Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

PERSIAPAN DALAM PROSES BUDIDAYA IKAN


KONSUMSI

Disusun Oleh :

SITI NAPISAH

KELAS : XI MIPA 3

SMAN 1 SUNGAI TABUK

Tahun Pelajaran 2021-2022


PERSIAPAN DALAM PROSES BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

Budi daya ikan konsumsi merupakan suatu upaya untuk menyediakan ikan dalam
memenuhi kebutuhan pangan sumber protein ikan selain dari kegiatan penangkapan ikan.
Kebutuhan pangan sumber protein dari ikan semakin hari mengalami peningkatan, seiring
dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini
merupakan peluang bagi pengembangan budi daya ikan konsumsi

Persiapan dalam proses budidaya ikan konsumsi :

Benih

Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Ukuran benih untuk
pembesaran ikan konsumsi sangat beragam, tergantung jenis ikan yang akan dibudidayakan.
Benih gurami berukuran minimal 100 gram, ikan mas 5 cm – 8 cm, nila 8 cm – 12 cm dan
lele 5 cm – 8 cm. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri bergerak aktif, tidak cacat, dan memiliki
sisik yang utuh. Di bawah ini diperlihatkan contoh benih lele dan gurami. Pilihlah benih
sesuai ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang berkualitas baik, yakni: bergerak
aktif benih tersebut berkualitas baik kondisi fisik yang normal, serta kulit ikan/sisik tidak
lepas.
Pakan

Pakan memegang peranan penting dalam budi daya pembesaran (ikan konsumsi).
Dengan manajemen pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target.
Jenis pakan yang digunakan adalah pakan alami dan buatan.

1. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad mikroorganisme
akuatik. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton, dan bentos.
2. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati dengan
memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan yang mengonsumsi pakan
tersebut.

Pemberian pakan harus memperhatikan kebutuhan, waktu dan caranya. Berikan pakan
sedikit demi sedikit agar dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan
pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap
ikan dan dikhawatirkan memberikan efek samping pada ikan yang akan dikonsumsi.

Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan di mana ukuran pakan buatan dapat di sesuaikan
dengan besarnya mulut ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan
atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan, jumlah pakan buatan yang
diberikan selama sehari berkisaran 0,3% – 0,5% dari bobot tubuh ikan atau bobot target
panen.
Pupuk

Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk
meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton
serta zooplankton sebagai pakan alami.

Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alami/kandang dan buatan.

1. Pupuk alami/kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau,
itik, dan ayam yang sudah dikeringkan.
2. Pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat di pabrik yang berguna untuk
menyuburkan tanah tambak/kolam. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah
urea, ZA, TSP, KCL, dan NPK.
Air

Air mempunyai peranan penting dalam budi daya ikan. Sebagai media budi daya, air
memiliki persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengelolaan kualitas air
merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga
dapat memenuhi persyaratan hidup biota budi daya (ikan, udang, dan plankton).

Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal, maka kondisi lingkungan kolam pembesaran
harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Air yang memenuhi kriteria yang baik untuk
pertumbuhan/budi daya hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya pertumbuhan
plankton sebagai indikator untuk budi daya ikan.

Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8,
suhu 25o C – 32o C, salinitas 0 ppt – 5 ppt (air tawar), 6 ppt – 29 ppt (air payau) dan 30 ppt –
35 ppt (air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan
air.

Kapur

Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus
memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam di antaranya
kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.

Kolam
Kolam adalah lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu
sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan/ membesarkan ikan dan atau hewan air
lainnya. Berdasarkan pengertian teknis, kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya
terbatas dan sengaja dibuat agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budi
daya dan target produksinya.

Kolam pemeliharaan ikan dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam
pembesaran. Kolam untuk pembesaran sebaiknya tanah dasar yang subur jika dipupuk dapat
menumbuhkan pakan alami yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan konsumsi.

Bak
Bak adalah wadah budi daya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budi daya. Wadah
berupa bak digunakan sesuai dengan usaha budi daya dengan bahan pembuatan terbuat dari
plastik/terpal, fiber dan beton. Desain dan konstruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan
kolam. Desain dan konstruksi bak terpal/plastik banyak digunakan dalam kegiatan budi daya
ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam
proses pemeliharaan ikan konsumsi.

Keramba jaring apung dan keramba jaring tancap

Keramba jaring apung merupakan wadah budi daya di perairan umum. Budi daya ikan
dengan keramba merupakan alternatif budi daya yang sangat potensial bisa dikembangkan,
mengingat daerah perairan di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa dimanfaatkan
termasuk perairan darat dan laut. Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudi dayakan
ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap, dan keramba yang terbuat dari
bambu.

Sumber :
https://serupa.id/budi-daya-ikan-konsumsi/

Anda mungkin juga menyukai