Anda di halaman 1dari 2

Tugas Terstruktur Praktikum Penyakit Viral Ikan

Pertemuan ke-10

Uji Anti Komplementer (Complement Fixation Test)

Kelompok 10-B:

- Ahnaf Habib Fajrony (141811133106)


- Dian Ayu Firnanda (141811133107)
- Kamiliya Zahrah Taher (141811133108)
- Eriniastasha Garini Prasuko (141811133109)
- Arief Yusuf Ahmadi (141811133110)
- Diza Ardifianti (141811133111)

1. Apabila lisis terjadi pada lubang pertama sampai ke-4, maka berapa titer komplemen
dari hasil uji anti komplementer tersebut?
Jawaban: Titer komplemen merupakan konsentrasi jumlah komplemen paling sedikit
dalam tahap pengenceran tertinggi yang masih dapat melisiskan eritrosit. Pengenceran
kelipatan dua terjadi mulai lubang ke 2 dengan konsentrasi komplemen sebesar 1/15,
lalu ke 4, ke 6, hingga lubang ke 8. Selain itu, pengenceran kelipatan dua dengan
konsentrasi komplemen aebesar 1/20 dilakukan pada lubang ke 3, ke 5, dan lubang ke
7. Apabila lisis hanya terjadi dari lubang pertama hingga keempat, maka nilai titer
komplemen pada uji ini adalah sebesar 1/30.
2. Bila saudara bandingkan dengan titer komplemen hasil titrasi komplemen pada
praktikum saudara sebelumnya, maka apa kesimpulan antigen yang saudara gunakan?
Jawaban: Kesimpulan yang dapat diambil ialah hasil dari titrasi komplemen memiliki
nilai yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa antigen yang digunakan tidak
menggunakan bahan yang menghambat komplemen.
3. Untuk keperluan CFT, dibutuhkan komplemen 2 kali titer, sehingga komplemen10%
tersebut harus diencerkan berapa kali dan berapa perbandingan antara komplemen
10% dengan PZ?
Jawaban: Untuk keperluan CFT, apabila titer komplemen (dari praktikum
sebelumnya) diperoleh 1/30 membutuhkan 2x titer komplemen menjadi 1/15.
Sehingga komplemen 10% harus diencerkan 1,5 kali. Dan perbandingan antara PZ
dengan komplemen 10% adalah 1 : 0,5.
4. Apabila antigen yang digunakan pada Uji Anti Komplementer tidak bagus, maka
menurut Saudara titer komplemen yang dihasilkan lebih rendah atau lebih tinggi (pilih
salah satu) dibandingkan dengan titer komplemen hasil titrasi komplemen pada
praktikum sebelumnya? Jelaskan alasannya!
Jawaban: Titer komplemen hasil uji anti komplementer lebih rendah dibandingkan
titer komplemen hasil titrasi komplemen. Hal ini karena dalam antigen mengandung
zat-zat penghambat komplemen dalam melisiskan eritrosit domba sehingga
kemampuan titer komplemen untuk melisiskan eritrosit menurun.
5. Jelaskan mengapa sebelum Hemolitik Sistim (HS) digunakan harus diinkubasi
terlebih dahulu selama 30 menit pada suhu 37°C!
Jawaban: Haemolitik sistem harus diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37oC untuk
memberikan kesempatan haemolisin sebagai antibodi untuk membantu melisiskan
eritrosit domba, sehingga saat proses uji anti komplemen dapat mengukur lisis antigen
dengan bantuan antibodi, digunakan suhu 37oC karena suhu tersebut merupakan suhu
yang optimal untuk inkubasi haemolitik sistem. Apabila suhu yang digunakan untuk
inkubasi kurang dari suhu tersebut maka reaksi fiksasi akan berjalan lebih lambat,
sementara jika suhu melebihi 40oC maka akan menyebabkan HS rusak.

Anda mungkin juga menyukai