Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah menengah kejuruan selalu melakukan kegiatan praktikum di
lapangan untuk bekal sebelum terjun ke masyarakat secara langsung.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di maksudkan selain memberi bekal untuk
siswa nantinya setelah menyelesaikan pendidikan juga berfungsi sebagai salah satu
alat evaluasi terhadap kurikulum pendidikan yang diberikan di sekolah, apakah
materi pelajaran masih sesuai atau tidak dengan kebutuhan yang ada di dunia ketja
baik di instansi maupun indu
Untuk lebih menyelaraskan dan memantapkan kemampuan akademik siswa
yang didapat di dekolah dengan kebutuhan di dunia usaha atau industri dalam rangka
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan bisa berkompetisi di dunia kerja, maka
untuk mencapai tujuan tersebut seluruh siswa SMK Daarussalaam diwajibkan
mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di instansi atau dunia kerja.
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi
adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kelautan dan Perikanan dibidang
budidaya air tawar yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya. BBPBAT Sukabumi memiliki berbagai komoditas unggulan
yang dibudidayakan diantaranya budidaya ikan lele, ikan hias, ikan nila, ikan gurami,
dan lainnya. Dalam kegiatan PKL ini, komoditas unggulan yang menjadi minat saya
adalah komoditas ikan lele sangkuriang (clarias sp)
Sebagai upaya perbaikan mutu induk dan benih pada ikan lele dumbo
( Clarias gariepinus ), maka Balai Besar Perikanan Budidaya Air ( BBPBAT )
Sukabumi telah melakukan pengujian genetika dengan melakukan kawin silang balik
( back cross ) pada tahun 2000. Sekarang ini dapat di peroleh jenis ikan yang memiliki
kelebihan dibanding ikadn lele dumbo, yaitu ikan yang merupakan hasil perbaikan
genetika seperti lele Sangkuriang. ikan lele ini merupakan hasil perbaikan genetika
dumbo melalui cara silang balik antara induk lele dumbo betina ( F2 ) dengan induk
lele dumbo jantan ( F6 ) ( Sunarma, 2004 ).
Kelebihan yang dimiliki ikan lele Sangkuriang diantaranya :
1. Fekunditas telur yang banyak yaitu sekitar 50.000 – 70.000 butir telur/kg.
2. Daya tetas tinggi, yaitu mencapai 90 %.
3. Pertumbuhan lebih cepat, ditingkat pembenihan lele sangkuriang dari larva umur
5 hari bisa mencapai ukuran 2-3 cm dalam waktu 21 hari.
4. Daya tahan terhadap penyakit sangat baik.
5. Teknik budidaya sangat mudah, bisa memanfaatkan lahan yang sempit dengan
padat tebar yang tinggi, bisa di budidaya di tempat yang minimum air serta
pemeliharaan yang tidak terlalu rumit.

Page 1|7
Hasil uji keturunan dari induk hasil silang balik menunjukan adanya
peningkatan dalam pertumbuhan benih yang dihasilkan, karena hasil persilangan
yang baik untuk mendapatkan induk yang baik adalah keturunan atau generasi yang
terpaut cukup jauh ( Sunarma, 2004 ).
Keunggulan ikan lele Sangkuriang ini pun harus tetap di pertahankan dan
dijaga agar tidak terjadi lagi perkawinan satu populasi atau sekerabat yang disebut
dengan inbreeding. Karena perkawinan sekerabat ini dapat mengakibatkan ketidak
setabilan pertumbuhan ikan yang terbukti dari adanya penurunan kuallitas dari
pertumbuhan pada produksi pembenihan dan juga maupun kualitas agar tidak terjadi
penurunan kualitas pada ikan lele tersebut.
Ikan lele ini di budidayakan karena banyak permintaan konsumen sedangkan
budidaya ikan lele di Sukabumi ini hampir punah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Praktek Kerja Lapangan di BBPBAT ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan.
2. Sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
3. Mengetahui dan memahami kegiatan pembenihan ikan lele Sangkuriang di
BBPBAT Sukabumi.
4. Memperoleh keterampilan teknis pembenihan ikan lele Sangkuriang.
5. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pembenihan ikan lele
Sangkuriang serta alternatif pemecahan masalahnya.
6. Menambah pemahaman materi yang telah diberikan di sekolah untuk
diterapkan di lapangan, terutama dalam pengelolaan pembenihan ikan lele
Sangkuriang.
Manfaat praktek kerja lapangan ini adalah untuk manfaat berupa pengalaman
kerja di lapangan serta informasi mengenai teknik pembenihan ikan lele Sangkuriang
(Clarias sp) secara buatan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT)
Sukabumi Jawa Barat.
1.3 Waktu dan pelaksanaan
Waktu Praktek Kerja Lapangan yang dijalani sesuai rekomendasi dari
pembimbing sekolah di SMK Daarussalaam Cisaat-Sukabumi, yaitu dua bulan
dimulai dari Tanggal 18 Desember 2018 dan berakhir sampai dengan tanggal
18Februari 2019.Tempat Praktek Kerja Lapangan yang kami pilih adalah Balai Besar
Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi terletak dilokasi yang strategis
di dekat kota Sukabumi di Jl. Selabintana No. 37 Sukabumi, kode pos 43114. (0266)-
225211.

Page 2|7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BBPBAT Sukabumi

Gambar 1.1 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi pada awal
nya merupakan sekolah perkebunan ( Cultur Landbouw School ) yang didirikan pada
tahun 1920. Pada saat pemerintahan Jepang tahun 1943-1945, BBPBAT Sukabumi
dikenal dengan nama Noo gakko yang berarti sekolah pertanian. Setelah Indonesia
merdeka dan pemerintahan di pegang oleh bangsa Indonesia yaitu sekitar tahun 1945-
1954 BBPBAT Sukabumi berubah nama menjadi Sekolah Pertanian Menengah,
tahun 1954 – 1968 berubah menjadi pusat latihan perikanan. Pada tahun 1968, diubah
lagi menjadi Pangkalan Pengembangan Pola Ketrampilan Budidaya Air Tawar (
PPPKBAT). Pada tahun 1978 namanya diubah menjadi Balai Budidaya Air Tawar (
BBAT ) Sukabumi. Pada tahun 2006 sampai pertengahan tahun 2014, nama nya
menjadi Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi,
selanjutnya ganti momenklatur menjadi Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar
Sukabumi.
2.2 Keadaan Umum
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar ( BBPBAT ) Sukabumi terletak di
kota Sukabumi, Provinsi Jawa barat. Lokasi ini terletak kurang lebih 3,5 km dari
pusat kota Sukabumi. BBPBAT merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Page 3|7
Gambar 1.2 Kantor utama BBPBAT Sukabumi

Secara Geografis, Letak BBPBAT Sukabumi berada pada ketinggian 700 m


dari permukaan laut ( DPL ) dengan curah hujan rata-rata 2500-3000 mm/tahun
dengan kisaran suhu antara 20-27 0C, secara umum topografi kompleks BBPBAT
relative landai dengan sebagian besar kemiringan kearah selatan dengan kisaran 0%-
5%. Sedangkan kemiringan 2%-5% terutama terlihat pada lahan yang telah di
manfaatkan untuk perkolaman dan fasilitas budidaya yang lain. Sumber air berasal
dari sungai Panjalu, Sungai Cipelang dan sungai Cisarua yang keduanya berasal dari
kaki gunung Gede. Luas seluruh areal BBPBAT sukabumi mencapai 26,5 ha, yang
terdiri atas 10 ha areal perkolaman, 3 ha areal persawahan dan 13 ha lainnya
dipergunakan untuk perkantoran dan perumahan karyawan serta sarana prasarana
penunjang lainnya. Untuk denah BBPBAT Sukabumi dapat dilihat pada lampiran1.
2.3 Fungsi BBPBAT Sukabumi
BBPBAT sukabumi merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan
dan Perikanan di bidang budidaya air tawar yang berada dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. Berdasarkan SK Menteri Kelautan
Dan Perikanan No. 06/PERMEN-KP/2014 3 Februari 2014, BBPBAT Sukabumi
mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pengembangan dan penerapan teknik
pembenihan, pembudidayaan, pengelolaan kesehatan ikan dan pelestarian
perlindungan budidaya air tawar. Fungsi dari BBPBAT sukabumi adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran.
2. Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air tawar.
3. Pelaksanaan penyiapan bahan standarisasi perikanan budidaya air tawar.
4. Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air tawar.
5. Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan air tawar.
6. Pengelolahan dan pelayanan sistem informasi dan publikasi perikanan
budidaya air tawar.
7. Pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis
perikanan budidaya air tawar.

Page 4|7
8. Pelaksanaan pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan dan lingkungan
budidaya air tawar.
9. Pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air tawar, dan
10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
2.4 Visi, Misi dan Motto BBPBAT Sukabumi
Sesuai dengan tugas pokok BBPBAT Sukabumi mempunyai Misi
“Mewujudkan Balai sebagai Institusi Pelayanan Prima dalam Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Usaha Budidaya Air Tawar yang Berdaya Saing,
Berkelanjutan dan Berkeadilan”, untuk mendukung visi yang telah ditetapkan, maka
ditetapkan pula misi yang telah diemban oleh BBPBAT Sukabumi yaitu :
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan.
2. Mengembangkan rekayasa teknologi budidaya berbasis akuabisnis dan
melaksanakan alih teknologi kepada dunia usaha.
3. Mengembangkan sistem informasi iptek perikanan.
4. Meningkatkan jasa pelayanan dan sertifikasi.
5. Memfasilitasi upaya pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan.
6. Untuk meningkatkan kinerja Balai dan mendukung visi dan misi tersebut maka
ditetapkan pula Motto Balai yaitu Cepat, Tepat dan Bertanggung Jawab.

2.5 Komoditas Unggulan BBPBAT Sukabumi Yang di pilih


Saya memilih komoditas ungulan di BBPBAT Sukabumi yaitu Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias sp) .

Page 5|7
BAB III
METODE

3.1 Data apa saja yang akan di ambil


Saya memilih komoditas ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp). Dan saya akan
mengambil data pembenihan,yang meliputi Fekunditas, FR (Fertilization Rate), HR
(Hatcing Rate), SR (Survival Rate).
a. Fekunditas
Fekunditas adalah jumlah telur yang di keluarkan oleh induk ikan betina yang telah
matang gonad dan siap dikeluarkan pada waktu memijah.

Contoh Perhitungan fekunditas induk lele sangkuriang

Rumus yang digunakan untuk menghitunh fekunditas adalah sebagai berikut :

Fekunditas total = n.(Wt/ Ws)

N = jumlah telur yang diambil (1000)

Wt = berat gonad total yang ditimbang (g)

Ws = berat telur 1000 yang ditimbang (g)

b. Metode Pengambilan Data


- Dokumentasi
- Interview (wawancara)
- Survei lapangan

DAFTAR PUSTAKA

“Sejarah BBPBAT” diakses dari : https://bbpbatsukabumi.wordpress.com/1-


tentang-balai/ pada tanggal 9 Desember 2018

“Ikan Lele” dikutip dari : Andrianto, T. T. dan Indarto, N. 2005. Pedoman Praktis
Budidaya Ikan Lele. Yogyakarta. Pada tanggal 9 Desember 2018

Page 6|7
“Pengertian Fekunditas Dan Cara Menghitung Fekunditas” diakses dari :
http://dinofenderley.blogspot.com/2012/05/fekunditas.html pada tanggal 9 Desember
2018

Page 7|7

Anda mungkin juga menyukai