Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIK BUDI DAYA IKAN

KONSUMSI

Nama : Radityandra A.S


Kelas : 9H
No. : 21
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini saya buat untuk
melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan menambah
pengalaman dan pengetahuan bagi para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Saya mohon maaf
karena keterbatasan pengetahuan saya, saya menyadari
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
memmbangun dari pembaca demi kesempurnaan MAKALAH
PRAKTIK IKAN KONSUMSI ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia mempunyai luas perairan sebesar 2/3 dari
wilayahnya. Hal tersebut merupakan potensi perikanan yang
harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan YME. Potensi
perikanan meliputi perikanan tangkap dan budi daya.
Perikanan budi daya dikembangkan pada perairan laut,
payau, dan tawar. Budi daya ikan dimaksudkan untuk
menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan
sumber protein selain dari kegiatan penangkapan. Kebutuhan
pangan sumber protein yang bersumber dari ikan semakin
hari mengalami peningkatan, seiring dengan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini
merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan
konsumsi.
Ikan kosumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk
tujuan konsumsi atau sumber pangan. Contoh ikan konsumsi
yang dibudidayakan antara lain : lele, gurami, bawal, nila,
bandeng, belut, patin, kerapu. Budi daya ikan yang sangat
diminati saat ini adalah budi daya ikan air tawar, seperti lele,
gurami, ikan mas, nila.
B. TUJUAN
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman cara
membudidayakan ikan konsumsi untuk para pembaca.
BAB II
ISI

A. PEMBAHASAN

PRAKTIK BUDIDAYA IKAN LELE.

1. PERENCANAAN KEGIATAN BUDI DAYA IKAN


KOMSUMSI
Sebelum melakukan budi daya ikan haruslah ada
perencanaan terlebih dahulu. Berikut adalah tahap-tahap
dalam perencanaan budidaya ikan konsumsi.
a) Menentukan jenis ikan lele yang akan dibudidayakan.
b) Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan
untuk budi daya ikan lele. Biasanya ikan lele bisa
dibudidayakan di kolam, atau bak

c) Menentukan jadwal kegiatan budi daya.


d) Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan.
Contoh : benih ikan lele, pakan buatan, pakan alami,
obat buatan, obat alami, vitamin, timbangan dan
penggaris, alat sortir, seser/saringan.
e) Menentukan tugas individu.

2. HASIL OBSERVASI
Bapak Ngatimin sudah budidaya ikan air tawar sejak tahun
1990. Sejak tahun 2005 usaha tersebut dilanjutkan oleh
anaknya yaitu bapak suyanto. Usaha tersebut awalnya
hanyalah hobi namun sekarang menjadi usaha pokok. Modal
awal yang bapak Ngatimin keluarkan untuk memulai usaha
tersebut yaitu 50.000,-. Jenis-jenis ikan yang budidayakan
adalah ikan lele, ikan nila, dan ikan gurame. Bapak Ngatimin
membudidayakan ikan tersebut di kolam yang dia buat
disekitar rumahnya. Jenis kolam yang bapak Ngatimin
gunakan yaitu kolam permanen dan kolam tanah. Menurut
bapak Ngatimin, kolam yang paling banyak kualitasnya untuk
budidaya ikan konsumsi adalah kolam tanah. Luas kolam
bapak Ngatimin antara 2x3 m sampai 6x12 m. Klam tersebut
berada di belakang rumah dan sawah dekat rumah bapak
Ngatimin. Menurut bapak Ngatimin ikan yang sulit
dibudidaya adalah ikan gurame karena ikan tersebut
membutuhkan air yang banyak, sedangkan persediaan air
terbatas.
Alat-alat yang digunakan untuk budidaya ikan antara lain
adalah jaring, ember, tempat seser dan basket kerangjang.
Untuk prosesn pembenihan bapak Ngatimin tidak melakukan
proses pembenihan tetapi benih dibeli dari Jawa timur. Pada
proses pemeliharaan, ikan harus diberi makan yang cukup,
kualitas air harus terjaga, dan apabila ada yang menggangu
kenyamanan ikan harus segera disingkirkan. Untuk
menghindari agar ikan tidak cepat mati atau terkena
penyakit, Bapak Ngatimin mengantisipasi dengan memberi
makan yang cukup dan menjaga kualitas air. Untukikan yang
sudah terlanjur mati bapak Ngatimin membuangnya dengan
cara membakar atau mengubur ikan tersebut.
Ikan dapat dipanen apabila sudah berumur. Untuk ikan
lele umur 2-3 bulan, ikan nila umur 6-7 bulan, dan gurame
umur 9-12 bulan. Untuk proses pemasaran bapak Ngatimin
pasarkan sendiri dengan anaknya ke pasar atau dirumah. Ikan
yang bapak Ngatimin budidayakan di pasarkan di pasar
karnggede saja. Pembeli ikan bapak Ngatimin yait warga
sekitar karnggede saja. Omset bapak Ngatimin mencapai Rp.
120.000.000,-. Menurut bapak Ngatimin kedepan untuk
usahanya yaitu supaya ekonomi keluarga bapak Ngatmin
menjadi lebih baik.
Sumber : blogspot.com

3. JADWAL KEGIATAN BUDI DAYA


Berikut contoh jadwal kegiatan budidaya :

4. ALAT DAN BAHAN UNTUK BUDI DAYA IKAN


LELE

ALAT DAN BAHAN :


a) Bak, untuk wadah budi daya ikan lele
b) Ember, ember berfungsi untuk menyimpan dan
mengangkut sesuatu, seperti air, pakan, benih, dan lain-
lain, jadi jangan sampai lupa untuk menyediakan ember.
c) Baskom grading, untuk menyortir ikan lele
d) Seser, seser biasanya digunaakan untuk memanen atau
menangkap ikan.seser biasanya tersedia 2 jenis yaitu
seser halus dan seser kasar.
e) Selang air, karenaa kitabaanyak berhubungan dengan air
tentunya membutuhkan selang air.
f) Penggaris, untuk menggukur ikan lele.
g) Timbangan, untuk menimbang ikan.
h) Benih ikan lele.
i) Pakan buatan.
j) Pakan alami.
k) Obat-obatan.
5. TAHAPAN TEKNIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSI
Berikut langkah-langkah kegiatan pemeliharaan budi
daya pembesaran ikan lele:
1. Siapkan wadah budi daya ukuran 3x4 m dan isi air
sampai ¼ bagian. Jika wadah masih baru maka biarkan
air sampaibeberapa hari kemudian buang untuk
menghilangkan bau terpal.
2. Kolam diisi lagi dengan air sampai ¼ bagian dan biarkan
3-4 hari.
3. Tebarlah benih ukuran 5-7 cm dengan kepadatan tebar
untuk kolam ukuran 6x8 m sebanyak 1000 ekor.
Penebaran dilakukan dipagi atau sore hari agar ikan
tidak stress.
4. Biarkan benih ikan lele keluar sendirinya dari plastik.
Masukkan air kolam sedikit demi sedikit kedalam plastik
agar dapat berpartisipasi dengan kolam.
5. Pemberian pakan buatan berupa pelet selama satu
bulan dengan dosis 5-10% dari berat total ikan.
6. Setelah ikan agak besar maka pakan dikurangi 3% per
hari. Berikan pakan tambahan berupa daun, dan
sayuran.
7. Pergantian air dilakukan seminggu sekali. Air yang
diganti biasanya 50% dari volume air kolam.
8. Lakukan pengontrolan pertumbuhkan dengan sampling
dua minggu sekali. Ambilah 10% dari populasi ikan dan
timbang hasilnya dirata-rata kemudian kalikan jumlah
ikan. berdasarkan informasi ini maka akan diketahui
jumlah pemberian pakan yang akan diberikan.
9. Apabila terkena penyakit cacar, bercak, dan borok maka
pisahkan ikan yang sakit dan rendam dengan larutan PK
0,1 ppm atau secara alami diobati daun pepaya dan
sedikit garam dapur. Lakukan pergantian air sesering
mungkin.
10. Untuk mencegah terjangkitnya jamur, berikan
pakan alami daun pepaya.
11. Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan
makanan dengan melakukan panen selektif. Sebaiknya
dipisahkan sesuai ukuran yang sama.
12. Setelah umur 2,5-3 bulan maka ikan dapat dipanen
dengan ukuran 150-200 gram per kilo.
13. Panen dilakukan padi atau sore hari, hati hatisaat
panen, jangan sampai ikan stress dan mengalami
kerusakan yang berakibat tingkat kematian tinggi. Ikan
disimpan ditempat penampungan. Kegiatan panen
meliputi persiapan penampungan ikan, pengeringan
kolam, penangkapan ikan, dan pengangkutan serta
pengemasan.

6. LAKUKAN PENGAMATAN DENGAN BAIK DAN


SEKSAMA.
7. AMBIL GAMBAR PADA SETIAP TAHAPAN
KEGIATAN.
1. Menyiapkan wadah dan kolam di

2. Penebaran benih
3. Pemberian pakan

4. Menguras kolam ikan lele

5. Pengontrolan pertumbuhan ikan lele


6. Panen selektif (lele dipisahkan sesuai ukuran yang
sama untuk menghindari persaingan makanan)

7. Panen
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ikan lele atau yang dikenal dengan nama latin Clarias
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak
dikembangbiakkan di Indonesia. Ikan jenis ini juga menjadi
lauk yang paling dicari oleh masyarakat, karena mempunyai
rasa yang enak, gizi yang lengkap serta harganya juga sangat
terjangkau. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang
sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki
tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik.
Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat
menguntungkan, dari berbagai aspek manapun antara lain :
aspek pemanfaatan lahan, aspek teknologi, aspek ekonomi,
dan aspek sosial.
Namun dalam kenyataannya budidaya ikan lele sering kali
mengalami kegagalan ataupun kematian massal. Maka dari
itu pelatihan ini akan membahas secara tuntas tentang
tahapan - tahapan budidaya ikan lele dari mulai menyiapkan
lahan budidaya sampe pemanenan, sehingga mendapatkan
hasil yang berlimpah dan menguntungkan.
SARAN
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele
juga harus memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele
pada kolam terkontrol agar meenghasilakan produksi ikan
lele yang lebih baik lagi dan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai