangsungan

hidup ikan. (Sholichin, et al. 2012).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa tingkatan klasifikasi dari ikan mas koki?

2. Apa morfologi dan karakteristik dari koki?

3. Apa habitat ikan mas koki?

4. Apa makanan dari ikan mas koki?

5. Apa aplikasi kultur ikan mas koki?

6. Apa parameter yang digunakan dalam kultur ikan mas koki?

7. Bagaimana cara penetasan dan pemijahan telur ikan mas koki?

8. Bagaimana cara pemeliharaan dan pembesaran ikan mas koki?


9. Apa cara untuk pengendalian penyakit ikan mas koki?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui tingkatan klasifikasi dari ikan mas koki

2. Untuk mengetahui morfologi dan karakteristik dari ikan mas koki.

3. Untuk mengetahui habitat dari ikan mas koki

4. Untuk mengetahui makanan dari ikan mas koki

5. Untuk mengetahui aplikasi kultur ikan mas koki

6. Untuk mengetahui parameter yang digunakan dalam kultur ikan mas koki

7. Untuk mengetahui cara penetasan dan pemijahan telur ikan mas koki

8. Untuk mengetahui cara pemeliharaan dan pembesaran ikan mas koki

9. Untuk mengetahui metode pengendalian penyakit pada ikan mas koki


BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi

Ikan Mas Koki dalam ilmu taksonomi hewan masih satu kerabat dengan

ikan

mas (Cyprinis carpio L). Menurut Bachtiar (2005) Sistematika ikan koki

berdasarkan ilmu taksonomi dijelaskan sebagai berikut :

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Subordo : Cyprinoidea

Famili : Cyprinidae

Genus : Carassius

Spesies : Carassius auratus

2.2. Morfologi dan Karakteristik

Bentuk tubuh ikan Maskoki sedikit memanjang dan pipih tegak

(compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal). Bagian ujung

mulut memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi 5

kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Gigi geraham secara umum, hampir

seluruh tubuh ikan maskoki ditutupi oleh sisik yang berukuran relatif kecil.

Morfologi ikan Maskoki menyerupai ikan karper (ikan Mas), yaitu sama–sama
mempunyai sirip yang lengkap antara lain sirip punggung, sirip dada, sirip perut,

sirip anal atau dubur, dan sirip ekor. Selain itu juga ikan maskoki mempunyai

sisik yang berderet rapih. Bentuk badan ikan Maskoki pendek dan gemuk,

sehingga gerakan tubuhnya sangat menarik saat berenang. adapun ciri-ciri induk

jantan ikan mas koki ialah pada sirip dada terdapat bintik-bintik bundar menonjol

dan jikalau diraba terasa kasar. Warna tubuhnya cemerlang dibandingkan

dengan induk betina, ukuran tubuhnya lebih ramping, gerakannya lebih lincah,

dan induk jantan yang telah matang gonad bila diurut pada perut hingga pada

lubang urogenital akan mengeluarkan cairan berwarna putih yang disebut

dengan sperma. Sedangkan pada induk betina, sirip dada terdapat bintik-bintik

dan terasa halus jikalau diraba. Warna badan agak pucat tidak secerah induk

jantan, gerakannya relatif lebih lambat, ukuran tubuhnya lebih besar dari induk

jantan. Induk betina yang sudah matang gonad bila diurut dibagian perut hingga

lubang urogenital akan mengeluarkan cairan berwarna kuning yang disebut

dengan sel telur (Perdana,2021)

2.3. Habitat ikan koki

Ikan Mas Koki hidup di perairan tawar yang beriklim sejuk. Ikan Mas Koki

hidup di temperatur 25-320C, oksigen terlarut 3-5 ppm, nilai pH 6-7, CO2

maksimal 10 ppm, dan nitrit maksimal 0,2 (Sudrajat,2020) Oleh karena itu ikan

mas koki dapat dipelihara diseluruh wilayah Indonesia. Ikan Mas Koki biasanya
dipelihara di akuarium. Ikan Mas Koki membutuhkan daerah hidup yang luas,

baik dalam akuarium dengan sistem aerasi yang berpengaruh dan air yang

bersih. Untuk menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 25%

air akuarium tiap minggunya. Untuk episode substrat dasar akuarium dapat diberi

pasir atau kerikil, ini dapat membantu ikan mas koki dalam mencari makan sebab

ikan mas koki akan dapat menyaringnya pada ketika memakan plankton. bahwa

ikan Mas Koki yang pelihara di bak atau diakuarium dapat di pijahkan sepanjang

tahun. Tetapi ikan Mas Koki di alam biasanya memijah setelah ekspresi dominan

hujan sebab banyak dataran yang terendam air dan telah kering beberapa bulan,

sebab daerah tersebut mengeluarkan wangi ampo atau wangi has dari dalam

tanah sehingga merangsang induk ikan memijah di daerah itu. Ikan Mas Koki

sudah dipelihara semenjak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia, ikan

Mas Koki mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan Mas Koki yang terdapat di

Indonesia merupakan ikan yang dibawa dari Cina. Penyebarannya merata di

daratan Asia, Eropa, Amerika Utara dan Australia. Sedangkan pembudidayaan

ikan Mas Koki di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra

2.4. Makanan Daphnia

Pakan Ikan Mas Koki merupakan ikan pemakan segala atau omnivora.

Pakan yang biasa diberikan untuk pembesaran ikan Mas Koki yaitu pellet.

Kualitas pakan sangat menentukan keindahan warna sebagai daya tarik,

sehingga banyak upaya yang dilakukan dengan menambahkan zat pigmen yang

mengandung karoten dalam pakan buatan. Pemberian pakan berdasarkan

jumlah ikan (bobot biomassa) dengan kisaran 3-5% per hari, dan frekuensi

pemberiannya 2-3 kali per hari disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air

pemeliharaannya. Semua jenis ikan membutuhkan zat gizi yang baik untuk

kelangsungan hidupnya. Selain baik kualitasnya, jumlah dan komposisi zat gizi
tersebut juga harus diperhatikan agar dapat memenuhi kebutuhan ikan. Jumlah

dan komposisi zat gizi yang dibutuhkan oleh ikan sangat bervariasi tergantung

dari spesies, ukuran, jenis kelamin, kondisi tubuh dan kondisi lingkungan

(Nazhiroh, 2019). Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20-60%, dan

optimum 30-36%. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4-18.

2.5. Aplikasi Kultur

1. Pemilihan induk

Keberhasilan kegiatan pemijahan tergantung dari kesiapan kematangan

indukyang dipijahkan. Untuk memenuhi keadaan tersebut maka seorang

pembenih harusmengetahui syarat-syarat calon induk yang layak untuk dipilih

menjadi calon induk daninduk. Dibawah ini adalah ciri-ciri calon induk maskoki

yang siap dijadikan induk:

1.Umur calon induk minimal 7 bulan, tetapi yang lebih baik berumur 2 tahun.
2. Sehat dan tidak mengalami stress
3. Tubuhnya tidak ada luka
4. Tidak sedang terserang penyakit atau parasite
5. Tubuhnya normal dan tidak cacat

2. Persiapan bak pemijahan

Wadah Untuk pemijahan ikan mas koki dapat digunakan bak semen atau akuariu

jika menggunakan akuarium dapat digunakan bak berukuran 100 x 100 x 30 cm,

dan jika menggunakan akuarium dapat menggunakan akuarium berukuran 100 x

75 x 50 cm.

Karena ikan maskoki mempunyai sifat yang menempelkan telurnya pada

substrat,maka didalam tempat pemijahan harus diletakan substrat untuk

menempelkan telurnya.Substrat ini dapat berupa tanaman air seperti eceng


gondok, atau bias pulamenggunakan kakaban.Air yang digunakan dalam

pemijahan maskoki pada dasrnya sama dengan sumberair bagi jenis ikan hias

yang lain. Yang terpenting adalah ikan maskoki menyukai airyang jernih. Sumber

airnya bias menggunakan air PAM atau air sumur yang telahdiendapkan selama

24 jam.

3. Perawatan induk

induk yang terpilih dipelihara secara terpisah dari maskoki lain yang belum

dewasa.Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam perawatan Pembenih akan

gampang dalammenyeleksi induk yang sudah matang telur dan

belum.Penempatan induk maskoki dalam bak induk harus cukup mendapat

sinarmatahari. Tiap bak dilengkapi dengan aerator, kalau perlu dapat dipasang

pemanas (Water Heater Thermostat) agar suhu air bak dapat dikendalikan

dengan stabiL.Pemeliharaan Larva Ikan. Larva ikan diberi makan selama 3x

sehari yaitu pada pukul 08.00, 13.00 dan 17.00 WIB dan pakan yang diberikan

sebanyak 50 ind/larva.Pemeliharaan dilakukan selama 20 hari.

2.6. Parameter

kualitas air menurut kadarini, et al. (2022), sangat mendukung kehidupan

ikan mas koki yang dipelihara hal ini sesuai dengan bahwa untuk pertumbuhan

ikan yang baik dengan suhu 25 -28 0 C dan pH 7-8,5. Parameter suhu sangat

penting bagi kehidupan organisme diperairan, karena suhu mempengaruhi

aktivitas dan perkembangbiakan. Suhu optimum dibutuhkan oleh ikan untuk

pertumbuhannya. Ikan yang berada pada suhu yang cocok, memilki selera

makan yang lebih baik, dengan selera makan ikan yang lebih baik

makamempermudah dalam penilaian kualitas air serta mempercepat proses

tersebut. peningkatan nafsu makan ikan akan semakin cepat meningkat.


2.7. Penetasan dan pemijahan telur

Dari hasil pemijahan akan tampak ribuan telur yang dibuahi menempel

padasubstrat yang disediakan, seperti kakaban. Garis tengah telur antara 0,7 -

1,5 mm.Seekor induk betina maskoki dapat menghasilkan telur 5000 telur

dengan rasio penetasan 70-80 % sekali memijah. Telur akan menetas setelah 2 -

3 hari dari pembuahan pada suhu air 25-29º C.

Setelah 2 - 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 - 3 hari benih

belum diberimakan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk

sac-nya (kuning telur).Pada hari ke 3 - 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu

air yang telah disaringdengan cara mengkultur-nya.Setelah berumur ± 15 hari

benih mulai dicoba diberi cacing rambut disampingmasih diberi kutu air, sampai

benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air

dihentikan.Ketinggian air dalam bak 10 - 15 cm dengan pergantian air 5 - 7 hari

sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.

Untuk menghindari sinarmatahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman

pelindung berupa ecenggondok.Panen dan seleksi dilakukan setelah mencapai

umur 1 bulan dari usia pemeliharaan benih pada pendederan. Tujuan dari seleksi

adalah untuk mendapatkan benih yang berkualitas dari berbagai segi, baik dari

segi ukuran, warna tubuh, jambul, ekor, bentuktubuh dan lain-lain. Hal yang

menarik dari ikan hias adalah penampakan tubuhdari ikan yang dilihat, oleh

karena itu seleksi merupakan cara untuk memilih ikanyang berkualitas dan

berkelas sehingga harga jual akan tinggi.

2.8. Pemeliharaan dan pembesaran benih

Setelah 2 - 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 - 3 hari benih

belum diberimakan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk


sac-nya (kuning telur).Pada hari ke 3 - 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu

air yang telah disaringdengan cara mengkultur-nya.Setelah berumur ± 15 hari

benih mulai dicoba diberi cacing rambut disampingmasih diberi kutu air, sampai

benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air

dihentikan. Ketinggian air dalam bak 10 - 15 cm dengan pergantian air 5 - 7 hari

sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.

Untuk menghindari sinarmatahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman

pelindung berupa eceng gondok. Panen dan seleksi dilakukan setelah mencapai

umur 1 bulan dari usia pemeliharaan benih pada pendederan. Tujuan dari seleksi

adalah untuk mendapatkan benih yang berkualitas dari berbagai segi, baik dari

segi ukuran, warna tubuh, jambul, ekor, bentuktubuh dan lain-lain. Hal yang

menarik dari ikan hias adalah penampakan tubuhdari ikan yang dilihat, oleh

karena itu seleksi merupakan cara untuk memilih ikanyang berkualitas dan

berkelas sehingga harga jual akan tinggi (Rahmadhani, 2022)

2.9. Pengendalian penyakit

Jenis-jenis penyakit yang sering menyerang ikan maskoki adalah penyakit

Argulasis (Argulus sp) atau Kutu Ikan, penyakit Lemaeasis (Lernaea sp) atau

Cacing Jangkar atau Anchor Worm, penyakit Dactylogyriasis dan Gyrodactyliasis

(Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp) atau Cacing Insang dan Cacing Kulit, dan

Ichtyophtyriasis (Ichtyophtyrius multifiliis) atau White Spot. b. Timbulnya penyakit

pada ikan di lokasi ini disebabkan karena air yang kurang mengaiir, pergantian

air yang tidak teratur, banyaknya bahan organik yang bempa sampah domestik,

sisa-sisa pemupukan atau sisa makanan yang tidak termakan yang tertimbun di

dasar kolam dan padat penebaran ikan yang tinggi. 2.a. Pengendalian penyakit

yang dilakukan adalah dengan pengeringan kolam, penyucihamaan kolam,

pergantian air secara teratur, pemanfaatan kolam pengendapan, pengaturan


padat penebaran ikan dan manajemen kualitas air. b. Pengobatan dilakukan

dengan cara perendaman ikan dalam larutan Garam Dapur (NaCl) dan Kalium

Permanganat (PK) yang terbukti sangat efektif untuk mengobati ikan maskoki

yang terserang penyakit tersebut (Sudrajat dan Setyogati ,2020)


BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ikan mas koki (Carassius auratus) adalah jenis ikan hias yang memiliki
bentuk tubuh beragam dan juga memiliki warna yang bervariasi mulai dari merah,
kuning, hijau, hitam sampai keperak-perakan. Ikan mas yang telah didomestikasi
memiliki penampilan tubuh dengan sirip ekor ganda serta berbentuk bulat. Ikan
mas koki memakan krustasea, serangga serta tumbuhan-tumbuhan air.
DAFTAR PUSTAKA

Kadarini, T., Yamin, M., Nurhidayat, N., & Sholichah, L. (2022).


Pertumbuhan Ikan Mas Koki, Carrasius Auratus Pada Sistem Akuaponik
Dengan Tanaman Air Yang Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur, 16(3), 167-
176.

Nazhiroh, N. (2019). Pengaruh Penambahan Tepung Spirulina platensis


Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Ikan Mas Koki
(Carassius auratus).

Chicago

Rahmadhani, V. (2022). Budidaya Ikan Mas Koki Oranda Carrasius


auratus dan Ikan Red Fin Shark Epalzeorhynchos frenatus di BSD Fish
Farm, Ciseeng, Bogor.
Sudrajat, M., & Setyogati, W. (2020). Pembenihan Ikan Mas Koki. Deepublish.

Sholichin, I., Haetami, K., Suherman, H., & Priyadi, A. (2012). Pengaruh penambahan
tepung rebon pada pakan buatan terhadap nilai chroma ikan mas koki (Carassius
auratus). Jurnal Perikanan Kelautan, 3(4).

Anda mungkin juga menyukai