PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki penyebaran yang sangat luas
dan dapat hidup di berbagai jenis habitat mulai dari tambak, perairan pantai
(inshore) hingga perairan lepas pantai (oshore). Rajungan hidup pada
kedalaman air laut sampai 40 m, pada daerah pasir, lumpur atau pantai
berlumpur (Mustafa dan Abdullah, 2012).
Sampai saat ini rajungan (Portunus pelagicus Linn.) masih merupakan
komoditas laut yang mempunyai nilai ekonomis yang penting (Djunaedi, 2009).
Kepiting rajungan (Portunus pelagicus L), dapat ditangkap hampir di seluruh
perairan Indonesia. Pengusahaannya banyak dijumpai di daerah padat nelayan
seperti di Perairan Selat Sunda, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Perairan Selat
Makassar dan Laut Flores (Widodo dkk, 1988 dalam Sulkifli dkk, 2009). Namun
akibat permintaan pasar yang tinggi seiring harga yang menguntungkan, telah
menyebabkan eksploitasi yang intensif terhadap sumber daya rajungan di
Indonesia, karena produksi rajungan masih mengandalkan alam (wild catch)
(KKP, 2012 dalam Kurnia dkk, 2014).
Salah satu alternatif agar rajungan dapat diproduksi sepanjang tahun
tanpa mengandalkan pasokan benih dari alam adalah pengembangan budidaya
rajungan pada hatchery skala rumah tangga. Konsep rajungan skala rumah
tangga (Pembenihan hatchery rajungan) merupakan penerapan teknik kajian
sejak tahun 2000 dengan cara mengadopsi serta menyederhanakan beberapa
teknik pemeliharaan yang dilakukan di unit rajungan (Ruliaty dkk, 2005).
Langkah awal untuk meningkatkan produksi rajungan dari sektor
budidaya adalah penyediaan benih rajungan siap tebar. Perbaikan teknologi
ANGGOTA
Jumlah
8
10
17
1
1
8
4
1
1
2
1
1
2
2
1
1
4
8
1
3
8
1
1
1
perairan sekitar lokasi pembenihan. Air laut yang dipompa akan melewati filter
fisik berupa sand filter (Gambar 3) dan masuk ke dalam bak tandon yang telah
dilengkapi dengan sistem aerasi (Gambar 4) lalu ke bak penampungan air laut.
Khusus pemeliharaan larva zoea dan megalopa, air dari bak penampungan
dilewatkan pada filter UV untuk mereduksi sumber mikroorganisme pathogen
yang dapat berkembang dalam air agar dapat mengurangi tingkat kematian larva
kemudian dialirkan ke bak pemeliharaan, air untuk pemeliharaan induk cukup
melewati sand filter, sedangkan air untuk pemeliharaan crab dan pakan alami
melewati sand filter, bak tandon kemudian dialirkan ke bak pemeliharaan.
laut
Gambar 5. Bagan proses penjernihan /filterisasi sebelum masuk ke bak
pemeliharaan
2.6 Pengadaan Air Tawar
Sistem pengadaan air tawar diperoleh dari sumur bor yang terletak di
lokasi Pembenihan Pendidikan Unhas. Air tawar digunakan untuk kebutuhan
hidup karyawan dan keperluan pembenihan. Untuk keperluan pembenihan
digunakan untuk mencuci bak dan peralatan.
Kerja
Lapang
mengenai
Teknik
Pembenihan
Rajungan
di
Pembenihan
Pendidikan
Unhas,
Desa
Bojo,
Kecamatan
Metode praktik yang digunakan selama Praktik Kerja Lapang (PKL) ini
adalah sebagai berikut :
A. Koasistensi
Mengikuti secara aktif kegiatan yang dilaksanakan di lapangan,
kegiatan ini memberikan pengetahuan praktis dan teoritis dalam
pemeliharaan kepiting rajungan.
B. Observasi
Pengetahuan yang diperoleh dengan melihat, mengikuti dan
mengerjakan secara langsung pada unit penanganan larva kepiting
rajungan di lokasi praktik.
C. Wawancara dan Dialog
Melakukan tanya jawab dengan staf dan pekerja di lokasi praktik.
D. Pengambilan Data
a.
Data Primer
Mencatat data yang diperoleh dalam kegiatan Praktek kerja
lapang (PKL) di Pembenihan rajungan Unhas.
b.
Data Sekunder
Mencatat setiap data yang diperoleh baik dari literature dan menurut
penelitian sebelumnya yang berguna sebagai bahan penyusunan laporan.
3.3 Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang dilakukan selama berada di lokasi PKL, yakni
persiapan
wadah
dan
media
pemeliharaan,
penyediaan
induk,
Penyedia
Sumber: Supp
Bobot :
Aklimatisas
Inkubasi/p
Wadah
Pakan: Tidak
Pengelolaan kualitas air
Waktu:
Penetas
Wadah
pH 7-8
Kepad
DO 4-7 ppm
Waktu: d
Pemelihar
Pengelolaan pakan
Bak: 250
Kepadatan:12.000 in
Pane
Fase: Cr
Umur: 18-
10
50mg
1.000 .000 mL
50 mg
1000 L
50 mg
x 37,5 ton
ton
= 1875 mg
= 1,88 g
memesan
langsung
pada
nelayan
rajungan
disekitar
perairan
11
200 mL
1.000 .000 L
200 mL
1000 ton
200 mL
x 2,5 ton
1000 ton
= 0,5 mL
Selama masa pemeliharaan induk diberi pakan cumi-cumi dan ikan rucah.
Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yakni pada pukul 08:00 dan 17:00.
Pergantian air disesuaikan dengan kondisi air. Pergantian air dilakukan sebanyak
12
100% dari air media pemeliharaan dengan cara terlebih dahulu membuka pipa
pengeluaran air bak induk, kemudian memasang pipa dengan ukuran ketinggian
kurang lebih 10 cm agar pasir tidak terbuang. Setelah itu, menyambungkan pipa
pemasukan air dengan selang. Ketika sisa air yang belum terbuang mencapai
ketinggian kurang lebih 10 cm, pipa pemasukan air yang telah disambung
dengan selang pada bak induk dialirkan.
13
14
bakteri (Gambar 13). Setelah itu menghitung kepadatan larva dengan mengambil
sampel larva sebanyak 100 mL dari wadah volume 10 L kemudian diencerkan
hingga 500 mL, sampling sebanyak 30 kali dengan menggunakan pipet tetes,
kemudian hasil dari perhitungan tersebut dirata-ratakan kemudian dikalikan
dengan volume air. Cara perhitungan kepadatan larva yaitu:
Kepadatan larva volume 100 mL =
=4
ind / mL
= 2000
Kepadatan
larva
volume
500
mL
ind
10
(10.000
mL)
10.000 mL
x 2000 ind=200.000ind
100 mL
Setelah menghitung kepadatan larva, dilakukan penebaran larva pada 17
bak fiber secara perlahan-lahan.
15
Gambar 14. Bak pemeliharaan larva rajungan stadia megalopa dan crablet yang
dilengkapi dengan shelter.
3.3.6 Pengelolaan Pakan
Pakan merupakan komponen utama yang dibutuhkan oleh rajungan untuk
menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Kelengkapan nutrisi dalam
pakan mutlak diperlukan untuk menjaga agar pertumbuhan rajungan dapat
berlangsung secara normal (Zaidin dkk, 2013).
Pemberian pakan pada larva kepiting harus dikelola dengan baik.
Sebagaimana dalam Ruliaty dkk (2007) pemberian pakan yang cukup dan
optimal diharapkan dapat mengurangi tingkat kanibalisme meskipun tidak
menjamin sepenuhnya. Selama masa pemeliharaan, larva rajungan diberi pakan
berupa makanan alami dan pakan tambahan (artificial feed). pakan yang
digunakan selama pemeliharaan rajungan adalah sebagai berikut :
A. Pakan Alami
Menurut Baharuddin (2011) dalam Zaidin dkk (2013), Brachionus dan
nauplius Artemia merupakan pakan alami yang cocok diberikan pada
pemeliharaan larva, karena selain ukurannya yang kecil juga memiliki nilai nutrisi
yang cukup baik yakni mengandung asam-asam amino esensial dalam jumlah
yang cukup. Hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa
Brachionus
16
17
18
Artemia diberikan pada larva stadia zoea 3 hari pertama hingga larva
stadia megalopa dengan frekuensi pemberian dua kali sehari pada pukul 09.00
dan pukul 21.00.
pembenihan
rajungan,
pakan
buatan
yang
dipergunakan
merupakan pakan komersial yang biasa dipergunakan pada udang windu. Jenis
pakan buatan yang digunakan pada pemeliharaan larva yakni Japonicus, Flake
dan udang rebon.
a. Japonicus
Ada 3 jenis Japonicus yang diberikan pada larva yakni Japonicus 1 (J0)
untuk larva stadia zoea-1 dan zoea-2, Japonicus 1 (J1) untuk stadia zoea 3 dan
zoea-4 Japonicus 2 (J2). Pakan japonicas diberikan 5 kali sehari yakni pada
pukul 06.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 0.00
19
Rotifera
Artemia
Pakan
buatan
Udang
rebon
3.3.7 Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air dalam kegiatan pembenihan merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan kelulushidupan larva. Untuk menjaga kualitas
air agar tetap optimal, maka ketika memasuki fase zoea dilakukan pengelolaan
air dengan cara pergantian air sebanyak 10%. Pergantian air menggunakan pipa
yang disambung dengan selang plastik berukuran 0,2 inci. Pada ujung pipa diberi
plankton net agar saat menyipon larva tidak ikut terbawa. Pergantian air
dilakukan setiap 2 hari sekali dan pada fase megalopa mulai dilakukan
pergantian air sebanyak 20% per hari dan terus ditingkatkan hingga mencapai
40% pada fase crab. Pada saat pergantian air hendaknya diusahakan agar tidak
terjadi perubahan (fluktuasi) suhu dan salinitas yang terlalu tinggi.
Pengukuran parameter kualitas air dilakukan setiap hari sebanyak tiga
kali yakni pada pukul 07.00, 13.00 dan 19.00. Adapun parameter yang diukur
yakni salinitas, suhu, pH, dan DO. Parameter kualitas air selama pemeliharaan
induk dan larva rajungan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 4. Parameter kualitas air selama pemeliharaan larva rajungan.
Parameter
Nilai Kisaran
Salinitas (ppt)
28 35
Suhu (0C)
28 - 33
pH
78
DO (ppm)
47
Dari tabel 4, diatas dapat diketahui bahwa kisaran suhu yaitu 28-33 0C.
Nilai kisaran suhu tersebut kurang layak untuk pertumbuhan rajungan,
sebagaimana dinyatakan dalam Ruliaty dkk (2005) bahwa suhu air media
21
cukup
rajungan,
sebagaimana
pernyataan BBPBAP (2003) dalam Astuti (2008) bahwa larva dan megalopa
rajungan membutuhkan kadar oksigen terlarut antara 4,0-6,0 ppm.
3.3.8 Panen
Kegiatan pemanenan dilakukan setelah seluruh larva memasuki stadia
crab-5, yakni setelah berkisar 18-20 hari pemeliharaan. Alat yang diperlukan
untuk panen larva rajungan adalah saringan, selang plastic dan baskom. Panen
22
Nt
N0
SR Crablet
(%)
0,22
0,19
0,32
Dari hasil perhitungan pada Tabel 5, diperoleh nilai sintasan yaitu, 0,22:
0,19; dan 0,32. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup dari
rajungan yang diproduksi di Pembenihan Hatchery Unhas selama dalam satu
siklus cukup rendah. Hal ini diduga karena faktor nutrisi yang kurang tercukupi
akibat penyediaan pakan alami yang tidak tersedia secara kontinyu, adanya
serangan bakteri dan jamur, serta adanya sifat kanibalisme. Sebaiknya pakan
alami harus tersedia sebelum larva ditebar dan sebelum terjadi perubahan fase
larva agar nutrisi dapat tercukupi, dilakukan pengambilan sisa pakan untuk
mencegah terjadinya pembusukan pada bak pemeliharaan, pergantian air
23
sebaiknya dilakukan setiap hari serta penggunaan shelter yang memadai agar
setidaknya dapat menekan sifat kanibalisme.
IV. RANGKUMAN
Berdasarkan hasil praktik kerja lapang yang dilaksanakan di Pembenihan
Pendidikan UNHAS Desa Bojo, dapat diperoleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Tahapan kegiatan dalam pembenihan rajungan yaitu penyiapan wadah
dan media pemeliharaan, pengelolaan induk, pemeliharaan larva,
pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, dan panen.
2. Pakan yang diberikan saat pemeliharaan larva yaitu pakan alami dan
pakan buatan. Pakan alami berupa Rotifer dan Artemia diberikan pada
saat pemeliharaan stadia zoea dan megalopa sedangkan pakan buatan
berupa Japonicus diberikan pada saat masa pemeliharaan stadia zoea,
flake diberikan pada stadia megalopa sedangkan untuk stadia crab
diberikan pakan udang rebon.
3. Lama pemeliharaan benih rajungan stadia zoea hingga crablet yakni
sekitar 18-20 hari, dengan tahapan zoea 1 (1-3 hari), zoea 2 (1-3 hari),
zoea 3 (1-3 hari), zoea 4 (1-2 hari), megalopa (1-4 hari) dan crablet (1-5
hari).
24
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, O. 2008. Pengaruh Salinitas terhadap Perkembangan dan Kelangsungan
Hidup Larva Menjadi Megalopa Rajungan (Portunus pelagicus). Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Djunaedi, A. 2009. Kelulushidupan dan Pertumbuhan Crablet Rajungan
(Portunus pelagicus Linn) pada Budidaya dengan Substrat Dasar yang
Berbeda. Universitas Diponegoro. Semarang.
Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Utama. Bogor.
Karim, M. Y. 2007. The Effect of Osmotic At Various Medium Salinity on Vitality
Of Female Mud Crab (Scylla olivacea). Universitas Hasanuddin. Makassar.
Kurnia, R., M. Boer dan Zairion. 2014. Biologi Populasi Rajungan (Portunus
pelagicus) dan Karakteristik Lingkungan Habitat Esensialnya sebagai
Upaya Awal Perlindungan di Lampung Timur. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Mustafa, A dan Abdullah. 2012. Strategi Pengaturan Penangkapan Berbasis
Populasi dengan Alat Tangkap Bubu Rangkai pada Perikanan Rajungan:
Studi Kasus di Perairan Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.
Universitas Haluileo. Kendari.
Ruliaty, L., M. Mardjono., A. Nur II dan R. Prastowo. 2005. Pembenihan Hatchery
Rajungan Suatu Alternatif Usaha Budidaya. dipresentasikan pada
Pertemuan Pra lintas UPT Payau dan Laut Lingkup Dirjen Perikanan
Budidaya DKP Makasar. Makassar.
25
LAMPIRAN 1
26
27
28
Timbangan elektrik
Seser
NAMA
Beaker glass
Kulkas
JURNAL KEGIATAN
PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
: NURUL INAYAH
29
NIM
: L221 12 003
LOKASI
: BACKYARD UNHAS
KEGIATAN : PEMBENIHAN RAJUNGAN
NO
TANGGAL
WAKTU
KEGIATAN
KET
02/10/2015
21.00
Tiba dilokasi
03/10/2015
09.00
04/10/2015
10.00
05/10/2015
09.00
larva rajungan C5
Penggantian air bak induk
Pemberian pakan cumi-cumi untuk induk
rajungan
Pemberian pakan udang rebon untuk
09.30
09.45
06/10/2015
07/10/2015
08/10/2015
09/10/2015
10/10/2015
09.30
10.00
12.31
09.30
12.00
17.00
17.15
larva rajungan C5
18.00
0.00
10
11/10/2015
06.00
12.00
17.00
11
12/10/2015
09.15
larva rajungan C5
Pemberian pakan udang rebon untuk
larva rajungan C6
Pemberian pakan udang rebon untuk
larva rajungan C6
Pembersihan bak pakan alami
rajungan
Pemberian pakan induk rajungan
09.30
09.40
18.00
12
13/10/2015
10.00
10.30
10.45
18.05
13
14/10/2015
16.30
18.00
14
15/10/2015
16.00
16.10
31
17.00
17.20
15
16/10/2015
10.00
10.30
Penebaran rotifer
Penimbangan pupuk chlorella
Pemberian pupuk chlorella
Pemberian pakan induk rajungan
10.45
18.05
16
17/10/2015
18.00
18.10
17
18/10/2015
10.00
17.45
18.00
18.05
18
19/10/2015
17.30
19
20/10/2015
09.00
09.15
20
21/10/2015
17.30
21
22/10/2015
17.00
32
17.10
22
23/10/2015
17.00
17.10
23
24/10/2015
17.00
17.10
24
25/10/2015
10.00
25
26/10/2015
09.00
09.15
09.25
Pemberian PB pada Z1
Pemberian rotifer pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian rotifer pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada Z3
09.30
17.30
18.00
26
27/10/2015
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
33
27
28/10/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
28
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z4
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada
Pemberian PB pada Z4
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada
Pemberian PB pada Z4
Pemberian PB pada M1
Pengukuran kualitas air
29/10/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
29
30/10/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
Z3
Z3
Z4
Z4
21.00
00.00
30
31/10/2015
06.00
34
09.00
Pemberian PB pada M2
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada M2
Pemberian PB pada M2
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada M2
Pemberian PB pada M2
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada M2
Pemberian PB pada M2
Pemberian PB pada M3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada M3
Pemberian PB pada M3
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada M3
Pemberian PB pada M3
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada M3
Pemberian PB pada M3
Pemberian PB pada C1
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada C1
Pemberian PB pada C1
Pengukuran kualitas air
Pemberian PB pada C1
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
31
1/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
15.00
18.00
19.00
21.00
00.00
32
02/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
15.00
18.00
35
19.00
21.00
00.00
33
03/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
Pemberian PB pada C1
Pengukuran kualitas air
Pemberian artemia pada C1
Pemberian PB pada C1
15.00
18.00
19.00
21.00
00.00
34
04/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
15.00
18.00
19.00
21.00
00.00
36
35
Panen C5
06.00
07.00
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian rotifer pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian rotifer pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z 2
Pemberian PB pada Z 2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z 2
Pemberian PB pada Z 2
05/11/2015
07.30
11.43
12.00
15.00
18.00
19.00
21.00
24.00
36
06/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
15.00
18.00
19.00
21.00
00.00
37
37
07/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
15.00
18.00
19.00
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian PB pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian PB pada Z 2
Pemberian PB pada Z3
Pemberian rotifer dan pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Penimbangan pakan buatan (PB)
Pemberian rotifer pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Penggantian air bak larva
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian artemia pada Z3
Pemberian PB pada Z3
Pemberian PB pada Z4
Pemberian artemia pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pemberian artemia pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pemberian artemia pada Z4
Pemberian PB pada Z4
Pemberian PB pada Z4
21.00
00.00
38
08/11/2015
06.00
07.00
09.00
12.00
13.00
15.00
18.00
19.00
21.00
00.00
39
09/11/2015
06.00
07.00
38
09.00
09.10
12.00
13.00
15.00
18.00
19.00
Pencucian shelter
Pemberian PB pada Z4
Pemberian artemia pada Z4
Pemberian PB pada Z4
21.00
00.00
40
10/11/2015
06.00
08.00
08.30
09.00
09.10
09.15
11.00
12.00
13.00
15.00
18.00
21.00
00.00
06.00
12.00
18.00
00.00
39
41
11/11/2015
06.00
12.00
18.00
panen crab
Pemberian pakan pada Z2
Pemberian rotifer pada Z2
Pemberian pakan pada Z2
24.00
42
12/11/2015
06.00
12.00
15.00
43
13/11/2015
12.00
44
14/11/2015
15.00
45
15/11/2015
16.00
46
16/11/2015
06.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
47
17/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
40
18.00
21.00
00.00
48
18/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
Pemberian PB pada Z1
21.00
00.00
49
19/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
50
20/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
41
51
21.00
00.00
Panen crab
Penggatian air bak induk
Pemberian pakan induk rajungan
21/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
18.30
21.00
52
22/11/2015
00.00
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
53
23/11/2015
06.00
08.00
09.00
12.00
15.00
18.00
42
21.00
00.00
54
24/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
55
25/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
17.00
18.00
21.00
00.00
56
26/11/2015
06.00
08.00
15.00
15.10
18.00
21.00
43
00.00
57
27/11/2015
09.00
12.00
14.00
15.00
18.00
21.00
00.00
58
28/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
59
29/11/2015
06.00
07.30
11.00
12.00
18.00
00.00
44
60
30/11/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
61
1/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
62
2/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
63
3/12/2015
45
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
64
4/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
65
5/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
66
6/12/2015
06.00
46
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
67
9/12/2015
15.00
09.00
68
10/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
69
11/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
47
70
12/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
71
13/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
72
14/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
73
15/12/2015
06.00
48
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
74
16/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
75
17/12/2015
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
76
18/12/2015
06.00
09.00
49
12.00
15.00
18.00
21.00
00.00
77
29/12/2015
78
30/12/2015
17.00
79
31/12/2015
12.00
17.00
50
51