1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Manajemen Pemberian Pakan Ikan adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui frekuensi pemberian pakan yang tepat untuk pertumbuhan ikan
2. Mengetahui cara mengevaluasi pakan secara biologis dan kimia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk
dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal Afrika. Secara morfologi ikan nila,
umumnya memiliki bentuk tubuh panjang dan ramping, dengan sisik berukuran
besar. Mata ikan nila bentuknya besar menonjol, dan bagian tepinya berwarna
putih. Ikan nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sepasang sirip
dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (ventral fin), sepasang sirip anal (anal fin),
dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur ikan nila
mempunyai jari-jari keras dan tajam seperti duri. Sirip punggung ikan nila berwarna
hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip punggung ikan
nila memanjang dari bagian atas, tutup insang (operculum) sampai bagian atas sirip
ekor yang berwarna abu-abu atau hitam. Sirip anus yang hanya satu buah berbentuk
agak panjang. Sementara itu, sirip ekornya berbentuk bulat (Amri dan Khairuman,
2003). Ikan Nila (Oreochromis niloticus) termasuk jenis hewan vertebrata yang
seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisik. Ikan nila termasuk dalam
phylum chordata berarti hewan bertulang belakang. Bagian ikan nila terdiri dari
caput (kepala), trunchus (badan), caudal (ekor), yang mana antara trunchus dan
caput tidak terdapat batas yang nyata. Tubuh ikan nila selalu dalam kondisi
berlendir, yang berfungsi untuk mempermudah gerak dalam air.
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada kegiatan praktikum disajikan dalam Tabel
3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2. Bahan yang digunakan:
No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan
1. Benih Nila 15 Ekor Sebagai objek praktikum
2. Air 15 L Sebagai media untuk hidup ikan
3. Pakan Kandungan protein 20-30% Sebagai makanan untuk ikan
4.1. Hasil
Hasil dari data sampling yang dilakukan secara acak dapat dilihat pada Tabel
4.1. dibawah ini :
Tabel 4.1. Data sampling selama pemeliharaan
No. Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4
Panjang Bobot Panjang Bobot Panjang Bobot Panjang Bobot
(cm) (g) (cm) (g) (cm) (g) (cm) (g)
1. 3,5 0,8 5,6 2,4 6,1 3,7 7,5 5,2
2. 4 0,6 5,5 1,6 6,8 4,1 8 5,8
3. 4 1,2 6,5 2,9 6,3 3,5 7,5 6,1
4. 4 1,5 7 4,8 6,9 3,6 8 5,7
5. 4 1,3 5,6 2,9 5,9 5,8 9 4,6
6. 4 1,4 6 2,9 6,3 5,9 9 4,9
7. 4 1 6,9 3,2 7,3 5,1 8 5,9
8. 5 1,6 6,9 3,3 5,8 4,8 11 8,7
9. 5 1,7 6,2 2,4 7,6 4,4 10 7,8
10. 4 1,4 5,6 1,6 8,1 4 9,5 4,8
11. 4 1,3 6,5 2,8 6,4 5,1 8 4,7
12. 4 1 5,7 2,7 5,8 3,3 8,5 5,5
13. 5 1,8 5,7 2,4 6,2 3,2 8,5 5,6
14. 5 1,9 6 2,3 6,7 3,1 7 4,8
15. 5 1,8 6,1 2,3 6,4 4 7 4,9
Total 64,5 20,3 73,53 40,5 98,6 63,6 126,5 85
4.2. Pembahasan
Pemeliharaan ikan nila dengan padat tebar 1 ekor/liter sebanyak 15 ekor
diperlukan volume air sebanyak 15 liter. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan
sesuai perlakuan FF 5x yaitu frekunsi pemberian pakan 5 kali sehari pada pukul
07.00, 09.00, 12.00, 15.00 dan 17.00. Berdasarkan data pada tabel diatas didapatkan
hasil kelangsungan hidup sebesar 100%, dengan kualitas air yang terkontrol seperti
rutin di sifon atau diganti secara berkala, aerator untuk pasokan oksigen terlarut
pada ikan selalu hidup dan pakan yang sesuai kebutuhan membuat ikan dengan
kesehatan yang prima oleh karena itu kelangsungan hidup ikan dari awal hingga
akhir pemeliharaan masih lengkap. Lalu pada pertumbuhan ikan, panjang dan bobot
mengalami kenaikan yang signifikan, terlihat pada tabel diatas bobot mutlak
sebesar 4,32 g dan panjang 4,13 cm. hal ini menunjukkan sedari awal pemeliharaan
ikan didapati pertumbuhan bobot dan panjang sebanyak yang tersebut. Lalu pada
FCR dengan total pakan sebanyak 79 g, ialah sebesar 1,22. Ini mengartikan bahwa
untuk menghasilkan 1 kg daging, dibutuhkan sebesar 1,22 kg pakan. Semakin kecil
angka FCR maka semakin efisien pakan ikan yang diberikan. Pemeliharaan
menggunakan pakan pelet komersil yang dijual dipasaran, angka FCR masih
dikisaran angka 1, pakan yang diberikan sudah termanfaatkan hanya saja masih
belum optimal. Bisa saja yang menjadi penyebabnya ialah ketidak sesuaian nutrisi
pakan terhadap ikan, atau juga pemberian pakan dengan frekuensi 5x tidak efisien
karena jarak waktu pemberian pakan yang singkat.
Kualitas air pada saat pemeliharaan tidak diukur dikarenakan keterbatasan alat,
namun untuk mengontrol lingkungan ikan dilakukan secara rutin penyifonan dan
penggantian air, menjaga pasokan oksigen terlarut (DO) pada ikan, dan menjaga
volume air sesuai volume di awal pemeliharaan yaitu sebanyak 15 liter.
BAB 5
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Pemeliharaan ikan nila dilakukan dengan perlakuan feeding frekwency
sebanyak 5x sehari
2. Pertumbuhan bobot mutlak yang didapat sebesar 4,32 g
3. Pertumbuhan panjang mutlak yaitu 4,13 cm
4. Kelangsungan hidup dari ikan nila yang dipelihar ialah sebesar 100%
5. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan sebanyak 79 gr dengan
biomassa akhir yang didapatkan sebesar 85 g sehingga FCR yang didapat
kan sebesar 1,22.
5.2. Saran
Melakukan budidaya ikan nila diperlukan pemeliharaan dengan kontrol yang
baik, sangat disarankan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas
air karena lingkungan tempat hidup ikan juga berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup ikan selain pakan.