Anda di halaman 1dari 11

1.

Perkembangan teknologi budidaya perikanan

a. Teknologi budidaya perikanan

Teknologi budidaya perikanan terus berkembang seiring dengan


semakin tingginya tuntutan kebutuhan hasil produksi perikanan
budidaya, namun terbatas dengan daya dukung lahan ataupun
permasalahan lingkungan. Upaya peningkatan efisiensi biaya produksi
pun turut berperan mengembangkan teknologi budidaya perikanan,
sehingga perkembangan teknologi budidaya yang sederhana, hingga
pemanfaatan digitalisasi terus berkembang.

Pemanfaatan teknologi pada kegiatan budidaya perikanan tidak hanya


sebatas optimalisasi wadah atau media budidaya namun juga upaya
penerapan teknologi pada bidang pengelolaan pakan, pengendalian
hama penyakit, optimalisasi kualitas air, bahkan pemilihan lokasi
budidaya di perairan khususnya perairan laut dengan menggunakan
citra satelit sebagai data pendukung untuk mengetahui carriying
capacity lahan potensial.

Seiring perkembangan teknologi pada bidang budidaya perikanan,


sistem budidaya juga dapat dibedakan berdasarkan pemanfaatan
teknologi yang digunakan antara lain :
1) Budidaya secara ekstensif/tradisional, adalah budidaya perairan
yang pengelolaannya masih belum menggunakan teknologi. Wadah
budidaya masih menggunakan kolam tanah, pakan yang diberikan
masih didominasi pakan alami, serta belum adanya pengelolaan
kualitas air serta pengendalian hama penyakit. Padat penebaran
yang digunakan pada pemeliharaan relative sedikit untuk
menghindari persaingan perolehan makanan.
2) Budidaya secara semi intensif, adalah budidaya perairan yang telah
mulai menggunakan peran teknologi dan pengelolaan manusia. Wadah
budidaya yang digunakan sudah mulai menggunakan kolam/wadah
yang dapat dikondisikan sesuai, pemberian pakan menggunakan
campuran antara pakan alami dengan pakan buatan, sudah mulai
dilakukan pengelolaan kualitas air dan hama penyakit meskipun
belum sepenuhnya dapat dikelola. Budidaya secara intensif, adalah
budidaya perairan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi
dan manajemen yang seutuhnya dikelola oleh manusia. Padat tebar
yang digunakan pada pemeliharaan tinggi karena kebutuhan pakan
dapat dipenuhi dengan baik dengan kondisi lingkungan perairan
yang tetap terkontrol.
3) Budidaya secara super intensif, adalah budidaya periaran yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi tinggi, dengan kepadatan
komoditas tinggi uantuk memperoleh hasil yang tinggi dalam waktu
singkat dan wadah yang sangat terbatas. Budidaya super intensif
sangat membutuhkan pengendalian yang sangat teliti baik dari
pengelolaan kualitas air, pakan dengan nutrisi tinggi hingga
manajemen pengelolaan yang sudah menggunakan teknologi digital
untuk mempermudah pengawasan dan pengelolaan kegiatan
budidaya.

Tambak tradisional Tambak semi intensif


https://www.lalaukan.com/2017/04/wadah-budidaya- perikanan-tambak.html https://www.youtube.com/watch?v=IRGLy9D1Sa4

Tambak intensif Tambak super intensif


https://christianrobirosa.wixsite.com/vaname/post/tambak https://daftarhewan.com/zeolit-untuk-tambak-udang/
-intensif-vs-supra-intensif-mana-yg-saya-pilih

Gambar 16. Perkembangan teknologi perikanan tambak


Penggunaan teknologi pada kegiatan budidaya terus berkembang
seiring dengan semakin berkembangnya dunia industri. Dengan
semakin meningkatnya kebutuhan pasar perikanan budidaya maka hal
ini ikut memicu ketersediaan pasokan ikan budidaya, maka
intensifikasi teknologi budidaya perikanan pun semakin ditingkatkan.
Berikut dibawah ini contoh perkembangan manajemen budidaya di
tambak berdasarkan pada perkembangan teknologinya.

Tabel 1. Manajemen budidaya berdasarkan tingkat teknologi yang


digunakan
Kegiatan Ekstensif Semi Intensif Intensif Super Intensif
Padat tebar < 10 e/m2 30 – 80 e/m2 80 – 125 e/m2 >500
Kincir Tanpa kincir Setiap 3 kincir Setiap 3 kincir Super case
untuk 125.000 untuk 125.000
ekor ekor
Tinggi air 1 – 1,5 m 1 – 1,5 m 1,5 – 2 m
Persiapan - pengeringan - angkat lumpur - angkat lumpur - angkat lumpur
lahan - pengapuran - pengeringan - pengeringan - pengeringan
- pemberantasan - pengolahan - pengolahan - pengolahan
hama tanah dasar tanah dasar tanah dasar
- pengapuran - pengapuran - pengapuran
- pemberantasan - pemberantasan - pemberantasan
hama hama hama
- pemupukan - pemupukan - pemupukan
Dasar petakan Tanah Tanah Tanah/semen Plastic/ semen
Manajemen Hanya Selalu Selalu Selalu diupayakan
kualitas air berdasarkan diupayakan diupayakan dalam kondisi
warna air yang optimal, tapi optimal, tapi optimal jadi
terjadi kalua hanya beberapa hanya beberapa diukur lengkap
sudah pekat parameter parameter untuk
biasanya petani kualitas air kualitas air mendapatkan data
memasukkan air yang dianggap yang dianggap akurat sebagai
untuk sirkulasi paling paling acuan untuk
berpengaruh berpengaruh treatmen harian
untuk dianalisa untuk dianalisa petakan kualitas
rutin : pH, rutin : pH, air, bak teri dan
salinitas, PO4, salinitas, PO4, patologi
NO2, plankton NO2, plankton
dan NH4, dan NH4,
parameter lain parameter lain
diukur saat diukur saat
diperlukan diperlukan
Strategi Pakan Dikontrol sangat Dikontrol sangat Dikontrol sangat
pemberian buatan/rucah ketat ketat ketat berdasarkan
pakan diberikan saat berdasarkan jam berdasarkan jam jam pakan dan
udang telah pakan dan pakan dan control anco
Kegiatan Ekstensif Semi Intensif Intensif Super Intensif
berumur ±1 control anco control anco dimana
bulan dimana dimana penambahan /
penambahan penambahan pengurangan
/pengurangan /pengurangan pakan dilakukan
pakan dilakukan pakan dilakukan per jam pakan
per jam pakan per jam pakan
Pembersihan Hanay memiliki Biasanya saluran Biasanya saluran Biasanya ada
kotoran pintu out let buang ditengah buang ditengah saluran buang
yang sederhana dasar petakan dasar petakan ditengah dasar
untuk panen dan setting dan setting petakan dan
kincir yang kincir yang setting kincir yang
mendukung mendukung mendukung
sehingga sehingga sehingga kotoran
kotoran bisa kotoran bisa bisa terkumpul di
terkumpul di terkumpul di dasar tengah
dasar tengah dasar tengah petakan selain out
petakan petakan selain let yang bisa
out let yang bisa diatur untuk
diatur untuk buang air atas dan
buang air atas bawah bahkan
dan bawah disipon (kotoran
disedot dari atas)
Aktivitas Tergantung Mudah dan bisa Mudah dan bisa Mudah bisa kapan
panen tinggi air sungai kapan saja kapan saja saja
Sumber : Sarwono, 2007

b. Teknik otomasi pada budidaya perikanan

Pemanfaatan teknik otomasi pada kegiatan budidaya perikanan telah


banyak digunakan pada kegiatan budidaya semi intensif. Teknik
otomasi diperlukan untuk mempermudah kegiatan budidaya yang
dilakukan sehingga dapat meningkatkan nilai produktifitas yang
diperoleh. Pada beberapa kegiatan budidaya perikanan yang digunakan
beragam macamnya tergantung pada fungsinya. Teknik otomasi di bidang
perikanan jika dikeolompokkan berdasarkan alur tahapan produksinya
adalah sebagai berikut :

1) Sistem resirkulasi air yang sering digunakan pada kegiatan


pembenihan ikan di dalam hatchery maupun pembesaran ikan di
kolam/tambak. Pada sistem resirkulasi telah dilakukan pemompaan
untuk memompa dan mencampur air sebagai media hidup
komoditas perikanan sesuai dengan kriteria yang dapat mendukung
kehidupan
dan pertumbuhan ikan, penggunaan kincir air di tambak atau
kolam berperan dalam meningkatkan oksigen terlerut pada media,
penggunaan aerasi pun merupakan suatu upaya meningatkan kadar
oksigen dalam air, demikian juga dengan sistem sterilisasi air yang
digunakan dengan menggunakan gas ozon maupun cahaya
ultraviolet (UV), penggunaan water heater sebagai control suhu pun
dilakukan pada sistem resirkulasi yang digunakan untuk kegiatan
pembenihan ikan. Semua komponen pada sistem resirkulasi akan
berjalan baik jika disukung dengan kelistrikan yang mumpuni
sesuai dengan kebutuhannya hal ini pun ikut mendukung otomosi
pada kegiatan budidaya perikanan.

Gambar 17. Teknik otomasi pada sistem resirkulasi budidaya perikanan


Sumber : http://lele-ras-system.blogspot.com/2015/04/budidaya-ikan-sistem-resirkulasi.html

2) Sistem pengendalian kualitas air dan hama penyakit di


laboratorium merupakan unsur pendukung yang memegang
peranan penting pada kegiatan budidaya perikanan. Pengendalian
kualitas air telah banyak menggunakan otomasi dengan berbagai
alat sederhana hingga digital yang semakin berkembang pesat.
Pengukuran kualitas air pun dikebangkan dengan lebih fleksibel,
awalnya dilakukan dengan menggunakan kit dan langsung
dilakukan pengukuran dilapangan saat ini peralatan semakin kecil
dan ringkas sehingga dapat dibawa dengan mudah. Demikian juga
dengan pengendalian hama dan penyakit berbagai upaya telah
dilakukan untuk mempermudah kegiatan
pengendalian hama penyakit mulai dari alat sampling dilapangan
hingga alat analisa penyakit seperti pengamatan dengan mikroskop,
jaringan histopatologi, hingga penggunaan alat PCR pun saat ini
telah digunaka, sehingga identifikasi penyakit tidak hanya penyakit
yang kasat mata namun juga dapat mengetahui jenis virus ataupun
bakteri yang menyerang ikan.

Pengukuran kualitas air Pengamatan mikroorganisme


Sumber : https://www.cuplik.com/read/15807/Jamin- Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/39121
Kualitas-Hasil-Perikanan,-KKP-Terapkan- Standarisasi-Laboratorium 58/foto-melihat-laboratorium-budi-daya-ikan-hias-di- depok?page=1

Gambar 18. Pemanfaatan teknologi di laboratorium perikanan

3) Produksi pakan alami dan pakan buatan pun telah mengaplikasikan


teknik otomasi. Otomasi sangat berperan pada produksi pakan
buatan, sebagian besar alat-alat produksi pakan merupakan teknik
otomasi yang terus berkembang seiring semakin meningkatnya
kebutuhan produksi yang akan dihasilkan. Mesin-mesin penghalus
bahan baku, mesin pencampur (mixer), mesin pencetak, mesin
ekstruder, mesin pengemas pun terus berkembang. Skala usaha
sangat berpengaruh pada penggunaan mesin-mesin pembuatan
pakan buatan. Pada produksi pakan alami teknik otomasi juga
dimanfaatkan dalam kultur alami ataupun kultur massal yang
dilakukan secara outdoor baik dalam tahapan persiapan media
kultur nya ataupun pemeliharaan kutur hingga proses panen dan
pengamasan pakan alami.

Industri pakan ikan Budidaya pakan alami


Sumber : Sumber :
https://news.kkp.go.id/index.php/kkp‐yakin‐ https://explorebiotech.com/everythi ng‐
produksi‐pakan‐mandiri‐dapat‐ditingkatkan/ need‐know‐algal‐biotechnology/

Gambar 19. Pemanfaatan teknologi pada industri pakan buatan dan pakan alami
c. Teknologi digital pada budidaya perikanan

Perkembangan teknologi dan digitalisasi merupakan terobosan global


yang tak bisa dihindari. Perkembangan industri 4.0 mendorong dunia
usaha, termasuk perikanan, untuk membuat inovasi-inovasi ke arah
pemanfaatan teknologi dan ekonomi digital. Otomasi dengan
menggunakan sarana digital untuk mempermudah pemeliharaan dan
meningkatkan produktifitas hasil perikanan budidaya masih terus
dikembangkan hingga saat ini. Pengenalan atau adaptasi teknologi
digital pun masih terus dilakukan dan belum banyak diaplikasikan
dilapangan, mengingat kebutuhan biaya operasional yang masih
relative tinggi dan proses adaptasi bagi petani yang belum merata.
Namun secara umum pemanfaatan teknologi digital di bidang budidaya
perikanan sangat membantu mempermudah upaya pemeliharaan
komoditas perikanan, mampu megurangi jumlah tenaga kerja secara
langsung sehingga efisiensi operasional dapat lebih mudah
dikendalikan. Internet of Things (IoT) merupakan kumpulan benda-
benda (things), berupa perangkat fisik (hardware/embedded sistem)
yang mampu bertukar informasi antar sumber informasi, operator
layanan ataupun perangkat lainnya yang terhubung kedalam sistem
sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang lebih besar.

Penerapan teknologi digital pada kegiatan budidaya perikanan telah


banyak berkembang antara lain :
1) Teknologi digital untuk pengelolaan pemberian pakan
Teknologi digital yang telah berkembang adalah penggunaan
automatic feeder. Dengan menggunakan automatic feeder, maka
kesalahan cara pemberian pakan secara manual yang ditebar secara
keliling bisa dihindari, dengan kata lain alat ini sangat efektif
dalam memperbaiki manajemen pemberian pakan. Mesin
automatic fedeer ini bisa disetel sesuai dengan kebutuhan pakan
udang berdasarkan cek anco. Disamping itu pakan bisa diberikan
secara nonstop, sehingga pakan yang ditebar dengan alat ini
langsung dimakan oleh udang dalam kondisi masih segar serta
buangan pakan yang tidak termakan oleh udang bisa dikurangi
serta udang secara terus menerus bisa makan. Kontrol pemberian
pakan
melalui automatic feeder secara langsung akan mengurangi
buangan limbah pakan ke perairan.
Teknologi terintegrasi dengan ponsel melalui internet untuk
pengaturan yang lebih mudah. Keuntungan penggunaan automatic
feeder antara lain :
 memberi pakan ikan tanpa harus ke kolam
 data kebutuhan dan penggunaan pakan akurat dan tercatat
 dapat menghindari overfeeding yang menyebabkan penurunan
kualitas air
 penyebaran pakan pada kolam bias diatur derajat sebarannya
 frekuensi lontaran pakan dapat diatur sesuai kebutuhan
 jarak lontaran pakan yang ditebar cukup kuat hingga pakan
dapat tersebar rata

Gambar 20. Pemanfaatan teknologi digital pada pengelolaan pakan ikan


Sumber : efishery feeder (https://www.efishery.com/product_feeder_for_fish)

2) Teknologi digital pada pengelolaan kualitas air


Penerapan teknologi untuk pengelolaan kualitas air sangat
diperlukan mengingat kualitas air memegang peranan yang paling
penting dalam keberhasilan budidaya perikanan. Pemantauan
kualitas air yang terbatas dan tidak dilakukan secara berkala sering
kali menyebabkan kematian masal pada ikan yang dibudidayakan
dan hal inilah yang menyebabkan kerugian besar dalam produksi.
Untuk memecahkan masalah ini kemajuan teknologi digital pun
telah berkembang pesat sehingga dapat dimanfaatkan untuk
membantu kualitas media budidaya secara realtime dengan
mengandalkan internet of thinks
(IOT). Salah satu pengembang pengelolaan kualitas air adalah
Dzulqornain et al (2018) yang mengembangkan sistem smart
aquaculture untuk monitoring kualitas air yang dipasang secara
terintegrasi memiliki beberapa komponen antara lain :
1) Smart sensor module, yang terdiri dari sirkuit sensor beberapa
parameter kualitas air seperti oksigen terlarut, pH dan
ketinggian air
2) Smart aeration sistem, merupakan motor pengendali aerator yang
bekerja dengan kendali mikrokontroler
3) Local network sistem, bekerja dengan cara mengirimkan dan
menerima paket data dari sensor yang dipasang ke cloud
server
4) Cloud computing sistem, sistem yang didesain untuk pengguna
dapat dioperasikan dengan web ataupun android
5) Client visualization data, merupakan aplikasi yang digunakan
untuk menampilkan fitur-fitur yang dapat mengoptimalkan
dan mendukung proses budidaya, data statistic real time,
didukung multi node, sensor yang dapat diperluas, smart
control aerator serta pengguanaannya.

Gambar21. Gambaran smart aquaculture monitoring dan sistem kontroling


berdasarkan model IFTTT (If This Then That)
(Sumber : Dzulqornain et al, 2018)

Dengan penerapan smart aquaculture monitoring maka


pemantauan kualitas air media budidaya dapat dilakukan dengan
lebih cepat, dan
dapat dikendalikan sesuai kebutuhan sesuai dengan
kebutuhan komoditas yang dibudidayakan karena
pemantauan yang dapat diakses setiap saat, dan
dengan menggunakan android atau web.

3) Teknologi digital pada penanganan hama penyakit


Penerapan teknologi digital untuk pengendalian
hama penyakit secara khusus belum banyak
dilakukan. Para peneliti dan pembudidaya merasa
dengan dapat terkendalinya kualitas air dengan baik
sesuai dengan kebutuhan komoditas perikanan yang
dipelihara dilengkapi dengan kualitas pakan dan
manajemen pakan yang baik dengan menggunakan
teknologi digital yang saling terintegrasi mampu
mencegah atau meminimalisir serangan penyakit
yang dapat merugikan kegiatan budidaya.

Anda mungkin juga menyukai