Anda di halaman 1dari 14

Asisten Lab : Kak Rahma Aprianti S.

Pi

BUDIDAYA
IKAN LELE
MENGGUNAKAN
SISTEM BOOSTER
Oleh Kelompok 4
Sesi 4
BDP A
Introducing Our Member
Devi Nur Intan Hafael Marselius Samuel
Febriyanti Bernanza Sidabutar
2204110025 2204112317 2204112705

Maulana Risky M. Aldy Alfarisi Revi Nazarina

2204134563 2204112325 2204136010

Ridho Kurniawan Rolly Ferdiansyah S


2204134571 2204112715
Ikan Lele (Clarias Batrachus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batrachus

Perkembangan budidaya ikan lele dalam


meningkatkan produksi ikan air tawar banyak
menarik minat pembudidaya untuk beralih
membudidayakan ikan ini.
Habitat atau lingkungan hidup ikan lele ialah semua perairan air
tawar. Di sungai yang airnya tidak terlalu deras, atau di perairan
yang tenang seperti danau, waduk, telaga, rawa serta genangan-
genangan kecil seperti kolam, merupakan lingkungan hidup
ikan lele.

Ikan lele mempunyai organ insang Ikan lele dapat hidup normal di
tambahan yang memungkinkan ikan ini lingkungan yang memiliki
kandungan oksigen terlarut 4 ppm
mengambil oksigen pernapasannya dari
dan air yang ideal mempunyai
udara di luar air. Karena itu ikan lele kadar karbondioksida kurang dari 2
tahan hidup di perairan yang airnya ppm, namun pertumbuhan dan
mengandung sedikit oksigen. Ikan lele ini perkembangan ikan lele akan cepat
relatif tahan terhadap pencemaran bahan- dan sehat jika dipelihara dari
bahan organik. Oleh karena itu ikan lele sumber air yang cukup bersih,
seperti sungai, mata air, saluran
tahan hidup di comberan yang airnya
irigasi ataupun air sumur (Suyanto,
kotor. (Suyanto 2004). 2006).
SISTEM BOOSTER

Apa itu Sistem Booster? Apa Keunggulan Sistem Ini?


Sistem boster merupakan salah satu budidaya Keunggulan sistem boster dapat diketahui dari pengaturan
lele yang terkategori super intensif yaitu manajemen air dengan menggunakan sistem kolam central drain,
dengan menerapkan teknologi padat tebar manajemen kesehatan dengan memberikan mutivitamin atau
tinggi, yaitu lebih dari 500-1000 ekor per m2 suplemen Boster pada lele, serta manajemen pakan yang
dan menggunakan produk suplemen boster mengharuskan pembudidaya lele untuk memberikan pakan pellet
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pada lele. Pembesaran ikan lele dengan sistem boster memiliki 4
produksi lele faktor agar bisa berhasil diterapkan, yaitu: daya dukung kolam,
manajemen air, manajemen pakan, dan manajemen kesehatan
ikan (Bachtiar Arifin, dkk, 2017)
2. Kompatibilitas (compability). Inovasi
1. keuntungan relatif dalam budidaya system sistem boster cocok diterapkan karena
boster adalah dari segi kuantitas dan kualitas sesuai dengan masyarakat setempat dan
produksi lele. Pengaturan pergantian air dan dinilai sangat ramah lingkungan yaitu
bentuk konstruksi kolam dengan sistem limbah dari kotoran lele sangat
central drain memudahkan pekerjaan para bermanfaat untuk kegiatan pertanian
pembudidaya lele. Lele yang dihasilkan karena bisa dijadikan pupuk dan tidak
terasa kenyal dan tidak mudah, terlihat lebih menimbulkan bau yang tidak
segar dan lebih cepat mengalami ditimbulkan.
pertumbuhan dengan hasil produksi yang
maksimal.

4. Triabilitas (triability). Percobaan


3. Observabilitas (observability). Sistem pengaplikasian sistem boster dilakukan minimal
boster memiliki ciri yang dapat dilihat secara 3 kali panen untuk memastikan keberhasilan
nyata, seperti struktur kolam, kualitas dan inovasi tersebut. Hasil produksi yang stabil dan
kuantitas lele yang dihasilkan, seperti lele sesuai target yang diperoleh dari beberapa kali
lebih segar dengan daging yang kenyal dan percobaan menjadi salah satu alasan bagi
tidak mudah busuk. pembudidaya lele untuk mengadopsi sistem
boster.
Alat dan Bahan Dalam Sistem Booster
Dalam praktikum yang telah dilakukan, alat dan bahan yang digunakan adalah :

Ember Sebagai tempat wadah pemeliharaan

Sistem booster Suplemen tambahan yang ditambahkan pada air dan pakan

Aerator Penunjang suplai oksigen dalam wadah pemeliharaan

Pelet Suplai makanan untuk pakan ikan

Timbangan Menimbang bobot ikan pada setiap sampling

Penggaris Mengukur pertumbuhan ikan pada setiap sampling


Penerapan Sistem Booster

Setelah 36 jam, berikan fermentasi pada wadah dengan


mencampurkan hasil fermentasi dengan 10 liter air dan disaring
Tumbuhkan fitoplankton di air dengan
menggunakan saringan. Berikan campuran hasil fermentasi dengan
menggunakan penambahan fermentasi
dosis 0,45 mL/L pada media pemeliharaan. Lakukan pemberian ulang
dengan boster planktop, boster aquaenzym
fermentasi boster setiap 9 hari sekali. Pemberian fermentasi ini
dan boster aminoliquid yang ditambah
dilakukan pada pagi hari pukul 09.00-10.00 WIB. Pada sore hari,
dengan dedak bekatul halus dengan dosis
lakukan penambahan boster manstap dengan dosis 30 mg/L. 21 jam
campuran 0,5 kg dedak bekatul halus + 200
setelah pemberian boster manstap, media fermentasi diberikan sel
mL boster planktop + 10 g boster aquaenzym
multi sebanyak 0.2 mL/80 L. Berikan penambahan boster fish
+ 20 mL boster amino liquid + 1 L air. Aduk
immunovit sebanyak 13,75 g dan boster stress off sebanyak 2 g yang
bahan tersebut hingga membentuk seperti
dimasukkan kedalam kantong plastik ikan yang akan ditebar. Lakukan
adonan semen. Masukkan kedalam toples dan
aklimatisasi ikan selama 15 menit. Padat tebar ikan yang digunakan
lakukan fermentasi selama 24-36 jam.
adalah 28 ekor/80 L (350 ekor/m³) dengan ukuran ikan patin 5-7 cm.
Ikan diadaptasikan selama 3 hari pada media air rawa. Setelah itu ikan
ditimbang dan diukur panjang awalnya, kemudian dimasukkan ke
dalam wadah pemeliharaan.
Penerapan Sistem Booster

Hari ke-1 hingga hari ke-30, pakan ikan Tambahkan suplemen boster dengan air sebanyak 100
pakan ikan patin ditambahkan dengan mL/kg pakan, kemudian disemprotkan pada pakan secara
suplemen boster dengan dosis boster merata dan dikeringanginkan selama 10-15 menit sebelum
amino liquid sebanyak 5 mL/kg pakan, diberikan pada ikan.
boster grotop 2 g/kg pakan dan boster Pakan yang diberikan adalah pakan ikan dengan kode
premix aquavita 2 g/kg pakan. produksi PF-800 yang diberikan sebanyak 3 kali sehari
Pemeliharaan hari ke- 31 hingga hari sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan. Pemberian pakan
terakhir, pakan ditambahkan suplemen dilakukan pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00
boster dengan dosis boster WIB.Pemeliharaan Ikan dan Media Selama Praktikum
amino liquid sebanyak 5 mL/kg pakan, Setiap hari lakukan pembuangan air sebanyak 5% dari total
boster grotop 2 g/kg pakan dan boster air pemeliharaan sebelum pemberian pakan. Kemudian isi
vitaliquid sebanyak 2 g/kg pakan. air kembali 1 jam setelah pakan diberikan. Lakukan
pergantian air pada pagi dan sore hari (07.00 dan 16.00
WIB).
PERTUMBUHAN IKAN LELE
8 5.8
7
4.8
6 4.39
5
3.48
4

2 1.4 1.63
0.85
1 0.42
0
Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4

Berat Ikan Panjang Ikan


Parameter yang diukur
Pertumbuhan bobot mutlak Laju pertumbuhan spesifik

Wm = Wt – W0 LPS = LnWt – LnWo x 100


= 1,63-0,57 t
=1,06
= Ln 1,63 – Ln0,57 x 100
Pertumbuhan panjang mutlak 30
= 0,78– x 100
L = Lt – L0 30
=5,87-4,5 = 2,6 bb/hari
=1,37
Kelulus Hidupan Ikan Lele

𝑆𝑅 = Nt ×100%
No
= 42 ×100%
45
=93,3
KESIMPULAN

Penambahanbooster
pada sistem budidaya sangatlah
baik di karena kan dengan
menggunakan budidaya sistem
booster tingkat kematian dari
ikan sangat lah kecil.
THANK YOU 
Jika ada pertanyaan silahkan di tanyakan tapi jangan mempersulit;)

Anda mungkin juga menyukai