OLEH:
CHUSNUL KHOTIMAH ARRAMADANI
2104110431
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Pengelolaan Kualitas Air
diselesaikan tepat pada waktunya. Maksud dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Pengelolaan Kualitas Air. Laporan yang penulis
buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah dikumpulkan dalam berbagai
metode.
saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam proses menyelesaikan penelitian ini, pertama tentunya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kepada kakak Asisten
dosen Praktikum Mata Kuliah Pengelolaan Kualitas Air, yang telah membantu dengan
segala upaya untuk menyelesaikan laporan dengan baik dan lancar.
Penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik meski jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun penulis demi
kesempurnaan laporan berikutnya. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
para pembaca. Atas perhatiannya penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Septiani Rahayu
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Tujuan......................................................................................................... 2
1.3 Manfaat....................................................................................................... 2
II. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat...................................................................................... 3
2.2 Alat dan Bahan........................................................................................... 3
2.3 Prosedur Kerja............................................................................................ 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil............................................................................................................ 4
3.2 Pembahasan................................................................................................ 5
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 6
4.2 Saran........................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.Alat dan Bahan.......................................................................................... 4
2. Jenis mikroalga yang ditemukan.............................................................. 4
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat yang digunakan................................................................................ 9
2. Bahan yang digunakan............................................................................. 9
3. Kegiatan................................................................................................... 10
I. PENDAHULUAN
3.1 Hasil
Setelah dilaksanakan praktikum ini maka didapatkan data sebagai berikut.
3.2 Pembahasan
3.2.1. Suhu
Tinggi rendahnya suhu suatu perairan sangat ditentukan oleh beberapa
faktor antara lain ketinggian suatu daerah, curah hujan yang tinggi, dan intensitas
cahaya matahari yang menembus suatu perairan (Maniagasi ,et al. 2013).
Pengukuran suhu permukan perairan sungai masjid Dumai dilakukan dengan
menggunakan thermometer digital dengan cara mencelupkan thermometer
kedalam perairan. Setelah thermometer menunjukkan angka yang konstan, maka
baca hasilnya. Dalam praktikum ini menghasilkan suhu permukaan air sungai
masjid Dumai pada lokasi 1 adalah 34,2ᵒC, lokasi 2 adalah 32ᵒC, dan suhu pada
lokasi 3 adalah 33,5ᵒC. yang dimana perairan tersebut cukup panas dan
lingkungan diperairan pun cukup terik suhunya.
4.2.2. Kecerahan
Besar-kecilnya kecerahan tidak mutlak ditentukan oleh kepadatan
fitoplankton, maka dalam menginterpretasi besaran kecerahan di dalam suatu
perairan juga ditentukan oleh kandungan padatan tersuspensi yang berada di
perairan tersebut (Wiryanto, 2012). Dalam pengukuran kecerahan dilakukan
dengan menggunakan secchi disk dengan cara menurunkan secchi disk secara
perlahan hingga batas tidak tampak, yakni warna hitam pada secchi disk tidak lagi
terlihat. Kemudian ukur panjangnya dengan meteran atau penggaris panjang,
dalam praktik ini jarak hilang yang dihasilkan adalah 30 cm . Setelah itu, secara
perlahan tarik secchi disk keatas hingga warna hitam pada secchi disk tersebut
kembali terlihat lalu ukur juga berapa panjangnya, ini adalah batas tampak. Dalam
praktikum ini menghasilkan jarak tampak sebesar 20 cm. Setelah nilai batas
tampak dan nilai batas tidak tamapak telah diperoleh, maka hasil tersebut
diamasukkan kedalam rumus untuk menghitung kecerahannya, yakni sebagi
berikut
jarakhilang+ jaraktampak
Kecerahan air (cm)= 2
30+20 50
Kecerahan air (cm) = = =25 cm
2 2
4.2.3. Kedalaman
Siapkan alat yang akan digunakan, yakni meteran. Tentukan lokasi
perairan yang akan diukur kedalamannya. Setelah lokasi didapatkan, masukkan
meteran (dalam praktik saat ini menggunakan penggaris panjang) kedalam
perairan hingga mengenai dasar perairan. Catat kedalaman yang diperoleh.
Hasilnya adalah 88 m.
4.2.4. pH
perairan ditemukan sampah dedaunan, tunggul kayu, ranting-ranting pohon
yang jatuh disekitar danau. Kondisi ini berpengaruh pada pH perairan. Hal ini
diduga karena proses dekomposisi bahan organik dan aktifitas mikroorganisme
dalam proses pelapukan, pembusukan kayu-kayu yang mengendap di dasar
perairan (Mazidah dkk, 2013). Dalam mengukur pH menggunakan pH meter
dengan cara ; nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter, kemudian
masukkan pH meter ke dalam air yang akan di uji, pada saat di celupkan ke dalam
air skala angka akan bergerak acak, tunggu hingga angka tersebut berhenti dan
tidak berubah-ubah, hingga hasil akan terlihat di display digital. Sehingga hasil
yang didapatkan pada lokasi 1 adalah 6,00, pada lokasi 2 adalah 6,98, pada lokasi
3 adalah 6,58. Ini artinya pH diperairan sungai masjid Dumai bersifat asam.
4.2.5. DO
Oksigen terlarut adalah jumlah gas oksigen yang terlarut dalam air yang
berasal dari hasil fotosintesa oleh fitoplankton atau tanaman air lainnya atau difusi
dari udara (Kasry, Adnan. 2012 ). Dengan mengukur DO pada perairan dengan
menggunakan alat DO meter maka didapatkannya hasil ialah 6,3 mg/L. Yang
berarti perairan sungai purnama Dumai tersebut tidak sesuai dengan baku mutu air
dikarenakan rendahnya hasil DO yang didapatkan setelah dilakukannya
pengamatan.
4.2.6. COD
Pada pengukuran COD bebas menggunakan sampel larutan yang sudah
dilakukannya pengamatan dengan sampel blanko adalah 5,4. Kemudian
menggunakan sampel larutan botol S dengan hasil 5,4. Dan untuk hasil dari N
FAS adalah 0,234 N. kemudian memakai botol sampelnya adalah 10 ml. setelah
sudah mendapatkan semua hasilnya maka masukkan pada rumus yang telah
disediakan sebagai berikut.
B−S × N ×8 ×1000
(COD× ppm mg/L) =
ml sampel
=37,024
Maka COD yang ditemukan pada perairan sungai masjid Dumai ini sebesar
37,024
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam perairan rawa gambut
yang berlokasi di Dumai berdasarkan identifikasi yang saya lakukan maka
didapatkan suhu pada lokasi 1 adalah 34,2ᵒC, lokasi 2 adalah 32ᵒC, dan suhu pada
lokasi 3 adalah 33,5ᵒC. Kecerahan pada perairan tersebut didaptkan hasil ialah 25
cm. Pengukuran pH yang dilakukan pada 3 lokasi mendapatkan hasil ialah pada
lokasi 1 adalah 6,00, pada lokasi 2 adalah 6,98, pada lokasi 3 adalah 6,58. Ini
artinya pH diperairan sungai masjid Dumai bersifat asam. Kedalaman pada
perairan tersebut ialah 88 cm. Setelah dilakukannya pengamatan maka DO yang
didapatkan ialah 6,3 mg/L. Pengukuran COD pada perairan tersebut mendapatkan
hasilnya adalah 37,024 mg/L. dan salinitas pada perairan sungai masjid ini sebesar
6.
4.1. Saran
Penelitian ini sebaiknya dilakukan dengan teliti dan alat yang digunkanan
dalam keadaan steril agar tidak terjadi kontaminasi pada objek penelitian. Pihak
jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, sebaiknya melengkapi alat yang
mendukung penelitian mengenai pengukuran kualitas air di Laboratorium, agar
peneliti dapat lebih nyaman saat melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A, Reece, J.B dan Mitchell, L.G. 2013. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.