Anda di halaman 1dari 61

i

LAPORAN PRAKTEK MAGANG

TEKNIK PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA PEMELIHARAAN


INDUK IKAN KOI (Cyprinus carpio L) DI DUNIA AIR TAWAR TAMAN
MINI INDONESIA INDAH (TMII) JAKARTA TIMUR

OLEH

RENNY DELIMA UTARI SIBUEA

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
ii

LAPORANPRAKTEK MAGANG

TEKNIK PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA PEMELIHARAAN


INDUK IKAN KOI (Cyprinus carpio L) DI DUNIA AIR TAWAR TAMAN
MINI INDONESIA INDAH (TMII) JAKARTA TIMUR

Diajukansebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana


Perikanan di Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau

OLEH

RENNY DELIMA UTARI SIBUEA

NIM : 1504115121

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
iii

RINGKASAN

Renny Delima Utari Sibuea / 1504115121/ Manajemen Sumberdaya Perairan

/ Universitas Riau / Teknik Pengolahan Kualitas Air Pada Pemeliharaan

Induk Ikan Koi (Cyprinus Carpio L) Di Dunia Air Tawar Taman Mini

Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur (Dibawah Bimbingan Bapak

Ir.Clemens Sihotang, M.Sc).

Ikan Koi dengan nama ilmiah Cyprinus carpio L termasuk ke dalam famili

Cyprinidae. Ikan koi merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang

dibudidayakkan di kolam pekarangan ataupun air deras yang bertujuan sebagai

ikan hias dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Tujuan dari prektek magang ini adalah untuk mengetahui dan melakukan

praktek magang teknik pengelolaan kualitas air pada pemeliharaan induk ikan koi

(Cyprinus carpio L). Manfaat dari hasil praktek magang ini mendapatkan

informasi dalam usaha budidaya teknik teknik pengelolaan kualitas air pada pada

pemeliharaan induk ikan koi ( Cyprinus carpio L ) Dunia Air Tawar Taman Mini

Indonesia (TMII) Jakarta Timur serta menambah pengetahuan, pengamalaman,

keterampilan, dalam pemeliharaan induk ikan koi dan menjadi bakal yang bisa

diterapkan dalam hidup bermasyarakat menghadapi persaingan didunia kerja dan

bisnis.

Praktek magang ini dilaksanakan pada 22 Januari s/d 10 Februari 2018 di

Dunia Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Metode

yang digunakan dalam praktek magang ini adalahshortcourse/mentorial

danmelakukan praktek langsung lapangan.Metode Short course/mentorial


iv

inimahasiswa yang melakukan praktek magang dikumpulkan

salingmemperkenalkan diri. Kemudian para mahasiswa diperkenalkan dengan

lokasi praktek magang dan ditentukan pembimbing lapangan. Praktek langsung

yaitu mahasiswa langsung turun ke lapangan untuk mengikuti semua kegiatan

yang ada sesuai dengan judul magang dari mahasiswa yang bersangkutan.

Teknik pengelolaan kualitas air pada pemeliharaan induk ikan koi berasal

darisumur bor (air tanah) kemudian di bak tandon besar berukuran 6 m x 4 m x 3

m berjumlah satu kemudian di alirkan melalui pipa paralon Poly Vinil Chloride

(PVC) berdiameter 3 cm, lalu di filtrasi melalui 3 tahap yaitu kapas filter, bioboll

dan zeolit dan dialirkan ke kolam pemeliharaan ikan koi.

Hasil pengukuran kualitas air selama praktek magang pada pemeliharaan

induk ikan koi pada kolam adalah adalah pH 7, suhu 25-27 oC, oksigen terlarut

(DO) 4-6 mg/L, ammoniak 0.025-1 mg/L, nitrit 0 dan nitrat 10 mg/L. Kualitas air

yang diukur selama praktek magang di Dunia Air Tawar TMII, Jakarta Timur

secara keseluruhan dapat mendukung kehidupan ikan koi (Cyprinus carpio L).
v

KATA PENGANTAR

Puji dan sykur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan dan penyusunan

Laporan Praktek Magang yang berjudul “Teknik Pengelolaan Kualitas Air

Pada Pemeliharaan Induk Ikan Koi (Cyprinus carpio L) di Dunia Air Tawar

Taman Mini Indosia Indah (TMII) Jakarta Timur”.Laporan praktek magang

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1

Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Riau.

Dalam pelaksanaa praktek magang hingga penyusunan laporan ini banyak

pihak yang cukup membantu penulis, maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Keluarga, Alm. Bapak, Mama, Bapak Tua, Kakak, Abang dan Adik-adikku

yang merupakan motivator dan pendukung utama bagi penulis.

2. Ungkapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Ir.Clemens Sihotang,

M.Sc sebagai pembimbing magang yang telah memberikan banyak ilmu dan

masukan serta arahan dalam usulan praktek magang ini.

3. Ir. Happiyanto selaku Manajer Dunnia Air Tawar TMII, drh. Kenda Adhtya,

Pak Khotim, Pak Bambang dan pegawai lainnya atas bantuan selama proses

praktek magang.

4. Rekan-rekan magang dan teman-teman, dan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan praktek magang ini.


vi

Dalam penulisan laporanpraktek magang ini, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, guna memperbaiki

dalam penyusunan selanjutnya. Semoga laporan Praktek Magang ini dapat

berguna bagi penulis dan dapat berguna untuk rekan-rekan di masa yang akan

datang.

Pekanbaru, April2018

Renny Delima Utari Sibuea


vii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

DAFTAR TABEL.................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v

I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Magang.............................................................................. 2
1.3. Manfaat Magang............................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Klasifikasi Ikan Koi....................................................................... 3
2.2. Morfologi Ikan Koi........................................................................ 5
2.3. Habitat dan Sifat............................................................................ 6
2.4. Makan Dan Kebiasaan Makan....................................................... 7
2.5. Persyaratan Kualitas Air................................................................ 7
2.6. Metode Pengelolaan Kualitas Air.................................................. 9
2.7. Kualitas Air.................................................................................... 10
2.7.1. Suhu..................................................................................... 10
2.7.2. Derajat Keasaman(pH)........................................................ 11
2.7.3. Oksigen Terlarut.................................................................. 11
2.7.4. Amonia................................................................................. 12
2.7.5. Nitrit..................................................................................... 13
2.7.6. Nitrat.................................................................................... 13

III. METODE PRAKTEK


3.1. Waktu dan Tempat........................................................................ 14
3.2. Bahan dan Alat.............................................................................. 14
3.3. Metode Praktek.............................................................................. 14
3.4. Jadwal Kegiatan Magang.............................................................. 16

IV. HASIL PRAKTEK MAGANG


4.1. Keadaan Umum Lokasi Praktek Magang
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan TMII...................................... 19
4.1.2. Letak Geografis................................................................. 20
4.1.3. Struktur Organisasi DAT TMII......................................... 21
viii

4.1.4. Visi dan Misi DAT TMII.................................................. 21


4.1.5. Tenaga Kerja DAT TMII................................................... 21
4.1.6. Sarana dan Prasarana......................................................... 25
4.2. Pemeliharaan Induk..................................................................... 29
4.3. Pemberian Pakan......................................................................... 30
4.4. Proses Pengelolaan Kualitas Air.................................................. 30
4.5. Prosedur Prosedur Pengukuran Kualitas Air
4.5.1. Suhu................................................................................... 33
4.5.2. Derajat Keasaman(pH)...................................................... 33
4.5.3. Oksigen Terlarut............................................................... 33
4.5.4. Amonia..............................................................................
34
4.5.5. Nitrit.................................................................................. 34
4.5.6. Nitrat.................................................................................. 34
4.6. Hasil Pengukuran Kualitas Air.................................................... 35
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 36
5.2. Saran.............................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Peta dan Letak Geografis Dunia Aquarium Air Tawar TMII............... 40
2. Hasil Pengukuran Kualitas Air............................................................. 41
3. Jadwal Kegiatan.................................................................................... 42
4. Alat dan Bahan Yang Digunakan......................................................... 47
5. Pengukuran Kualitas Air....................................................................... 48
6. Kegiatan Lainnya.................................................................................. 49
7. Sertifikat................................................................................................ 50
8.
x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Persyaratan Kualitas Air....................................................................... 8
2. Alat yang Digunakan Selama Praktek Magang.................................... 14
3. Bahan yang Digunakan Selama Praktek Magang................................. 14
4. Jadwal Kegiatan Selama Praktek Magang............................................ 18
5. Jumlah Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tenaga....................... 23
6. Hasil Pengukuran Kualitas Air............................................................. 35
xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Koi........................................................................................ 5
2. Morfologi Ikan koi........................................................................ 6
3. Bangunan Dunia Air Tawar (DAT).............................................. 19
4. Ruang Generator Set.................................................................... 23
5. Bangunan Mini Raiser.................................................................. 23
6. Tandon Kolam Beton.................................................................... 24
7. Pipa saluran Pemasukan............................................................... 25
8. Lapangan Volly Karantina Dunia Air Tawar (DAT)................... 26
9. Lahan Area Parkir Dunia Air Tawar (DAT.................................. 26
10. Mushola dan Kantin...................................................................... 27
11. Laboratorium................................................................................ 28
12. Pemeliharaan Induk Ikan Koi....................................................... 29
13. Pakan Ikan.................................................................................... 30
14. Proses Pengelolaan Kualitas Air................................................... 32
1

I. PENDAHULUAN

I.1. LatarBelakang

Ikan koi (Cyprinuscarpio L) merupakan salah satu jenis ikan hias yang

berpuluh-puluh tahun secara turun-temurun dibudidayakan oleh orang Jepang,

bahkan dijadikan lambang bagi bangsa Jepang dan diangkat sebagai ikan nasional

Jepang.Warna koi yang indah dan beranekaragam, mendorong orang Jepang untuk

menghasilkan berpuluh-puluh jenis koi yang akhirnya digemari olehorang di

berbagai negara termasuk Indonesia (Susanto, 2000).

Negara Indonesia yang terletak pada daerah tropis yang menyimpam

keragaman hayati tinggi, termasuk keragaman ikan hias air tawar. Komoditas ikan

hias air tawar merupakan salah satu komoditas unggulan yang banyak diminati

masyarakat. Salah satu komoditas unggulan yang hingga saat ini masih diminati

adalah ikan mas koi (Cyprinus carpio L ). Ikan Koi memiliki ciri khas warna yang

menarik serta variasi jenis yang beranekaragaman. Secara garis besar ikan koi

diklasifikasikan dalam 13 karegori yaitu Kohaku, Sanke, Showa, Bekko,

Utsurimo, Asagi, Shusui, Tancho, Hikari, Koromo, Ogon, Kingirrin, dan

Kawarimono. Ikan koi termasuk jenis ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi

baik di pasaran nasional maupun internasional.

Di Indonesia, koi merupakan ikan hias favorit dan banyak digemari oleh

masyarakat luas, karena warna tubuhnya yang mempesona dan harganya relatif

mahal. Ikan koi sampai saat ini masih menjadi salah satu komoditas perdagangan

yang cukup dalam bidang perikanan. Oleh karena itu, kehadiran koi ditengah

keluarga selalu berdampak positif, artinya apabila dipelihara dalam skala besar
2

dapat digunakan sebagai mata pencaharian sekaligus dapat menciptakan lapangan

pekerjaan baru. Sedangkan bila dipelihara sekaligus dapat menciptakan lapangan

pekerjaan baru. Sedangkan bila dipelihara dalam skala kecil layaknya ikan hias,

koi dapat dijadikan sarana rekreasi atau menyalurkan hobi seseorang dengan

mengamati keindahan dan lenggak-lenggoknya dalam aquarium (Effendi, 1993).

Untuk mendapatkan ikan koi yang berkualitas diperlukan perawatan yang

menjadi faktor penting untuk mendapatkan ikan koi yang berkualitas dengan

tingkat kelulushidupan yang tinggi dibutuhkan kualitas air yang baik.

Pengkondisian kualitas air sebagai upaya menciptakan parameter kualitas air dan

kesuburan air agar sesuai dengan persyaratan untuk hidup dan pertumbuhan ikan,

agar lingkungan perairan kolam mampu menyediakan suasana yang optimal bagi

kehidupan (survival rate) dan pertumbuhan ikan optimal, sehingga pada akhir

masa pemeliharaan dapat diperoleh produktifitas kolam yang tinggi.

Instansi swasta yang telah berhasil untuk membudidayakan ikan koi yaitu

Dania Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Melalui

tempat ini, penulis dapat mengikuti kegiatan praktek magang sehingga dapat

mengetahui cara-cara pemeliharaan ikan koi yang baik dan benar.

I.2. Tujuan

Tujuan dari prektek magang ini adalah untuk mengetahui dan melakukan

praktek magang teknik pengelolaan kualitas air pada pemeliharaan induk ikan koi

(Cyprinus carpio L) di Dunia Air Tawar Taman Mini Indonesia (TMII) Jakarta

Timur.
3

I.3. Manfaat

Manfaat dari hasil praktek magang ini mendapatkan informasi dalam usaha

budidaya teknik teknik pengelolaan kualitas air pada pada pemeliharaan induk

ikan koi ( Cyprinus carpio L ) Dunia Air Tawar Taman Mini Indonesia (TMII)

Jakarta Timur serta menambah pengetahuan, pengamalaman, keterampilan, dalam

pemeliharaan induk ikan koi dan menjadi bakal yang bisa diterapkan dalam hidup

bermasyarakat menghadapi persaingan didunia kerja dan bisnis.


4

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Klasifikasi Ikan Koi

Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Pemuliaan yang

dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar

penilaian koi.

Adapun klasifikasi ikan koi menurut Khairruman (2002), yaitu :

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Superkelas      : Pisces

Kelas              : Osteichthyes

Sub kelas   : Actinopterygii

Ordo         : Cyprinoformes

Sub ordo   : Cyprinoidea

Famili  : Cyprinidae

Sub Famili : Cyprininae

Genus : Cyprinus

Spesies           : Cyprinus carpio L

II.2. Morfologi Ikan Koi

Ikan koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Harga ikan koi

sangat ditentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Ikan koi

pertama kali dikenal pada dinasri Chin 265 dan 361 Masehi. Koi dengan

keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, dimulai
5

dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pengunungan Nigata oleh petani

Yamakoshi (Twigg, 2008).

Gambar1. Ikan Koi ( Cyprinus carpio L )

Menurut Susanto (2000), badan koi berbentuk seperti torpedo dengan

perangkat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologinya

adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sebuah

sirip anus, dan sebuah sirip ekor. Untuk berfungsi sebagai alat gerak, sirip ini

terdiri dari jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip. Sirip dada dan sirip

ekor hanya mempunyai jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari

keras dan 20 jari lunak. Sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak sebanyak 9

buah. Sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.

Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat

gurat sisi (linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis ini

terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah dalam sisik yang membayang hingga

sebelah luar. Badan koi tertutup selaput yang terdiri dari 2 lapisan. Lapisan

pertama terletak di luar yang disebut dengan epidermis, sedang lapisan dalam

disebut sebagai endodermis. Epidermis terdiri dari sel-sel getah yang

menghasilkan lendir (mucus) pada permukaan badan koi. Lapisan endodermis


6

terdiri dari serat-serat yang penuh dengan sel. Di lapisan ini juga terdapat sel

warna.

Gambar 2.Morfologi Ikan Koi


Sel warna ini mempunyai corak yang sangat kompleks yang dengan cara

kontraksi memproduksi larutan dengan 4 macam sel warna yang berbeda. Adapun

keempat sel tersebut adalah melanophore (hitam), xanthophore (kuning),

erythrophore (merah), dan guanophore (putih). Organ perasa dan syaraf

mempunyai hubungan erat dengan penyusutan dan penyerapan sel warna. Organ

-organ ini sangat reaktif sekali dengan cahaya. Tempatnya terletak di antara

lapisan epidermis dan urat syaraf pada jaringan lemak, yang terletak di bawah

sisik.

II.3. Habitat dan Sifat

          Esther dan Sipayung (2010), habitat asli ikan Koi adalah diperairan yang

bersih dan selalu mengalir. Oleh sebab itu, kolam ikan harus dijaga agar kualitas

dan kebersihan airnya tetap dalam kondisi yang cocok untuk ikan Koi, serta

memiliki sistem aliran air yang baik. Menurut Udin (2010), Koi merupakan ikan

hias yang hidup di daerah yang beriklim sedang (17-32 oC). Koi tidak tahan jika

mengalami perubahan suhu yang drastis. Jika hidup pada suhu terlalu rendah,
7

dalam waktu singkat  Koi tidak akan bertahan hidup. Jika suhu air turun hingga

7oC, biasanya ikan ini beristirahat di dasar kolam. Namun, bila kolam di pasang

alat sirklasi air maka Koi akan mampu bertahan hidup. Alar sirkulasi ini dapat

membantu mencegah kebekuan air sehingga suhu air lebih hangat dan stabil.

            Koi gampang menyesuaikan diri dengan lingkunganbarunya. Ikan ini bisa

menempati hampir semua tempat. Pada saat pemindahan, jangan sampai koi

mengalami perubahan secara mendadak. Masa hidup koi umumnya hingga 70

tahun, namun ada beberapa yang bisa hidup mencapai 200 tahun. Tidak ada bos

dalam kelompok koi, dan tidak ada seekor pejantan kasar yang mengganggu koi

betina. Sebagai pendatang lama, koi tidak akan menyiksa pendatang baru. Koi

sangat lemah lembut (Susanto, 2000).

Pemeliharaan ikan koi di dalam aquarium tidak di anjurkan karena, ikan

tersebut membutuhkan tempat yang sangat besar untuk berenang yang luas dan

dalam. Selain itu keindahan ikan koi terletak pada punggungnya yang kaya warna,

sehingga bila di pelihara dalam akuarium keindahan tubuh dan warnanya tidak

terlihat secara maksimal, sehingga ikan hias dipelihara untuk di lihat dari atas

(Murhananto, 2002).

II.4. Makan dan Kebiasaan Makan

Ikan koi tergolong jenis omnivora, yaitu ikan yang dapat memangsa berbagai

jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun,

makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan di

tepi perairan (Khairruman, 2000).

            Menurut Susanto (2000), koi mau menerima daging, ikan, sayur-sayuran,

bahkan roti. Namun untuk mendapatkan koi yang sehat dengan warna memikat,
8

kita perlu memberi koi dengan pakan buatan. Pakan buatan tersebut merupakan

campuran berbagai bahan nabati dan hewani yang ditambah vitamin. Pakan

buatan ini sangat posiitf untuk pertumbuhan warna badan koi. Selain pakan

buatan, koi juga memerlukan pakan alami seperti udang-udangan, cacing tanah,

kepiting, dan siput. Perbandingan bahan nabati dan bahan hewani berkisar 6 : 4.

II.5. Persyaratan Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ikan koi.

Meskipun ikan koi dapat hidup dan berkembang pada air yang berkualitas buruk

tetapi akan rentan terhadap serangan penyakit dan warna akan menjadi pudar dan

tidak indah lagi. Untuk menjaga kualitas koi yang tinggi dan sehat faktor pertama

yang harus diperhatikan adalah kualitas air (Lesmana 2001). Kualitas air

merupakan hal penting yang diperhatikan dalam budidaya ikan. Air yang kurang

baik akan menyebabkan ikan koi mudah terserag penyakit. Kualitas air

memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelulusan hidup dan

pertumbuhan ikan. Rendahnya kualitas sifat fisik dan kimia air yang digunakan

pada tempat-tempat pemeliharaan. Sifat-sifat fisik dan kimia air tersebut antara

lain kecerahan, oksigen terlarut, pH, CO2, suhu, kekeruhan , warna (Khairuman

dan Sudenda 2002).

Kualitas lingkungan perairan adalah suatu kelayakan lingkungan perairan

untuk kisaran tertentu. Sementara itu, perairan ideal adalah perairan yang dapat

mendukung kehidupan organisme dalam menyelesaikan daur hidupnya (Boyd,

1982). Kualitas air adalah suatu keadaan dan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi

suatu perairan yang dibandingkan dengan persyaratan untuk keperluan tertentu,

seperti kualitas air untuk air minum, pertanian dan perikanan, rumah sakit,
9

industri dan lain sebagainya. Sehingga menjadikan persyaratan kualitas air

berbeda-beda sesuai dengan peruntukannya (Ismoyo, 1994). Ikan koi merupakan

hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup pada daerah perairan

tawar.

Ikan koi merupakan hewan yang hidup di daerah yang beriklim sedang

dan hidup pada daerah perairan tawar. Menurut SNI 7734-2011 persyaratan media

air untuk ikan koi sesuai Tabel 1.

Tabel 1.Menurut SNI 7734-2011 persyaratan media air untuk ikan koi

Jenis Uji Satuan Persyaratan


Fisika
o
Suhu C 20-26
Kimia
pH - 6.5-8
Oksigen Terlarut mg/L Min 5
Ammonia mg/L Maks 0.02
Nitrat mg/L Maks 50
Nitrit mg/L Maks 0.2
Sumber: SNI 7734 (2011).

II.6. Metode Pengelolaan Kualitas Air

Menurut Kawamura (1991)tahapan proses pengelolaan kualitas air dapat

dilakukan cara diantaranya filtrasi, sidimentasi dan pressure filter. Filtrasi adalah

sutu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang membawanya

menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk menghilangkan

sebanyak mungkin zat padat halus tersuspensi dan koloid. Filtrasi dapat

menggunakan pasir dan kerikil. Penyaring merupakan suatu proses pemisah antara

padatan atau koloid dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan sebgai proses

awal (primary treatment).


10

Hermanwan (2002) menyatakan bahwa sedimentasi atau pengendapan

dipengaruhi oleh karakteristik air dan partikel yang bersangkutan dan dapat

diterangkat dengan rumus-rumus sderhana dan mekanika fluida. Discrete particle

adalah partikel yang tidak mengalami perubahan bentuk, ukuran maupun berat

selama pertikel tersebut mengendap. Proses pengendalian partikel berlangsung

semata-mata akibat oengaruh gaya partikel atau berat partikel sendiri.

Pengendapan akan berlangsung sempurna apabila aliran dalam keadaan terang.

Suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang berdesain untuk

menyediakan serangkaian ruang yang didalanya terdapat padatan yang telah

dikumpulkan. Plat-plat tersebut terdapat medai penyaring seperti kanvas. Lumpur

dapat mencapai tiap-tiap kopartemen dengan tekanan tertentu, cairan melalui

kanvas dan keluar ke pipa pembuangan (Kawamura, 1991).

II.7. Kualitas Air

Kualitas lingkungan perairan adalah suatu kelayakan lingkungan perairan

untuk kisaran tertentu. Sementara itu, perairan ideal adalah perairan yang dapat

mendukung kehidupan organisme dalam menyelesaikan daur hidupnya (Boyd

1982). Kualitas air adalah suatu keadaan dan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi

suatu perairan yang dibandingkan dengan persyaratan untuk keperluan tertentu,

seperti kualitas air untuk air minum, pertanian dan perikanan, rumah sakit,

industri dan lain sebagainya. Sehingga menjadikan persyaratan kualitas air

berbeda-beda sesuai dengan peruntukannya (Ismoyo 1994).

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ikan

koi. Meskipun ikan koi dapat hidup dan berkembang pada air yang berkualitas

buruk tetapi akan rentan terhadap serangan penyakit dan warna akan menjadi
11

pudar dan tidak indah lagi. Untuk menjaga kualitas koi yang tinggi dan

sehatfaktor pertama yang harus diperhatikan adalah kualitas air (Lesmana 2001).

2.7. 1 Suhu

Suhu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelarutan oksigen. Populasi

termal pada organisme air terjadi pada suhu tunggi. Setiap spesies mempunyai

suhu optimumnya. Ada ikan yang mempunyai suhu optimum, 150C, ada yang

240C dan ada yang 320C. ikan ini dapat memegang perbedaan suhu sedikit,

bahkan dapat mengaklimatisasi diri. Tetapi jika suhu berbeda jauh dari

optimumnya, hewan itu akan mati atau bermigrasi ke daerah baru. Selisih 50C

sudah cukup untuk ikan mengakhiri hidupnya, apabila terjadi serentak karena

limbah panas dan pabrik. Kenaikan suhu secara bertahap diketahui masih dapat

ditahan oleh ikan, keadaan ini disebabkan oleh aanya sifat adaptasi oleah ikan

terhadap perubahan lingkungan hidupnya (Sastrawijaya, 1991)

2.7.2. Tingkat Derajat keasaman (pH)

Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan,

didefinisikan sebagai logaritma dari resiprokal aktifitas ian hitrogen dan secara

sistematis dinyatakan dalam sebagai pH = log 1/H+ dimana H+ adalah

kebanyakan ion hidrogen dalam mol per liter larutan. Kemampuan air

dalammengikat dan melepaskan sejumlah ion hidrogen akan menunjukkan apakah

larutan tersebut bersifat asam atau basa. Peningkatan ion hidrogen akan

menyebabkan nilai pH turun disebut sebagai larutan asam. Sebaliknya apabila ion

hidrogen berkurang akan menyebabkan nilai pH naik dan keadaan ini disebut

sebagai larutan basa (Barus, 2004).


12

Ikan koi merupakan ikan air tawar, akan tetapi ikan koi masih dapat hidup

pada air yang agak asin. Ikan koi masih bisa bertahan hidup pada air dengan

salinitas 10 ppt. Ikan koi hidup pada salinitas netral, akan tetapi ikan koi masih

bisa hidup pada salinitas yang agak basa. Kisaran pH yang dibutuhkan ikan koi

agar tumbuh sehat yaitu pada kisaran 6,5-8,5 sedangkan nilai kesadahan yang

dapat ditoleransi ikan koi adalah 20 mg/L CaCO3 (Effendi 1993).

2.7.3 Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen merupakan faktor pembatas dalam penentuan kehadiran makhluk

hidup dalam air. Oksigen dalam air minsalnya berasal dari udara dan fotosintesis

organisme yang hidup di danau. Jika respirasi terjadi lebih cepat dari pergantian

yang larut, maka terjadi defisit oksigen. Sebaiknya dasar danau dijenuhkan

dengan oksigen (Satrawijaya, 1991).

Organisme hidup yang bersifat aerobik membutuhkan oksigen untuk

beberapa reaksi biokimia yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesa sel, dan

oksidasi sel. Komponen oksigen yang mengandung senyawa nitrogen dapat juga

dioksidasi menjadi nitrat, sedangkan senyawa organik yang mengandung senyawa

sulfur dapat dioksidasi menjadi sulfat. Konsumsi oksigen dapat diketahui dengan

mengoksidasi air pada suhu 200C selama 5 hari dan BOD yang menunjukan

jumlah oksigen yang dikonsummsi dapat diketahui dengan menghitung selisih

konsentrasi oksigen terlarutsebelum dan setelah inkubasi (Fardiaz, 1992).

2.7.4. Amoniak(NH3)

  Amonia adalah salah satu produk yang sangat penting. Di satu sisi,

ammoniamerupakan hasil akhir metabolisme protein dan disisi lain


13

ammoniadalam bentuknya yang tidak terionisasi (NH3) merupakan racun bagi

ikan sekalipun pada konsentrasi yang sangat rendah (Qodri et al, 1999).

Di perairan umum produksi senyawa nitrogen (amonia) biasanya berasal

dari proses pembusukan protein hewan dan nabati, yang disebabkan oleh mikroba.

Kadar amonia dalam air sebaiknya kurang drai 1,5 mg/l sedangkan di daerah

tropis sebaiknya kurang lebih dari 1,0 mg/l (Minjoyo, Sudaryanto, dan Endang

1998).

Tingginya kadar amonia biasanya diikuti naiknya kadar nitrit, meningkat

nitrit adalah hasil dari reaksi oksidasi amonia oleh bakteri nitrosomonas.

Tingginya kadar nitrit terjadi akibat lambatnya perubahan dari nitrit ke nitrat oleh

bakteri nitrobakter (Qodri et al, 1999).

2.7.5. Nitrit (NO2)

Nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat (nitrifikasi) dan

antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi) yang biasa dikenal dengan proses

nitrifikasi dan denitrifikasi. Diperairan alami, nitrit biasanya ditemukan dalam

jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit dari pada nitrat, karena bersifat tidak

stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan antara

amoniak dan nitrat (nitrifikasi) dan antara nitrat dan gas hidrogen (denitrifikasi).

Denitrifikasi berlangsung secara anaerob (Effendi,2003).

2.7.6. Nitrat (NO3)

Nitrat adalah bentuk nitrogen utama perairan alami dan merupakan unsur

hara utama bagi tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air

dan bersifat stabil karena dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa
14

nitrogen di perairan. Kadar nitrat diperairan yang tidak tercemar biasanya lebih

tinggi daripada amonium. Nitrat bersifat stabil di dalam air (Iqbal, 2011).

Nitrat merupakan hasil akhir dari proses nitrifikasi dalam siklus nitrogen.

Nitrat tidak terlalu berbahaya bagi Koi dibanding dengan nitrite dan ammonium.

Kadar nitrat diperairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi dari amonium.

Pergantian air secara regular sekitar 10 ppm setiap minggu dapat mengurangi

kadar nitrate dalam air. Kisaran yang ideal untuk nitrat adalah 20-60 ppm. Jika

nitrate melebihi 60ppm, maka disarankan untuk penambahan/pergantian sebagian

air. Nitrat diatas 120ppm dapat berbahaya bagi Koi, mempengaruhi pertumbuhan

Koi serta memperlambat penyembuhan penyakit luka pada Koi.


15

III. METODE PRAKTEK

III.1. Waktu dan Tempat

Praktek ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2018-10 Februari 2018 yang

bertempat di Dunia Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

III.2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan selama praktek magang yang dilakukan di

Dunia Air Tawar TMII dilihat di Tabel 1.

Tabel 2.Alat yang Digunakan Selama Praktek Magang di TMII

No Parameter Alat Fungsi


1 Suhu Thermometer Hg Untuk mengukur suhu perairan
2 pH Kertas pH Untuk mengukur pH perairan
3 DO Gelas Ukur Untuk tempat air sampel
4 Ammonia Gelas Ukur Untuk tempat air sampel
5 Nitrat Gelas Ukur Untuk tempat air sampel
6 Nitrit Gelas Ukur Untuk tempat air sampel

Tabel 3. Bahan yang Digunakan Selama Praktek Magang di TMII

No Parameter Bahan Fungsi


1 Suhu Air sampel Sebagai objek yang diteliti
2 pH Air sampel Sebagai objek yang diteliti
3 DO Air sampel Sebagai objek yang diteliti
Larutan DO test kit Sebagai indikator DO
4 Amonia Air sampel Sebagai objek yang diteliti
Larutan ammonia test kit Sebagai indikator ammonia
5 Nitrat Air sampel Sebagai objek yang diteliti
Larutan nitrat test kit Sebagai indikator nitrat
6 Nitrit Air sampel Sebagai objek yang diteliti
Larutan nitrit test kit Sebagai indikator nitrit

III.3. Metode Praktek


16

Metode yang digunakan dalam praktek magang ini

adalahshortcourse/mentorial dan melakukan praktek langsung lapangan.

 Metode Short course/mentorial

Metode Short course/mentorial ini mahasiswa yang melakukan praktek

magang dikumpulkan saling memperkenalkan diri.kemudian para mahasiswa

diperkenalkan dengan lokasi praktek magang dan ditentukan pembimbing

lapangan.

 Metode Praktek Langsung

Dalam metode ini mahasiwa langsung urun ke lapangan untuk mengikuti

semua kegiatan yang ada sesuai dengan judul magang dari mahasiwa yang

bersangkutan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data

sekunter.Data primer dan data sekunder diperoleh dari praktek langsung dan

wawancara dengan pegawaiDunia Air Tawar Tman Mini Indonesi Indah (TMII)

Jakarta Timur.

III.4. Jadwal Kegiatan Magang

Paraktek magang ini dilakukan selama 3 minggudibawah pembingbing Pak

Fajar.Pengukuran kualitas Air adayang dilakukan di dalam hatchery (lokasi

praktek magang), dibawah bimbingan Dr. Kenda Selaku Kepala Lab. Kegiatan

yang dilakukan selama praktek magang dapat dilihat pada Tabel 4.


17

Tabel 4 . Jadwal Kegiatan Selama Praktek Magang Di Dunia Air Tawar TMII

Jenis Kegiatan Mingu Ke Pembimbing


1 2 3
Pengenalan dan peninjauan X drh. Kenda Adhtya
lokasi praktek magang serta
membantu pelaksanaan kegiatan
budidaya
Mengobservasi fasilitas kegiatan X Bambang

Mengikuti seluruh kegiatan X X X Fajar


Pengecekan kualitas air X X X drh. Kenda Adhtya
dihatchery
18

IV. HASIL PRAKTEK MAGANG

IV.1. Keadaan Umum Lokasi Praktek Magang

IV.1.1.Sejarah dan Perkembangan TMII

Dunia Air tawar (DAT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur

merupakan tempat sarana rekreasi yang menyajikan peragaan koleksi bertemakan

“Indonesia dan Dunia Air Tawar”.Taman yang berisi keanekaragaman hayati air

tawar dengan menyajikan simulasi dan replika ekosistem dari lahan basah asli ini

dibangun sejak tahun 1992 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1994. Taman

yang didominasi dengan berbagai bentuk akuarium dan juga menjadi sarana

rekreasi, edukasi, penelitian, konservasi alam, dan atraksi ini dibangun atas

prakasa anggota Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI) yang diketuai oleh D.

Ashari, sang ketua menyampaikan ide dan gagasan kepada ketua Yayasan yang

pada saat itu dipegang oleh alm. Ibu Tien Soeharto untuk membangun akuarium

air tawar, kemudian usulan tersebut disetujui.

Taman ini terletak di sebelah selatan kawasan TMII, diapit oleh Museum

Serangga dan Taman Legenda Keong Emas. Bangunan gedung peraga didominasi

warna hijau air terdiri atas dua lantai seluas 5.500 m 2 di tepi danau buatan yang

menyatu dan membentuk lingkaran air tawar. Dunia Air Tawar (DAT) didirikan

bertepatan dengan ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang ke-19,

dibawah pimpinan Dr. Soedjarwo dengan konsep yang dinamakan Akuarium

Geografis, gedung Dunia Air Tawar.

Dunia air tawar di TMII ini merupakan taman biota air tawar terbesar dan

terlengkap ke-2 di dunia serta terbesar di Asia, menyimpan 6.000 ekor 126
19

spesies, terdiri atas berbagai jenis, ukuran, asalnya baik dari berbagai perairan di

Indonesia maupun belahan dunia lain meliputi tanaman air, reptilian, crustacean,

aksesoris dan oleh-oleh, akuarium Nusantara, Pojok Reptilia, Lororng Gurame,

taman koi dan ruang karantina yang dibangun di bagian belakang untuk dan ikan.

Taman Akuarium ini dilengkapi museum, perpustakaan, auditorium, tempat

pengembangbiakan koleksi dan menampung hasil dari petani yang dapat

diperjualbelikan kepada pengunjung, masyarakat umum, penampung ikan, dan

eksportir. Taman Akuarium Air Tawar juga membuka kesempatan bagi para

mahasiswa dan masyarakat umum untuk melakukan penelitian dan observasi .

IV.1.2.Letak Geografis

Dunia Air Tawar berlokasi Jl. Raya TMII, Ceger, Cipayung, Kota Jakarta

Timur, DKI Jakarta 13550, Indonesia. Secara geografis terletak di 6 018’07,21” LS

dan 106053’45,86” BT, namun secara jarak letak Dunia Air Tawar berdasarkan
Gambar 3. Bangunan Dunia Air Tawar (DAT)
dari Tugu Monas pusat kota Jakarta ± sekitar 25 km, sedangakn dari gerbang tol

Jagorawi sekitar 200 m dan dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma sekitar 5

km. Dunia Air Tawar berbatasan dengan beberapa lokasi kunjungan dan jalan

tertentu, yaitu sebelah timur berbatasan dengan Museum Asmat dan Taman

Legenda Keong Mas, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Anjungan Jawa
20

Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Museum Keprajuritan dan sebelah utara

berbatasan dengan jalan Raya Hankam.

IV.1.3.Struktur OrganisasiDunia Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah

Dunia Air Tawar (DAT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memiliki

struktur organisasi dibawah pimpinan Koordinator Unit Kerja BPP-TMII dan

Manajer oleh Drs. Maulana Cholid, dibawah pimpinan Manajer ada Staf Khusus

Manajer dan Sub bagian Penelitian dan Pengembangan. Di bawah sub bagian

tersebut terdapat Asisten-Asisten Manajer yang memegang tugas masing-masing

dalam bagian Asisten Manajer Umum, Asisten Manajer Operasi dan Asisten

Manajer Dunia Serangga dengan beberapa bagian supervisor yang dipecah

kembali sesuai dengan tugasnya masing-masing.Gambaran struktur organisasi

Dunia Air Tawar (DAT)-TMII dapat dilihat pada Lampiran 3.

IV.1.4.Visi dan Misi Dunia Air Tawar (DAT) - TMII

Dunia Air Tawar (DAT) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta

Timur membangun taman akuarium air tawar dengan menerapkan visi, yaitu :

 Menjadi wisata air tawar dan serangga terbesar , terlengkap dan terpopuler di

dunia.

Misi Dunia Air Tawar yaitu :

 Menjadi tujuan wisata bernuansa biota air tawar dan serangga yang

menguntung dan memberikan sumbangan pendapatan bagi TMII, sehingga

kuat dan benar-benar mandiri secara finansial.

 Menjadi pusat perlindungan, pelestarian dan pengembangan bangan biota air

tawar dan serangga, baik melalui konservasi insitu maupun exsitu


21

 Menjadi pusat informasi, pendidikan, riset dan pengembangan IPTEK yang

berkaitan dengan biota air tawar dan serangga.

IV.1.5.Tenaga Kerja Dunia Air Tawar (DAT) TMII

Pengangkatan karyawan atau tenaga kerja di Dunia Air Tawar diajukan

sesuai dengan kebutuhan Dunia Air Tawar dengan menyertakan surat lamaran dan

lampiran-lampiran yang dibutuhkan seperti surat pengajuan lamaran, surat

keterangan berkelakuan baik, surat tes kesehatan dan surat pernyataan tidak

pernah memakai obat-obatan terlarang seperti Narkotika. Tentunya untuk

penerimaan karyawan harus malakukan beberapa tahapan tes seperti tes masuk

dan interview. Karyawan yang tercatat sebagai karyawan tetap di Dunia Air

Tawar terdapat 59 orang, selebihnya terdapat karyawan harian lepas, karyawan

kontrak dan karyawan kontrak waktu tertentu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Status Tenaga S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah


No.
Kerja

1. Karyawan Tetap 2 - 27 4 3 36

2. Karyawan Kontrak - 2 3 - - 5

Karyawan Kontrak
3. 2 1 - - - 3
Waktu Tertentu

Karyawan Harian
4. 4 1 16 10 1 32
Lepas
22

4.1.6. Sarana dan Prasarana


Dalam melakukan praktek kerja lapangan atau penelitian di Dunia Air

Tawar mengenai teknik pembenihan serta pembesaran ikan hias air tawar

biasanya dilakukan di gedung Mini Raiser yang bertempat tepat dibelakang kantor

Dunia Air Tawar. Gedung karantina ini telah bekerja sama dengan Dinas Kelautan

dan Perikanan (DKP) Pusat, selain gedung karantina Mini Raiser terdapat

halaman lain seperti Green House yang berfungsi sebagai ruang pembesaran ikan

hias, kemudian terdapat kolam fiber dan beton, ruang pemotongan pakan disekitar

halaman depan karantina, kolam tanah yang terletak tepat di halaman belakang

serta terdapat Rumah Jati yang berfungsi sebagai auditorium ketika kegiatan

kunjungan berlangsung. Gedung Mini Reiser memiliki 2 lantai yang digunakan

untuk kegiatan pembenihan ikan hias, pada lantai dasar terdapat gudang pakan,

ruang isolasi, dapur, kolam fiber, ruang karantina, dan laboratorium, sedangkan

pada lantai 2 hanya terdapat ruangan untuk kegiatan pembenihan ikan hias, sarana

pada Dunia Air Tawar dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.1.6.1. Sarana Dunia Air Tawar (DAT)

A. Sumber Aliran Listrik

Sumber listrik yang dialirkan pada gedung karantina pembenihan dan

pembesaran maupun kantor Dunia Air Tawar berasal dari Perusahaan Listrik

Negara (PLN) yang berfungsi untuk menggerakkan blower, pompa air,

penerangan dan lain-lain yang berhubungan dengan listrik. Namun, sering sekali

keadaan yang tak terduga terjadi pemadaman listrik yang dapat menghambat

proses berjalannya kegiatan budidaya ataupun kegiatan lainnya, oleh karena itu

Dunia Air Tawar mempunyai Generator set yang berkekuatan listrik dari PLN
23

sebesar 5500 volt. Ruangan genset terletak di samping tempat parkir kendaraan,

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Ruang Generator Set


Sumber : Dokumentasi Pribadi
B. Bangunan
Manajemen pemeliharaan ikan di Dunia Air Tawar dilakukan di tig tempat

yaitu gedung Mini Raiser, ruang isolasi dan di belakang gedung Mini Raiser.

Untuk pemeliharaan ikan hias dilakukan di gedung Mini Raiser yang dibangun

atas kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Periksnsn (DKP) Pusat.

Gambar 5. Bangunan Mini Raiser


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gedung Mini Raisermerupakan bagunan 2 tingkat yang digunakan untuk

kegiatan pemeliharaan dan pembenihan. Lantai 1 gudang pakan, ruang karantina,

ruang isolasi, ruang pemeliharaan ikan hias, laboratorium, dapur dan kamar mandi

dan bak fiber. Sedangkan latai 2 digunakan untuk kegiatan pembenihan ikan hias.

Belakang gedung Mini Raiserterdapat beberapa kolam tanah untuk pemeliharaan

Arwana silver, Arwana Red Golden dan Gurame Padang.


24

C. Sumber Air

Sumber air yang digunakan untuk budidaya ikan hias berasal dari 5 buah

sumur bor yang terletak tepat di belakang gedungkarantina Mini Raiser. Dua

diantaranya untuk kebutuhan air budidaya di karantina dan gedung Display atau

ruang peragaan, dan 3 buah sumur lainnya untuk memenuhi kebutuhan air pada

danau buatan yang terletak tepat di depan halaman Dunia Air Tawar. Air yang

berasal dari sumur bor akan didistribusikan dengan menggunakan pompa yang

memiliki debit maksimum 18 liter/detik yang memiliki nama merek Goldstar,

namun sebelum sampai pada kolam atau akuarium pemeliharaan melalui pipa

penyaluran, air tersebut harus ditampung dan diendapkan pada kolam tendon,

kolam tendon dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tandon Kolam Beton


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Dalam kegiatan budidaya, masalah utama yang sangat diperhatikan yaitu

adanya ketersediaan air yang mengalir untuk proses pergantian air maupun

kegiatan lainnya, oleh karena itu air yang telah diendapkan pada kolam tandon

akan dialirkan melalui pipa paralon berjenis Poly Vinil Chloride (PVC) dengan

besar diameter 5 cm ke tempat pemeliharaan seperti kolam pemeliharaan ataupun

akuarium-akuarium pembenihan pada lantai atas karantina. Pada ruangan


25

pembenihan terdapat 8 saluran pembuangan air dan 6 pipa saluran

pemasukan.Pipa saluran pemasukan air dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Pipa Saluran Pemasukan


Sumber : Dokumentasi Pribadi
4.1.6.2. Prasarana Dunia Air Tawar (DAT)

A. Jalan Menuju Dunia Air Tawar (DAT)


Untuk menuju Dunia Air Tawar sangatlah, banyak sekali petunjuk arah

disudut sepanjang jalan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), jalan TMII ini

diatur sedemikian rupa agar tidak mengakibatkan berlawanan arah hingga

menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Jalan TMII ini akan sangat ramai pada hari-

hari tertentu sepeti sabtu dan minggu, sehingga wajar menimbulkan kemacatan

yang panjang. Namun untuk kendaraan roda empat tidak dapat masuk di halaman

karantina sehingga akses tersebut harus melewati gerbang sebelah utara yang

langsung menuju ke jalan Raya Hankam.

B. Lapangan Volly Dunia Air Tawar (DAT)


Halaman karantina Mini Reiser Dunia Air Tawar memiliki lahan yang

sangat luas, sisa lahan yang dibuat selain untuk akses menuju karantina dapat

dibuat sebagai lapangan olahraga seperti volly.Biasanya karyawan memiliki

waktu senggan atau istirahat yang memanfaatkan untuk bermain bola volly, selain
26

itu biasnya setiap hari jum’at pagi diadakan kegiatan rutin seperti senam sehat

bersama dan kerja bakti disekitar lingkungan karantina.

Gambar 8. Lapangan Volly Karantina Dunia Air Tawar (DAT)

D. Lahan Area Parkir Dunia Air Tawar (DAT)


Selain halaman lapangan volly, Dunia Air Tawar (DAT) juga

memanfaatkan sebagian sebagai lahan parkir untuk kendaraan operasional

karyawan maupun milik Dunia Air Tawar (DAT). Lahan parkir terletak tepat

disamping kantor DAT dan seberang gerbang pintu keluar menuju jalan Raya

Hankam, namun untuk pengunjung biasanya memiliki area parkir tersendiri yaitu

tepat di depan danau buatan DAT. Selain untuk kendaraan beroda dua, tempat

parkir tersebut juga cukup untuk kendaraan roda empat.

Gambar 9. Lahan Area Parkir Dunia Air Tawar (DAT)


27

E. Tempat Ibadah dan Kantin Dunia Air Tawar (DAT)


Dunia Air Tawar (DAT) selain dilengkapi dengan prasarana yang

dibutuhkan karyawan DAT, juga memenuhi kebutuhan rohani bagi para

pengunjung. Tempat ibadah bagi umat muslim yang disediakan DAT sangatlah

strategis yaitu sebuah musholah dengan dilengkapi alat ibadah yang lengkap, area

tersebut tepat bersebelahan dengan toilet umum. Selain tempat ibadah, DAT juga

bmenyediakan tempat istirahat bagi karyawan yang ingin bersantap kuliner.Tidak

hanya untuk karyawan, pengunjung umum pun juga dapat menikmati hidangan di

kantin tersebut.

(a) (b)
Gambar 10.(a) Area Musholah Dunia Air Tawar (DAT); (b) Area Kantin
DuniaAir Tawar (DAT)

F. Laboratorium Karantina

Laboratorium Karantina adalah salah satu fasilitas yang mendukung yang

berada di Dunia Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah.Laboratorium karantina

digunakan untuk kegiatan penelitian, tempat penyimanan obat dan vitamin, dan

penyimpan alat-alat medis untuk pemeliharaan ikan yang berada di Dunia Air

Tawar Taman Mini Indonesia Indah.

- Sarana dan prasarana

Sarana yang terdapat di Laboratorium Karantina yaitu ruangan penelitian

untuk menguji kualitas air dan pemeriksaan ikan yang sedang sakit dan ruangan
28

sholat. Sedangkan prasarana yang dapat digunakan di Laboratorium Karantina

yaitu, alat mengukur kualitas air (teskits), peralatan membedah, mikroskop,

pesawat telepon, wastafel, rak buku, lemari obat, jas lab, freezer pakan ikan beku,

freezer wadah ikan mati, dan dispenser.

- SDM

Kepala atau penanggung jawab di laboratorium karantina adalah drh.Kenda

Adhitya Nugraha sebagai dokter hewan (spesialis ikan), Pak Bambang selaku

kepala Karantina, Pak Romi, Mas Fajar, Pak Catur, Pak Udis dan Pak Tarno

sebagai pembimbing lapangan.

- Administrasi

Segala sesuatu yang bersangkutan dengan penelitian, seperti pengukuran

kualitas air, pembedahan ikan, pengamatan di mikroskop dilakukan di

Laboratorium, sedangkan tempat untuk beristirahat, makan dan lain sebagainya di

lakukan di rumah jati. Peralatan yang dipakai atau diambil dari labiratorium harus

diinformasikan kepada penangung jawab dan dikembalikan ke tempat

sebelumnya,

Gambar 11.Laboratorium Karantina


29

IV.2. Pemeliharaan Induk


Pemeliharaan induk ikan koi berada di Dunia Air Tawar Taman Mini

Indonesia Indah berada pada display yang di desain dengan ekosistem sungai

buatan sehingga mirip dengan habitat aslinya yang dapat dilihat oleh pengunjung.

Gambar 12. Kolam Pemeliharaan Induk Koi

Kolam iduk yang berada di display menggunakan sistem air yang bergerak

mengalir membentuk arus sehingga kotoran baik sisa pakan maupun feses ikut

mengalir terbawa oleh arus. Pembuatan kolam induk ikan koi terbentuk dari

dataran tinggi yang berisi bebatuan besar sehingga membentuk air terjun yang

cukup menghasilkan oksigen bagi kebutuhan induk koi. Kualitas air akan

mempengaruhi pertumbuhan kematangan gonad dan dapat menentukan kualitas

telur. Kolam pemeliharaan memiliki panjang 4 m, lebar 3 m dan memiliki

kedalaman 1 m.
30

IV.3. Pemberian Pakan

Pakan yang digunakan yaitu pellet merek C.P Pakan Ikan Koi (PK) untuk

memaksimalkan warna ikan koi. Pakan koi ini dibuat oleh PT.CENTRAL

PROTEINAPRIMATbk.Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan

sore pukul 08.00 WIB dan 15.00 WIB. Pemberian pakan dua kali bertujuan untuk

kelangsungan hidup induk ikandan memacu pertumbuhan gonad agar cepat

matang serta memiliki kualitas yang baik. Dosis pemberian pakan 2-3% dari

bobot tubuhnya yang dipelihara agar tidak terjadi pemborosan pakan yang

menyebabkan kerugian.

Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam

kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % perhari dengan frekuensi pemberian 2-3

kali per-hari ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air

pemeliharaanya.

Gambar 13. Pakan Ikan


IV.4. Proses Pengelolaan Kualitas Air

Sistem penyediaan air di DAT dalam kegiatan pemeliharaan induk ikan koi

berasal dari dari tanah (sumur bor) yang disedot dengan pompa air yang bermerek

Goldstar. Air tersebut diendapkan di bak tandon besar berukuran 6 m x 4 m x 3 m


31

berjumlah satu yang bertujuan untuk menghilangkan zat-zat kimia yang

berbahaya. Air yang berasal dari sumur bor yang telah diendapkan di tandon,

kemudian dialirkan melalui pipa paralon Poly Vinil Chloride (PVC) berdiameter 3

cm ke tandon kecil, air difiltrasi dengan dialirkan ke dalam filter mekanik

menggunakan pipa paralon supaya air lebih bebas dari zat-zat kimia berbahaya.

Fungsi air dalam tandon yaitu untuk mendukung kebutuhan dalam kegiatan

pemeliharaan ikan hias. Kemudian air tersebut dialirkan menuju kolam ikan koi.

Peralatan yang digunakan dalam sistem penyediaan air dapat dilihat pada Gambar

14.
32

(a) (b)

(d) (c)

Gambar 14. Proses Pengelolaan Kualitas Air

(a).Pompa Air (b). Bak Beton (c). Filter (d). Kolam Pemeliharaan

IV.5. Prosedur Pengukuran Kualitas Air

Untuk keberlangsungan hidup ikan koi maka pelu dilakukan pengukuran

kualitas air. Pada praktek magang ini dilakukan pengukuran kualitas air di kolam

pemeliharaan ikan koi yaitu suhu, pH, oksigen terlarut, amonia, nitrat, nitrat.
33

Prosedur pengukuran kualitas air yang dilakukan selama praktek magang adalah

sebagai berikut

IV.5.1. Suhu

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Pengukuran

suhu air dilakukan dengan thermometer dicelupkan langsung ke dalam air dengan

membelakangi sinar matahari sampai batas skala baca dan membiarkan selama 2-

5 menit sampai skala suhu pada thermometer menunjukkan angka yang stabil,

kemudian pembacaan sklla thermometer dilakukan dengan cepat setelah

mengangkat thermometer dari air kemudian suhu dicatat.

IV.5.2. Derajat Keasaman (pH)

Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman adalah pH indikator.

Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan kertas pH kedalam perairan,

kemudian kertas pH diangkat dan pembacaan skala dilakukan dengan cepat pada

pH indikator dan pH dicatat.

IV.5.3. Oksigen Terlarut (DO)

Berdasarkan Standart Operasional Prosedur (2010), pengukuran oksigen

terlarut pada pemeliharaan ikan koi menggunakan test kits. Prosedur pengukuran

DO adalah pertama dengan mencuci gelas ukur sebanyak 3 kali kemudian air

sebanyak 5 ml di isi kedalam gelas ukur. Kemudain ditambahkan 5 tetes reagen

1 , aduk lalu reagen 2 di tambahkan sebanyak 5 tetes lalu aduk hingga larutan

tercampur merata. Setelah terjadi perubahan warna pada air sampel dicocokkan

dengan warna yang ada pada grafik setelah terjadi endapan dan dicatat nilai DO.
34

IV.5.4. Amonia

Berdasarkan Standart Operasional Prosedur (2010), pengukuran amonia

pada pemeliharaan ikan koi menggunakan test kits. Prosedur pengukuran amonia

adalah pertama dengan mencuci gelas ukur sebanyak 3 kali kemudian air

sebanyak 15 ml di isi kedalam gelas ukur. Kemudain ditambahkan 6 tetes reagen

1 , aduk lalu reagen 2 di tambahkan sebanyak 6 tetes lalu aduk kemudian

ditambahkan 6 tetes reagen 3 aduk hingga larutan tercampur merata diamkan

selama 5 menit . Setelah terjadi perubahan warna pada air sampel dicocokkan

dengan warna yang ada pada grafik stelah terjadi endapan dan dicatat nilai

amonia.

IV.5.5. Nitrit

Berdasarkan Standart Operasional Prosedur (2010), pengukuran nitrit pada

pemeliharaan ikan koi menggunakan test kits. Prosedur pengukuran nitrit adalah

pertama dengan mencuci gelas ukur sebanyak 3 kali kemudian air sebanyak 5 ml

di isi kedalam gelas ukur. Kemudain ditambahkan 5 tetes reagen 1, aduk

lalureagen 2 ditambahkan sebanyak 5 tetes lalu diaduk hingga larutan tercampur

merata. Setelah terjadi perubahan warna pada air sampel dicocokkan dengan

warna yang ada pada grafik stelah terjadi endapan dan dicatat nilai nitrat.

IV.5.6. Nitrat

Berdasarkan Standart Operasional Prosedur (2010), pengukuran nitrat

pada pemeliharaan ikan koi menggunakan test kits. Prosedur pengukuran nitrit

adalah pertama dengan mencuci gelas ukur sebanyak 3 kali kemudian air

sebanyak 15 ml di isi kedalam gelas ukur. Kemudain ditambahkan 6 tetes reagen

1, aduk lalu reagen 2 ditambahkan sebanyak 6 tetes lalu aduk kemudian


35

ditambahkan 1 sendok bubuk serbuk reagen lalu diaduk dibiarkan selama 15

detik. Selanjutnya ditambahkan 6 tetes reagen 4 lalu diaduk hingga larutan

tercampur merata dan ditunggu selama 5 menit. Setelah terjadi perubahan warna

pada air sampel dicocokkan dengan warna yang ada pada grafik stelah terjadi

endapan dan dicatat nilai nitrat.

IV.6. Hasil Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air yang dilakukan dengan menggunakan thermometer

dan test kits. Parameter yang diukur yaitu suhu, pH, DO, amonia, nitrat, dan

nitrit. Untuk suhu dan pH pengukuran dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan

sore. Untuk ammonia, nitrat dan nitrit pengukuran dilakukan dua kali dalam satu

minggu.

Hasil pengukuran kualitas air pada pemeliharan ikan koi di Dunia Air

Tawar Taman Mini Indonsia Indah (TMII) selama praktek magang adalah sebagai

berikut :

Tabel 6. Hasil Pengukuran Kualitas Air

Parameter Waktu pengamatan Minggu ke


yang diukur
I II III

Suhu (oC) Pagi (08.00) 26 25-26 26-27


Sore (15.00) 26 25-26 26-27
pH Pagi (08.00) 7 7 7
Sore (15.00) 7 7 7
DO (mg/l) Pagi (08.00) 4-6 4-6 6

Amonia (mg/l) Pagi (08.00) 0.025-1 0 0.5-1

Nitrit (mg/l) Pagi (08.00) 0 0 0

Nitrat (mg/l) Pagi (08.00) 10 0 0


36

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek Magang yang dilaksanakan di Dunia Air Tawar

Taman Mini Indonesia Indah, dapat diketahui bahwapengelolaan kualitas air pada

pemeliharaan induk ikan koi berasal darisumur bor (air tanah) kemudian di bak

tandon besar berukuran 6 m x 4 m x 3 m berjumlah satu kemudian di alirkan

melalui pipa paralon Poly Vinil Chloride (PVC) berdiameter 3 cm, lalu di filtrasi

melalui 3 tahap yaitu kapas filter , bioboll dan zeolit dialirkan ke kolam

pemeliharaan ikan koi.

Hasil pengukuran kualitas air pada pemeliharaan induk ikan koi yaitu suhu

sebesar 25-27oC, pH sebesar 7, DO sebesar 4-6 mg/L, amonia sebesar 0.025-1

mg/L, nitrat sebesar 10 mg/L, dan nitrit sebesaar 0 mg/L. Pemberian pakan di

lakukan dua kali dalam satu hari yaitu pada pagi dan sore. Menurut SNI 7734-

2011 tentang persyaratan media air untuk ikan koi bahwa hasil pengukuran

kualitas air pada pemeliharaan ikan koi secara keseluruhan sudah mendukung

kehidupan ikan koi.

5.2. Saran
Pada pengukuran kualitas air sebaiknya menggunakan alat ukur yanglebih

akurat karena dalam praktek magang ini pengukuran kualitas air dilakukan

menggunakan alat test kityang pengukurannya berdasarkan perubahan warna

sehingga kurang akurat.


37

DAFTAR PUSTAKA

Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.


Medan: USU Press.
Boyd. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture Develoment in
Aquaculture an fish Science. Vol 9. Elsevier Scintific. Pub. Comb
Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Data dan
Lingkungan Perairan. Penertbit Kanisius. Yogyakarta.
Fardiaz Srukandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Penervit Kanisius. Yogyakarta
Hermawan. 2002. Budidaya Koi. Agromedia Pustaka. Jakarta
Iqbal, M. 2011., Kelangsungan Hidup Ikan Koi (Cyprinus carpio L) pada
budidaya Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi. Program Studi Biologi.
Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
Ismoyo. 1994. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta. P.T.Bina Rena Pawira.
Kawamura. 1991. Budidaya Ikan Di Perairan Umum. Kanisius Yogayakarta.
Khairruman 2002. Membuat Pakan Ikan Komsumsi. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Lesmana, 2001. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Lessard J L. dan D. B. Hayes 2003.Effects of Elevated Water Temperature in Fish
and Microinvertebrate Communities Below Small Dams. River Res
Applic. In Press.
Murhananto, 2002. Budidaya Koi. Agromedia Pustaka: Jakarta
Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta
SNI. 2011. Ikan Hias Koi (Cyprinus carpio) Syarat Mutu dan Penanganan. Badan
Standardisasi Nasional/BSN. SNI 7734-2011(Koi Susanto. 2000.
Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Mas. Kanisius Yogayakarta.
Standar Operasional Perusahaan Taman Mini “Indonesia Indah”. 2010. Cara
penggunaan test kits.Subarjanti, H. U. 2015. Pengantar Ekologi Perairan.
FPIK UB: Malang
Susanto. 2000. Budidaya Ikan Koi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Twigg, D. 2008. Informasi lengkap cara memberi makan, memelihara makan,
memelihara kesehatan, membiakkan dan memberi serta memamerkan
Nishikogi dalam konteks. Buku Pintar Koi. Gramedia. Jakarta.
38

Udin. 2010. Merawat dan Menangkarkan Koi. Agromedia Pustaka: Jakarta


Yuniasari,D.2009. Pengaruh Pemberian Bakteri Nitrifikasi dan Dentrifikasi serta
molose dengan C/N Rasio Berbeda terhadap Profil Kualitas Air,
Kelangsungan Hiduup dan pertumbuhan Undang Vannamei Lropenaeus
vannamei. IPB: Bogor.
39

LAMPIRAN
40

Lampiran 1.Peta dan Letak Geografis Taman Aquarium Air Tawar Taman
Mini Indonesia Indah Jakarta Timur
41

Lampiran 2. Hasil Pengukuran Kualitas Air Harian

Amoni
DO Nitri
Suhu(oC) pH a Nitrat
(mg/L) t
Tanggal (mg/L)
Sor
Pagi Sore Pagi e Pagi Pagi Pagi Pagi
Senin, 22/01/2018 - - - - - - - -
Selasa,
23/01/2018 26 26 7 7 6 1 0 10
Rabu, 24/01/2018 26 26 7 7 - - - -
Kamis,25/01/201
8 26 26 7 7 4 0.025 0 0
Jumat,
26/01/2018 26 26 7 7
Sabtu, 27/01.2018 26 26 7 7 - - - -
Senin, 29/01/2018 26 25 7 7 6 0 0 0
Selasa.
30/01/2018 26 26 7 7 - - - -

Rabu, 31/01/2018 26 26 7 7 - - - -
Kamis,
01/02/2018 25 25 7 7 4 0 0 0
Jumat,
02/02/2018 25 25 6 6 - - - -
Sabtu, 03/02/2018 26 26 7 7 - - - -
Senin, 05/02/2018 27 27 6.5 6.7 6 0.5 0 -
Selasa,
06/02/2018 26 26 7 7 - - - -

Rabu, 07/02/2018 26 26 7 7 - - - -
Kamis,08/02/201
8 26 26 7 7 5 1 0 -
Jumat,
09/02/2018

Sabtu, 10/02/2018
42

Lampiran 3 . Jadwal Kegiatan Harian

N
o Hari/Tanggal Kegiatan Harian
Keliling Taman Mini Indonesia Indah dan
Pembuatan
Kartu Anggota ke Gedung Pengelolaan
Keliling Dunia Aquarium Air Tawar dan
Pengenalan
1 Sabtu, 20 Januari 2018 dengan Pimpinan para staf pegawai
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Keliling Karantina DAT Dan pengenalan
dengan Pembimbing
Pengenalan mengenai pelaksanaan kegiatan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
2 Senin, 22 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
3 Selasa, 23 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pengecekan Sumber Air
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
4 Rabu, 24 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
5 Kamis, 25 Januari 2018 Pemberian Pakan
43

Pengukuran Kualitas Air (Sore)


Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Gotong Royong dengan All Office DAT
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
6 Jumat, 26 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
7 Sabtu, 27 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Makan Siang Bersama dengan Staff DAT
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
8 Senin, 29 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pembukusan Pelet
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
9 Selasa, 30 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
44

Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan


Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
10 Rabu, 31 Januari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
11 Kamis, 01 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Gotong Royong dengan All Office DAT
Penyiponan
Pemberian Pakan
Pengukuran Kualitas Air (Sore)
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
12 Jumat, 02 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Peserta Seminar Mahasiswa UNSOED
Pemberian Pakan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
13 Sabtu, 03 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pemberian Pakan
14 Senin, 05 Februari 2018 Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
45

(DAT)
Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Pengukuran Kualitas Air (Pagi)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
15 Selasa, 06 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
16 Rabu, 07 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
17 Kamis, 08 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Penyiponan
Gotong Royong dengan All Office DAT
Makan Siang Bersama dengan Staff DAT
Pemberian Pakan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
18 Jumat, 09 Februari2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan
Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Penyiponan
Pemberian Pakan
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
19 Sabtu, 10 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
46

Absen Pagi Ke Gedung Pengelolaan


Absen Pagi Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
Seminar dengan Pimpinan DAT
Absen Sore Ke Dunia Aquarium Air Tawar
(DAT)
20 Senin, 12 Februari 2018 Absen Sore Ke Gedung Pengelolaan
Perpisahan Dengan Pegawai Staff DAT
21 Selasa, 13 Februari 2018 Pemberian Kenang-kenangan

Lampiran 4.Alat dan Bahan Yang Digunakan


47

Kertas pH Testkit NH4

Testkit NH4 Testkit NO3

Testkit NO2 Thermometer

Lampiran 5. Pengukuran Kualitas Air


48

Lampiran 6. Kegiatan Lain-lain


49

Makan bersama Pembungkusan pellet

Gotong Royong TRABIT (Terampil Budidaya Ikan)

Foto bersama Foto Bersama Pegawai

Lampiran 7. Sertifikat
50

Anda mungkin juga menyukai