Anda di halaman 1dari 21

1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

RUPA DARAH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)


SECARA MAKROSKOPIS & MIKROSKOPIS SEBELUM DAN
SESUDAH HAEMOLISIS

OLEH:
MARIO AJI PRATAMA
2204112375
BUDIDAYA PERAIRAN A
KAMIS/07.30-09.30
KELOMPOK 3
NELI SAFRINA, S.Pi., M.Si.

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2024
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Anungrahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan ini.
Saya megucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini diharapkan mampu membantu saya dan
semuanya sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki pemahaman yang lebih
dalam menempuh pembelajaran.

Meskipun isi dari laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun diterima. Karena saya
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, Maret 2024

Mario Aji Pratama


1

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................ 3
DAFTAR TABEL ................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 6
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 7
1.2 Tujuan Praktikum ....................................................................... 8
1.3 Manfaat Praktikum ..................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sel Darah Ikan ............................................................................ 9
2.2 Peristiwa Haemolisis .................................................................. 9
2.3 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) ...................................... 10
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum ...................................................... 11
3.2 Bahan dan Alat ............................................................................ 11
3.3 Metode Praktikum ....................................................................... 12
3.4 Prosedur Praktikum ..................................................................... 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum ........................................................................... 13
4.2 Pembahasan ................................................................................. 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 16
5.2 Saran ............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Bahan Yang Digunakan Dalam Praktikum ........................................... 11
2. Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum .............................................. 11
1

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)................................................. 13
2. Rupa Darah Secara Makroskopis .......................................................... 13
3. Rupa Darah Secara Mikroskopis........................................................... 14
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Bahan Yang Digunakan ........................................................................ 19
2. Alat Yang Digunakan............................................................................ 20
3. Dokumentasi Kegiatan Selama Praktikum............................................ 21
7

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan lele termasuk ikan air tawar yang banyak dikembangkan diIndonesia.
Hal ini karena memiliki harga yang relatif murah,memiliki rasa daging yang lezat
dan mengandung gizi tinggi. Santoso, dkk. (2019) menyatakan ikan lele kaya akan
leusin dan lisin, asam lemak omega-3 dan omega-6. Ikan merupakan bahan pangan
yang berprotein tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh, karena ikan mengandung asam
amino esensial, asam lemak jenuh, omega 3, dan DHA yang berfungsi sebagai pencegah
penyakit jantung (Darmanto, 2019).
Darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang berfungsi dalam
mengangkut oksigen, karbondioksida dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu darah juga membawa hormon serta membawa sisa hasil metabolisme
dan bahan patogen Darah juga mentranspor air dan makanan yang disimpan dari
jaringan ke jaringan berikutnya dan merupakan mekanisme pertahanan diri
melawan invasi organisme berbahaya. Dengan demikian, darah memiliki peran
besar untuk mempertahankan kesehatan normal dalam melawan infeksi
(Hidayaturrahmah, 2015).
Sel darah merah (Eritrosit) dapat dilihat secara makroskopik dan
mikroskopik. Selain itu, pada sel darah merah memiliki tahanan osmotik yang
dapat ditentukan. Oleh karena itu, laporan ini akan membahas tentang rupa darah
secara makroskopik dan mikroskopik sebelum dan sesudah haemolisis dan
menentukan tahanan osmotic sel-sel darah merah. Peredaraan darah merupakan
cangkupan dari ilmu fisiologi, Darah merupakan salah satu komponen sistem
transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh
antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat
buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida.
Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran
penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam
tubuh.
8

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan praktikum mengenai


pengamatan rupa darah ikan. Adapun jenis ikan yang menjadi sampel praktikum
adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), Lokasi dilakukannya praktikum ini
adalah Laboratorium Biologi Perairan Universitas Riau.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan penulis melakukan praktikum pengamatan rupa darah ikan
ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana rupa darah secara makroskopis dan
mikroskopis, baik sebelum dan sesudah haemolisis dengan berbagai perlakuan.
Selain itu, untuk mengetahui bagaimana cara mengambil sampel darah ikan
dengan baik dan benar.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat yang penulis harapkan dari penulisan laporan praktikum ini adalah
dapat menambah wawasan mahasiswa/i mengenai rupa darah secara makroskopis
dan mikroskopis, baik sebelum dan sesudah haemolisis. Selain itu, dapat
memudahkan kita dalam melakukan pengambilan sampel darah ikan dengan baik
dan benar.
9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sel Darah Ikan


Darah mengangkut oksigen (O2) dari insang ke jaringan dan mengangkut
karbondioksida (CO2) dari jaringan ke insang. Pada kebanyakan spesies ikan, O2
terikat pada haemoglobin (Hb) pada darah sel merah. Tetapi pada sebagian ikan
tidak memerlukan Hb untuk transportasi O2 dan Hb darah. Dua tipe peredaran
darah dalam Hb sangat pada respirasi ikan. Ketika darah mencapai jaringan,
dimana CO, tinggi, afinitas dan kejenuhan menurun dan demikian O2 akan
dilepaskan dari Hb dan berdifusi kedalam jaringan (Timur, 2018).
Menurut Bastiawan et al., (2001) fungsi leukosit adalah merusak bahan –
bahan infeksius dan toksik melalui fagositosis dengan membentuk antibodi.
Peningkatan konsentrasi leukosit berdampak positif untuk pembentukan antibody
sehingga menunjukkan adanya respon perlawanan tubuh terhadap zat asing.
Menurut Julendra dan sofyan (2007) bahwa imunostimulan yang terdapat dalam
cacing tanah dapat meningkatkan kekebalan tubuh ikan lele khususnya
meningkatkan sel darah putih yang memiliki peranan penting dalam pembentukan
antibodi dan pencegahan penyakit. Dapat disimpulkan bahwa jumlah leukosit
pada ikan lele dumbo dengan kondisi yang berbeda pakannya masih dalam kisaran
normal.
2.2 Peristiwa Haemolisis
Haemolisis adalah kerusakan membran sel darah merah yang menyebabkan
pelepasan hemoglobin dan komponen intraseluler lainnya ke dalam cairan di
sekitarnya. Haemolisis terlihat sebagai warna kemerahan pada serum atau plasma.
Haemolisis dapat digolongkan menjadi hemolisis ringan, sedang dan berat.
Haemolisis dapat dideteksi secara visual dan penting untuk memperkirakannya
dengan analisis langsung. Tingkatan hemolisis juga ditentukan berdasarkan visual
yaitu berdasarkan kepekatan warna yang timbul (Pratiwi, 2023).
Hemolisis dapat dideteksi secara visual dan penting untuk memperkirakannya
dengan analisis langsung. Tingkatan hemolisis juga ditentukan berdasarkan visual
yaitu berdasarkan kepekatan warna yang timbul. Menurut Adiga (2016) hemolisis
dapat ditentukan berdasarkan kadar hemoglobin yang terkandung dalam serum.
10

Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan larutan


NaCl hipotonis) medium tersebut akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran
yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila
membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu
sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya haemoglobin akan bebas ke dalam
medium sekelilingnya (Kahar, 2018).
2.3 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Ikan lele (Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang
banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi
dan sering dijadikan bahan baku untuk berbagai jenis makanan olahan. Secara
nutrisi, ikan lele mengandung protein yang tinggi, serta vitamin dan mineral
seperti vitamin A, B, dan D, fosfor, dan selenium. Kandungan lemak pada ikan
lele juga cukup rendah dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya. Menurut
Sudjana (2014), Ikan lele (Clarias gariepinus) adalah ikan air tawar yang berasal
dari Afrika dan telah tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) memiliki morfologi badan yang
memanjang, berkepala pipih, tubuh tidak bersisik, dan memiliki empat pasang
kumis yang memanjang sebagai alat peraba. Ikan lele memiliki alat pernapasan
tambahan dalam kondisi lingkungan perairan yang sedikit akan kandungan
oksigen terlarut yang disebut arboresencent. Mulutnya terdapat dibagian ujung
moncong dan dilengkapi oleh empat pasang sungut, yaitu satu pasang sungut
hidung, satu pasang sungut maksilar yang berfungsi sebagai tentakel, dan dua
pasang sungut mandibular (Iswanto et al., 2015).
11

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum


Praktikum mengenai Rupa Darah Ikan ini dilakukan pada hari Kamis, 14
Maret 2024 pukul 07.30–09.30 WIB. Lokasi dilakukannya praktikum ini adalah
Laboratorium Biologi Perairan Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum mengenai Rupa
Darah Ikan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Bahan Yang Digunakan Dalam Praktikum
No. Bahan Keterangan
1 Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) Sampel ikan untuk diambil
darahnya
2 Larutan akuades Bahan ujicoba sampel darah
3 Larutan NaCL Bahan ujicoba sampel darah
4 Larutan EDTA Mencegah pembekuan darah
5 Larutan etanol Sterilisasi sampel darah
6 Larutan giemsa Bahan pewarna sel darah
7 Es batu Membuat ikan pingsan

Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum


No. Nama alat Kegunaan
1 Buku penuntun praktikum Penuntun dalam melakukan
praktikum dengan baik dan benar.
2 Buku gambar fisiologi hewan air Media untuk menggambar sketsa
darah ikan dan keterangannya.
3 Tabung reaksi Wadah meletakkan sampel darah.
4 Alat suntik Mengambil sampel darah ikan.
5 Mikroskop Mengamati rupa darah secara
mikroskopis.
6 Nampan Meletakkan ikan sampel untuk
diambil darahnya.
7 Pipet tetes Memindahkan larutan ke dalam
sampel darah.
8 Object glass dan cover glass Meletakkan sampel darah untuk
diamati secara mikroskopis.
9 Ember besar Meletakkan ikan untuk
dipingsankan.
10 Alat tulis Menulis dan menggambar sketsa
darah ikan.
12

3.3 Metode Praktikum


Metode yang penulis gunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan
secara langsung terhadap sampel darah ikan yang menjadi objek praktikum, lalu
membuat sketsa tubuh ikan dan prosedur praktikum pada buku gambar Fisiologi
Hewan Air. Awal mula Ikan dipingsankan menggunakan es batu. Selanjutnya
diambil sampel darah menggunakan alat suntik dan diletakkan ke dalam tiga buah
tabung reaksi yang berbeda perlakuan. Masing-masing perlakuan diberi larutan
akuades, larutan NaCL, dan darah terkontrol. Diamati perubahan makroskopis
yang terjadi pada darah. Selanjutnya darah diberi pewarna giemsa, kemudian
diamati bentuknya secara mikroskopis menggunakan mikroskop.
3.4 Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dalam melakukan praktikum ini dimulai dari menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan selama praktikum. Siapkan sebuah ember
yang diisi dengan es batu, kemudian ambil 3 ekor ikan lele dari dalam akuarium.
Masukkan ikan ke dalam ember dan tunggu sampai ikan pingsan. Ambil ikan
yang telah pingsan dan letakkan pada nampan. Basahi bagian dalam alat suntik
dengan larutan EDTA supaya darah tidak menggumpal. Ambil sampel darah ikan
dengan cara menyuntik pada tulang vertebrae diatas linea lateralis dengan sudut
45o. Sampel darah diambil sebanyak 3 mL.
Siapkan tiga buah tabung reaksi berbeda dan beri label pada masing-masing
tabung (tabung A, B, dan C). Basahi bagian dalam tabung dengan larutan EDTA,
kemudian masukkan 1 mL darah ke dalam setiap tabungTeteskan 1 mL larutan
akuades pada tabung A menggunakan pipet tetes, dan 1 mL larutan NaCL pada
tabung B. Amati perubahan yang terjadi pada darah. Buatlah preparat ulas pada
Object glass menggunakan darah pada tabung A, B dan C, kemudian dikeringkan.
Teteskan 1 mL larutan NaCL pada tabung A, dan 1 mL larutan akuades pada
tabung B. Kemudian amati perubahan yang terjadi. Buatlah preparat ulas sampel
darah pada tabung A (sampel D) dan tabung B (sampel E), kemudian dikeringkan.
Masing-masing preparat ulas dicelupkan ke dalam larutan etanol dan
biarkan mengering. Selanjutnya preparat ulas dicelupkan ke dalam larutan giemsa
untuk memberi warna pada darah, tunggu hingga mengering. Letakkan preparat
ulas pada mikroskop untuk diamati rupa darahnya.
13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Setelah praktikum selesai dilakukan, penulis mendapatkan hasil pengamatan
rupa darah ikan sebagai berikut:
4.1.1 Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Klasifikasi ilmiah ikan lele dumbo adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus (Basyah et al., 2015)

Gambar 1. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

4.1.2 Pengamatan Rupa Darah Secara Makroskopis

Tabung A Tabung B Tabung C Tabung D Tabung E


Gambar 2. Rupa Darah Secara Makroskopis
14

4.1.3 Pengamatan Rupa Darah Secara Mikroskopis

Preparat A Preparat B Preparat C

Preparat D Preparat E
Gambar 3. Rupa Darah Secara Mikroskopis

4.2 Pembahasan
4.2.1 Rupa Darah Secara Makroskopis
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
rupa darah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) secara makroskopis. Terdapat
beberapa perbedaan rupa sampel darah dari masing-masing perlakuan. Pada
sampel darah A, terdapat banyak endapan darah di dasar tabung dan darah tembus
cahaya. Pada sampel darah B, terdapat sedikit endapan di dasar tabung dan darah
tidak tembus cahaya. Pada sampel darah C, tidak terdapat endapan darah di dalam
tabung dan tidak tembus cahaya. Pada sampel darah D, terdapat sedikit endapan
darah di dasar tabung dan darah tidak tembus cahaya. Pada sampel darah E,
terdapat lebih sedikit endapan dan darah tidak tembus cahaya.
15

4.2.2 Rupa Darah Secara Mikroskopis


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
rupa darah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) secara mikroskopis. pada sampel
darah A, sel-sel darah tersusun agak renggang antara satu sama lain. Pada sampel
darah B, sel-sel darah tersusun agak rapat. Pada sampel darah C, sel-sel darah
tersusun rapat dan terdapat saling melekat satu sama lain. Pada sampel darah D,
sel-sel darah tersusun agak rapat. Pada sampel darah E, sel-sel darah tersusun
rapat namun hanya sedikit yang berikatan satu sama lain.
16

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa darah
terdiri dari sel-sel yang hidup bebas di lingkungan seperti air. Parameter
karakteristik sel darah ikan antara lain ukuran dan bentuk sel darah berupa sel
darah merah, trombosit, dan diferensiasi sel darah putih. Bentuk dan ukuran sel
darah, terutama sel darah merah, sangat mempengaruhi jumlah oksigen yang
diangkut. Hemolisis adalah kerusakan pada membran sel darah merah yang
menyebabkan pelepasan hemoglobin dan komponen intraseluler lainnya ke dalam
cairan sekitarnya. Hemolisis dapat diklasifikasikan menjadi hemolisis ringan,
sedang, dan berat.
Praktikum mengenai pengamatan rupa darah ini menggunakan objek penelitian
yaitu ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Berdasarkan praktikum yang
dilakukan, terdapat beberapa perbedaan penampakan sampel darah dari masing-
masing perlakuan, baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Secara
makroskopis yang membedakan adalah adanya sisa darah di dasar tabung
reaksi. Sedangkan jika dilihat melalui mikroskop, perbedaannya terletak pada
susunan sel darahnya dan ada tidaknya hubungan antara sel darah tersebut
dengan sel darah lainnya.

5.2 Saran
Saran penulis terhadap praktikum ini adalah Dalam melaksanakan
praktikum ini sebaiknya di laksanakan dengan sebaik mungkin, dan penuh
ketelitian, serta sarana dan prasaranan yang di gunakan harus cukup memadai
sehinga memudahkan dalam pengamtan objek yang di teliti.
16

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, N., Hidayati, S., & Mujtahidah, T. (2022). Hematologic Analysis Of


Tilapia (Oreochromis niloticus) On Ectoparasite Infection Of The
Floating Net Cages In Rawa Pening. Asian Journal of Aquatic
Sciences, 5(1), 55-61.
Basyah, B. L., Jannah, M., & Puspita, Q. C. (2015). Perancangan Aplikasi
Pembudidayaan Ikan Lele Berbasis Web. Jurnal Ilmiah FIFO, 7(1), 75.
Darmanto, H. (2019). Pengenalan Spesies Ikan Berdasarkan Kontur Otolith
Menggunakan Convolutional Neural Network. Joined Journal (Journal
Of Informatics Education), 2(1), 41-59.
Hidayaturrahmah, H. (2015). Karakteristik Bentuk dan Ukuran Sel Darah Ikan
Betok (Anabas Testudineus) dan Ikan Gabus (Chana
Sriata). EnviroScienteae, 11(2), 88-93.
Iswanto, B., Suprapto, R., Marnis, H., & Imron, I. (2015). Karakteristik
Morfologis Dan Genetis Ikan Lele Afrika (Clarias gariepinus Burchell,
1822) Strain Mutiara. Jurnal Riset Akuakultur, 10(3), 325-334.
Kahar, H. (2018). Pengaruh hemolisis terhadap kadar serum glutamate pyruvate
transaminase (SGPT) sebagai salah satu parameter fungsi hati. The
journal of muhammadiyah medical laboratory technologist, 1(1), 38-
46.
Prita Widya Pratiwi, P. (2023). Pengaruh Tingkat Hemolisis pada Serum
Terhadap Kadar Cholinesterase Metode Kinetik
Kolorimetrik. (Doctoral dissertation, POLTEKKES KEMENKES
YOGYAKARTA).
Timur, J. K. S. J., & Lukito, D. A. (2018). Profil Hematologi Dan Mikronuclei
Pada Sel Darah Merah.
18

LAMPIRAN
19

Lampiran 1. Bahan Yang Digunakan

Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Larutan EDTA

Larutan NaCL Larutan Akuades

Larutan Etanol Larutan Giemsa


20

Lampiran 2. Alat Yang Digunakan

Buku Penuntun Praktikum Buku Gambar

Alat Suntik Tabung Reaksi

Nampan Mikroskop

Object glass dan cover glass Pipet tetes


21

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Selama Praktikum

Ikan Lele Dipingsankan Alat dan Bahan Praktikum

Pengambilan Darah Ikan Darah Dimasukkan ke Tabung Reaksi

Penambahan Akuades Pada Darah Penambahan NaCL Pada Darah

Pengeringan Preparat Ulas Pengamatan Darah Secara Mikroskopis

Anda mungkin juga menyukai