DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ikhtiologi prodi Manajemen Sumberdaya
Perairan, Universitas Tanjungpura, Pontianak. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca maupun bagi saya.
Salam saya
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ikan Tengadak
2. Mengetahui ikan Tengadak
3. Mengetahui ciri ciri ikan Tengadak
4. Mengetahui habitat ikan Tengadak
BAB 2
TAKSONOMI
Ikan air tawar anggota suku Cyprinidae (kerabat ikan mas). Ikan ini menyebar luas
di Asia Tenggara daratan dan Indonesia bagian barat. Nama-nama lokalnya di pelbagai
daerah, di antaranya, tengadak, tengadak merah (Klm.) kepiat, kapiat,
kapiek,kepiyek(Jambi)lempam,lampam,lampamjawa (Mly.); lampan (Lamp.) Dalam bah
asa Inggris ikan ini dikenal sebagai Tinfoil Barb. Ketika menerbitkan deskripsi ikan
tengadak untuk реrtаmа kalinya, Pieter Bleeker menuliskan namanya ѕеbаgаі Barbus
Schwanenfeldi.
2.1 MORFOLOGI
Ikan tengadak mempunyai ciri-ciri seperti bentuk tubuh pipih melebar dengan badan
berwarna perak dan kuning keemasan, sirip punggung berwarna merah dengan bercak
hitam pada ujungnya, sirip dada, sirip perut dan sirip dubur berwarna merah, sirip ekor
berwarna oranye atau merah dengan pinggiran garis hitam dan putih sepanjang cuping
sirip ekor. Garis rusuk dengan sisik garis rusuk 35-36, terdapat 13 sisik sebelum awal sirip
punggung dan 8 sisik antara sirip punggung dan gurat sisi (Kottelat dan Whitten, 1993
dalam Aisyah, 2014). Ukuran rata-rata ikan ini antara 10-25 cm dan berat sekitar 200-600
g. Ikan ini dapat mencapai ukuran maksimal 30 cm dan berat lebih dari 1 kg (Christensen,
2007 dalam Aisyah, 2014).
Penanda karakter morfologis yang dapat digunakan untuk mengetahui keragaman
adalah morfometri. Morfometri digunakan untuk mengukur ciri-ciri khusus, hubungan
variasi dalam taksonomi populasi ikan dan sangat berguna untuk menilai variasi bentuk
karena perbedaan geografis. Morfometri memiliki manfaat untuk menggambarkan secara
lebih akurat indeks panjang tubuh, lebar tubuh dan tinggi tubuh yang mampu
mengidentifikasi perbedaan antarspesies, mendeskripsikan pola keragaman morfologis
antarpopulasi atau spesies serta mengklasifikasikan dan menduga hubungan filogenik
(Ayubbi et al., 2018).
Studi morfometrik secara kuantitatif memiliki tiga manfaat, yaitu: membedakan jenis
kelamin dan spesies, mendeskripsikan pola-pola keragaman. Morfologis antar populasi
atau spesies, serta mengklasifikasikan dan menduga hubungan filogenik. Kajian
morfometrik juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu spesies serta mengetahui
perbedaan genetik maupun fenotip antar spesies ikan (Strauss dan Bond, 1990).
Meristik adalah bagian dari karakter morfologi atas dasar penghitungan secara
kuantitatif beberapa bagian tubuh ikan. Karakter meristik dapat digunakan untuk
karakterisasi spesies ikan, atau digunakan untuk identifikasi spesies yang belum diketahui.
Karakter meristik selalu digambarkan dengan angka-angka singkat yang disebut rumus
meristik. Bagian tubuh ikan yang dihitung dapat berupa jumlah sisik pada garis rusuk,
jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip punggung (Affandi et al.,1992).
Karakteristik meristik ikan cenderung stabil atau tidak dipengaruhi oleh umur
maupun ukuran. Jumlah masing-masing karakter akan sama pada setiap stadia umur ikan
akan tetapi ukuran masing-masing karakter tersebut akan berubah mengikuti pertumbuhan
ikan dan pada jari-jari sirip ikan akan semakin mengeras sehingga dapat dibedakan dengan
jelas jari-jari sirip keras dengan jari- jari sirip lemah ataupun lemah mengeras (Desrita et
al., 2018).
Genus Barbonymus mempunyai sisik dengan struktur beberapa jari-jari sisik sejajar
atau melengkung ke ujung, sedikit atau tidak ada proyeksi jari-jari ke samping. Bagian
perut di depan sirip perut datar atau membulat tidak memipih membentuk geligir tajam.
Terdapat 5-81/2 jari-jari bercabang pada sirip dubur. Tidak ada duri mendatar di depan
sirip punggung. Jari-jari terakhir sirip punggung lemah atau keras, tapi tidak bergerigi.
Jari-jari terakhir sirip punggung halus atau bergerigi di belakangnya, 7-10,5 jari-jari
bercabang pada sirip punggung. Gurat sisi tidak sempurna, tidak ada atau berakhir di
pertengahan pangkal sirip ekor. Mulut terminal atau subterminal. Mulut kecil, celahnya
tidak memanjang melebihi garis vertical yang melalui pinggiran depan mata. Jari-jari sirip
dubur tidak mengeras (Kottelat et al., 1993).
2.2 ANATOMI
Lubang hidung pada bagian kepala ikan digunakan sebagai alat untuk mencium
bau.
Mulut digunakan untuk mengonsumsi makanan.
Operkulum adalah flap tulang yang terdapat didekat insang sebagai alat untuk
menutupi insang dari luar.
Sirip dada digunakan sebagai alat pergerakan untuk merubah arah dalam
perjalanan si ikan,
sedangkan untuk sirip perut berfungsi sebagai alat stablisasi ikan dalam berenang,
samahalnya dengan fungsi dari sirip anus.
Ventilasi, berfungsi untuk menghilangkan air limbah dan air berlebih pada tubuh
ikan.
Semua sirip yang dimiliki ikan tetunya berfungsi sebagai alat gerak, akan tetapi
sirip yang utama untuk melakukan gerakan adalah sirip ekor
BAB IV
FISIOLOGI
Habitat ikan ini yaitu sungai-sungai akbar dan kecil, kanal-kanal dan
parit. Tengadak semakin banyak memakan tumbuhan, yakni makrofita akuatik dan
tumbuhan darat yang terendam air. Kadang-kadang tengadak memangsa ikan-ikan kecil.
kan tengadak іnі аdаlаh sungai-sungai besar dаn kecil, kanal-kanal dаn parit. Tengadak
menyebar mulai dari Thailand di utara, Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan.
Catatan dan spesimina diperoleh dari Padang, Solok Danau Singkarak, Padang
Panjang, Payakumbuh, Danau Maninjau, Sijunjung, Sungai Kuantan atau Sungai
Indragiri, Taluk, Rengat, Sungai Kampar, Langkat, Serdang (Sungai
Ular), Jambi, Palembang, Sungai Musi, Muara Kumpeh, Benakat, Sungai Pengabuan
(Lampung), Sungai Kapuas, Pontianak, Sungai Baram, Danau Seriang, Sungai
Mahakam, Samarinda, Kota Bangun, dll.
Habitat ikan ini adalah sungai-sungai besar dan kecil, kanal-kanal dan parit.
Tengadak lebih banyak memakan tumbuhan, yakni makrofita akuatik dan tumbuhan darat
yang terendam air. Kadang-kadang tengadak memangsa ikan-ikan kecil. Pengamatan
di Sungai Musi mendapatkan bahwa makanan ikan lampam terutama terdiri dari detritus;
ditambah lagi ganggang chlorophyceae, cacing, tumbuhan. Tengadak lеbіh bаnуаk
memakan tumbuhan, уаknі makrofita akuatik dаn tumbuhan darat уаng terendam air.
Kadang-kadang tengadak memangsa ikan-ikan kecil. Pengamatan dі Sungai Musi
mеndараtkаn bаhwа makanan ikan tengadak tеrutаmа terdiri dаrі detritus ditambah lаgі
ganggang chlorophyceae, cacing, tumbuhan air, serangga, diatom, cyanophyceae,
krustasea,protozoa, rotifera,desmidiaceae dаn lain-lain
Ikan Tengadak bіаѕаnуа hidup dі sungai dеngаn suhu аntаrа 22°C - 25°C dаn dеngаn
kisaran pH аntаrа 6.5 hіnggа 7. Keberadaan ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii)
di alam semakin berkurang, untuk itu, perlu dibudidayakan. Kualitas air merupakan salah
satu faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan budidaya ikan. Pakan yang tidak
termakan dan hasil metabolisme ikan akan berpengaruh terhadap kualitas air. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji dinamika kualitas air pada pendederan ikan tengadak.
Penelitian dilakukan di Instalasi Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi
Cibalagung BPPBAT, Bogor. Penelitian menggunakan sembilan buah kolam tembok
ukuran 200 cm x 200 cm x 80 cm dengan ketinggian air 40 cm (stagnan) yang diisikan
tengadak dengan bobot rataan 0,69 g/ekor dan padat tebar 120 ekor/kolam. Perlakuan yang
diberikan adalah perbedaan persentase pemberian pakan, yaitu: a) 3%; b) 6%; dan c) 9%
dengan tiga kali ulangan. Frekuensi pemberian pakan tiga kali/hari (pagi, siang, dan sore).
Lama penelitian 45 hari. Peubah kualitas air yang di ukur adalah suhu. pH, oksigen
terlarut, alkalinitas, amonia, nitrit, nitrat, dan fosfat yang dilakukan pada hari ke-9, ke-27,
dan ke-45 setiap pukul 06.30 sebelum dilakukan pengurangan air kolam sekitar 50%.
Selanjutnya dilakukan pengggantian air yang dibuang dengan sumber air yang sama
dengan awal. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
kualitas air selama pendederan ikan tengadak berfluktuasi untuk semua parameter uji.
Parameter tersebut umumnya masih layak dan kondisi tersebut dapat ditoleransi oleh ikan
tengadak. Kualitas air terbaik terdapat pada perlakuan pemberian pakan 3%.
Warna pada ikan berhubungan dengan sel pigmen pada kulit. Terdapat dua sel
khusus yang memberikan warna pada ikan, yaitu kromatofor dan iridosit. Kromatofor
terletak pada dermis kulit yaitu sisi luar , diantara sisik serta mengandung butiran pigmen
sebagai sumber warna.
Kualitas air
Kualitas air yang baik merupakan faktor yang sangat begitu penting dalam
meningkatkan kualitas warna ikan dan juga kesehatan ikan hias. Ikan akan dapat bertahan
hidup sehat dan berpenampilan prima di dalam lingkungannya dengan kualitas air yang
sesuai (satyani,2005).
Suhu
Cahaya
Selain kualitas air yang dapat mempengaruhi peningkatan warna pada ikan hias adalah
cahaya. Ikan yang dipelihara pada kondisi terang akan memberikan reaksi warna yang
berbeda dengan ikan yang dipelihara pada tempat gelap karena adanya perbedaan reaksi
melanosome yang mengandung pigmen melanofor
terhadap rangsangan cahaya yang ada (Said et al., 2005) kondisi cahaya yang terang
akan memberikan penampilan warna yang baik dari pada cahaya gelap karena pada
kondisi cahay terang melanofor menjadi terkonsentrasi di sekitar nucleus, sel Nampak
berkerut dan membuat kulit ikan tampak lebih cemerlang.
BAB V
SIMPULAN
Sebenarnya ikan tengadak ini bukanlah suatu ikan yang mudah untuk
dibudidayakan ataupun dipelihara. Asal tahu cara yang baik dan tepat dalam
memeliharanya, seperti kadar air, luas waduk/danau yang tepat, dan pakan yang sehat
dan berkualitas. Di samping itu kita perlu mengetahui jenis penyakit, gejalanya, dan
cara penanggulangannya agar ikan tengadak yang di pelihara tidak mati dengan
percuma. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka dengan mudah
mengembangbiakan Tengadak dan mendapatkan tengadak yang berkualitas.
DAFTAR PUSAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tengadak
https://perikanan38.blogspot.com/2020/06/mengenal-ikan-tengadak.html
https://www.google.com/search?rlz=1C1CHZN_enID924ID924&sxsrf=AOaemv
LPGWTA7_xCFOuH259bjbvNWEljww:1636463182909&q=jurnal+ikan+tenga
dak&sa=X&ved=2ahUKEwj_z9G1rIv0AhWPyzgGHfNRA_IQ1QIoAHoECAE
QAQ&biw=1366&bih=695&dpr=1
https://www.google.com/search?q=makalah+ikhtiologi+ikan+tengadak&rlz=1C1
CHZN_enID924ID924&oq=makalah+ikhtiologi+ikan+tengadak&aqs=chrome..6
9i57j0i22i30.18042j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8