Oleh :
Muhamad Fauzan
NIT. 21.3.04.107
2023
PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI
BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN
BUDIDAYA BLUPPB, KABUPATEN KARAWANG, JAWA
BARAT
Oleh :
Muhamad Fauzan
NIT. 21.3.04.107
2023
LEMBAR PENGESAHAN
NIT : 21.3.04.107
Laporan praktek magang ini telah dibuat dan diajukan kepada pembimbing
lapangan dan Dosen untuk disahkan :
Disetujui Oleh :
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas anugerah
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan
judul “Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Balai Layanan
Usaha Produksi Perikanan Budidaya BLUPPB, Kabupaten Karawang, Jawa Barat”.
Laporan Magang Program Studi Budidaya Ikan ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk melaksanakan praktik magang di Politeknik Kelautan dan
Perikanan Karawang. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak menerima
bantuan dari beberapa pihak. Maka dengan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
6. Teman – teman Prodi BDI/3 2022 yang telah memberi support tanpa henti untuk
untuk segera menyelesaikan laporan.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam memperoleh data, membantu proses
penulisan dan penyelesaian laporan.
Penulis menyadari bahwa laporan Magang ini masih jauh dari kata
sempurna.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan laporan ini.
Karawang,../../..
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Magang ini adalah :
• Mempelajari sistem Teknik Pembesaran Udang Vanname di BLUPPB
Karawang
• Mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi di tambak udang yang
ada di BLUPPB Karawang
• Sebagai syarat mengikuti perkuliahan di Politeknik KP Pangandaran
• Menjadikan taruna/i yang berkopetensi di bidang budidaya perikanan
• Menambah pengalaman secara langsung dilapangan dan sebagai bekal ilmu
untuk nantinya di dunia kerja
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Magang ini adalah :
• Taruna/i dapat mengetahui dan menguraikan tentang Teknik Pembesaran
Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) secara intensif,
• Taruna/i dapat memahami upaya – upaya dalam budidaya udang vanname,
guna meningkatkan hasil produksi udang yang lebih dan berkelanjutan.
• Taruna/i mampu mengimplementasikan sedikit banyak teori yang didapatkan
di kampus dan dapat diterapkan di lapangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Sub kingdom : Metazoa
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Sub kelas : Eumalacostraca
Super ordo : Eucarida
Ordo : Decapoda
Gambar 1. Udang Vannamei
Sub ordo : Dendrobranchiata
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
Nauplius I : Bentuk badan bulat telur dan mempunyai anggota badan tiga pasang
Nauplius II : Pada ujung antena pertama terdapat seta (rambut), yang satu panjanhg
dan dua lainnya
Nauplius III : Furcal dua buah mulai jelas masing-masing dengan tiga duri (spine),
tunas maxilla dan maxilliped
Nauplius IV : Pada masing-masing furcal terdapat empat buah duri, exopoda pada
antenna kedua
Nauplius V : Organ pada bagian depan sudah tampak jelas disertai dengan
tumbuhnya benjolan
Nauplius VI : Perkembangan bulu-bulu semakin sempurna dari duri pada furcal
tumbuh makin Panjang
a. Stadia nauplii
Pada stadia ini, naupli berukuran 0,32-0,58 mm. Sistem pencernaannya belum
sempurna dan masih memiliki cadangan makanan serupa kuning telur sehingga pada
stadia ini benih udang vannamei belum membutuhkan makanan dari luar. Fase naupli
ini larva mengalami enam kali pergantian bentuk dengan tanda-tanda sebagai berikut:
Gambar 4. Fase nauplis udang vannamei, (a. nauplis 1), (b. nauplis 2), ), (c.
nauplis 3), (d. nauplis 4), (e. nauplis 5), (f. nauplis 6).
b. Stadia zoea
Stadia Zoea terjadi setelah naupli ditebar di bak pemeliharaan sekitar 15-24
jam. Larva sudah berukuran 1,05-3,30 mm. Pada stadia ini, benur udang mengalami
moulting sebanyak 3 kali, yaitu stadia zoea 1, zoea 2, dan zoea 3. Lama waktu
proses pergantian kulit sebelum memasuki stadia berikutnya (mysis) sekitar 4-5
hari. Fase zoea terdiri dari tingkatan-tingkatan yang mempunyai tanda-tanda yang
berbeda sesuai dengan perkembangan dari tingkatannya, seperti diuraikan berikut :
Gambar 5. Fase zoea udang vannamei, (a. zoea 1), (b. zoea 2), (c. zoea 3)
c. Stadia mysis
Pada stadia ini, benur sudah menyerupai bentuk udang yang dicirikan
dengan sudah terlihat ekor kipas (uropoda) dan ekor (telson). Ukuran larva berkisar
3,50-4,80 mm.Fase ini mengalami tiga perubahan dengan tanda-tanda sebagai
berikut :
Mysis I : Bentuk badan sudah seperti udang dewasa, tetapi kaki renang
(Pleopoda) masih belum nampak.
Mysis II : Tunas kaki renang mulai nampak nyata, belum beruas-ruas.
Mysis III : Kaki renang bertambah panjang dan beruas-ruas.
Gambar 6. Fase mysis udang vannamei, (a. Mysis 1), (b. Mysis 2), (c. Mysis 3)
d. Stadia post larva (PL)
Stadia ini, benur udang vannamei sudah tampak seperti udang dewasa.
Hitungan stadia yang digunakan sudah berdasarkan hari. Misalnya, PL1 berarti post
larva berumur 1 hari. Pada stadia ini udang mulai aktif bergerak lurus ke depan.
2.5 Ekologi
Di alam, populasi udang vannamei dapat ditemukan di Pantai Pasifik Barat,
sepanjang Peru bagian Utara, melalui Amerika Tengah dan Selatan sampai Meksiko
bagian utara, yang mempunyai suhu air normal lebih dari 20° C sepanjang tahun.
Udang vannamei hidup di habitat laut tropis. Udang dewasa hidup dan memijah di
laut lepas dan larva akan bermigrasi dan menghabiskan masa larva sampai post
larva di pantai, laguna atau daerah mangrove.
Udang vannamei sangat toleran dan dapat bertahan hidup pada suhu yang
rendah (di bawah 15° C), walaupun pertumbuhannya akan sedikit terganggu. Sifat
ini memungkinkan budidaya udang ini di musim dingin. Namun, pertumbuhan
terbaik dicapai pada suhu berkisar antara 23-30° C, dengan pertumbuhan optimum
pada suhu 30° C untuk udang muda (dengan berat rata-rata satu gram) dan suhu 27°
C untuk udang yang lebih besar (12-18 gram). Udang vannamei juga mempunyai
kisaran toleransi yang tinggi terhadap salinitas. Udang ini mampu hidup pada
salinitas yang berkisar antara 0,5-45 ppt (Brown, 1991).
BAB III PROFIL TEMPAT MAGANG
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Gambar struktur organisasi Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka