Anda di halaman 1dari 34

REKAYASA AKUAKULTUR

ADE MUHARAM
PROGRAM STUDI PASCASARJANA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNG
PENJABARAN MATA KULIAH

Deskripsi : Mata kuliah rekayasa akuakultur (Aquaculture


Matakuliah Engineering) ini mencakup rekayasa wadah
budidaya (kolam, tambak, dan karamba jaring
apung), rekayasa pakan ikan, baik pakan alami
maupun buatan, dan rekayasa genetik yang dapat
dilakukan pada biota tertentu.
Manfaat : Manfaat matakuliah Rekayasa Akuakultur ini,
Matakuliah mahasiswa dapat membandingkan metode
pemeliharaan ikan atau biota perikanan lainnya di
perairan umum dengan media terkontrol, seperti kolam,
tambak dan karamba jaring apung.
Standar Kompetensi
Setelah mengikuti mata kuliah rekayasa akuakultur (Aquaculture
Engineering) ini mahasiswa mampu menciptakan rekayasa
akuakultur dengan baik dan benar serta inovatif yang meliputi
rekayasa wadah, pakan dan genetik.
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Model-Strategi
REKAYASA LINGKUNGAN WADAH  Biofilter Problem Based Learning
BUDIDAYA PERIKANAN
 Sylvofishery
REKAYASA PAKAN (ALAMI DAN  Teknologi Pakan Student Facilitator and
BUATAN) UNTUK MENDUKUNG Buatan Berbasis Explaining
KEGIATAN BUDIDAYA PERIKANAN Bahan Baku Lokal Research Based Learning
 Penggunaan Bahan Problem Based Learning
Lokal Untuk
Mendukung
Pengembangan Pakan
Alami

REKAYASA LINGKUNGAN BUDIDAYA  Pengembangan Student Facilitator and


RUMPUT LAUT teknologi seed Explaining
protector
Research Based Learning
REKAYASA GENETIK UNTUK Problem Based Learning
MENDUKUNG EFESIENSI BUDIDAYA  Aplikasi transplantasi
PERAIRAN varietas unggul pada
remput laut
 Aplikasi transplantasi
terumbu karang untuk
mendukung kegiatan
budidaya rumput laut.
MASA DEPAN PERIKANAN BUDIDAYA
1. TREND PRODUKSI PERIKANAN 160,0

DUNIA
140,0
2. KEBUTUHAN IKAN MENINGKAT
 Older Generation 120,0

 People on the Run


100,0

 Food to become more International


3. MASALAH DAGING HEWAN DARAT 80,0

(Sapi Gila, Antrax & Flu Burung) 60,0

40,0

20,0

IKAN MENJADI KOMODITAS


-

STRATEGIS MASYARAKAT 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

GLOBAL Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Total

Sumber : FAO, 2012

• Th. 2001-2010 trend • FAO: Juni 2013 menyatakan produksi aquacultur


Produksi Perikanan dunia dunia (66 juta ton) telah melampaui produksi
tumbuh sebesar 1,9%/th daging sapi (63 juta ton) 4
Aquaculture tumbuh terus sampai memenuhi
untuk kebutuhan konsumsi
PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA YANG BERDAYA SAING

ASPEK
TEKNOLOGI PRODUKSI
Produktif

PERIKANAN BUDIDAYA YANG BERDAYA SAING DAN


BERKELANJUTAN

Menguntungkan Secara Ramah Lingkungan


Sosial & Ekonomi

ASPEK SOSIAL ASPEK SDA DAN


DAN EKONOMI LINGKUNGAN
6
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA
YANG BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN
1 2 3
ASPEK TEKNOLOGI PRODUKSI ASPEK SOSIAL & EKONOMI ASPEK LINGKUNGAN
•Penerapan teknologi • Peningkatan Pemenuhan •Degradasi lingkungan yang
pembudidayaan ikan ke arah Kebutuhan Pangan dan Gizi mengancam kelestarian
efisiensi dan peningkatan masyarakat Sumberdaya Perikanan
kualitas Budidaya dan menculnya
penyakit

•Belum optimalnya efektivitas • Tantangan Penyediaan Bahan •Sistem budidaya yang


produksi, produktivitas dan daya Baku Ekspor belum ramah lIngkungan
saing produk
•Ketersediaan sarana penunjang • Peningkatan lapangan/
teknologi produksi masih belum •Isue lingkungan global
kesempatan kerja (climate change, fish meal
optimal
issue)
•Tingkat pemanfaatan lahan yang
masih rendah terutama laut dan • Isu-isu perdagangan Internasional • Menurunnya kualitas dan
perairan umum darat (persyaratan keamanan pangan, kuantitas air tawar untuk
non-tariff barrier, pasar bebas). kegiatan budidaya
• Transfer tekonologi yang belum
optimal kepada masyarakat • Konflik sosial dan keamanan • Penyusutan lahan budidaya
dalam berusaha akibat alih fungsi lahan
7
UNIVERSITAS -------------------------- PENGGUNA/INDUSTRI
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan
Pendekatan Scientific

Mengumpulkan Mengasosiasikan/
Observing Questioning Mengkomunikasi
informasi/ mengolah
(mengamati) (menanya) kan
eksperimen informasi

Pendekatan Scientific dalam Prose Pembelajaran

10
The Valley of Death
Bridging the Funding Gap

Riset Dasar

Tidak Ada
Pendanaan Riset Terapan
& Inovasi
Domain Peneliti

Domain Perekayasa
Research

Penelitian Development

Mencari informasi, Pengembangan Engineering


data atau
keterangan untuk
pembuktian Mengembangkan Perekayasaan Operation
kebenaran atau kaidah dan teori
ketakbenaran suatu yang sudah terbukti Merealisasikan hasil
hipotesis yang benar untuk pengembangan Pengoperasian
bekaitan dengan meningkatkan dengan menciptakan
subjek ilmu pemanfaatannya nilai, produk atau
Melaksanakan
pengetahuan & bagi terciptanya proses produksi
penerapan
teknologi suatu produk dengan
operasional produk
teknologi mempertimbangkan
perekayasaan
semua aspek unsur
kepada pelanggan
teknologi

( UU No 18 , 2002 , Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan & Teknologi )


KARAKTER KEGIATAN KEREKAYASAAN

 Berupa pengembangan teknologi yang


memberikan nilai tambah
 Menghasilkan paket teknologi aplikatif –
adaptif untuk pengembangan usaha perikanan
skala kecil/industri
 Berkelanjutan sampai pada skala usaha
Skala lab Pilot project Bimbingan skala usaha
(pd kawasan perikanan) yang berdaya saing berkelanjutan

 Dilengkapiroad map (kerangka, tahapan dan


arah kegiatan)
ROAD MAP PENELITIAN
TAHUN 2008 – 2014 TAHUN 2015 – 2017 TAHUN 2018 – 2020
PENELITIAN DASAR TERAPAN TERAPAN-MARKET

PENELITIAN YANG TELAH PENELITIAN YANG ARAH PENGEMBANGAN


DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN PENELITIAN

Kajian Prioritas Program PENERAPAN PADA SISTEM


ZONASI LAUT KEGIATAN PENGEMBANGAN
Pembangunan Perikanan di Provinsi
Gorontalo Dengan Pendekatan
Model Pengembangan Kesesuaian
Metode AHP (Muharam, 2006) Mengembangkan cluster budidaya
Lahan Budidaya Rumput Laut
rumput laut di kawasan lain dengan
Sebagai Dasar Penyusunan
menggunakan kriteria kesesuaian
RZWP-3-K Provinsi Gorontalo
 Kajian Status Mutu Air laut di lahan. teknologi seed protector dan
Perairan Provinsi Gorontalo artificial coralreef.
Teluk Tomini (Muharam, 2008)
 Analisis Kesesuaian Lahan TUJUAN PENGEMBANGAN
PENERAPAN TEKNOLOGI
Pengembangan Budidaya
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Rumput Laut di Kecamatan
DAN KONSERVASI TERUMBU Mengembangkan industri budidaya
Anggrek Gorontalo Utara
KARANG rumput laut yang tangguh dan
(Muharam, 2014)
 Penentuan Pola Musim Tanam bersinergi dengan perbaikan
Rumput Laut Kappaphycus ekosistem terumbu karang.
PENERAPAN SISTEM
alvarezii di Gorontalo EKOLOGIS BUDIDAYA
(Muharam, 2015) RUMPUT LAUT DAN TERUMBU
KARANG BIDANG RISET UNGGULAN
• Survey Ekosistem Terumbu UNG
Karang di Perairan Gorontalo
Teluk Tomini (Muharam, 2008) Model Teknologi Seed Protector dan
Pengembangan Strategi
• Implementasi Adaptive Research Artificial Coralreef untuk
Pemberdayaan Potensi Daerah
and Extension: Transplantasi Peningkatan Produksi Rumput Laut
Melalui Penciptaan Teknologi Tepat
Terumbu Karang di Desa Olele dan Daya Dukung Ekologi Pesisir di
Guna Untuk Meningkatkan
(Muharam, 2008) Kabupaten Boalemo Provinsi
Kesejahteraan Masyarakat
Gorontalo
MODEL REKAYASA LINGKUNGAN
WADAH AKUAKULTUR
REKAYASA
MANAJEMEN BUDIDAYA UDANG YANG
LINGKUNGAN
BAIK DAN RAMAH LINGKUNGAN DI
WADAH BUDIDAYA DAERAH MANGROVE
PERIKANAN

Sistim
pembuangan air
minimal dan
sistim resirkulasi
tertutup pada
dasarnya adalah
hampir sama,
dimana areal
budidaya terbagi
menjadi unit-unit
terpisah a.l. Kolam
penampungan air
(kolam
pembesaran dan
kolam
pengendapan--
reservoar) dan
kolam treatment
Tata letak tambak udang sistem pembuangan air minimal/resirkulasi tertutup
KOMPONEN DASAR PERBAIKAN SISTIM KOLAMTAMBAK
Kolam Pembesaran

• Umumnya, luas kolam


pembesaran sekitar 50%-75%dari
luas total fasilitas tambak budidaya
udang intensif.
• Bentuknya mungkin berbeda-
beda, tapi yang paling umum
adalah kubus atau persegi
panjang, masing-masing seluas
0,5 - 1,0 ha.
• Pematang kolam pembesaran bisa
dari tanah, konkrit (dari semen)
atau dilapisi plastik.
• Udang dipelihara mulai ukuran
benih dengan padat tebar 20-60
ekor/m sampai mencapai ukuran
konsumsi.
• Pematang, pintu air dan sistem
saluran dirancang dan dibangun
guna mampu menampung
kedalaman air 100 cm; yang ideal
adalah kedalaman 150 cm Desain tambak udang sistim resirkulasi
Kolam penampungan air dengan dan
biomanipulator green water

• Luas kolam penampungan ini paling


sedikit 25% dari kolam pembesaran.
• Air yang masuk seluruhnya ditampung
sementara di kolam penampungan
untuk paling tidak satu minggu,
sebelum dialirkan ke kolam
pembesaran.
• Bila kolam penampungan ini hanya Kolam Penampungan Air
tersedia satu saja, sebaiknya dibagi • Kolam penampungan ditebari
menjadi dua bagian yang bisa dipakai spesies yang berfungsi sebagai
bergantian. biomanipulator yaitu : tilapia-jantan,
• Pada kolam penampungan inilah bandeng atau belanak.
salinitas air dapat dikontrol dan • Biomanipulator ini nyata membantu
disesuaikan. mempertahankan kondisi air kolam
• Kolam penampungan juga membantu dan menimbulkangreen water. Ikan
mengurangi, kalaupun tidak ditebar dengan kepadatan 5.000 -
menghilangkan sama sekali, adanya 10.000 ekor/ha atau setara dengan
inang dan pembawa penyakit dari jenis volume biomassa sebesar 1,5 - 2,5
udang-udangan. ton/ha.
Kolam pengendapan dengan sekat
dan biofilter
• Kolam pengendapan (juga disebut kolam
sedimentasi, kolam penampungan
buangan atau kolam ) treatment berfungsi
untuk menampung air buangan dari kolam
pembesaran, agar zat hara terlarut dan
butiran zat padat melayang dapat
berkurang seminimal mungkin sebelum
dialirkan kembali ke kolam penampungan.
• Saluran pembuangan utama, yang bisa Kolam Pengendapan
juga berfungsi pengendapan.
• Kolam harus mempunyai pintu pengaturan
air untuk mencegah air buangan tidak
melimpah keluar kolam sebelum zat padat
yang melayang mengendap semua.

Filter biologis oyster, dan kerang hijau Sekat di kolam pengendapan.


MODEL REKAYASA PAKAN IKAN
TEKNOLOGI PAKAN
IKAN

EKONOMIS DAN EFISIEN


BERBASIS BAHAN BAKU
LOKAL
PENINGKATAN
PENINGKATAN INPUT
KEGIATAN PERIKANAN
PAKAN BUATAN
BUDIDAYA

PAKAN BUATAN
PABRIK

MUATAN BAHAN HARGA PAKAN TINGGI


BAKU IMPORT TERGANTUNG KURS

PERLU EKONOMIS DAN


DITEMUKENALKAN EFISIEN
BAHAN BAKU LOKAL

MENURUNKAN BIAYA
PAKAN
MAKRONUTRIEA MIKRONUTRIEA
Protein Vitamin
Mineral
Lemak
Karbohidrat
HARUS TERSEDIA DALAM
JUMLAH DAN KOMPOSISI
YANG TEPAT
Maintenance
35%

Deposit
Feed 40%
100%

Feces/urine
Unfeed
15%
10%
SYARAT BAHAN BAKU LOKAL PENYUSUN PAKAN

• MERUPAKAN HASIL SAMPING KEGIATAN PERIKANAN,


PERTANIAN ATAUPUN PETERNAKAN, DAN KEGIATAN
MANUSIA
• TERSEDIA DALAM JUMLAH BANYAK DAN
BERKESINAMBUNGAN
• MENGANDUNG NUTRISI YANG BAIK, DAN DAPAT
DICERNA OLEH IKAN
• MUDAH DIBUAT TEPUNG
• BELUM ADA HARGANYA
• TIDAK BERSAING DENGAN MANUSIA
• GULMA AIR YANG MENJADI PERMASALAHAN
SURVEY BAHAN BAKU LOKAL PENYUSUN PAKAN
NO. SUMBER BAHAN BAKU JENIS
1. PERIKANAN IKAN RUNCAH, IKAN MATI, HASIL
SAMPING INDUSTRI PENGOLAHAN
IKAN/UDANG, KEONG MAS, DAN
GULMA AIR
2. PETERNAKAN BULU AYAM, DARAH SAPI/AYAM, ISI
PERUT SAPI, TELUR.
3. PERTANIAN BIJI-BIJIAN AFKIR, DAUN2AN AFKIR,
DEDAK
4. PERKEBUNAN BIJI KARET, BUNGKIL KELAPA
No Bahan Inti Bahan Tambahan
1 Telur Bebek Vit C
2 Telur Ayam Ras Vit B12
3 Gandum Vit AD
4 Susu Skim Microalgae
5 Potato powder Attractant
6 Tepung Kedelai Enzyme
7 Backing powder Na-benzoat
8 Air Mineral mix
MODEL ARTIFICIAL CORALREEF DAN TEKNOLOGI SEED PROTECTOR
UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS RUMPUT LAUT
SERTA DAYA DUKUNG EKOLOGI PESISIR
DI KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO
Rumusan Masalah

JUMLAH DAN KUALITAS


PRODUKSI MASIH RENDAH
LOKASI CLUSTER BUDIDAYA RUMPUT
• RENDAHNYA PRODUKSI DAN
PENGEMBANGAN LAUT KUALITAS RUMPUT LAUT
RUMPUT LAUT • ADANYA PENEMPELAN
LUMPUR/SEDIMEN DAN
MICROBENTHOS BERPOTENSI
MUNCULNYA PENYAKIT ICE-ICE
INTERAKSI • PEMANGSAAN DARI IKAN
EKOLOGI
• MASIH ADANYA PERUSAKAN
TERUMBU KARANG
KARAKTERISTIK • RENDAHNYA TUTUPAN KARANG
EKOSISTEM PESISIR TERUMBU KARANG HIDUP

PENURUNAN FUNGSI EKOLOGIS


TERUMBU KARANG

MODEL TEKNOLOGI SEED PROTECTOR DAN


ARTIFICIAL CORALREEF UNTUK PENGEMBANGAN REKAYASA
PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS TEKNOLOGI BUDIDAYA RUMPUT LAUT
DAN KONSERVASI SEBAGAI STRATEGI
RUMPUT LAUT SERTA DAYA DUKUNG
UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN
EKOLOGI PESISIR DI KABUPATEN
KUALITAS RUMPUT LAUT SERTA
BOALEMO PROVINSI GORONTALO KONSERVASI TERUMBU KARANG
Pengembangan Teknologi Artificial Coral Reef
Teknologi Artificial Corareef – Metode Meja Transplantasi Teknologi Artificial Corareef – Tahun 2016
Tahun 2007 Metode IKAN (Inovasi Karang Anak Nelayan)

Teknologi karang buatan Teknologi karang buatan yang dikembangkan adalah teknologi
MEDIA MUDAH RUSAK
menggunakan meja besai dan transplantasi karang dengan inovasi penggunaan tempurung kelapa
media pertumbuhan terbuuat dari MEDIA MUDAH TERBAWA sebagai media tempat penempelan larva karang.
semen ukuran diamter 10 cm
GELOMBANG DAN
PENYEBAB LAINNYA LOKASI PENGEMBANGAN MEDIA LEBIH KUAT
LOKASI PENGEMBANGAN
PENEMPELAN BIBIT TIDAK DESA TABULO, KECAMATAN MEDIA TIDAK MUDAH
DESA OLELE, BONEPANTAI TERBAWA GELOMBANG
PRAKTIS MANANGGU
DESA BAJO, TILAMUTA DAN PENYEBAB LAINNYA
BIBIT KATANG MUDAH
PATAH DAN PENEMPELAN BIBIT TLEBIH
PERTUMBUHAN LAMBAT PRAKTIS
PENGUSULAN UNTUK MENDAPATKAN HAK PATEN
PENYUSUNAN BUKU AJAR DIEDIT
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai