Disusun oleh :
Kelompok 1
Bagas Setya Wibowo J3W218102
Cindy Nur Oktaviani J3W218082
Devi Wahyuni J3W418106
Jurri Ambarella S. J3W218083
Khoirotun Nisa J3W218104
Tasya Aprilia Rasyid J3W218101
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT PERTANIAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
I. PENDAHULUAN
2 .PROFIL PERUSAHAAN
DIREKTUR
GENERAL MANAGER
Jurri Ambarela
KEUANGAN PRODUKSI PERENCANAA
MARKETING DESAIN
a. Pengeringan
c. Pemupukan
d. Pengisian Air
2 Penebaran benih
3 Pemberian Pakan
4 Pengelolaan air
Pemantauan pertumbuhan
6
(Sampling)
7 Pemanenan
Tabel 1.2 Pola Tanam Pembesaran Ikan Mas 1 Tahun Produksi
Bulan ke-
Kolam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.2.1 Pembersihan
Pembersihan dapat dilakukan dengan cara menyikat dasar dan dinding
kolam. Tujuannya adalah untuk membersihkan sisa-sisa lumut yang kemungkinan
besar belum mati saat proses penjemuran.
3.2.2 Pemupukan
Pemupukan tanah dasar kolam bertujuan untuk meningkatkan kesuburan
kolam, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-
tanah yang porous serta menumbuhkan phytoplankton dan zooplankton yang
digunakan sebagai pakan alami benih ikan. Jenis pupuk yang biasa digunakan
adalah pupuk kandang dan pupuk buatan.
3.2.3 Pengisian Air
Kolam yang telah dikeringkan, dikapur dan di pupuk tersebut lalu diairi
agar pakan alami di kolam tersebut tumbuh dengan subur. Pengairan ini harus
dilakukan minimal 4 –7 hari sebelum larva/benih ikan di tebar ke dalam kolam
pemeliharaan agar pakan alami tumbuh dengan sempurna. Ketinggian air di kolam
ikan ini bergantung pada jenis kolam, untuk kolam pemijahan ketinggian air 0,75-
1,00 m, kolam pemeliharaan 1-1,25.
Kolam ikan yang akan kita tebari dengan benih-benih ikan harus kita keri
ngkan dahulu selama tiga hari sehingga tanah dasar kolam itu benar–benar kering
dan pecah–pecah, hal ini bertujuan agar bibitikan buas dan kuman–kuman
penyakit yang terdapat pada kolam yang akan kita jadikan tempat penebaran bibit
ikan yang akan kita pelihara mati secara keseluruhan. Pada proses penebaran
benih, padat tebar yang digunakan yaitu 100 ekor/m2 dengan ukuran sekitar 7 cm.
3.4.4 Sampling
Sampling merupakan proses dan cara mengambil sampel/ contoh untuk
menduga keadaan suatu populasi. Sampling dilakukan bertujuan untuk
mengetahui laju pertumbuhan mingguan dan pendugaan total bobot biomass ikan
yang dipelihara. Manfat lain dari sampling adalah untuk menentukan ukuran serta
prosentase dan intensitas pemberian pakan.
3.5 Pemanenan
3.5.1 Pemanenan
3.5.1.1 Waktu pemanenan
Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan
berat berkisar antara 300-500 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan
cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak
pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan
pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan
ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan
menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan
secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.
Pemanenan sebaiknya dilakukan saat hari tidak panas, misalnya pada
malam hari atau menjelang subuh. Ini dimaksudkan agar ikan tidak
mengalami stress akibat suhu siang hari yang panas. Bila ikan di panen
pada malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai ke tempat tujuan.
3.5.1.2 Alat panen
Pemanenan ikan mas dapat dilakukan dengan memakai alat serok
bulat dengan tali jaring yang agak tebal. Apabila jaring terlalu tipis, resiko
terkelupasnya sisik ikan akan lebih sering terjadi. Cara lain dapat
dilakukan dengan memakai drum bekas berkapitas 25 kg yang
dimodifikasi untuk penyerokan ikan dalam jumlah yang lebih besar. Drum
diletakkan melintang dan salah satu bagian sisinya dijadikan bagian dasar
yang diberi lubang-lubang agar air dapat keluar. Dengan serok drum, ikan
yang dapat ditangkap akan lebih banyak.
3.6 Pengemasan
3.6.1 Sistem terbuka
Sistem terbuka, yaitu ikan hidup diangkut dengan wadah atau
tempat yang media airnya masih dapat berhubungan dengan udara bebas.
Pengangkutan sistem ini biasa digunakan untuk pengangkutan jarak dekat
dan membutuhkan waktu yang tidak begitu lama. Terdapat kelebihan dan
kekurangan dari sistem ini. Kelebihannya antara lain, yaitu difusi oksigen
melalui udara ke media air masih dapat berlangsung, dapat dilakukan
penambahan oksigen melalui aerator, dan dapat dilakukan pergantian air
sebagian selama perjalanan. Sementara itu, kekurangannya adalah
guncangan air yang terlalu keras selama perjalanan dapat membahayakan
ikan dan tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat
terbang.
3.7 Pemasaran
Internasional
Pedagang Market
eceran
Produsen
Pedagang
Pedagang
Pengumpul Pedagang
Besar
Produsen Lokal eceran
Pedagang
eceran
Konsumen
IV.PEMBIAYAAN
4.1 Pembiayaan
4.1.1 Biaya Tetap
Harga
No. Item Jumlah Satuan Total Harga
Satuan(Rp/bln)
Rp
1 Listrik 1 Kwh Rp 300.000
3.600.000
Perawatan Rp
2 4% investasi
Kolam 2.326.280
Sewa Lahan Rp
3 1 m2 Rp 850.000
1000 m2 10.200.000
Gaji Karyawan Rp
4 2 orang Rp 1.500.000
dan teknisi 36.000.000
Rp
Total
52.126.280
4.2 Pendapatan