Anda di halaman 1dari 12

 Menu 

Mari Mengenal Teknik Budidaya Lele Tingkat Dasar


2 March 2020 by admin

Share

Berdasarkan data Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan


dan Perikanan, produksi lele 2017 mencapai 1,8 juta ton atau 
melesat 131,7% dari pencapaian tahun sebelumnya. Angka itu di
atas target KKP 1,3 juta ton. Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet
Soebjakto mengatakan produksi lele nasional berada dalam tren
kenaikan selama 6 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan
38% per tahun.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Tahun Produksi (Ton)

2012 441.217

2013 543.774

2014 679.379

2015 719.619

2016 764.797

2017 1.771.867

Akhir-akhir ini, kebutuhan ikan lele meningkat, seiring dengan meningkatnya


pertumbuhan penduduk dan permintaan akan ikan lele tersebut. Kebutuhan tersebut
akan terus meningkat dengan meningkatnya permintaan akan ikan lele ukuran
konsumsi. Seperti yang diketahui ikan lele sering dikonsumsi sebagai makanan sehari-
hari masyarakat Indonesia, terutama sebagai lauk bersama nasi. Ikan lele sangat
digemari oleh masyarakat, karena banyak mengandung protein sebagai pelengkap
asupan gizi yang baik. Komposisi gizi ikan lele meliputi kandungan protein (17,7 %),
lemak (4,8 %), mineral (1,2 %), dan air (76 %) (Astawan, 2008).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menggambarkan bahwa tren


permintaan ikan konsumsi terus mengalami peningkatan, bahkan FAO mencatat
pertumbuhan kebutuhan ikan dunia melebihi pertumbuhan populasi penduduk dunia.
Oleh karenanya, ini menjadi peluang untuk mendorong peningkatan produksi lele
nasional. Oleh karena itu untuk mencapai peluang itu, para pengusaha  harus mulai
memahami pentingnya teknik budidaya ikan yang baik dan benar.


Cara budidaya ikan lele merupakan salah satu cara yang sangat penting di masa
sekarang. Budidaya ikan lele saat ini sudah banyak sekali yang menggunakan metode
terbaru dengan baik dan benar.  Budidaya lele merupakan kegiatan pemeliharaan
pembesaran ikan lele dari yang berukuran kecil (benih) sampai ukuran konsumsi.

Apa saja keuntungan dalam melakukan budidaya lele?

1. Dараt dibudidayakan dilahan dan sumber air уаng terbatas dеngа padat tebar
tinggi
2. Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai оlеh masyarakat
3. Pemasarannya relative mudah
4. Modal usaha dibutuhkan relatif rendah

Berdasarkan keuntungan tersebut, budidaya ikan lele tetap menjadi primadona dalam
budidaya ikan air tawar. Ternak lele banyak dilakukan mulai dari kolam tanah, kolam
terpal, kolam semen, kolam fiberglass, sedangkan teknologi budidaya juga
berkembang pesat dari skala tradisional, semi intensif, intensif hingga sistem bioflok
(DJPB, 2013).

Budidaya ikan lele adalah salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat Anda
manfaatkan. Tapi, bagaimana dengan pemula? Apakah bisa?.

Cari tahu jawabannya dalam infoPerikanan berikut ini.

Artikel ini akan menuntun anda untuk memulai budidaya ikan lele. Saya membagi 11
langkah ini menjadi 3 bagian

1. Persiapan Media Air


2. Penebaran Benih
3. Masa Budidaya

1. Persiapan Media Air


-Persiapkan Kolam Lele

Hal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan
kolam. Kolam ini dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang
Anda buat memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati
karena kekurangan oksigen.

Sebelum melakukan pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak
sehingga ikan lele tidak kepanasan. Persiapan kolam yang dilakukan yaitu pertama
mengisi kolam dengan air setinggi maks. 30 cm.  Jika yang Anda gunakan adalah kolam
dari bahan sintetis seperti terpal, serat atau semen pastikan Anda bersihkan terlebih
dahulu menggunakan sabun setelah itu oles media kolam dengan irisan daun pepaya
dan singkong agar bau dari media kolam hilang dan biarkan selama 2 hari.

Setelah proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu 5-7 hari. Setelah itu kolam
dikuras kembalidan digosok sampai tidak berlendir. Biarkan mengering selama 2 hari.
Lalu kolam diisi air setinggi 30 cm dan tambahkan antiseptic untuk kolam ikan
sebanyak 1 botol dan biarkan selama 24 jam.

-Penambahan Plankton

Sebelum menebar benih lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses
pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak
mudah keruh. Penumbuh plankton ditambahkan sebanyak 1 tutup botol dan biarkan
selama 5 hari. Jika plankton sudah tumbuhyang ditandai warna air kehijau – hijauan,
tambahkan air sampai mencapai 70 cm.

2. Penebaran Benih
-Pilihlah Benih Unggul

Dalam pemilihan benih pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih benih lele
unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Benih ikan lele yang
unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama
serta warna sedikit lebih terang.

-Pisahkan Lele Ukuran Besar & Kecil

Ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk
menghindari risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang
berukuran besar dengan ikan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak
perlu khawatir jika ikan lele saling memakan satu sama lain.

-Perhatikan Proses Penebaran Benih

Selain memilih benih ikan lele, sebelum benih ditebar harus dilakukan proses
aklimatisasi yang mengacu SNI (01-6484.2-2000). Cara aklimatisasi ini dilakukan
dengan menenggelamkan sekaligus wadah/kantong plastik dengan keadaan miring 
secara hati-hati, perlahan dan bertahap selama 15 menit hingga 30 menit. Tujuan
aklimatisasi ini adalah untuk memberi kesempatan benih ikan beradaptasi dengan
lingkungan air kolam sedini mungkin lalu biarkan benih keluar dengan sendirinya dari
wadah secara bertahap ke kolam budidaya. Kolam untuk benih juga dibuat terpisah.
Kolam benih biasanya lebih dangkal daripada kolam ikan lele dewasa. hal ini bertujuan
agar benih dapat dengan mudah menjangkau pakan dan pernafasan. Dalam penebaran
benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau sore hari karena waktu tersebut
ikan lele cenderung lebih tenang.

-Puasakan benih

Puasakan benih ikan lele selama 24 jam atau hingga benih lele terlihat lincah/sehat. Hal
ini dilakukan untuk adaptasi lingkungan baru serta mengosongkan lambung, selama
puasa tersebut benih ikan lele akan memakan plankton.

3. Masa Budidaya

-Penyortiran

Tujuan penyortiran : mencapai produksi maksimal, mencegah kanibalisme, mengontrol


perkembangan bobot ikan, menjaga agar perolehan pakan seimbang dan
meyeragamkan ukuran lele.

Waktu Penyortiran

1. Tahap I      : pada saat lele berumur 15-20 hari


2. Tahap II     : pada saat lele berumur 30-35 hari
3. Tahap III    : pada saat lele berumur 60-65 hari

Idealnya proses penyortiran dilakukan pada pagi hari. Sebelum penyortiran, ikan tidak
boleh diberi pakan untuk meghindari stress yang menyebabkan ikan muntah.

Prosedur Penyortiran
Buang sebagian air kolam, kemudian ikan dijaring dan dimasukkan ke bak sortir
Ikan yang di bak sortir dipindahkan ke kolam yang berbeda
Sementara ikan yang lolos dari bak sortir dikembalikan ke kolam pemeliharaan
yang semula untuk dipelihara kembali hingga sesuai ukuran yang diharapkan
Setelah penyortiran selesai, pemberian pakan dilakukan minimal 8 jam
kemudian.

Atur Kualitas Kolam

Warna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup
di air berlumpur.  Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada kolam
ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen. Meski ikan
lele tidak suka hidup di air jernih, Anda juga tidak boleh memasukkan sembarang air ke
dalam kolam karena Anda tidak akan tahu, apakah air tersebut mengandung bakteri
atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada ikan lele.

Perhatikan Kedalaman Kolam

Air pada kolam akan berkurang karena proses penguapan sehingga Anda harus rutin
menambahkan air kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah
20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tidak
terlalu dangkal karena hanya akan membuat kondisi air dan membuat lele menjadi
panas sehingga menyebabkan kematian pada lele.

Anda juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam
kolam. Dengan begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam
kolam.

Perhatikan Pakan Lele

Cara Pemberian pakan benih awal (umur 3-7 hari) yaitu pakan benih direndam terlebih
dahulu di dalam air. Setelah sedikit mengembang baru diberikan kepada ikan
(mencegah kembung). Dalam pemberian pakan harus menggunakan takaran yang
tepat dan tidak berlebihan. Takaran pemberian pakan berkisar antara 3-5% berat
tubuhnya/hari,. Jika setelah 10 menit pakan diberikan namun masih terlihat ada pakan
yang berada di permukaan, maka harus segera diambil agar tidak mengendap dan
menjadi racun.

Berdasarkan kandungan proteinnya pakan dibagi menjadi tiga kelompok :



1. Pakan awal atau pakan benih (protein tinggi 38 – 40 %)
2. Pakan masa pertumbuhan (protein sedang 30 – 33 %)
3. Pakan akhir masa pertumbuhan (protein rendah < 30%)

Anjuran Pakan Ikan Lele Berdasarkan Umurnya Tersaji Dalam Tabel 2 Berikut :

Tabel 2. Dosis pakan dengan asumsi benih 1000 ekor

Jumlah Pakan
Masa Budidaya Jenis Pakan Jumlah Pakan Sore
Pagi

Hari ke-1 (tebar benih) Tidak diberi pakan Tidak diberi pakan

Hari ke-2 Tidak diberi pakan Tidak diberi pakan

Hari ke-3- 5 Pakan Benih 75 gr 75 gr

Hari ke-6 – 7 Pakan Benih 150 gr 150 gr

Hari ke-8 – 9 Pakan Benih 200 gr 200 gr

Hari ke-10 – 30 Pakan Ikan 300 gr – 400 gr 300 gr – 400 gr

Hari ke-31 – 60 Pakan Ikan 600 gr – 900 gr 600 gr – 900 gr

Hari ke-61 – 75 Pakan Ikan Akhir 900 gr – 1000 gr 900 gr – 1000 gr

Catatan : 150 gr = ½ gelas air mineral kemasan, perhitungan diatas tergantung kondisi
ikan

Pagi = 07.00 – 09.00

Sore = 16.00 – 18.00

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan

Tips Tambahan
Pencegahan Hama & Penyakit

Cara Penanganan Penyakit



1. Kuras separuh air kolam, Tambahkan larutan garam dapur (garam 3-4 genggam)
lalu larutkan dalam air
2. Isi kembali air kolam maks. 30 cm
3. Tambahkan beberapa lembar daun pepaya yang sudah diremas ke dalam air
kolam
4. Perlakuan pada pakan : tumbuk kunyit sebesar ibu jari, lalu diperas. Tambahkan 1
L air, kemudian dicampur dengan 1 kg pellet/pakan. Berikan pada ikan selama
sakit

Tips Pencegahan Penyakit Pada Ikan

1. Amati perubahan tingkah laku ikan (nafsu menurun, bergerombol, kurang lincah,
menggantung)
2. Segera pisahkan jika terdapat lele yang terluka
3. Segera ambil sisa pakan jika dalam 10 menit pemberian pakan terdapat sisa
pakan pada permukaan
4. Lengkapi kolam dengan saluran pembuangan yang baik

Proses Panen

Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak benih lele disebar.
Proses panen ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak
dikonsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan
keinginan pembeli.

Pasca Produksi

Sebelum Anda menebar benih baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk
mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan
kolam, Anda juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena
jika masih ada ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar benih baru, maka benih
lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.

Pemasaran dan Promosi Ikan Lele

Anda dapat menjual dengan harga per kilogram ke warung-warung makanan. Jika
kualitas lele Anda sudah baik, Anda akan menjadi pemasok ikan lele terhadap warung-
warung makan tersebut. Anda juga dapat mempromosikan hasil budaya ikan lele
kepada keluarga, saudara, tetangga dan teman Anda. Gunakan juga digital marketing

agar usaha Anda semakin berkembang.
Itulah beberapa tips yang dapat dilakukan sebelum memulai dan saat menjalankan
bisnis budidaya ikan lele. Dengan melakukan semua tips di atas dan ketersediaan
sumber daya yang cukup, bisnis ikan lele Anda akan lebih mudah berkembang dan
membuat omzet bisnis Anda meningkat. Selain melakukan tips di atas, Anda juga tidak
boleh melupakan untuk mencatat seluruh keuangan bisnis, mulai dari modal, biaya
yang dikeluarkan serta penjualan



Sumber : Astawan, M. 2008. Sehat Dengan Hidangan Hewani. Penerbit Swadaya :
Depok.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB). 2015. Data Produksi Perikanan Budidaya
Air Tawar. Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

https://gdmorganic.com/panduan-budidaya-ikan-lele/

Tanya dan Jawab


Tanya: Adakah pakan tambahan yang bisa digunakan kalau mengandalkan pelet biaya
pengeluaran tidak sesuai dengan hasilnya

Jawab:

Dalam budidaya ikan lele harus memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang akan
diberikan pada ikan. Pemberian pakan harus tepat dalam menentukan jumlah pakan,
ukuran pakan, jenis pakan, dan waktu pemberian pakan. Pemberian pakan tidak boleh
berlebihan, karena akan mengakibatkan sisa pakan akan menjadi bahan beracun dan
akan merusak kulitas air serta akan mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan
pakan. Pakan pelet bisa juga dilakukan fermentasi atau diberikan probiotik.

BERAT BADAN  (GRAM / PANJANG KONSUMSI PAKAN /


NO
EKOR) (CM) HARI

1 3 – 4,5 3–5 7%

2 4,5 – 7,5 5–7 6%

3 7,5 – 12,5 7–9 5%

4 12,5 – 16,5 9 – 11 4%

5 16 – 25 12 – 15 4%

6 25 – 66 15 – 20 3%

7 66 – 100 20 – 25 3–2%

8 100 – 120 25 – 30 2%


Tabel Pemberian pakan pada lele
Beberapa pakan tambahan atau alternatif pada budidaya ikan lele

1. Magot
2. Azzola
3. Ikan Rucah
4. Keong Mas
5. Tepung ikan
6. Membuat pelet secara mandiri dengan tetap memperhatikan kualitas. ( misal
tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, dedak halus, tepung tapioca,
tepung ikan, minyak ikan,mineral dll.)

Tanya: Bagaimana tindak lanjut jika air sudah menjadi RWS, misal berapa bulan sekali
air itu ditambah/ dikurangi

Jawab:

RWS (Red Water System) adalah salah satu cara dalam melakukan budidaya ikan
dengan memanfaatkan bakteri yang menguntungkan yaitu Lactobacillus dan
saccharomyces. Harapannya dengan menngunan RWS ini akan menghemat dalam
penggunaan air. Idealnya pada dengan system ini padat tebar yang digunakan adalah
300 – 500 m3. Pemberian pakan pelet sebaiknya difermentasi terlebih dahulu. Didasar
kolam sebaiknya diberikan arang untuk menyerap sisa kotoran. Pergantian air dilakukan
apabila :

1. Nafsu makan ikan turun


2. Ikan mulai menggantung
3. Air bau
4. Kualitas air turun (pH, DO dll.)

Pergantian air dapat dilakukan pada pagi atau sore hari sebanyak 30 – 50%. Setelah itu
sebaiknya ikan dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari atau 1 – 2 kali pemberian
pakan

 InfoPerikanan
 Optimalisasi Lahan Tambak Idle: Percobaan Budidaya Rajungan
 Penyerahan Sertifikat Tanah Pembudidaya Ikan 

Anda mungkin juga menyukai