Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN USAHA PEMBESARAN IKAN MAS Cyprinus

carpio DI BAK PERIKANAN SEKOLAH VOKASI IPB

Disusun oleh :

Kelompok 1
Bagas Setya Wibowo J3W218102
Cindy Nur Oktaviani J3W218082
Devi Wahyuni J3W418106
Jurri Ambarella S. J3W218083
Khoirotun Nisa J3W218104
Tasya Aprilia Rasyid J3W218101

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT PERTANIAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
I. PENDAHULUAN

1.I Latar belakang


Kebutuhan ikan bagi masyarakat semakin penting, maka sangat wajar jika
usaha peri-kanan air tawar harus dipacu untuk dikembang-kan. Usaha tani
dibidang perikanan air tawar memiliki prospek yang sangat baik karena sampai
sekarang ikan konsumsi, baik berupa ikan segar maupun bentuk olahan, masih
belum mencukupi kebutuhan konsumen (Murtidjo Bambang A, 2001).
Pembangunan perikanan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan demi
tercapainya kesejahteraan petani. Kondisi sumber daya alam mendukung untuk
perikanan, kesediaan lahan, air, dan sumber daya manusia sehingga usaha
perikanan berpeluang untuk berhasil. Namun, salah satu pembatas dalam
pencapaian keberhasilan usaha perikanan yaitu permodalan. Tujuan dari usaha
budidaya ikan mas adalah untuk menciptakan usaha yang sehat dan menciptakan
income yang optimal, untuk mengembangkan sumber daya yang memadai pada
sub sector perikanan, untuk menciptakan wadah kerjasama dalam usaha, untuk
meningkatkan pendapatan atau penghasilan. Adapun manfaat dari usaha ini yaitu
untuk mengembangkan potensi budidaya ikan mas, untuk menambah pengalaman
dan meningkatkan kerjasama dalam manajemen usaha, untuk membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ikan.
Trend bisnis budidaya ikan air tawar ikan kini semakin popular. Peminat ikan
air tawar yang ada di pasaran membuat bisnis budidaya ikan air tawar semakin
menguntungkan. Seperti halnya peluang usaha budidaya ikan mas yang kini
terbilang sangat menjanjikan. Kebutuhan ikan mas di pasaran memang dari waktu
ke waktu kian meningkat. Namun, jumlah pelaku budidaya ikan mas masih
terbilang sedikit. Sehingga, stok ikan mas yang ada di pasaran tersebut sangat
minim. Menerjuni bisnis budidaya ikan mas tentunya akan sangat menguntungkan
dimana potensi bisnis ini sangat bagus. Saat ini banyak peluku bisnis kuliner baik
warung tenda hingga hotel berbintang yang membutuhkan pasokan ikan mas
dalam jumlah yang banyak. Harga jual dari ikan mas memang dapat dikatakan
sangat tinggi begitupun hasil olahannya yang bernilai mahal. Selain memiliki rasa
yang nikmat ternyata ikan mas ini memiliki kandungan gizi yang bagus bagi
kesehatan.
Klasifikasi ikan mas berdasarkan ilmu taksonomi hewan (sistem
pengelompokan hewan berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya) yaitu:
Phyllum : chordata
Subphyllum : vetebrata
Superclass : piscess
Class : osteichthyes
Ordo : cypriniformes
Subordo : cyprinoidea
Famili : cyprinidae
Subfamily : cyprinus
Species : cyprinus carpi, L
Ciri-ciri morfologi adalah ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dan struktur
suatu organisme. Secara umum, karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh
yang agak memanjang dan sedikit memipih ke samping (compressed). Sebagian
besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang
memiliki sedikit sisik. Moncongnys terletak diujung tengah (terminal) yang dapat
di sembulkan (protaktil). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut
(berbel) dan tidak bergerigi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan
(pharynreral teeth) sebanyak tiga baris berbentuk geraham.
Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian permukaannya terletak
berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip punggungnya
(dorsal) berjari-jari keras, sedangkan dibagian akhir bergerigi. Seperti halnya sirip
punggung, bagian sirip dubur (anal) ikan mas ini pun berjari-jari keras dan
bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang simetris
hingga kebelakang tutup insang. Sisik ikan mas relative besar dengan tipe sisik
lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan. Garis rusuk atau gurat sisi (linea
lateralis) yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang dari
tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
Beragam jenis wadah bisa digunakan untuk wadah budidaya ikan. Mulai
dari kolam, tebat, hampang, keramba, akuarium, atau tempat lainnya. Terpenting,
wadah tersebut bisa menampung media budidaya berupa air dan komoditas berupa
ikan. Salah satunya yaitu budidaya dengan mengunakan kolam fiber dengan
menggunakan kolam fiber dapat mempermudah pada saat pembersihan kolam,
memudahkan saat memanen ikan.

2 .PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Nama Perusahaan


Perusahaan Bak Farm adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perikanan khususnya pada kegiatan budidaya pembesaran Ikan Mas (Cyprinus
carpio). Perusahaan Bak Farm yang mempunyai visi dan misi untuk memajukan
perikanan di Indonesia. Selanjutnya dipilih nama “Bak Farm ” sebagai nama dari
perusahaan ini dengan harapan perusahaan ini dapat terus selalu di depan dan
maju sebagai salah satu perusahaan perikanan terbesar di Indonesia yang
memproduksi ikan mas konsumsi yang berkualitas.

2.2 Alamat Perusahaan


Perusahaan ini beralamat pada Bak Perikanan Sekolah Vokasi Institut
Pertanian Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat-Indonesia. Perusahaan ini
didirikan oleh enam orang mahasiswa Teknologi Produksi dan Pengembangan
Masyarakat Pertanian Sekolah Vokasi IPB yaitu

Personalia dan Struktur Organisasi dan Pengendalian

DIREKTUR

Bagas Setia Wibowo


MANAGEENT
REPRESENTATIF
Cindy Nur Oktaviani

GENERAL MANAGER

Jurri Ambarela
KEUANGAN PRODUKSI PERENCANAA

Devi Wahyuni Khoirotun Nisa Tasya Aprilia Rasyid

MARKETING DESAIN

2.3 Produk ikan


Produk yang perusahaan Bak Farm jual yaitu produk jenis ikan mas
konsumsi dengan ukuran 300 gr per ekornya.
2.4 Pemasaran dan Strategi
Hasil dari budidaya ikan mas dipasarkan kepasar tradisional di daerah bogor
untuk secara khusus dan sejabodetabek secara umum. Penjualan dilakukan
melalui media sosial dan personal selling seperti ke Hotel, pasar dan restoran. Hal
ini dilakukan melihat tingginya tingkat permintaan dan konsumsi ikan mas.
III. PROSES PRODUKSI

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Produksi Ikan Mas 1 Siklus


Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Wadah

a. Pengeringan

1 b. Desinfektan dan eradikasi

c. Pemupukan

d. Pengisian Air

2 Penebaran benih

3 Pemberian Pakan

4 Pengelolaan air

5 Penanggulangan hama penyakit

Pemantauan pertumbuhan
6
(Sampling)

7 Pemanenan
Tabel 1.2 Pola Tanam Pembesaran Ikan Mas 1 Tahun Produksi
Bulan ke-
Kolam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1-2 Siklus 1 Siklus 4 Siklus 7 Siklus 10

3-4 Siklus 2 Siklus 5 Siklus 8

5-6 Siklus 3 Siklus 6 Siklus 9


3.2 Persiapan wadah

3.2.1 Pembersihan
Pembersihan dapat dilakukan dengan cara menyikat dasar dan dinding
kolam. Tujuannya adalah untuk membersihkan sisa-sisa lumut yang kemungkinan
besar belum mati saat proses penjemuran.
3.2.2 Pemupukan
Pemupukan tanah dasar kolam bertujuan untuk meningkatkan kesuburan
kolam, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-
tanah yang porous serta menumbuhkan phytoplankton dan zooplankton yang
digunakan sebagai pakan alami benih ikan. Jenis pupuk yang biasa digunakan
adalah pupuk kandang dan pupuk buatan.
3.2.3 Pengisian Air
Kolam yang telah dikeringkan, dikapur dan di pupuk tersebut lalu diairi
agar pakan alami di kolam tersebut tumbuh dengan subur. Pengairan ini harus
dilakukan minimal 4 –7 hari sebelum larva/benih ikan di tebar ke dalam kolam
pemeliharaan agar pakan alami tumbuh dengan sempurna. Ketinggian air di kolam
ikan ini bergantung pada jenis kolam, untuk kolam pemijahan ketinggian air 0,75-
1,00 m, kolam pemeliharaan 1-1,25.

3.3 Penebaran Benih

Kolam ikan yang akan kita tebari dengan benih-benih ikan harus kita keri
ngkan dahulu selama tiga hari sehingga tanah dasar kolam itu benar–benar kering
dan pecah–pecah, hal ini bertujuan agar bibitikan buas dan kuman–kuman
penyakit yang terdapat pada kolam yang akan kita jadikan tempat penebaran bibit
ikan yang akan kita pelihara mati secara keseluruhan. Pada proses penebaran
benih, padat tebar yang digunakan yaitu 100 ekor/m2 dengan ukuran sekitar 7 cm.

3.4 Pemeliharaan Ikan

3.4.1 Manajemen Pemberian Pakan


3.4.1.1 Ikan mas umur 3 – 7 hari diberi pakan berupa suspensi ( larutan )
kuning telur dengan frekuensi setiap 2 – 3 jam. Satu butir kuning telur
untuk 100.000 ekor.
3.4.1.2 Ikan mas umur 7 – 30 hari diberi pakan berupa pellet berkadar protein
40%. Pellet diberikan perhari sebanyak 5% dari berat badan ikan.
Ferkuensi pemberiannya adalah 5 kali sehari pada pukul 07.00 –
09.00, pukul 17.00,18.00 dan pukul 21.00 malam.
3.4.1.3 Ikan mas umur 1 – 4 bulan diberi pakan berupa pellet berkadar protein
35%. Pellet diberikan perhari sebanyak 5% dari berat badan ikan.
Ferkuensi pemberiannya adalah 2 – 3 kali sehari ( pagi, siang dan sore
hari ). Selain itu, ikan dapat diberi pakan hijauan, misalnya daun
ketela, daun ubi jalar, daun talas dan lain – lain
3.4.2 Manajemen Kualitas Air
Sebelum air masuk ke kolam-kolam ikan, maka dilakukan pengendapan
terlebih dahulu di kolam pengendapan. Dengan demikian diharapkan lumpur dan
sampah yang terbawa air akan mengendap di kolam pengendapan. Air kemudian
dialirkan ke kolam melalui saluran sekunder. Temperatur air berkisar antara 17-
25°C, dengan pH air antara 6-8,5.

3.4.3 Manajemen Kesehatan Ikan


Bisnis budidaya ikan mas bisa berkembang pesat, namun seiring
berjalannya waktu penyebaran penyakit dan serangan hama pun menjadi resiko
yang harus dliketahui sebelum terlanjur rugi. Hama ikan mas begitu beragam,
mulai dari linsang, ular, kodok, biawak, burung, hingga mikroorganisme kecil
seperti larva, kutu, dan lainnya. Jenis hama ini diberadakan menjadi pemasang
(predator), pesaing (competitor), dan pengganggu. Secara umum hal-hal yang
dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit pada budidaya
ikan mas sebagai berikut, yaitu mengeringkan dasar kolam secara teratur setiap
selesai panen. Dilanjutkan dengan pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas
penyakit, menggunakan sistem pemasukan air yang ideal seperti parallel dan
setiap kolam diberi satu pintu pemasukan air, menangani panen atau
memindahkan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar, tidak
membiarkan binatang seperti burung,siput, ikan seribu (lebistus reticulatus
peteres) sebagai pembawa penyakit masuk ke area kolam.

3.4.4 Sampling
Sampling merupakan proses dan cara mengambil sampel/ contoh untuk
menduga keadaan suatu populasi. Sampling dilakukan bertujuan untuk
mengetahui laju pertumbuhan mingguan dan pendugaan total bobot biomass ikan
yang dipelihara. Manfat lain dari sampling adalah untuk menentukan ukuran serta
prosentase dan intensitas pemberian pakan.

3.5 Pemanenan

3.5.1 Pemanenan
3.5.1.1 Waktu pemanenan
Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan
berat berkisar antara 300-500 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan
cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak
pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan
pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan
ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan
menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan
secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.
Pemanenan sebaiknya dilakukan saat hari tidak panas, misalnya pada
malam hari atau menjelang subuh. Ini dimaksudkan agar ikan tidak
mengalami stress akibat suhu siang hari yang panas. Bila ikan di panen
pada malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai ke tempat tujuan.
3.5.1.2 Alat panen
Pemanenan ikan mas dapat dilakukan dengan memakai alat serok
bulat dengan tali jaring yang agak tebal. Apabila jaring terlalu tipis, resiko
terkelupasnya sisik ikan akan lebih sering terjadi. Cara lain dapat
dilakukan dengan memakai drum bekas berkapitas 25 kg yang
dimodifikasi untuk penyerokan ikan dalam jumlah yang lebih besar. Drum
diletakkan melintang dan salah satu bagian sisinya dijadikan bagian dasar
yang diberi lubang-lubang agar air dapat keluar. Dengan serok drum, ikan
yang dapat ditangkap akan lebih banyak.

3.6 Pengemasan
3.6.1 Sistem terbuka
Sistem terbuka, yaitu ikan hidup diangkut dengan wadah atau
tempat yang media airnya masih dapat berhubungan dengan udara bebas.
Pengangkutan sistem ini biasa digunakan untuk pengangkutan jarak dekat
dan membutuhkan waktu yang tidak begitu lama. Terdapat kelebihan dan
kekurangan dari sistem ini. Kelebihannya antara lain, yaitu difusi oksigen
melalui udara ke media air masih dapat berlangsung, dapat dilakukan
penambahan oksigen melalui aerator, dan dapat dilakukan pergantian air
sebagian selama perjalanan. Sementara itu, kekurangannya adalah
guncangan air yang terlalu keras selama perjalanan dapat membahayakan
ikan dan tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat
terbang.

3.6.2 Sistem tertutup


Sistem tertutup, yaitu pengemasan ikan hidup yang dilakukan
dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk
kedalam media tersebut. Pengemasan dengan cara ini dapat dilakukan
untuk pengangkutan berjarak jauh. Seperti halnya sistem terbuka,
pengemasan sistem tertutup juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain media air tahan terhadap guncangan selama
pengangkutan, dapat digunakan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan
pesawat terbang), memudahkan penataan dalam pemanfaatan tempat
selama pengangkutan. Sementara itu, kekurangannya antara lain adalah
media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi
oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan, tidak
dapat dilakukan penggantian air, dan memerlukan kecermatan dalam
memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu perjalanan.

3.7 Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan untuk menyalurkan barang atau jasa dari


produser ke konsumen. Tujuan akhir dari pemasaran adalah agar barang atau jasa
sampai pada tangan terakhir dalam rantai konsumen. Pola saluran pemasaran
untuk produk perikanan relatif agak berbeda dengan pola saluran pemasaran
produk non perikanan. Hal ini dikarenakan produk perikanan yang mempunyai
sifat mudah rusak (perishable). Pergerakan hasil 84 perikanan sebagai barang
konsumsi (segar atau produk olahan) dari produsen sampai konsumen pada
dasarnya menggambarkan proses pengumpulan maupun penyebaran. Berikut pola
pemasaran ikan barang konsumsi :

Internasional
Pedagang Market
eceran
Produsen
Pedagang
Pedagang
Pengumpul Pedagang
Besar
Produsen Lokal eceran

Pedagang
eceran

Konsumen
IV.PEMBIAYAAN

4.1 Pembiayaan
4.1.1 Biaya Tetap
Harga
No. Item Jumlah Satuan Total Harga
Satuan(Rp/bln)
Rp
1 Listrik 1 Kwh Rp 300.000
3.600.000
Perawatan Rp
2 4% investasi
Kolam 2.326.280
Sewa Lahan Rp
3 1 m2 Rp 850.000
1000 m2 10.200.000
Gaji Karyawan Rp
4 2 orang Rp 1.500.000
dan teknisi 36.000.000
Rp
Total
52.126.280

4.1.2 Biaya Variabel


No. Item Jumlah Satuan Harga Total Harga
Rp Rp
1 Pakan 2400 kg
28.000 67.200.000
Rp Rp
2 Benih 16480 ekor
3.500 57.680.000
Kotak Rp Rp
3 100 buah
Sterofoarm 50.000 5.000.000
Rp Rp
4 Vitamineral 7 kg
750.000 5.250.000
Rp
Total
135.130.000

4.2 Pendapatan

4.2.1 TR (Total Penerimaan)


TR = Harga Jual x Jumlah Produksi
= Rp 21.000 x 16480 (kg)
= Rp 346.080.000

4.2.2 TC (Total Cost)


TC = FC+VC
= Rp 52.126.280 + Rp 135.130.000
= Rp 187.256.280
4.2.3 Keuntungan
𝜋 = TR − TC
= Rp 346.080.000 - Rp 187.256.280
= Rp 158.823.720 /tahun
= Rp 13.235.310 /bulan

4.3 Analisis Usaha

4.3.1 R/C Ratio


R/C Rasio = TR/TC
= Rp 346.080.000 / Rp 187.256.280
= 1,8

4.3.2 BEP (Break Even Point)


BEP (Rp) = FC/(1-(VC/TR)
= Rp 52.126.280 /(1-( Rp 135.130.000 / Rp 346.080.000)
= Rp 52.126.280

BEP (Unit) = FC/(Harga jual -(VC/Jumlah Produksi)


= Rp 52.126.280 /(Rp21.000-( Rp 135.130.000 / 16480 kg)
= 4072,2 kg

4.3.2 Harga Pokok Penjualan (HPP)


HPP = Total Biaya Produksi/Jumlah produksi
= Rp 187.256.280 / 16480 kg
= 11.363 Rp/kg
DAFTAR PUSTAKA

Ekasari D, Rudiyanti S. 2019. Pertumbuhan dan Survival Rate Ikan


Mas (Cyprinus caprio) Pada Berbagai Konsentrasi Pestisida.
5:49-54
Lentera T. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras. Jakarta
(ID) : AgroMedia Pustaka.
Mudlofar F, Yurisinthae E, Santoso A. 2013. Analisis Usaha
Pembesaran Ikan Mas (Cyprinus carpio) Pada Keramba Jaring
Apung di Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur.
Jurnal Fakultas Pertanian, Univertsitas Tanjungpura
Pontianak. 3:153-154
Prahasta A, Masturi H. 2008. Agribisnis Ikan Mas. Bandung (ID) : CV
Pustaka Grafika.
Rhandika M, Subhan U, Suryana AAH. 2016. Keragaan Produksi dan
Evaluasi Usaha Pembesaran Ikan Mas (Cyprinus carpio).
7:84-92

Anda mungkin juga menyukai