I. PENDAHULUAN
tumbuhan
yang telah ditimbang dimasukkan kedalam plastik ukuran 5 kg dan dibawa pulang
untuk dikeringkan sebagai bahan praktikum untuk pertemuan selanjutnya.
Kemudian masukkan ke dalam rumus yang telah ditentukan.
Rumus:
4.1. Hasil
Praktikum yang dilaksanakan dapat diperoleh hasil pengamatan yang kami
lakukan di perairan waduk FPK Universitas Riau mendapatkan beberapa jenis
tumbuhan air dari plot yang kami letakkan pada setiap masing-masing stasiun.
Jenis-jenis tumbuhan air yang diperoleh ialah kiapu (Pistisia stratiotes), eceng
gondok (Echornia crassipes), talas (Colocassia esculata) dan asian watergrass
(Hygroryza aristata).
Tabel 1. Jumlah individu spesies pada setiap plot pengamatan
No Spesies Individu Plot Ke Jumlah
Individu
1 2 3
1. Kiapu (Pistia stratiotes) 15 20 1 36
2. Eceng gondok (Echornia 1 - - 1
crassipes)
3. Talas (Colocassia esculata) 1 - - 1
4. Asian watergrass (Hygroryza - 1 - 1
aristata)
No Spesies Nilai
Kr Kr% F Fr%
1. Kiapu (Pistia Stratiotes) 5 0,09 1 25
2. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) 0,3 0,05 1 25
3. Talas (Colocasia esculanta) 0,3 0,05 1 25
4. Asian Watergrass (Hygroryza 5 0,29 1 25
aristata)
8
Talas
3. Kingdom : Plantae
(Colocasia
Divisi : Magnoliophyta
esculanta)
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculanta
9
4.2. Pembahasan
Praktikum yang dilaksanakan dapat diperoleh hasil pengamatan yang kami
lakukan di perairan waduk FPK Universitas Riau mendapatkan beberapa jenis
tumbuhan air dari plot yang kami letakkan pada setiap masing-masing stasiun.
Jenis-jenis tumbuhan air yang diperoleh ialah kiapu (Pistisia stratiotes), eceng
gondok (Echornia crassipes), talas (Colocassia esculata) dan asian watergrass
(Hygroryza aristata).
1. Kiapu (Pistisia stratiotes)
Daun tumbuhan kiapu memiliki struktur berongga-rongga, dan bila dilihat
secara histologis, maka nampak bahwa terdapat rongga kosong pada jaringan
mesofilnya yang disebut jaringan aerenkim. Hal ini menunjukkan cara apu-apu
untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yaitu perairan atau lahan basah,
yang bertujuan agar dapat mengapung di permukaan air. Selain itu, berdasarkan
pengamatan terhadap phytochemical screening maka menunjukkan bahwa
tumbuhan apu-apu (Pistia Stratiotes L.) mengandung alkaloid, tanin, flavonoid,
saponin, minyak, lemak dan glikosid.
2. Eceng gondok (Echornia crassipes)
Tanaman eceng gondok merupakan tanaman air yang
mempunyai beberapa keunggulan dalam kegiatan fotsintesis, penyediaan oksigen,
dan penyerapan sinar matahari. Bagian dinding permukaan akar, batang, dan
daunmemiliki lapisan yang sangat peka sehingga pada kedalaman yang ekstrem
sampai 8 meter dibawah permukaan air masih mampu menyerap sinar matahari
10
serta zat-zat yang terlarut dibawah permukaan air. Akar, batang dan daunya juga
memilikikantung-kantung udara sehingga mampu mengapung di air.
3. Talas (Colocassia esculata)
Tinggi tanaman ini antara 0,5-1,5 m dan memiliki daun berjumlah 2
sampai dengan 5 helai. Daun merupakan daun lengkapdandaun tunggal. Tangkai
daunberwarna hijau, lembut, panjang ± 20-60 cm, padat berisi, tetapi memiliki
banyak rongga udara yang memungkinkan tanaman beradaptasi terhadap kondisi
tergenang,danbergaris-garis tua. Sifat umum talasan adalah terdapatnya cairan
getah menggigit yang ditemukan di seluruh jaringan.
4. Asian watergrass (Hygroryza aristata).
Asian watergrass(Hygroryza aristata) adalah rumput terapung yang
berakar di air dengan herba. Akar rerumputan ini menempel pada tanah dasar dan
batangnya seperti bunga karang dengan cabang-cabang berbulu akar melingkar
dangkal pada bukunya, dan secara alami menjadi panjang dengan bertambahnya
ketinggian air.
Secara alami, ia tumbuh lagi dengan meningkatnya suhu dan ketinggian
air. Rumput ini menyediakan tempat persembunyian yang baik untuk serangga air,
crustacea dan moluska, yang dimakan oleh banyak spesies ikan. Rumput ini
merupakan makanan yang disukai beberapa jenis ikan, terutama ikan mas rumput.
Petani lokal menanam rumput ini di lahan basah dataran rendah yang tergenang
air pasang daripada produksi padi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Dalam beberapa kasus, petani menanam satu tanaman padi selama musim
kemarau/musim dingin di lahan basah mereka dan setelah panen mereka
mengolah rumput dan menggunakannya untuk produksi kompos organik yang
digunakan untuk memproduksi sayuran dan bibit tanaman rempah-rempah.
Gulma didefinisikan sebagai salah satu organisme penganggu tanaman
yang mampu menghambat pertumbuhan,perkembangan dan produktivitas
tanaman. Kerugian yang ditimbulkan gulma adalah menurunkan hasil tanaman
pertanian, meningkatkan biaya untuk pengendalian hama dan penyakit,
menurunkan kualitas produk pertanian, meningkatkan masalah dalam pengelolaan
air, menurunkan efisiensi tenaga kerja, mengurangi nilai estetika serta mengurangi
tingkat efisiensi penggunaan.
11
5.1. Kesimpulan
Praktikum yang dilaksanakan dapat diperoleh hasil pengamatan yang kami
lakukan di perairan waduk FPK Universitas Riau mendapatkan beberapa jenis
tumbuhan air dari plot yang kami letakkan pada setiap masing-masing stasiun.
Jenis-jenis tumbuhan air yang diperoleh ialah kiapu (Pistisia stratiotes), eceng
gondok (Echornia crassipes), talas (Colocassia esculata) dan asian watergrass
(Hygroryza aristata). Dan dalam praktikum tersebut mendapatkan data basah dari
tumbuhan yang didapatkan dan juga mendapatkan hasil perhitungan dari nilai
kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi dan frekuensi relatif.
5.2. Saran
Saran saya untuk praktikum ini adalah penggunaan waktu lebih dioptimalkan
lagi, agar semua penelitian dapat dilakukan dan selesai tepat waktu. Sebelum
melaksanakan praktikum, seharusnya praktikan membaca dan mempelajari
terlebih dahulu materi atau judul yang akan di praktikum kan agar praktikum
berjalan dengan lancar.
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
Asian watergrass
16
= 0,3
15
Kiapu (Kr) =3x1x1
=5
1
Talas (Kr) =3x1x1
= 0,3
15
Asian watergrass (Kr) = 3 x 1 x 1
=5
∑ Kr spesies X × 100%
Kerapatan Relatif (KR) :
∑ total Kr
0, 3 X 100%
Eceng gondok (KR) =
5,6
= 0,05%
5 X 100%
Kiapu =
5,6
= 0,89%
0,3 X 100%
Talas = 5,6
= 0,05%
18
5 X 100%
Asian watergrass =
5,6
= 0,89%
3 X 100%
Eceng gondok (F) =
3
= 1%
3 X 100%
Kiapu (F) =3
= 1%
3 X 100%
Talas (F) =
3
= 1%
3 X 100%
Asian watergrass (F) =
3
= 1%
∑ F spesies X × 100%
Frekuensi Relatif (FR) :
∑ total F
1 X 100%
Eceng gondok (FR) =
4
= 25%
1 X 100%
Kiapu (FR) =
4
19
= 25%
1 X 100%
Talas (FR) =
4
= 25%
1 X 100%
Asian watergrass =
4
= 25%