)
PENGARUH LUAS WADAH DAN KUALITAS AIR PROSES PEMIJAHAN
IKAN GUPPY ( Poecilia Reticula sp. )
Dosen Pengampu :
Jurusan : BDP- B
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Pertama dan utama sekali puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas tentang
Adapun karya ilmiah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas karya ilmiah
biologi perairan dan diharapkan agar dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyusun menyadari bahwa
dalam pembuatan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
Pemulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan Guppy (Poecilia reticulata Peters) saat ini sangat populer sebagai ikan
hias. Ikan Guppy yang juga banyak dikenal sebagai Million fish atau Rainbow Fish,
adalah ikan yang cukup banyak didistribusikan ke berbagai negara khususnya daerah
tropis. Ikan Guppy berasal dari daerah kepulauan Karibia dan Amerika Selatan, dan
dapat digunakan sebagai pengendali nyamuk, sehingga tersebar dan dibawa oleh para
pelaut. Ikan Guppy sendiri pertama kali diteliti oleh Wilhelm C.H. Peters pada tahun
1959 di daerah Venezuela dan diberi nama dengan nama Poecilia reticulata akan
tetapi nama yang paling populer adalah Guppy. Nama Guppy merupakan hasil
penghargaan terhadap Robert John Lechmere Guppy melalui Albert C.L.G. Gunther
pada tahun 1866 dengan nama Girardinus guppii (sinonim) yang diteliti di kepulauan
Trinidad (Nixon dan Sitanggang 2004).
Jenis ikan jantan dan ikan betina dapat dibedakan melalui penampakan
morfologi luar, yaitu jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dari betina, warna
jantan memiliki variasi warna yang lebih menarik, sedangkan betina memiliki warna
yang hampir selalu sama dan tidak menarik. Pada ikan Guppy liar yang umum
dijumpai, adalah memakan segalanya termasuk jenis alga bentik dan serangga air,
sehingga ikan Guppy sering dijadikan sebagai sampel organisme bidang ekologi dan
studi prilaku (Zipcodezoo 2015).
Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan pada umur 3 bulan
dan dengan cara pembuahan internal atau beranak, seekor ikan Guppy dapat
menghasilkan anakan mencapai ratusan ekor anakan selama hidupnya (Susanto
1990). Menurut de Assis Montag et al. (2011) golongan ikan Guppy mampu bertahan
di lingkungan yang tidak menguntungkan, dan tidak memerlukan lokasi khusus untuk
berkembangbiak.
Peningkatan produksi ikan guppy secara massal, baik secara kuantitas maupun
kualitas, akan menjadikan suatu terobosan untuk membudidayakan ikan inidengan
padat tebar yang tinggi. Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai komoditas baru
terhadap ikan lain yang biasa dipasarkan.
Pada makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah yang akan di bahas oleh
penulis. Rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
ISI
Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya
pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
Sifat seksual sekunder ialah tanda tanda luar yang di pakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina. Satu spesies ikan yang mempunyai sifat
morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas,
maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme.
Ciri atau sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengamatan jenis kelamin ikan guppy sudah bisa dilakukan saat anakan ikan
guppy berumur 2 bulan, pada umur ini ikan guppy telah memiliki kenampakan ciri
seksual primer dan sekunder yang sudah dapat dibedakan dengan jelas antara jantan
dan betina. (Agustriyono ibrahim,Syamsuddin dan juliana : 2017). Warna tubuh juga
mengindikasi jenis kelamin ikan, umumnya ikan jantan memiliki warna lebih cerah
dibandingkan dengan ikan betina. Ikan guppy jantan memiliki ukuran tubuh yang
lebih kecil dari pada ikan guppy betina, ikan guppy jantan memiliki ekor lebih lebar
dan warna ekor yang lebih cemerlang dibandingkan betina. (Yosa Kalam
Panjaitan,Sucahyo dan Ferdy:2015).
2.2 Cara Ikan Guppy Reproduksi
Reproduksi pada makhluk hidup merupakan suatu proses alam dalam usaha
mempertahankan keturunan dan keberadaan jenisnya di alam. Ikan melakukan
reproduksi secara eksternal, yang mana ikan jantan dan betina akan saling mendekat
satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan
akan mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur bercampur di dalam air. Cara
reproduksi ini di kenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang diluar
tubuh ikan. Ikan betina yang siap kawin mempunyai tingkah laku yang berbeda
dengan ikan jantan ataupun ikan betina yang belum dewasa. Sebagai contoh adalah
tingkah laku menggerak-gerakan sirip yang dapat menunjukkan selera ikan tersebut.
Ikan jantan biasanya mendominasi ikan betina dengan cara mengejar, atau
mendekati,serta melindungi.
Adapun bentuk-bentuk tingkah laku reproduksi yang dilakukan spesies ikan melalui 3
proses yaitu :
Secara morfologis ikan Guppy jantan lebih diminati karena memiliki corak
warna yang lebih indah, menarik, dan tubuh lebih ramping dibandingkan dengan ikan
Guppy betina.Sehingga budidaya ikan Guppy jantan lebih menguntungkan daripada
ikan Guppy betina.Penggunaan hormone steroid sintetik (metyl testosterone) dalam
kegaitan produksi benih ikan secara monosex jantan perlu dihindari karena sudah ada
larangan dari pemerintah, sehingga perlu pengkajian sumber-sumber hormone
testosterone alami untuk pembenihan secara monosex.Salah satu sumber hormone
testosterone alami adalah testis sapi. Penggunaan testis sapi pada maskulinisasi ikan
guppy diharapkan mampu meningkatkan prosentase anakan jantan.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak testis sapi terhadap nisbah kelamin
anakan ikan guppy melalui metode perendaman induk bunting.Penelitian ini telah
dilaksanakan di Laboratorium Universitas Airlangga PDD Banyuwangipada bulan
juni-Nopember 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak
lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan dengan empat kali ulangan. Perlakuan
dengan berbagai dosis perendaman ekstrak testis sapi dengan lama perendaman 24
jam. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah rata-rata jumlah anakan yang
dihasilkan setiap induk, presentase jumlah anakan jantan, kelangsungan hidup
anakan, dan perkembangan gonad ikan perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata jumlah anakan tertinggi pada perlakuan P3, presentase jumlah anakan
jantan tertinggi pada P+ dan kelangsungan hidup semua perlakuan tertinggi (100%).
2.4 Cara Membedakan Guppy Jantan dan Betina pada Pemilihan Indukan
Ukuran ikan Guppy sangat kecil, bahkan ukurannya tidak lebih besar daripada
jari kelingking. betina dewasa sekitar 4–6 cm, sedangkan jantannya lebih kecil sekitar
2 – 3 cm. Sama halnya dengan ikan lainnya, ikan guppy betina lebih besar daripada
ikan jantan dan ikan jantan lebih menarik daripada ikan betina. Hal ini berguna bagi
ikan jantan untuk menarik perhatian ikan betina pada musim kawin.
Ikan guppy jantan populer karena warna badannya yang begitu mempesona. Tak
heran jika para pejantan ikan guppy sering didaftarkan sebagai peserta ajang
kompetisi ikan hias, hingga berhasil menang. Sedangkan ciri-ciri ikan guppy betina
bisa antara lain:
1. Umur ikan guppy betina untuk dapat melakukan pemijahan setidaknya 3-4
bulan
2. Tubuhnya gemuk dan sedikit bulat
3. Terdapat sirip halus dan indah di sisi belakang sirip perutnya
4. Warna sisiknya agak kusam
5. Kepalanya runcing dan kecil
6. Ekornya kecil
7. Pola sisiknya berbentuk jala dan berwarna coklat dan putih
Ikan yang termasuk ke dalam kualitas unggul yaitu berumur lebih dari 4 bulan,
tidak cacat, dan sehat. Faktor genetis selanjutnya yang dapat menghasilkan ikan
bermutu adalah yang lincah bergerak di akuarium.
Selain faktor di atas, kamu juga bisa memilih indukan yang memiliki warna
terang pada siripnya. Untuk menghasilkan keturunan ikan guppy yang bermutu dan
indah, kamu bisa menyilangkan induk-induknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulam
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nixon,SitanggangM. 2004. Mengenal Lebih Dekat Guppy: Ikan Mungil Berekor Indah.
Agromedia Pustaka,Jakarta.
Panjaitan, Yosa Kalam. Sucahyo dan Ferdy.2015. Struktur Populasi Ikan Guppy
(Poecilia Reticulata Peters) di Sungai Gajah Putih, Surakarta, Jawa Barat.
Jurnal Bonorowo Wetlands. Vol.6, No.2 (Hal : 103 – 109).