MANFAAT PENGELOLAAN PERIKANAN Pengelolaan Lingkungan Dalam Perikanan Perairan Umum
Aktifitas semua mahluk hidup didunia ini
tidak akan lepas dari air. Perairan umum misalnya digunakan manusia untuk aktifitas sehari-hari sehingga penggunaaanyapun menjadi tidak terkontrol. Oleh Karena itu banyak efek yang terjadi pada perairan akibaat aktifitas manusia baik positif maupun negatif Pentingnya perairan di dunia maka perairan dianggap memiliki peringkat tinggi dalam ekonomi, prioritas sosial, dan bidang penelitian perairan. Oleh karena itu pemerintah dan perusahaan swasta berbondong –bondong membuat perusahaan dalam pemanfaatan peraiaran yang ada Penggunaan perairan tersebut membuat banyak effek yang terjadi pada perairan tersebut Pemanfaatan Perairan Sungai, Waduk dan Danau 1. Pembangkit Listrik Pembangkit listrik di negara-negara biasanya dikelola oleh pemerintah. Pembangkit listrik tenaga air misalnya hampir semuanya di Indonesia didirikan oleh pemeritah daerah. Pembangunan perusahaan pembangkit listrik tidak lepas dari perhatian pemerintah pusat karena menyangkut banyak faktor manfaat. Pembangkit listrik di Indonesia umumnya memnfaatkan air waduk atau air danau. Seperti waduk Kedung Ombo Jawa Tengah, Waduk Koto Panjang Riau, Waduk Wadas Lintang dll. Penggunaan waduk or danau untuk pembangkit listrik memberi keuntungan tersenderi pada warga sekitar. 2. Pengendalian Banjir Pengendalian banjir merupakan tugas wajib bagi pemerintah pusat dan daerah. Banjir yang terjadi umumnya juga akibat dari hujan yang deras menyebabkan saluran air yang meluap, atau bahkan banjir kiriman dari kota lain. Salah satu manfaat dari bendungan adalah untuk menampung kelebihan air sehingga tdak terjadi banjir. Tetapi jika bendunganpun sudah penuh maka pemerintah harus merancang infrastruktur lain untuk memproteksi banjir. Jika banjir sudah terjadi maka pemerintah harus mengevakuasi warga ketempat yang lebih aman 3. Navigasi Navigasi sungai adalah teknik untuk menentukan kedudukan secara tepat dalam perjalanan penyusuran sungai. Perbedaan yang mendasar antara navigasi sungai dan navigasi darat terletak pada acuan dasar untuk menentukan kedudukan. Pada navigasi darat, yang diambil sebagai acuan dasar adalah bentuk permukaan fisik bumi yang digambarkan oleh garis kontur, sedang pada navigasi sungai acuan dasarnya adalah bentuk dari tepi kiri dan kanan sungai, yaitu belokan- belokan sungai yang tergambar di peta. Navigasi Rawa Navigasi rawa adalah teknik berjalan dan menentukan posisi dengan tepat di medan rawa. Navigasi rawa merupakan navigasi pada daerah dataran sehingga prinsipnya sama dengan navigasi gurun pasir. Tidak ada tanda ekstrim (bukit atau lembah) yang dapat dijadikan patokan. Jika pada rawa daerahnya datar dan kadang di penuhi aliran sungai yang dapat berubah akibat banjir, maka pada gurun pasir pun daerahnya selalu berubah- ubah akibat tiupan angin. Seperti pada navigasi darat (gunung hutan), maka langkah pertama yang paling penting sebelum memulai perjalanan adalah mengetahui letak titik pemberangkatan di peta. Tanda-tanda medan yang dapat dijadikan sebagai patokan adalah sungai, lokasi desa terdekat, garis pantai (jika dekat dengan pantai), jadi perlu diperhitungkan kecermatan orientasi medan yang teliti 4. Penggunaan Untuk Rumah Tangga Dalam kehidupan sehari-hari air banyak sekali digunakan untuk konsumsi, mandi dan kepentingan lainnya. Untuk itu pemerintah memastikan penggunaan air bersih untuk warganya. PDAM merupakan perusahaaan pemerintah yang didirikan untuk kepentingan air minum warganya. Begitu banyaknya air yang diperlukan oleh manusia makan penggunaan air secara besar-besaran harus dijaga . 5. Penggunaan Untuk Pertanian Bidang pertanian merupakan konsumen terebesar dalam penggunaan air dibanding bidang lainnya. Kebutuhan air untuk irigasi, perkebunan dll membutuhkan teknik untuk melakukannya. Penggunaaan air irigasi agar air bisa sampai ke sawah memerlukan teknik tersendiri. Perairan yang melewati area sawah, pertanian dan perkebunan memiliki dampak yang cukup tinggi pada perairan. Karena sisa penggunaan pupuk dan pestisida dari area tersebut akan menyerap ketanah dan sisanya akan masuk kedalam badan air, lalu masuk ke aliran air sehingga akan bermuara ke sungai. Ini dapat menyebabkan polusi bagi air. Untuk itu perlu perhatian pada pertanian agar tidak merusak perairan 6. Kehutanan Instansi pemerintah dibidang kehutanan selalu mengontrol area kehutanan untuk mengontrol eksploitasi hutan. Hutan sangat penting bagi dunia karena merupakan nafas bagi bumi. Dengan adanya hutan maka maka akar-akar dari pepohonan dapat menyerap air yang terserap didalam tanah Sehingga tidak menyebabkan banjir dipermukaan tanah. Banjir dan longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi sedangkan akar-akar pepohonan tidak dapat lagi menyerap banyaknya air yg terserap didalam tanah karena sedikitnya pepohonan. Penggundulan hutan merupakan faktor utama banjir. Banjir yang terjadi tadi menyebabkan tanah dan kotoran lainnya ikut terbawa sampai ke aliran sungai. Menyebabaan sedimentasi yang tinggi yang berbahaya bagi biota perairan. 7. Peternakan Setiap rumput yang subur akan ditemui banyak hewan ternak. Dan sebaliknya padang yang gersang sulit untuk ditemukannya mahluk hidup. Hewan ternak yang hidup di padang rumput yang subur akan memiliki struktur daging yang berbeda dengan hewan ternak di padang gersang. Ini diakibatkan hewan ternak dipadang gersang kekurangan asupan gizi baik dari tumbuhan yang dimakan maupun air minumnya. Pengelolaan perairan umum yang tidak baik dapat menyebabkan eutrofikasi yang menyebabkan kualitas air tidak baik. Begitu juga mahluk hidup yang mengkonsumsinya. 8. Industry Industri merupakan pengguna air tertinggi untuk peningkatan perekonomian perusahaan. Air selalu digunakan untuk mengekstrak, untuk pelarut dalam suatu proses produksi atau juga untuk mencuci alat. Polusi merupakanampak besar dari sisa hasil produksi. Logam berat, bahan-bahan organik yang toksik dll yang dapat menurunkan nilai BOD (biochemical oxygen demand) seperti limbah kertas. Perusahaan-perusahaan banyak yang mebuang limbahnya ke sungai yang menyebabkan rusaknya perairan sungai. 9. Pertambangan Limbah pertambangan merupakan salah satu masalah yang menyebabkan polusi pada perairan. Contoh terkontaminasinya air dengan zat toksik senyawa tembaga dalam pertambangan tembaga dan merkuri yang digunakan pada ekstraksi emas. Pengambilan batuan atau pasir dari dasar sungai juga harus diperhatikan. Aktifitas ini tidak hanya mengubah bentuk asli sungai tapi juga meningkatkan siltasi. Siltasi adalah pengendapan lanau yang berarti proses penambahan bahan endapan halus dalam jumlah diatas normal pada air permukaan akibat erosi oleh air larian pada permukaan tanah yang sebelumnya telah terdapat gangguan karena kegiatan manusia. 10. Konservasi Margasatwa Ekosistem akuatik bukan saja habitat untuk ikan tetapi juga margasatwa lainnya. Misalnya unggas, perairan merupakan habitat yang penting bagi unggas yang bermigrasi. Karena perairan sebagai tempat peristirahatan. Ekosistem akuatik merupakan pendukung vegetasi yang kompleks.