Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Manajemen Kualitas Air

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA KOLAM


BUDIDAYA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Disusun Oleh :
Nama : RADI REZKI TAMARO.A
Nim : 2111102010023
Kelompok/Shift : 03/02
Asisten : Dwimutia Tasna Rizki

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirrahiim, dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya panjatkan puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Laporan praktikum laporan praktikum mata kuliah manajemen kualitas air.
Telah saya kerjakan semampu saya dan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
dorongan dari kedua orang tua yang sudah memberikan doa, support dan dukungan.
Tidak lupa juga kepada abang dan kakak asisten praktikum yang telah
mengkoordinasikan kegiatan praktikum sehingga berjalan dengan lancar, sehingga
saya dalam pengerjaan laporan ini dapat mengerjakannya dengan lancar.
Semoga laporan ini memberikan banyak manfaat dan membantu para
pembaca dalam menemukan informasi. Adapun terkait dengan isi kandungan dan
penyusunan format laporan, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala masukan dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan
praktikum ini di kemudian hari dengan lebih baik lagi.
Banda Aceh, April 2023

Praktikan

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum......................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
BAB III METODE KERJA.....................................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.3 Prosedur Praktikum...................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................7
4.1 Hasil Pengamatan......................................................................................7
4.2 Pembahasan...............................................................................................8
BAB V PENUTUP....................................................................................................9
5.1 Kesimpulan................................................................................................9
5.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
LAMPIRAN..............................................................................................................11
Lampiran 1. Dokumentasi................................................................................11

ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat.............................................................................................................4
Tabel 3.2 Bahan.........................................................................................................4
Tabel 4.1 Hasil pengamatan ......................................................................................6

iii
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1. Pengecekan ph .........................................................................................18
Gambar 2. Pengecekan suhu......................................................................................18
Gamabar 3. Pengecekan sampel.................................................................................18
Gambar 4. Salinitas ...................................................................................................18

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Dokumentasi praktikum ........................................................................11

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas suatu perairan merupakan syarat penting yang dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup perkembangan, pertumbuhan, dan tingkat produksi ikan.
Lingkungan yang baik sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme
akuatik. Beberapa parameter untuk menentukan kualitas air yaitu suhu, pH, DO,
CO2, kecerahan, , serta salinitas.
Air menjadi variabel yang penting karena air merupakan media tempat hidup
ikan. Suatu kondisi air dalam sebuah perairan haruslah di perhatikan secara baik dan
di lakukan pengujian secara berkala. Kondisi lingkungan yang tidak stabil
berpengaruh terhadap perubahan organisme akuatik baik secara langsung maupun
tidak langsung. Air adalah komponen penting dalam budidaya perikanan, karena di
dalam air ikan dan hewan air lainnya hidup, tumbuh, dan berkembang. Cara yang
umum dilakukan dalam pengelolaan kualitas air pada budidaya perikanan adalah
melakukan pergantian air secara berkala. Dengan cara demikian air di dalam kolam
akan selalu berganti dan mutunya tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan ikan untuk
hidup.
Kualitas air pemeliharaan dapat menurun dengan cepat karena sisa pakan,
feses dan buangan metabolit. Hal ini tampak dari menurunya kualitas air akibat
penignkatan Ph air yang terlalu cepat dan tingginya kadar amonia selama
pemeliharaan. Kualitas air tersebut menyebabkan keracunan atau kekurangan
oksigen serta mempercepat berkembangnya bibit penyakit
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui kualitas air
yang ada pada wadah budidaya ikan mas (Cyprinus carpio).
1.3 Manfaat Praktikum
1. Praktikan dapat mengetahui kualitas air yang baik untuk budidaya ikan mas
2. Praktikan dapat mengetahui parameter kualitas air
3. Praktikan dapat mengetahui pH, suhu, salinitas, DO, plankton pada wadah
budidaya ikan mas
4. Praktikan dapat mengaplikasikan alat dari parameter kualitas air

1
5. Praktikan dapat mengetahui tingkat kecerahan dari wadah budidaya ikan mas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keadaan kualitas air harus sesuai dengan kebutuhan, karena air merupakan
media hidup bagi ikan dan sangat mempengaruhi akan kelangsungan hidup dan
perkembangan ikan mas. Ikan mas sangat digemari masyarakat sejak diperkenalkan
pada tahun 1970-an dan semakin populer, bahkan menjadi komoditas utama
budidaya perikanan. Perkembangan ikan mas di Indonesia cukup pesat, terlihat
berdasarkan peningkatan produksi ikan mas dari tahun ke tahun. Ikan mas (Cyprinus
carpio) merupakan jenis ikan yang sangat potensial dan memiliki toleransi tinggi
terhadap perubahan lingkungan perairan, sehingga perlu adanya manajemen kualitas
air dalam kegiatan budidaya ini sebagai affirmasi bahwa kualitas air di dalam kolam
tersebut baik (Athirah et al., 2013).
Kualitas air pemeliharaan dapat menurun dengan cepat karena sisa pakan,
feses dan buangan metabolit. Hal ini tampak dari menurunya kualitas air akibat
penignkatan Ph air yang terlalu cepat dan tingginya kadar amonia selama
pemeliharaan. Kualitas air tersebut menyebabkan keracunan atau kekurangan
oksigen serta mempercepat berkembangnya bibit penyakit (Silaban, et al., 2012).
Cara yang umum dilakukan dalam pengelolaan kualitas air pada budidaya
perikanan adalah melakukan pergantian air secara berkala. Perubahan suhu baik
musiman dan harian terjadi pada bagian permukaan dari perairan, sementara bagian
dalam biasanya akan lebih konstan Perwujudan dari usaha tersebut adalah melalui
budi daya ikan dengan sistem akuaponik (Djunaedi A., et al 2016)
ketersediaan air yang digunakan untuk pemeliharaan pembenihan ikan mas
(Cyprinius carpio) harus memenuhi persyaratan. Ikan mas memiliki kadar toleransi
tinggi terhadap perubahan kualitas air, tetapi perubahan kualitas air harus tetap
diawasi dengan baik. Kualitas air merupakan komponen vital untuk pertumbuhan
ikan, sehingga kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan
mas menjadi terganggu dan lambat (Azhari et al., 2018).
Kualitas air yang baik akan mendukung tingkat keberhasilan budidaya ikan
mas maka untuk memperoleh kualitas air yang baik perlur dilakukan manajemen
kualitas air, manajemen kualitas air adalah suatu usaha untuk menjaga kondisi air

2
tetap dalam kondisi baik untuk budidaya ikan, sehingga diperoleh air yang layak
untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Pengelolaan kualitas air merupakan
suatu usaha untuk menjaga kualitas air agar air tersebut tetap berkualitas dan dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan secara terus menerus untuk organisme yang
dipelihara (Putri Alfatika Indriati & Hafiludin. 2022).

3
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum yang berjudul dengan “Manajemen Kualitas Air Pada Kolam
Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio)” ini telah dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 29 Maret - hari Kamis tanggal 06 April 2023, pada pukul 16:00 WIB –
selesai. Dan dilakukan dengan lancar di kolam pembesaran ikan mas bertempat di
Laboratorium Pembenihan dan Pembiakan ikan, Fakultas Kelautan dan Perikanan,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Alat
No Alat Jumlah Fungsi

1. Thermometer 1 unit Untuk mengukur suhu

2. Secchi Disk 1 unit Untuk mengukur kecerahan

3. Mikroskop 1 unit Untuk mengamati objek yang


sangat kecil

4. DO Meter 1 unit Untuk melihat kadar oksigen

5. Refraktometer 1 unit Untuk mengukur kadar atau


konsentrasi bahan terlarut

6. Kertas Indikator 1 unit Untuk memeriksa derajat


pH keasaman

7. Penggaris 1 unit Mengukur kecerahan air

8. Botol sampel 2 unit Tempat sampel air

9. Lakban 1 unit Menutup botol sampel

4
Tabel 3.2 Bahan
No Bahan Jumlah Fungsi
1 Air kolam budidaya 1 bak Untuk pengamatan parameter
ikan mas fisika dan kimia
2 Ikan mas Tidak Sebagai bahan pengamatan
(Cyprinus carpio) teridentifikasi
jumlah nya

3.3 Prosedur Praktikum


Cara kerja pada pengamatan “Manajemen Kualitas Air Pada Kolam Budidaya
Ikan Mas (Cyprinus carpio)” adalah sebagai berikut :
3.3.1 Pengecekan suhu, pH dan Kecerahan
1. Disiapkan alat-alat, seperti thermometer, kertas indikator pH dan secchi disk
2. Dilakukan pengecekan suhu dengan menggunakan thermometer, lalu
3. Diamati kecerahan dengan menggunakan secchi disk
4. Dilakukan pengamatan pada pH air kolam budidaya dengan menggunakan
kertas indikator pH
3.3.2 Pengecekan salinitas dan DO
1. Disiapkan alat-alat seperti DO meter dan refraktometer
2. Dilakukan pengecekan oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter
3. Diamati salinitas atau kadar garam yang terlarut pada air dengan
menggunakan refractometer
3.3.3 Identifikasi plankton
1. Diambil sampel air dengan menggunakan botol sampel, sampel diambil pada
air kolam budidaya yang diamati
2. Dibawa ke ruang pengamatan, kemudian di ambil sampe; air dan diletakkan
pada kaca preparate
3. Diamati dibawah mikroskop lalu di dokumentasi hasil plankton yang didapat
4. Diidentifikasi plankton yang didapat

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Suhu

Pengamatan H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

Pagi - 27 ºC 26 ºC 26 ºC 27 ºC 26 ºC 26 ºC

Sore 30 ºC 29 ºC 27 ºC 31 ºC 30 ºC 30 ºC 30 ºC

Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan pH

Pengamatan H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

Pagi - 7 7 7 7 7 7

Sore 7 7 7 8 8 7 7

Tabel 4.1.3 Hasil Pengamatan Kecerahan

Pengamata H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
n

Pagi - 22,4 cm 23 cm 19,9 cm 20,5 cm 19,5 cm 19,2 cm

Sore 22,4 cm 23 cm 23 cm 19,3 cm 20 cm 18,6 cm 19 cm

Tabel 4.1.4 Hasil Pengamatan Pengecekan salinitas dan DO

Pengamatan H1 H2 H3

Salinitas 32 ppt 35 ppt 32 ppt

DO 8,69 8,49 8,29

Tabel 4.1.5 Hasil Pengamatan Plankton

6
Keterangan Jenis plankton dan gambar

Sampel Air
Kolam ikan
Mas

Plankton yang kami temukan berjenis Striatella unipunctata yang


tergolong kedalam fitoplankton

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan selama 7 hari maka
diperoleh hasil pada masing masing nilai untuk parameter fisika (kecerahan, suhu,
kekeruhan), biologi (Keberadaan plankton), kimiawi (ph, DO, salinitas) adalah
sebagai berikut: Untuk tingkat kecerahan rata rata yang di ukur selama 7 hari yaitu
20,35 cm. tingkat, kecerahan pada kolam yang kami uji berarti masih cocok untuk
budidaya ikan mas. Untuk suhu rata rata selama 7 hari yang didapatkan adalah
28,5°c. kisaran suhu tersebut tergolong masih sesuai untuk pertumbuhan ikan mas,
karena suhu optimal untuk pertumbuhan ikan mas adlah 15-32°c.Untuk pH rata rata
kolam adalah 7,2. nilai tersebut tergolong baik bagi pertumbuhan ikan mas. Kisaran
pH optimalnya adalah 6,5-8,5. Untuk salinitas rata rata yang di dapatkan adalah 33
ppt. ikan mas sering di temukan pada air bersalinitas 25-30 ppt. dan dapat bertahan di
salinitas 9 ppt. Berarti pada salinitas pada kolam tersebut tidak cocok bagi
pertumbuhan ikan mas. Untuk oksigen terlarut yang kami dapatkan adalah 8,69 mg/l.
Tingkat ini termasuk baik, karena untuk pertumbuhan ikan mas oksigen terlarutnya
haruslah di atas 5 mg/l. Plankton yang ditemukan berjenis Striatella unipunctata
yang tergolong kedalam fitoplankton.
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan
berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk
keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Kualitas air
dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisika, kimia, dan biologi yang
dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian, industri,

7
rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya. Pengukuran kualitas air dapat dilakukan
dengan dua cara, yang pertama adalah pengukuran kualitas air dengan parameter
fisikaa dan kimia (suhu, O2 terlarut, CO2 bebas, pH, konduktivitas, kecerahan,
alkalinitas ), sedangkan yang kedua adalah pengukuran kualitas air dengan parameter
biologi (plankton dan benthos).
Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur
proses kehidupan dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang sering
disebut proses metabolisme. Suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan
makhluk hidup dapat melakukan metabolisme dan berkembang biak. Suhu
merupakan faktor fisika yang sangat penting di air. Dalam pengukuran suhu, alat
yang digunakan adalah thermometer.
(pH) merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa
dalam air. Di dalam air yang bersih jumlah konsentrasi ion H+ dan OH- berada
dalam keseimbangan, sehingga air yang bersih akan bereaksi normal. Nilai pH yang
ideal untuk mendukung kehidupan organisme aquatik pada umumnya terdapat antara
7-8,5. pH air mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi
kehidupan jasad renik perairan asam atau kurang produktif. Malah dapat
menumbuhkan hewan budidaya. Pada pH rendah (keasaman yang tinggi) kandungan
oksigen terlarut akan berkurang. Hal yang sebaliknya menjadi pada suasana basa .
Atas dasar ini maka usaha budidaya di perairan akan berhasil baik dalam air dengan
pH 6,5 – 9,0 dan kisaran optimal pH 7,8 – 8,7.
DO berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik,
seperti diketahui bahwa DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan,
proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, DO juga dibutuhkan untuk oksidasi
bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Dalam kondisi aerobik,
peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan
hasil akhirnya adalah nutrien yang dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam
kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa-senyawa kimia
menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas.
Salinitas merupakan salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi
proses biologi dan secara langsung akan mempengaruhi kehidupan organisme antara
lain yaitu mempengaruhi laju pertumbuhan, jumlah makanan yang dikonsumsi, nilai

8
konversi makanan, dan daya kelangsungan hidup. Salinitas air dapat dilakukan
pengukuran dengan menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer atau
salinometer ( Alat Pengukur SalinitasAir ). Satuan untuk pengukuran salinitas air
adalah satuan gram per kilogram (ppt) atau promil (o/oo). Nilai salinitas air untuk
perairan tawar biasanya berkisar antara 0–5 ppt ( Salinitas air Tawar ), perairan
payau biasanya berkisar antara 6–29 ppt ( Salinitas air Payau ), dan perairan laut
berkisar antara 30–35 ppt ( Salinitas air Laut ).

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

9
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan
nya sebagai berikut:
1. praktikum yang sudah dilakukan selama 7 hari maka diperoleh hasil pada
masing masing nilai untuk parameter fisika (kecerahan, suhu, kekeruhan),
biologi (Keberadaan plankton), kimiawi (ph, DO, salinitas)
2. Keadaan kualitas air harus sesuai dengan kebutuhan, karena air merupakan
media hidup bagi ikan dan sangat mempengaruhi akan kelangsungan hidup
dan perkembangan ikan mas
3. Plankton yang ditemukan berjenis Striatella unipunctata yang tergolong
kedalam fitoplankton.
4. ikan mas sering di temukan pada air bersalinitas 25-30 ppt. dan dapat
bertahan di salinitas 9 ppt.
5. Ikan mas memiliki kadar toleransi tinggi terhadap perubahan kualitas air,
tetapi perubahan kualitas air harus tetap diawasi dengan baik.
5.2 Saran
Semoga laporan ini dapat nilai yg tinggi dan thankyou buat kak tasna uda
mengayomi dan bimbing kami semangat terus jadi asisten kami.

DAFTAR PUSTAKA
Athirah, A., Mustafa, A., & Rimmer, M. A. (2013). Perubahan kualitas air pada
budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) Di Tambak Kabupaten

10
Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur (Vol. 1, No. 1, pp. 1065-1075).
Azhari, D., & Tomasoa, A. M. (2018). Kajian kualitas air dan pertumbuhan ikan nila
(Oreochromis niloticus) yang dibudidayakan dengan sistem akuaponik.
Akuatika Indonesia, 3(2), 84- 90.
Djunaedi, A., Pribadi, R., Hartati, R., Redjeki, S., Astuti, R. W., & Septiarani, B.
(2016). Pertumbuhan ikan nila larasati (Oreochromis niloticus) di tambak
dengan pemberian ransum pakan dan padat penebaran yang berbeda.
Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 131-142.
Putri Alfatika Indriati Dan Hafiludin (2022). Manajemen Kualitas Air Pada
Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Balai Benih Ikan Teja
Timur Pamekasan Management Of Water Quality For Tilapia
(Oreochromis Niloticus) Hatching Fish At Balai Benih Ikan Teja Timur
Pamekasan: Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Kamal
Bangkalan, Jawa Timur : Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan :
3(2), 27-31, (2022).
Silaban, T.F. Limin, S. Suparmono. 2012. Dalam Peningkatan Kinerja Filter Air
Untuk Menurunkan Konsentrasi Amonia Pada Pemeliharaan Ikan Mas
(Cyprinus carpio). Journal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 1
(1) : 47-56.

LAMPIRAN

11
Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum

Gambar 1. Pengecekan pH gambar 2. Pengambilan air sampel

Gambar 3. Pengecekan do
gambar 4. Salinitas air

12

Anda mungkin juga menyukai