Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan ini punya nama latin hypopthalmichtys molitrix. Ikan ini

bersama grass carp didatangkan dari negeri Cina. Konon kabarnya

masuknya ke Indonesia lebih tua dari Grass carp dari yang saya baca

masuk ke sini sekitar tahun 1937.

Berbeda dengan grass carp yang makanannya gulma air. Ikan

Mola ini makanannya plankton dan jasad renik di dasar perairan, jadi

dietnya hampir mirip dengan ikan tembakang. Bentuk badan

memanjang dan pipih serta kepalanya besar. Ukuran sisik sangat kecil.

Warna tubuh abu-abu tua dan keperakan, makanya dinamakan silver

carp. Ada kerancauan definisi dengan big head carp (carp dari Cina

juga), tapi kayaknya big head carp di Indo nihil. Bisa mencapai panjang

60cm lebih. Hidup di perairan tawar dan sedikit payau seperti embong

dan danau serta kolam pemeliharaan.

Ikan ini sudah sangat jarang dijumpai, karena pertumbuhannya

agak lambat dan makanannya pun bukan pelet. Ikan ini kualitas

dagingnya lebih enak daripada grass carp, serta durinya juga sedikit.

Ada salah satu artikel yang saya baca mengenai silver carp ini.

Ikan ini sekarang menjadi hama di Missisipi karena pertumbuhannya

cepat dan mendesak pertumbuhan ikan endemik lainnya. Ikan ini walau

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 11


....................................................................... 1
pemakan jasad renik, tapi kalau sudah besarekali juga mau makan

benda2 bergerak termasuk anak ikan dan serangga.

Ikan ini berasal dari China dan didatangkan ke Indonesia pada

sekitar tahun 1960-an, didatangkan ke pulau jawa dengan tujuan untuk

dibudidayakan. Ikan mola atau dikenal juga dengan nama Silver Carp

termasuk jenis ikan Plankton Feeder atau pemakan plankton, sehingga

ikan jenis ini dapat dipakai sebagai ikan pengendali kesuburan

perairan umum terutama dari jenis plankton.

Ikan ini memang jarang terdengar di masyarakat maka sebab

itu akan menjadi ikan yang baru dan menjadi alternatif pilihan dari pada

ikan ikan lainnya seperti ikan bawal, mas, lele dll. ikan ini sudah

dikembangkan oleh Balai Besar Perikanan Air Tawar Sukabumi.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimanakah

karakteristik dan cara pembenihan Ikan Mola (Silver Carp)?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan agar

pembaca mengetahui tentang karaketristik ikan karakteristik dan cara

pembenihan Ikan Mola (Silver Carp).

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 21


....................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ikan Mola (Silver Carp) Hypothalmchtys molitrik

Secara sistematis ikan mola termasuk famili Cyprinidae, famili

Hypophthalmichthyane. Ikan mola dapat mencapai ukuran maksimal

panjang 120 cmdengan bobot 20 kg. Ciri-ciri fisik ikan ini adalah bentuk

badan pipih, sisik kecil, mulut di depan, mata relatif kecil di bawah garis

horizontal badan, warna putih keperakan. Habitat ikan ini di

permukaan air, dimana terdapat banyak plankton. Hal ini sesuai dengan

kebiasaan makan ikan ini yang memanfaatkan plankton sebagai

makanan utamanya. Suhu optimal yang dikehendaki antara 25 s/d 30

C dan pH optimal 7,5 s/d 8,5.

Ikan mola (Hypophtalmichthys molitrix) seperti telah di jelaskan

pada bab.I berasal dari daratan Cina dan masuk ke Indonesia pada

tahun 70 an oleh Lembaga Penelitian Perikanan Darat ( LPPD ) Bogor

dan kemudian oleh swasta. Ikan mola di tempat asalnya dapat memijah

secara alami selama periode bulan April Juli pada air mengalir sesuai

habitatnya. Di sungai Thone, Jepang ikan mola juga dapat memijah

secara alami pada sekitar bulan Juni Juli. Namun diluar daerah tsb

diatas ikan mola tidak dapat mimijah secara alami dan harus melalui

pemijahan buatan. Ikan ini mulai dapat dipijahkan tergantung umur dan

daerah pengembangannya. Menurut Kuronoma (1988) di Cina bagian

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 31


....................................................................... 3
selatan ikan berumur 2 3 tahun dengan berat 2 5 kg. di Cina Tengah

umur 4 5 tahun dengan berat 2 5 kg, diCina bagian utara umur 5 6

tahun dengan berat 2 5 kg, di Negara Rumania umur 6 9 tahun

dengan berat 6 8 kg dan di Indonesia umur 2 3 tahun dengan berat

3 5 kg (Effendi. P. 2000). Di Indonesia pengembang biakan ikan mola

hanya dilakukan oleh Institusi Pemerintah (Balikanwar, BBBAT,BBI)

dengan tujuan penelitian dan uji coba; sedang beberapa petani

mencoba dijaring apung hanya sekedar hobby dan koleksi . Pada tahun

1987 pernah dilakukan penebaran ikan mola bersama jenis ikan lainnya

di waduk Saguling, namun sayangnya monitoring perkembangan ikan

yang ditebar tidak dilakukan; sehingga perkembangan dan dampak dari

penebaran tersebut tidak nampak. Di Negara Nepal di kaki gunung

Himalaya pertumbuhan karper Cina dari 15 gr ke 200 gr memerlukan

waktu 160 hari ( BR.Pradhan and D.Swar 1987 ) sedang di Indonesia

yang beriklim tropis pertumbuhannya lebih baik lagi dari berat 100 gr

dipelihara di KJA dalam waktu 1 tahun dapat mencapai berat 700 gr

1.000 gr, dalam 2 tahun dapat mencapai berat 2,5 kg 3 kg dan dalam

3 tahun dapat mencapai 4 kg 6 kg.

Hasil pengamatan dilapangan ikan mola menunjukkan

pertumbuhan yang tinggi dari sejak ukuran kebul sampai ikuran

konsumsi baik di pelihara di kolam air tenang maupun di KJA di waduk

yang penting ketersediaan pakan alami yang cukup. Sebagai

perbandingan pertumbuhan ikan mola di Negara asalnya yang beriklim

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 41


....................................................................... 4
sub tropis, menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi ikan mola yaitu

pada umur 10 hari pertama dapat mencapai panjang 19 mm dengan

berat 0,09 gr menjadi 47 mm panjang dan berat 1,1 gr dalam 20 hari,

dan mencapai 17 cm panjang dan berat 5,5 gr dalam 60 hari,

pertumbuhan berat rata-rata 0,01 0,02 gr / hari pada 10 hari pertama

dan 4,2 gr perhari selama ukuran fingerling. Perkembangan panjang

badan yang paling tinggi yaitu pada umur tahun kedua dan

pertumbuhan berat pada tahun ketiga. Tingkat pertumbuhan baik

panjang maupun berat akan menurun setelah tahun ketiga. Tingkat

pertumbuhan baik panjang maupun berat akan menurun setelah tahun

ketiga. Menurut Chang 1983, panjang dan berat ikan mola pada tingkat

budidaya.

Gambar . Ikan Mola

Klasifikasi Ikan Mola :

Berdasarkan Valenciennes, 1844, klasifikasi ikan Mola secara

lengkap adalah sebagai berikut.

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 51


....................................................................... 5
Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Actinopterygii

Order : Cypriniformes

Family : Cyprinidae

Genus : Hypophthalmichthys

Species : Hypophthalmichthys molitrix

2.2. Pembenihan

A. Pemeliharaan Induk

Induk dipelihara pada kolam dengan kedalaman 1,5 m,

kepadatan 0,5 s/d 1 kg/m2. Pemberian pakan diaplikasikan dengan

cara pemupukan untuk menghasilkan plankton, diberi pula

makanan tambahan berupa pellet 1 s/d 2% dari bobot biomass

dengan kandungan protein 25%.

B. Ciri-Ciri Induk Matang Gonad

Induk matang gonad atau siap dipijahkan biasanya

pada musim penghujan atau dari bulan September sampai Maret.

Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Betina : Perut bagian bawah membesar, bila ditekan

terasa lembek, lubang kelamin kemerahan dan agak menyembul

keluar.

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 61


....................................................................... 6
Jantan : Jika dibandingkan dengan betina sirip pada

bagian atas lebih kasar dan bila bagian perut diurut ke arah lubang

kelamin akan keluar cairan berwarna putih.

2.3. Pemijahan

Pemijahan ikan mola dapat dilakukan dengan cara induced

breeding, yaitu dengan menyuntikkan hocmon perangsang pada induk

jantan dan betina, selanjutnya dilakukan pembuahan buatan.

Langkah kerja yang dilakukan adiah sebagai berikut : Induk betina

disuntik dua kali dengan selang waktu 8 s/d 9 jam, hormon

yangdigunakan adalah hCG dengan dosis 1000 ID/kg induk betina.

Penyuntikanpertama sebanyak 250 lU/kg induk betina dan

penyuntikan kedua sebanyak 750 IU/kg induk ditambah 4 mg/kg

hypofisa segar ikan mas.Sedangkan untukjantanjumlah hormon yang

diberikan adalah setengah dari dosis betina, dengan penyuntikan

sekali pada saat penyuntikan kedua induk betina. Kedua induk

setelah disuntik dimasukkan ke dalam bak pemijahan. Pembuahan

buatan dilakukan setelah ikan terlihat melakukan aktifitaspemijahan,

biasanya dicirikan dengan saling kejar. Setelah tanda tersebut terlihat,

induk jantan dan betina diangkat untuk dilakukan pengurutan. Telur

dari induk betina ditampung dalam wadah/baskom, dan pada saat

bersamaan induk jantan diunit spermanya ditampung dalam wadah

lain (gelas) kemudian diencerkan dengan larutan fisiologis (NaCI

0,9%) atau cairan infus Sodium Klorida. Sperma yang telah

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 71


....................................................................... 7
diencerkan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi telur kemudian

dilakukan pengadukan secara perlahan dengan bulu ayam hingga

merata. Setelah itu telur diinkubasikan di dalam air yang disimpan

dalam air yang disimpan dalam baskom atau wadah lain hingga telur

mengembang sempurna. Jumlah telur yang dihasilkan setiap kilogram

induk betina antara 100.000 s/d150.000 butir.

2.4. Penetasan Telur

Penetasan dilakukan di dalam fibreglass berbentuk bulat

yang dilengkapi dengan aliran dan sistem aerasi sehingga telur

bergerak dan tidak menumpuk di dasar. Telur akan menetas setelah

16 s/d 24 jam. Setelah menetas, larva dipelihara selama 3 hari

sampai siap untuk ditebarkan ke dalam kolam pendederan.

2.5. Pemeliharaan Benih

Hasil pengamatan dilapangan ikan mola menunjukkan

pertumbuhan yang tinggi dari sejak ukuran kebul sampai ikuran

konsumsi baik di pelihara di kolam air tenang maupun di KJA di waduk

yang penting ketersediaan pakan alami yang cukup. Sebagai

perbandingan pertumbuhan ikan mola di Negara asalnya yang beriklim

sub tropis, menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi ikan mola yaitu

pada umur 10 hari pertama dapat mencapai panjang 19 mm dengan

berat 0,09 gr menjadi 47 mm panjang dan berat 1,1 gr dalam 20 hari,

dan mencapai 17 cm panjang dan berat 5,5 gr dalam 60 hari,

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 81


....................................................................... 8
pertumbuhan berat rata-rata 0,01 0,02 gr / hari pada 10 hari pertama

dan 4,2 gr perhari selama ukuran fingerling. Perkembangan panjang

badan yang paling tinggi yaitu pada umur tahun kedua dan

pertumbuhan berat pada tahun ketiga. Tingkat pertumbuhan baik

panjang maupun berat akan menurun setelah tahun ketiga. Tingkat

pertumbuhan baik panjang maupun berat akan menurun setelah tahun

ketiga. Menurut Chang 1983, panjang dan berat ikan mola pada tingkat

budidaya tertentu adalah sbb:

Umur Panjang badan Berat

( Thn ) ( cm ) ( gr )

50 1.803
2
57,6 4.650
3
60,3 5.340
4
63 6.400
5

Di Negara Nepal di kaki gunung Himalaya pertumbuhan karper

Cina dari 15 gr ke 200 gr memerlukan waktu 160 hari ( BR.Pradhan and

D.Swar 1987) sedang di Indonesia yang beriklim tropis

pertumbuhannya lebih baik lagi dari berat 100 gr dipelihara di KJA

dalam waktu 1 tahun dapat mencapai berat 700 gr 1.000 gr, dalam 2

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 91


....................................................................... 9
tahun dapat mencapai berat 2,5 kg 3 kg dan dalam 3 tahun dapat

mencapai 4 kg 6 kg.

Persiapan kolam untuk pemeliharaan beniri di kolam

adalah sebagai berikut :

Perbaikan dan pengeringan kolam.


Pengapuran dengan dosis 50 s/d 100 gram/m 2.
Pemupukan dengan pupuk organic sebanyak 500 gram/m2.
Pengisian air setinggi 50 cm.

Penebaran benih dilakukan sebagai berikut :

Penebaran larva ke kolam dilakukan setelah kolam diisi air

dan didiamkan selama 5 hari.


Penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Pemeliharaan larva selama 3 s/d 4 minggu dengan

pemberian pakan tambahan setelah 10 hari pertama

berupa pellet yang dihancurkan dengan pemberian

sebanyak 1kg/10.000 benih/hari.


Ukuran panjang ikan pada saat panen biasanya berukuran

3 s/d 5 cm.

2.6. Hama dan Penyakit

Jenis Hama yang dapat diketemukan pada saat stadia benih

pendederan pertama adalah ikan liar seperti ikan gabus, ikan seribu,

ikan nila dan ikan lainnya yang termasuk kelompok karnivora.

sedangkan parasit yang menyeragpermukaan tubuh secara fakultativ

adalah Larnea sp, Trichodina sp, Dactylogirus sp, Gyrodactylus sp, dan

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 10


....................................................................... 10
Chylodonea sp. pengendalian jenis parasit yang paling efektif adalah

pencegahan melalui pengapuran kolam saat dipersiapkan dalam tahap

sebelum pendederan benih dilaksanaka dan selanjutnya dilakukan

pemberian saringan berupa hapa 0,5 mm yang diletakkan dikolam

bagian pemasukan air.

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 11


....................................................................... 11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pembenihan Mola meliputi Perawatan dan Seleksi Induk,

Proses Pemijahan, Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva dan

Benih.

Penetasan dilakukan di dalam fibreglass berbentuk bulat

yang dilengkapi dengan aliran dan sistem aerasi sehingga telur

bergerak dan tidak menumpuk di dasar

3.2. Saran

Pentingnya menjaga suhu pada penetasan ikan mola.

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 12


....................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

BP Pradhan and D.Swar,1987, Lirnnology and Fishery Patential of The


Indrasarobar Reservoir at Kulekhani, Nepal 7 p.

Chang W.Y.B.J.S Diana and W. Chuapoehutz,1983 Whorkshop Report to


Ageney for International Development,19-29 April
1983,Strengthening of South-East Asia Aquaculture
Institutions, (Grant No.DAN-5543-G-SS-2103-00), 30
p.mimeo.

Effendi.P,2000,Teknologi dan Pengembangan Jaring Apung dan Peluang


Pasarnya,disampaikan dalam Acara Sosialisasi dan Temu
Usaha Program Pengembagan Kawasan Sentra Prokdusi
(PKSP) Andalan Propinsi Jambi,17 hal.

Institute of Ecology Padjajaran University,1996,Report on Water Quality


Monitoring of Saguling Reservoir,PLN,Jakarta,26p

Kuronumo.E,1968,New System and New Fishes for Culture in The Far


East,FAO Fish Rep,44 (5) 123.112

LU.X,1986,A Review on Reservoir Fisheries in China,FAO,Circular,803.37pp.


OECD (Organisation for Economi Cooperation and
Development),1968,Water Management Researh,OECD
Directorate for Scientific Affairs,Paris,France,DAS/CLS/6827.

Waynarovich,E.1968 New Systems and New Fishes for Culture in


Europe,FAO Fish Repp,44 (5):162-181.

V.G. Jhingran and R.S.V. Pullin. 1985. A hatchery manual for the
commmmon, Chinese and Indian major carp. ICLARM

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 13


....................................................................... 13
Studies and Reviews 11,191 p. Asian Development Bank and
ICLARM, Manila Philipphines.

Karakteristik dan Pembenihan Ikan Mola 1. 14


....................................................................... 14

Anda mungkin juga menyukai