Share
2012 441.217
2013 543.774
2014 679.379
2015 719.619
2016 764.797
2017 1.771.867
Cara budidaya ikan lele merupakan salah satu cara yang sangat penting di masa
sekarang. Budidaya ikan lele saat ini sudah banyak sekali yang menggunakan metode
terbaru dengan baik dan benar. Budidaya lele merupakan kegiatan pemeliharaan
pembesaran ikan lele dari yang berukuran kecil (benih) sampai ukuran konsumsi.
1. Dараt dibudidayakan dilahan dan sumber air уаng terbatas dеngа padat tebar
tinggi
2. Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai оlеh masyarakat
3. Pemasarannya relative mudah
4. Modal usaha dibutuhkan relatif rendah
Berdasarkan keuntungan tersebut, budidaya ikan lele tetap menjadi primadona dalam
budidaya ikan air tawar. Ternak lele banyak dilakukan mulai dari kolam tanah, kolam
terpal, kolam semen, kolam fiberglass, sedangkan teknologi budidaya juga
berkembang pesat dari skala tradisional, semi intensif, intensif hingga sistem bioflok
(DJPB, 2013).
Budidaya ikan lele adalah salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat Anda
manfaatkan. Tapi, bagaimana dengan pemula? Apakah bisa?.
Artikel ini akan menuntun anda untuk memulai budidaya ikan lele. Saya membagi 11
langkah ini menjadi 3 bagian
Hal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan
kolam. Kolam ini dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang
Anda buat memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati
karena kekurangan oksigen.
Sebelum melakukan pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak
sehingga ikan lele tidak kepanasan. Persiapan kolam yang dilakukan yaitu pertama
mengisi kolam dengan air setinggi maks. 30 cm. Jika yang Anda gunakan adalah kolam
dari bahan sintetis seperti terpal, serat atau semen pastikan Anda bersihkan terlebih
dahulu menggunakan sabun setelah itu oles media kolam dengan irisan daun pepaya
dan singkong agar bau dari media kolam hilang dan biarkan selama 2 hari.
Setelah proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu 5-7 hari. Setelah itu kolam
dikuras kembalidan digosok sampai tidak berlendir. Biarkan mengering selama 2 hari.
Lalu kolam diisi air setinggi 30 cm dan tambahkan antiseptic untuk kolam ikan
sebanyak 1 botol dan biarkan selama 24 jam.
-Penambahan Plankton
Sebelum menebar benih lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses
pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak
mudah keruh. Penumbuh plankton ditambahkan sebanyak 1 tutup botol dan biarkan
selama 5 hari. Jika plankton sudah tumbuhyang ditandai warna air kehijau – hijauan,
tambahkan air sampai mencapai 70 cm.
2. Penebaran Benih
-Pilihlah Benih Unggul
Dalam pemilihan benih pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih benih lele
unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Benih ikan lele yang
unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama
serta warna sedikit lebih terang.
Ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk
menghindari risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang
berukuran besar dengan ikan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak
perlu khawatir jika ikan lele saling memakan satu sama lain.
Selain memilih benih ikan lele, sebelum benih ditebar harus dilakukan proses
aklimatisasi yang mengacu SNI (01-6484.2-2000). Cara aklimatisasi ini dilakukan
dengan menenggelamkan sekaligus wadah/kantong plastik dengan keadaan miring
secara hati-hati, perlahan dan bertahap selama 15 menit hingga 30 menit. Tujuan
aklimatisasi ini adalah untuk memberi kesempatan benih ikan beradaptasi dengan
lingkungan air kolam sedini mungkin lalu biarkan benih keluar dengan sendirinya dari
wadah secara bertahap ke kolam budidaya. Kolam untuk benih juga dibuat terpisah.
Kolam benih biasanya lebih dangkal daripada kolam ikan lele dewasa. hal ini bertujuan
agar benih dapat dengan mudah menjangkau pakan dan pernafasan. Dalam penebaran
benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau sore hari karena waktu tersebut
ikan lele cenderung lebih tenang.
-Puasakan benih
Puasakan benih ikan lele selama 24 jam atau hingga benih lele terlihat lincah/sehat. Hal
ini dilakukan untuk adaptasi lingkungan baru serta mengosongkan lambung, selama
puasa tersebut benih ikan lele akan memakan plankton.
3. Masa Budidaya
-Penyortiran
Waktu Penyortiran
Idealnya proses penyortiran dilakukan pada pagi hari. Sebelum penyortiran, ikan tidak
boleh diberi pakan untuk meghindari stress yang menyebabkan ikan muntah.
Prosedur Penyortiran
Buang sebagian air kolam, kemudian ikan dijaring dan dimasukkan ke bak sortir
Ikan yang di bak sortir dipindahkan ke kolam yang berbeda
Sementara ikan yang lolos dari bak sortir dikembalikan ke kolam pemeliharaan
yang semula untuk dipelihara kembali hingga sesuai ukuran yang diharapkan
Setelah penyortiran selesai, pemberian pakan dilakukan minimal 8 jam
kemudian.
Warna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup
di air berlumpur. Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada kolam
ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen. Meski ikan
lele tidak suka hidup di air jernih, Anda juga tidak boleh memasukkan sembarang air ke
dalam kolam karena Anda tidak akan tahu, apakah air tersebut mengandung bakteri
atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada ikan lele.
Air pada kolam akan berkurang karena proses penguapan sehingga Anda harus rutin
menambahkan air kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah
20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tidak
terlalu dangkal karena hanya akan membuat kondisi air dan membuat lele menjadi
panas sehingga menyebabkan kematian pada lele.
Anda juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam
kolam. Dengan begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam
kolam.
Cara Pemberian pakan benih awal (umur 3-7 hari) yaitu pakan benih direndam terlebih
dahulu di dalam air. Setelah sedikit mengembang baru diberikan kepada ikan
(mencegah kembung). Dalam pemberian pakan harus menggunakan takaran yang
tepat dan tidak berlebihan. Takaran pemberian pakan berkisar antara 3-5% berat
tubuhnya/hari,. Jika setelah 10 menit pakan diberikan namun masih terlihat ada pakan
yang berada di permukaan, maka harus segera diambil agar tidak mengendap dan
menjadi racun.
Anjuran Pakan Ikan Lele Berdasarkan Umurnya Tersaji Dalam Tabel 2 Berikut :
Jumlah Pakan
Masa Budidaya Jenis Pakan Jumlah Pakan Sore
Pagi
Hari ke-1 (tebar benih) Tidak diberi pakan Tidak diberi pakan
Catatan : 150 gr = ½ gelas air mineral kemasan, perhitungan diatas tergantung kondisi
ikan
Tips Tambahan
Pencegahan Hama & Penyakit
1. Amati perubahan tingkah laku ikan (nafsu menurun, bergerombol, kurang lincah,
menggantung)
2. Segera pisahkan jika terdapat lele yang terluka
3. Segera ambil sisa pakan jika dalam 10 menit pemberian pakan terdapat sisa
pakan pada permukaan
4. Lengkapi kolam dengan saluran pembuangan yang baik
Proses Panen
Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak benih lele disebar.
Proses panen ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak
dikonsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan
keinginan pembeli.
Pasca Produksi
Sebelum Anda menebar benih baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk
mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan
kolam, Anda juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena
jika masih ada ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar benih baru, maka benih
lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.
Anda dapat menjual dengan harga per kilogram ke warung-warung makanan. Jika
kualitas lele Anda sudah baik, Anda akan menjadi pemasok ikan lele terhadap warung-
warung makan tersebut. Anda juga dapat mempromosikan hasil budaya ikan lele
kepada keluarga, saudara, tetangga dan teman Anda. Gunakan juga digital marketing
agar usaha Anda semakin berkembang.
Itulah beberapa tips yang dapat dilakukan sebelum memulai dan saat menjalankan
bisnis budidaya ikan lele. Dengan melakukan semua tips di atas dan ketersediaan
sumber daya yang cukup, bisnis ikan lele Anda akan lebih mudah berkembang dan
membuat omzet bisnis Anda meningkat. Selain melakukan tips di atas, Anda juga tidak
boleh melupakan untuk mencatat seluruh keuangan bisnis, mulai dari modal, biaya
yang dikeluarkan serta penjualan
Sumber : Astawan, M. 2008. Sehat Dengan Hidangan Hewani. Penerbit Swadaya :
Depok.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB). 2015. Data Produksi Perikanan Budidaya
Air Tawar. Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
https://gdmorganic.com/panduan-budidaya-ikan-lele/
Jawab:
Dalam budidaya ikan lele harus memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang akan
diberikan pada ikan. Pemberian pakan harus tepat dalam menentukan jumlah pakan,
ukuran pakan, jenis pakan, dan waktu pemberian pakan. Pemberian pakan tidak boleh
berlebihan, karena akan mengakibatkan sisa pakan akan menjadi bahan beracun dan
akan merusak kulitas air serta akan mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan
pakan. Pakan pelet bisa juga dilakukan fermentasi atau diberikan probiotik.
1 3 – 4,5 3–5 7%
4 12,5 – 16,5 9 – 11 4%
5 16 – 25 12 – 15 4%
6 25 – 66 15 – 20 3%
7 66 – 100 20 – 25 3–2%
8 100 – 120 25 – 30 2%
Tabel Pemberian pakan pada lele
Beberapa pakan tambahan atau alternatif pada budidaya ikan lele
1. Magot
2. Azzola
3. Ikan Rucah
4. Keong Mas
5. Tepung ikan
6. Membuat pelet secara mandiri dengan tetap memperhatikan kualitas. ( misal
tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, dedak halus, tepung tapioca,
tepung ikan, minyak ikan,mineral dll.)
Tanya: Bagaimana tindak lanjut jika air sudah menjadi RWS, misal berapa bulan sekali
air itu ditambah/ dikurangi
Jawab:
RWS (Red Water System) adalah salah satu cara dalam melakukan budidaya ikan
dengan memanfaatkan bakteri yang menguntungkan yaitu Lactobacillus dan
saccharomyces. Harapannya dengan menngunan RWS ini akan menghemat dalam
penggunaan air. Idealnya pada dengan system ini padat tebar yang digunakan adalah
300 – 500 m3. Pemberian pakan pelet sebaiknya difermentasi terlebih dahulu. Didasar
kolam sebaiknya diberikan arang untuk menyerap sisa kotoran. Pergantian air dilakukan
apabila :
Pergantian air dapat dilakukan pada pagi atau sore hari sebanyak 30 – 50%. Setelah itu
sebaiknya ikan dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari atau 1 – 2 kali pemberian
pakan
InfoPerikanan
Optimalisasi Lahan Tambak Idle: Percobaan Budidaya Rajungan
Penyerahan Sertifikat Tanah Pembudidaya Ikan