KONSUMSI
A. PEMBAHASAN
2. HASIL OBSERVASI
Bapak Ngatimin sudah budidaya ikan air tawar sejak tahun
1990. Sejak tahun 2005 usaha tersebut dilanjutkan oleh
anaknya yaitu bapak suyanto. Usaha tersebut awalnya
hanyalah hobi namun sekarang menjadi usaha pokok. Modal
awal yang bapak Ngatimin keluarkan untuk memulai usaha
tersebut yaitu 50.000,-. Jenis-jenis ikan yang budidayakan
adalah ikan lele, ikan nila, dan ikan gurame. Bapak Ngatimin
membudidayakan ikan tersebut di kolam yang dia buat
disekitar rumahnya. Jenis kolam yang bapak Ngatimin
gunakan yaitu kolam permanen dan kolam tanah. Menurut
bapak Ngatimin, kolam yang paling banyak kualitasnya untuk
budidaya ikan konsumsi adalah kolam tanah. Luas kolam
bapak Ngatimin antara 2x3 m sampai 6x12 m. Klam tersebut
berada di belakang rumah dan sawah dekat rumah bapak
Ngatimin. Menurut bapak Ngatimin ikan yang sulit
dibudidaya adalah ikan gurame karena ikan tersebut
membutuhkan air yang banyak, sedangkan persediaan air
terbatas.
Alat-alat yang digunakan untuk budidaya ikan antara lain
adalah jaring, ember, tempat seser dan basket kerangjang.
Untuk prosesn pembenihan bapak Ngatimin tidak melakukan
proses pembenihan tetapi benih dibeli dari Jawa timur. Pada
proses pemeliharaan, ikan harus diberi makan yang cukup,
kualitas air harus terjaga, dan apabila ada yang menggangu
kenyamanan ikan harus segera disingkirkan. Untuk
menghindari agar ikan tidak cepat mati atau terkena
penyakit, Bapak Ngatimin mengantisipasi dengan memberi
makan yang cukup dan menjaga kualitas air. Untukikan yang
sudah terlanjur mati bapak Ngatimin membuangnya dengan
cara membakar atau mengubur ikan tersebut.
Ikan dapat dipanen apabila sudah berumur. Untuk ikan
lele umur 2-3 bulan, ikan nila umur 6-7 bulan, dan gurame
umur 9-12 bulan. Untuk proses pemasaran bapak Ngatimin
pasarkan sendiri dengan anaknya ke pasar atau dirumah. Ikan
yang bapak Ngatimin budidayakan di pasarkan di pasar
karnggede saja. Pembeli ikan bapak Ngatimin yait warga
sekitar karnggede saja. Omset bapak Ngatimin mencapai Rp.
120.000.000,-. Menurut bapak Ngatimin kedepan untuk
usahanya yaitu supaya ekonomi keluarga bapak Ngatmin
menjadi lebih baik.
Sumber : blogspot.com
2. Penebaran benih
3. Pemberian pakan
7. Panen
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ikan lele atau yang dikenal dengan nama latin Clarias
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak
dikembangbiakkan di Indonesia. Ikan jenis ini juga menjadi
lauk yang paling dicari oleh masyarakat, karena mempunyai
rasa yang enak, gizi yang lengkap serta harganya juga sangat
terjangkau. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang
sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki
tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik.
Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat
menguntungkan, dari berbagai aspek manapun antara lain :
aspek pemanfaatan lahan, aspek teknologi, aspek ekonomi,
dan aspek sosial.
Namun dalam kenyataannya budidaya ikan lele sering kali
mengalami kegagalan ataupun kematian massal. Maka dari
itu pelatihan ini akan membahas secara tuntas tentang
tahapan - tahapan budidaya ikan lele dari mulai menyiapkan
lahan budidaya sampe pemanenan, sehingga mendapatkan
hasil yang berlimpah dan menguntungkan.
SARAN
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele
juga harus memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele
pada kolam terkontrol agar meenghasilakan produksi ikan
lele yang lebih baik lagi dan maksimal.