I. PENDAHULUAN
Jumlah spesies ikan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ichtyologi ada
sekitar 20.000-40.000 spesies. Biologi Perikanan adalah suatu ilmu yang
mempelajari keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas (hadir
kealam) kemudian makan, tumbuh, bermain, bereproduksi dan akhirnya
mengalami kematian secara alami atau oleh karna faktor lain.
Ikan Guppy termasuk ke dalam phylum Chordata, kelas Pisces ordo
Cyprinodonoidei, subordo Poecilioidei, famili Poeciliidae, dan genus Poecilia
reticulates atau Labistes reticulates. Menurut referensi yang ada, guppy pertama
kali ditemukan tahun 1859 oleh Wilhelm Peters, seorang ahli perikanan
(ichtiologist) Jerman (Mandayana et al. 2003). Sejak ditemukan, awalnya ikan ini
kurang menarik dan hanya dianggap sebagai pembasmi jentik-jentik nyamuk.
Kemudian pada tahun 1866, ditemukan lagi jenis ikan yang sama tapi asalnya dari
Trinidad, Venezuela. Ikan temuan baru ini lebih indah disbanding temuan
pertama. Ekornya berwarna-warni dan diberi nama “guppy” oleh ilmuan inggris
sesuai dengan penemunya Dr. Robert Lechmere Guppy. Pada tahun 1913, guppy
diberi nama ilmiah Labistes Reticulates namun, sekitar tahun 1963 ikan ini
dideterminasi ulang dan dinyatakan guppy tergolong genus Poecilia reticulates.
Perbedaan jenis kelamin ikan guppy jantan dan betina dapat ditentukan
dengan memperhatikan karakteristik seksual yang dimilikinya, baik ciri-ciri
seksual
sekunder dan primer. Ciri seksual sekunder dapat dilihat dengan mengamati
bentuk tubuh, ukuran, warna tubuh, bentuk kepala dan bentuk lainya, sementara
karakter seksuali primer dapat dilihat dengan cara membedah dan melihat bentuk
gonad yang dimiliki, apakah gonad ikan guppy tersebut berupa testis atau ovari.
Gonad pada ikan terletak memanjang di dalam rongga bagian abdominal tubuh.
Ciri seksual sekunder pada ikan guppy jantan dan betina dapat dibedakan
berdasarkan bentuk sirip anal yang dimiliki keduanya. Pada ikan guppy jantan
4
sirip
analnya bermodifikasi menjadi gonopodium yang berbentuk panjang. Sedangkan
Sirip anal pada ikan guppy betina tidak mengalami modifikasi dan hanya berupa
sirip halus (Huwoyon, 2008).
Sebagian besar spesies ikan hias air tawar melakukan pemijahan pada awal
dan pertengahan musim penghujan. Pada saat itu ikan akan mencari kawasan baru
yang aman dan kaya dengan makanan yaitu pada kawasan yang ditumbuhi rumput
yang di genangi air saat musim penghujan (Lagler et al. 2001)
Bentuk-bentuk tingkah laku reproduksi yang dilakukan spsies ikan sebelum
mijah terbagi atas tiga proses yaitu sebelum mijah yang aktivitasnya ikan tersebut
adalah membuat sarang, melakukan ruaya, bergerak beriringan, induk ikan jantan
merayu induk betina dan induk jantan memamerkan keindahan tubuhnya. Proses
yang kedua yaitu pada waktu mijah, tubuh induk ikan jantan membelit tubuh ikan
betina dan berenang dan melompat sambil melepaskan gametnya secara
bersamaan dan proses yang terakhir yaitu pasca pemijahan dimana ikan betina
mengeluarkan telur maupun anak secara bertahap, menyimpan telur yang telah
dibuahi, menunggu dan menjaga sarang, merawat dan membawa telur yang telah
dibuahi maupun anaknya dan menggiring anaknya seperti yang dilakukan ikan
dari genus Channa sp.
5
reticulates) jantan dan betina pada toples yang sudah berisikan air, kemudian beri
kiapu sebagai sarang ikan memijah dan berlindung. Kemudian pengamatan sudah
bisa dilakukan pada saat itu, pengamatan yang kami lakukan secara bergantian
sesuai dengan jadwal yang telah kami sepakati dan pengamatan ini dilakukan
setiap hari kecuali pada hari sabtu dan minggu, pada saat pengamatan tidak lupa
kami memberi makan pada ikan tersebut dan mengganti air ikan tersebut
seminggu sekali agar air pada toples tersebut tidak berbau busuk. Setelah
dilakukannya pengamatan tidak lupa meminta paraf kepada asisten Laboratorium
Biologi Perairan pada setiap hari nya. Pengamatan ini berlangsung hingga ikan
Guppy (Poecilia reticulates) betina sudah memijah ketika induk betina sudah
memijah maka selesai sudah pengamatan pada ikan Guppy (Poecilia reticulates).
7
4.1. Hasil
Praktikum yang dilaksanakan dapat diperoleh hasil tingkah laku reproduksi
pada ikan Guppy (Poecilia reticulates) yang dilakukannya pengamatan dimulai
pada tanggal 30 September 2022-17 Oktober 2022, pengamatan ini dilakukan di
Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau.
Klasifikasi dari ikan patin ini yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulates
Tabel 1. Hasil pengamatan pada tanggal 30 September 2022-17 Oktober 2022
No Nama pengamat Hari/tanggal/tahun Deskripsi
1. Chusnul Jumat, 30/09/2022 Ikan telah mati dan diganti
Khotimah dan dengan ikan baru pada sore
Tasya Rabana harinya.
2. Triana Amalia Senin, 03/10/2022 Ikan dimasukkan kedalam
dan Martha Uli toples dimana ikan tersebut
terdapat ikan betina dan ikan
jantan, kemudian diberikan
pakan dan ikan memakan
pakan yang diberikan.
3. Priti Angelina dan Selasa, 04/10/2022 Ikan memakan pakan dengan
8
4.2. Pembahasan
Guppy merupakan salah satu dari sekian banyak jenis ikan hias air tawar
daerah tropis yang populer. Selain dengan nama Guppy, ikan inipun dikenal
dengan nama ikan Seribu. Ikan ini termasuk ke dalam ordo Cyprinodonoidei,
subordo Poecilioidei, famili Poeciliidae, dan genus Poecilia Atau Labistes
reticulates. Secara Umum sistematika Guppy sebagai berikut: bentuk tubuh pipih
ke samping (compressed) dan bentuk mulut runcing. Jumlah jari-jari punggung
10
sekitar 7-8, sirip dubur 8-9, sirip dada 13-14 dan sirip panggul 5 (Mundayana, et
al, 2003).
Guppy termasuk ikan yang mengandung anaknya (live barier) atau secara
ilmiah disebut ovovivivar, artinya telut-telur dibuahi di dalam perut induk
betinanya. Embrio tetap berada di dalam tubuh induknya dengan masa kehamilan
rata-rata 15 hari, ada juga mencapai 4 minggu, tergantung kondisi lingkungan dan
sifat genetiknya. Telur Guppy mengandung banyak kuning telur sebagai makanan
untuk embrio hingga saatnya dilahirkan. Begitu dilahirkan, bayi guppy sudah gesit
berenang dan dapat memburu mangsanya. Sekali melahirkan jumlah anak setiap
individu induk bervariasi antara 45-180 ekor. Jenis kelamin anak ternyata lebih
banyak betina daripada jantan. Anak guppy jantan mulai tumbuh dewasa umur 5-6
minggu yang ditandai dengan adanya warna mencolok pada tubuh dan ekor.
Selain itu sirip dubur mulai memanjang membentuk gonopodium (alat untuk
menyalurkan sperma). Gonopodium tersebut terbentuk dari jari-jari sirip dubur
nomor 3, 4, dan 5 yang memanjang dan membentuk bangunan yang khas untuk
menyalurkan spermatozoa. Jari-jari sirip dubur yang lain akan tereduksi
(mengecil). Sementara jaringan otot disekitar sirip dubur akan berkembang dan
berfungsi menggerakkan gonopodium. Jantan akan memijah saat panjangnya
mencapai 2 cm, sedangkan betina 2,5 cm. Ketika terjadi perkawinan, ujung
gonopodium menyentuh lubang kelamin betina, lalu sejumlah sperma akan
tersalurkan ke dalam oviduct.
Guppy dapat memijah sepanjang tahun, fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk
ikan betina. Gerakan jantan dan betina yang sedemikian rupa sehingga pejantan
dapat menyalurkan sperma ke dalam tubuh induk ikan betina melalui organ
Gonopore pada sirip duburnya.
Hasil praktikum mengenai tingkah laku reproduksi pada ikan Guppy
didapatkan hasil tingkah laku pada induk jantan ikan Guppy pada saat melakukan
pendekatan pada induk betina dengan cara memamerkan bentuk keindahan
tubuhnya dan selalu berusaha mendekati induk betina, setelah berhasil terjadinya
perkawinan induk jantan dengan induk betina, induk betina memiliki perubahan
pada perutnya yang dimana isi perut induk betina adalah telur telur dari ikan
Guppy yang akan dilahirkan, jika telur-telur yang berada diperut induk betina
11
5.1. Kesimpulan
Praktikum yang telah dilakukan tentang tingkah laku reproduksi ikan Guppy
didapatkan hasil tingkah laku pada induk jantan ikan Guppy pada saat melakukan
pendekatan pada induk betina dengan cara memamerkan bentuk keindahan
tubuhnya dan selalu berusaha mendekati induk betina, setelah berhasil terjadinya
perkawinan induk jantan dengan induk betina, induk betina memiliki perubahan
pada perutnya yang dimana isi perut induk betina adalah telur telur dari ikan
Guppy yang akan dilahirkan, jika telur-telur yang berada diperut induk betina
sudah siap dilakukannya pemijahan maka pemijahan tersebut berlangsung pada
tumbuhan kiapu dan jumlah larva ikan Guppy sebanyak 6 ekor larva ikan Guppy,
tetapi tidak semua larva ikan dapat bertahan hidup dan jumlah larva yang masi
bertahan hidup sampai hari akhir pengamatan yakni berjumlah 4 ekor. Kemudian
setelah selang beberapa hari induk jantan mati yang dikarenakan kematiannya
secara alami.
5.2. Saran
Saran saya untuk praktikum ini adalah penggunaan waktu lebih dioptimalkan
lagi, agar semua penelitian dapat dilakukan dan selesai tepat waktu. Sebelum
melaksanakan praktikum, seharusnya praktikan membaca dan mempelajari
terlebih dahulu materi atau judul yang akan di praktikum kan agar praktikum
berjalan dengan lancar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Effendie,. M. I, 2001. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 122
hal.
LAMPIRAN
15