Anda di halaman 1dari 17

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Biologi Perikanan adalah suatu ilmu yang mempelajari keadaan ikan yaitu
sejak individu ikan tersebut menetas (hadir kealam) kemudian makan, tumbuh,
bermain, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau oleh
karna faktor lain. Ikan merupakan organisme tingkat tinggi yang memiliki nilai
ekonomis dan ekologi penting. Mengingat pentingnya keberadaan ikan dalam
suatu ekosistem, maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi
salah satu diantara adalah penentuan umur ikan.
Ikan merupakan organisme tingkat tinggi yang memiliki nilai ekonomis dan
ekologi penting. Mengingat pentingnya keberadaan ikan dalam suatu ekosistem,
maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi, antara lain tingkat
kematangan gonad, fekunditas, hubungan panjang berat, seksualitas ikan, ruaya,
pemijahan, awal daur hidup, kebiasaan makanan dan cara memakan, persaingan
dan pemangsaan, pertumbuhan ikan, umur ikan, analisis populasi dan analisa
saluran pencernaan yang merupakan kunci penting dan harus diperhatikan untuk
menjamin kelestarian sumberdaya dan usaha budidaya ikan tersebut. Maka
pentinglah dilakukan praktikum ini untuk menunjang ilmu dan pengalaman dalam
bidang budidaya untuk tujuan komersial, pribadi maupun kepentingan restorasi
berbagai jenis ikan.
Pemijahan ikan hias dilakukan sama dengan pemijahan di perairan alami atau
perairan bebas. Keberadaan jenis ikan hias air tawar di Indonesia tidak seluruhnya
merupakan ikan asli dari alam Indonesia. Sebagian besar adalah ikan hias yang di
impor kemudian dikembangbiakkan dan hasilnya banyak yang sudah diekspor
untuk memenuhi selera para penggemar ikan hias di luar negeri, dengan
sumberdaya alam yang melimpah Indonesia cukup optimis menjadi produsen ikan
hias. Sumberdaya tersebut dapat dijadikan modal untuk meraih pangsa pasar yang
lebih besar diluar negeri. Sayangnya, tidak setiap orang melihat potensi ikan hias
sebagai barang dagangan yang mampu mendatangkan keuntungan (Rahardi,
2001).
2

Kegiatan pemijahan merupakan salah satu factor penentu keberhasilan ikan


dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup generasinya dari waktu ke
waktu. Spesies-spesies ikan yang hidup di alam ini dapat dikelompokan menjadi
ovipar, vivipar dan ovovivipar. Kelompok ikan vivipar dan ovovivvipar terkenal
sebagai jenis ikan yang melahirkan anaknya dan sebelum itu proses pertemuan
antara gamet jantan dan betina berlangsung di dalam ovary ikan betina.
Sedangkan kelompok ikan ovipar terkenal sebagai ikan yang melepaskan
gametnya keluar tubuh atau ke perairan (Effendie, 2001).

1.2. Tujuan dari praktikum


Tujuan Praktikum ini bertujuan agar kita semakin mengetahui tingkah laku
reproduksi pada ikan jantan dan ikan betina dan faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam tingkah laku reproduksi ikan yang akan diamati. Dan cara induk jantan
merayu induk betina, mengetahui cara induk jantan mengambil dan menyimpan
telur yang dikeluarkan oleh induk betina dan mengetahui bagaimana cara induk
ikan memasukkan telur dan mengeluarkan anaknya dari mulut.

1.3. Manfaat dari praktikum


Manfaat dari praktikum ini dari pratikum ini adalah kita dapat menduga suatu
jenis ikan dalam melakukan proses produksi baik pada masa pra pemijahan,
pemijahan dan pasca  pemijahan. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum Biologi Perikanan dan sumber informasi bagi yang membutuhkan.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jumlah spesies ikan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ichtyologi ada
sekitar 20.000-40.000 spesies. Biologi Perikanan adalah suatu ilmu yang
mempelajari keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas (hadir
kealam) kemudian makan, tumbuh, bermain, bereproduksi dan akhirnya
mengalami kematian secara alami atau oleh karna faktor lain.
Ikan Guppy termasuk ke dalam phylum Chordata, kelas Pisces ordo
Cyprinodonoidei, subordo Poecilioidei, famili Poeciliidae, dan genus Poecilia
reticulates atau Labistes reticulates. Menurut referensi yang ada, guppy pertama
kali ditemukan tahun 1859 oleh Wilhelm Peters, seorang ahli perikanan
(ichtiologist) Jerman  (Mandayana et al. 2003). Sejak ditemukan, awalnya ikan ini
kurang menarik dan hanya dianggap sebagai  pembasmi jentik-jentik nyamuk.
Kemudian pada tahun 1866, ditemukan lagi jenis ikan yang sama tapi asalnya dari
Trinidad, Venezuela. Ikan temuan baru ini lebih indah disbanding temuan
pertama. Ekornya berwarna-warni dan diberi nama “guppy” oleh ilmuan inggris
sesuai dengan penemunya Dr. Robert Lechmere Guppy. Pada tahun 1913, guppy
diberi nama ilmiah Labistes Reticulates namun, sekitar tahun 1963 ikan ini
dideterminasi ulang dan dinyatakan guppy tergolong genus Poecilia reticulates.
Perbedaan jenis kelamin ikan guppy jantan dan betina dapat ditentukan
dengan memperhatikan karakteristik seksual yang dimilikinya, baik ciri-ciri
seksual
sekunder dan primer. Ciri seksual sekunder dapat dilihat dengan mengamati
bentuk tubuh, ukuran, warna tubuh, bentuk kepala dan bentuk lainya, sementara
karakter seksuali primer dapat dilihat dengan cara membedah dan melihat bentuk
gonad yang dimiliki, apakah gonad ikan guppy tersebut berupa testis atau ovari.
Gonad pada ikan terletak memanjang di dalam rongga bagian abdominal tubuh.
Ciri seksual sekunder pada ikan guppy jantan dan betina dapat dibedakan
berdasarkan bentuk sirip anal yang dimiliki keduanya. Pada ikan guppy jantan
4

sirip
analnya bermodifikasi menjadi gonopodium yang berbentuk panjang. Sedangkan
Sirip anal pada ikan guppy betina tidak mengalami modifikasi dan hanya berupa
sirip halus (Huwoyon, 2008).
Sebagian besar spesies ikan hias air tawar melakukan pemijahan pada awal
dan pertengahan musim penghujan. Pada saat itu ikan akan mencari kawasan baru
yang aman dan kaya dengan makanan yaitu pada kawasan yang ditumbuhi rumput
yang di genangi air saat musim penghujan (Lagler et al. 2001)
  Bentuk-bentuk tingkah laku reproduksi yang dilakukan spsies ikan sebelum
mijah terbagi atas tiga proses yaitu sebelum mijah yang aktivitasnya ikan tersebut
adalah membuat sarang, melakukan ruaya, bergerak beriringan, induk ikan jantan
merayu induk betina dan induk jantan memamerkan keindahan tubuhnya. Proses
yang kedua yaitu pada waktu mijah, tubuh induk ikan jantan membelit tubuh ikan
betina dan berenang dan melompat sambil melepaskan gametnya secara
bersamaan dan proses yang terakhir yaitu pasca pemijahan dimana ikan betina
mengeluarkan telur maupun anak secara bertahap, menyimpan telur yang telah
dibuahi, menunggu dan menjaga sarang, merawat dan membawa telur yang telah
dibuahi maupun anaknya dan menggiring anaknya seperti yang dilakukan ikan
dari genus Channa sp.
5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi perikanan pada praktikum kali ini untuk melihat tingkah
laku reproduksi dari ikan Guppy (Poecilia reticulates), maka kami melakukan
pengamatan mulai dari tanggal ini dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 30
September 2022-17 Oktober 2022, bertempat di Laboratorium Biologi Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat


Adapun bahan yang digunakan dalam kegiatan pada pratikum ini adalah ikan
Guppy (Poecilia reticulates) jantan dan betina yang menjadi objek pengamatan
pada praktikum ini dan kiapu sebagai sarang larva ikan. Sedangkan alat-alat yang
digunakan pada saat praktikum adalah toples, tangguk, laporan sementara, buku
pratikum dan alat tulis.

3.3. Metode Praktikum


Praktikum ini, praktikan menggunakan metode pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diamati. Dan pada praktikum kali ini kami melakukan
metode langsung pada setiap harinya dilakukannya pengamatan ikan Guppy
(Poecilia reticulates), praktikan juga berpedoman pada literatur-literatur yang
berhubungan dengan praktium ini, yaitu Buku Penuntun Praktikum Biologi
Perikanan dan literatur-literatur yang lainnya.

1.4. Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum kali ini yang pertama yaitu menyediakan induk ikan
Guppy (Poecilia reticulates) jantan dan betina yang masing-masing nya 1 ekor,
kemudian mempersiapkan toples yang berisi kan air secukupnya kemudian
didiamkan dahulu satu hari, lalu masukkan induk ikan Guppy (Poecilia
6

reticulates) jantan dan betina pada toples yang sudah berisikan air, kemudian beri
kiapu sebagai sarang ikan memijah dan berlindung. Kemudian pengamatan sudah
bisa dilakukan pada saat itu, pengamatan yang kami lakukan secara bergantian
sesuai dengan jadwal yang telah kami sepakati dan pengamatan ini dilakukan
setiap hari kecuali pada hari sabtu dan minggu, pada saat pengamatan tidak lupa
kami memberi makan pada ikan tersebut dan mengganti air ikan tersebut
seminggu sekali agar air pada toples tersebut tidak berbau busuk. Setelah
dilakukannya pengamatan tidak lupa meminta paraf kepada asisten Laboratorium
Biologi Perairan pada setiap hari nya. Pengamatan ini berlangsung hingga ikan
Guppy (Poecilia reticulates) betina sudah memijah ketika induk betina sudah
memijah maka selesai sudah pengamatan pada ikan Guppy (Poecilia reticulates).
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Praktikum yang dilaksanakan dapat diperoleh hasil tingkah laku reproduksi
pada ikan Guppy (Poecilia reticulates) yang dilakukannya pengamatan dimulai
pada tanggal 30 September 2022-17 Oktober 2022, pengamatan ini dilakukan di
Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau.
Klasifikasi dari ikan patin ini yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulates
Tabel 1. Hasil pengamatan pada tanggal 30 September 2022-17 Oktober 2022
No Nama pengamat Hari/tanggal/tahun Deskripsi
1. Chusnul Jumat, 30/09/2022 Ikan telah mati dan diganti
Khotimah dan dengan ikan baru pada sore
Tasya Rabana harinya.
2. Triana Amalia Senin, 03/10/2022 Ikan dimasukkan kedalam
dan Martha Uli toples dimana ikan tersebut
terdapat ikan betina dan ikan
jantan, kemudian diberikan
pakan dan ikan memakan
pakan yang diberikan.
3. Priti Angelina dan Selasa, 04/10/2022 Ikan memakan pakan dengan
8

Nurjoyana Safitri lahap, ikan bergerak lincah


dan berenang dengan gesit,
ikan jantan dan betina masih
sehat dan bergerak sangat
aktif.
4. Chusnul Rabu, 05/10/2022 Ikan memakan dengan lahap
Khotimah dan antara ikan jantan dan ikan
Tasya Rabana betina sangat berdekatan yang
menunjukkan sudah ada
perkembangan dalam adaptasi
antara induk jantan dan betina
dari pendekatan ikan jantan
dan betina.
5. Martha Uli dan Kamis, 06/10/2022 Ikan sangat aktif bergerak
Triana Amalia sambil berdampingan selain
itu ikan jantan dan betina telah
melakukan pemijahan 5 ekor
yang disebut dengan larva.
6. Priti angelina dan Jumat, 07/11/2003 Pergerakan larva ikan sangat
Nurjoyana safitri lincah dan bergerak aktif.
larva ikan bertambah satu
berwarna gelap serta
pergerakan lambat dan lemah
hanya berdiam pada tumbuhan
kiapu.
7. Martha Uli dan Senin, 10/10/2022 Larva masih bergerak bebas
Triana Amalia dan saling mengikuti selain itu
pertumbuhan larva sudah
semakin terlihat.
8. Priti Angelina dan Selasa, 11/10/2022 Ikan Guppy dewasa jantan
Nurjoyana Safitri pergerakannya lambat dan
yang betina masih lincah
9

dengan ukuran yang


bertambah besar.
9. Chusnul Rabu, 12/10/2022 Larva ikan bergerak dengan
Khotimah dan lincah, dengan ukuran yang
Tasya Rabana sudah bertambah dari hari
sebelumnya dan tidak ada
yang
mati.
10. Martha Uli dan Kamis, 13/10/2022 Larva ikan bergerak dengan
Triana Amalia lincah,tetapi larva ikan mati
satu, setelah itu ikan jantan
dab
ikan betina berkejar-kejaran
ketika diberi makan.
11. Priti Angelina dan Jumat, 14/10/2022 1 larva ikan sudah melemah
Nurjoyana Safitri dan larva tersebut sering
berdiam ditempatnya,
selebihnya masih bergerak
stabil.
12. Martha Uli dan Senin, 17/10/2022 Induk ikan jantan mati dan air
Triana Amalia nya sudah diganti, jumlah
larva ikan berjumlah 4 ekor
dan masih bergerak dengan
stabil.

4.2. Pembahasan
Guppy merupakan salah satu dari sekian banyak jenis ikan hias air tawar
daerah tropis yang populer. Selain dengan nama Guppy, ikan inipun dikenal
dengan nama ikan Seribu. Ikan ini termasuk ke dalam ordo Cyprinodonoidei,
subordo Poecilioidei, famili Poeciliidae, dan genus Poecilia Atau Labistes
reticulates. Secara Umum sistematika Guppy sebagai berikut: bentuk tubuh pipih
ke samping (compressed) dan bentuk mulut runcing. Jumlah jari-jari punggung
10

sekitar 7-8, sirip dubur 8-9, sirip dada 13-14 dan sirip panggul 5 (Mundayana, et
al, 2003).
Guppy termasuk ikan yang mengandung anaknya (live barier) atau secara
ilmiah disebut ovovivivar, artinya telut-telur dibuahi di dalam perut induk
betinanya. Embrio tetap berada di dalam tubuh induknya dengan masa kehamilan
rata-rata 15 hari, ada juga mencapai 4 minggu, tergantung kondisi lingkungan dan
sifat genetiknya. Telur Guppy mengandung banyak kuning telur sebagai makanan
untuk embrio hingga saatnya dilahirkan. Begitu dilahirkan, bayi guppy sudah gesit
berenang dan dapat memburu mangsanya. Sekali melahirkan jumlah anak setiap
individu induk bervariasi antara 45-180 ekor. Jenis kelamin anak ternyata lebih
banyak betina daripada jantan. Anak guppy jantan mulai tumbuh dewasa umur 5-6
minggu yang ditandai dengan adanya warna mencolok pada tubuh dan ekor.
Selain itu sirip dubur mulai memanjang membentuk gonopodium (alat untuk
menyalurkan sperma). Gonopodium tersebut terbentuk dari jari-jari sirip dubur
nomor 3, 4, dan 5 yang memanjang dan membentuk bangunan yang khas untuk
menyalurkan spermatozoa. Jari-jari sirip dubur yang lain akan tereduksi
(mengecil). Sementara jaringan otot disekitar sirip dubur akan berkembang dan
berfungsi menggerakkan gonopodium. Jantan akan memijah saat panjangnya
mencapai 2 cm, sedangkan betina 2,5 cm. Ketika terjadi perkawinan, ujung
gonopodium menyentuh lubang kelamin betina, lalu sejumlah sperma akan
tersalurkan ke dalam oviduct.
Guppy dapat memijah sepanjang tahun, fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk
ikan betina. Gerakan jantan dan betina yang sedemikian rupa sehingga pejantan
dapat menyalurkan sperma ke dalam tubuh induk ikan betina melalui organ
Gonopore pada sirip duburnya.
Hasil praktikum mengenai tingkah laku reproduksi pada ikan Guppy
didapatkan hasil tingkah laku pada induk jantan ikan Guppy pada saat melakukan
pendekatan pada induk betina dengan cara memamerkan bentuk keindahan
tubuhnya dan selalu berusaha mendekati induk betina, setelah berhasil terjadinya
perkawinan induk jantan dengan induk betina, induk betina memiliki perubahan
pada perutnya yang dimana isi perut induk betina adalah telur telur dari ikan
Guppy yang akan dilahirkan, jika telur-telur yang berada diperut induk betina
11

sudah siap dilakukannya pemijahan maka pemijahan tersebut berlangsung pada


tumbuhan kiapu dan jumlah larva ikan Guppy sebanyak 6 ekor larva ikan Guppy,
tetapi tidak semua larva ikan dapat bertahan hidup dan jumlah larva yang masi
bertahan hidup sampai hari akhir pengamatan yakni berjumlah 4 ekor. Kemudian
setelah selang beberapa hari induk jantan mati yang dikarenakan kematiannya
secara alami, setelah terjadinya pemijahan maka pengamatan yang kami lakukan
berakhir kemudian menyerahkan seluruh data pengamatan yang telah kami
lakukan kepada asisten.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Praktikum yang telah dilakukan tentang tingkah laku reproduksi ikan Guppy
didapatkan hasil tingkah laku pada induk jantan ikan Guppy pada saat melakukan
pendekatan pada induk betina dengan cara memamerkan bentuk keindahan
tubuhnya dan selalu berusaha mendekati induk betina, setelah berhasil terjadinya
perkawinan induk jantan dengan induk betina, induk betina memiliki perubahan
pada perutnya yang dimana isi perut induk betina adalah telur telur dari ikan
Guppy yang akan dilahirkan, jika telur-telur yang berada diperut induk betina
sudah siap dilakukannya pemijahan maka pemijahan tersebut berlangsung pada
tumbuhan kiapu dan jumlah larva ikan Guppy sebanyak 6 ekor larva ikan Guppy,
tetapi tidak semua larva ikan dapat bertahan hidup dan jumlah larva yang masi
bertahan hidup sampai hari akhir pengamatan yakni berjumlah 4 ekor. Kemudian
setelah selang beberapa hari induk jantan mati yang dikarenakan kematiannya
secara alami.
5.2. Saran
Saran saya untuk praktikum ini adalah penggunaan waktu lebih dioptimalkan
lagi, agar semua penelitian dapat dilakukan dan selesai tepat waktu. Sebelum
melaksanakan praktikum, seharusnya praktikan membaca dan mempelajari
terlebih dahulu materi atau judul yang akan di praktikum kan agar praktikum
berjalan dengan lancar.
12

DAFTAR PUSTAKA

Effendie,. M. I, 2001. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 122
hal.

Huwoyon, G. 2008. Pengaruh Pemberian Hormon Methyl testosterone pada


Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Terhadap Perubahan Jenis
Kelamin. Jurnal Zoo Indonesia. Volume XVII, Nomor 2: 49-54.

Lagler, K. F., J. E. Baardach., R. R. Miller and D. R. M Passino. 2001.


Ichthyology. Jhon Willey and Sons. Inc. Toronto, 506 pp.

Manda et al. 2009. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan


dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Manda, Ridwan., Chaidir Pulungan dan Windarti. 2012. Penuntun Praktikum


Biologi Perikanan. FAPERIKA Universitas Riau
Mandayana, Y, dan Rachmatun S. 2003. Ikan Hias Air Tawar Guppy. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rahardi, F. 2001. Agribisnis perikanan. Pt penebar swadaya. Jakarta.
13
14

LAMPIRAN
15

Lampiran 1. Bahan yang digunakan pada praktikum

Induk jantan dan betina ikan Guppy Kiapu


(Poecilia reticulates)
16

Lampiran 2. Alat yang digunakan pada praktikum

Buku pedoman Toples

Alat tulis Tangguk


17

Lampiran 3. Hasil pengamatan ikan Guppy (Poecilia reticulates)

Dimasukkannya induk jantan dan Pemberian pakan dilakukan setiap


induk betina kedalam toples dan hari dengan ukuran pakan yang
diberi kiapu. kecil sesuai dengan mulut ikan
Guppy (Poecilia reticulates)

Pemijahan yang berhasil dilakukan


Induk betina ikan Guppy (Poecilia reticulates)

Anda mungkin juga menyukai