Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PKU

BUDI DAYA IKAN MUJAIR

Di susun oleh:

1.ROSLIANA ADIRA OKTA

2. SHINE ALIF

SMA BUDI LUHUR SAMARINDA 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Budi daya ikan mujair" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Prakarya. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang budidaya ikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bp.Edi Purwanto selaku guru Mata Pelajaran Prakarya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 13 November 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gurame merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar

ke seluruh perairan Asia Tenggara dan Cina, ikan gurame termasuk dalam

pemakan tumbuhan (herbivora). Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal

gurame, rasa dagingnya yang gurih dan lezat sangat digemari masyarakat Gurame

banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar

yang cukup tinggi dan pemeliharaannya yang relatif mudah. Namun salah satu

jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini memiliki pertumbuhan yang

lambat tetapi dapat diatasi dengan pemberian pakan berkualitas dalam jumlah

yang cukup (Lucas, 2015).

Dalam pemberian pakan yang harus diperhatikan yaitu jumlah pakan yang

cukup, waktu pemberian yang tepat, dan kandungan nutrient yang sesuai dengan

kebutuhan ikan. Menurut, Limin dan Hery (2011) bahwa pertumbuhan sebagian

besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan nutriennya. Nutrien

pakan meliputi : kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Pakan dibutuhkan oleh ikan untuk sumber energi dan pertumbuhan.

Pakan merupakan biaya variabel terbesar dalam proses produksi, berkisar

60-70% dari biaya produksi. Kenaikan harga pakan menyebabkan biaya produksi

meningkat sehingga laba menurun. Oleh karena itu harus dikembangkan formulasi

pakan yang memiliki efisiensi pakan yang tinggi dengan biaya produksi pakan

yang serendah mungkin, tetapi tidak mengurangi kandungan nutrien yang ada
pada pakan. Cara untuk menekan biaya produksi adalah dengan menggunakan

sumber bahan baku pakan yang dalam penggunaannya tidak bersaing dengan

bahan makanan manusia, tersedia secara berkesinambungan, memiliki nilai gizi

tinggi dan harganya relative murah (Limin dan Hery, 2011).

Salah satu sumberdaya lokal potensial yang belum dimanfaatkan secara

optimal sebagai bahan pakan dan tidak bersaing dengan manusia yaitu limbah

pengolahan udang. Udang adalah komoditas andalan sektor perikanan yang

umumnya diekspor dalam bentuk beku. Indonesia merupakan salah satu negara

pengekspor udang terbesar di dunia dengan nilai ekspor antara 850 juta sampai 1

miliar dollar AS per tahun. Di Indonesia saat ini ada sekitar 170 pengolahan

udang dengan kapasitas produksi terpasang sekitar 500.000 ton per tahun. Proses

pembekuan udang (cold storage) dalam bentuk udang beku headless atau peeled

untuk ekspor, 60-70 persen dari berat udang menjadi limbah (bagian kulit dan

kepala). Perkirakan, dari proses pengolahan oleh seluruh unit pengolahan yang

ada, akan dihasilkan limbah sebesar 325.000 ton per tahun. Limbah sebanyak itu,

jika tidak ditangani secara tepat, akan menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan (Sumihati, 2009).

Faktor produksi yang mendukung usaha budidaya ikan gurame antara lain

induk, benih, dan pakan. Pertumbuhan yang lambat dan kelansupakan bagi benih, kualitas pakan
yang baik adalah pakan yang memenuhi semua

kebutuhan pakan benih ikan tersebut (Sumihati, 2009) .

Salah satu kendala pakan untuk benih yaitu harga pakan buatan pabrik

yang melambung tinggi, kandungan pakan yang paling utama adalah protein dan

karbohidrat. Dengan membuat pakan sendiri para pembudidaya dapat mulai

berhemat karena dengan membuat pakan buatan sendiri, para pembudidaya dapat

menyusun formula pakan sesuai dengan keinginan hidup yang

rendah masih menjadi kendala dalam upaya penyediaan benih. Kualitas benih

yang rendah menyebabkan penggunaan pakan yang diberikan tidak efisien.


Masalah yang paling utama dalam pemeliharaan ikan gurame adalah pengadaan

CARA BUDI DAYA IKAN GURAME

1. Buat Kolam untuk Budidaya Ikan Gurame

Cara budidaya ikan gurame yang pertama adalah dengan terlebih dahulu membuat kolam ikan untuk
tempat budidaya. Jika ingin membuat kolam yang terbuat dari terpal, kamu bisa membeli terpal di
toko alat pertanian.

Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan plastik yang cukup tebal dan transparan. Setelah
membeli terpal atau plastik, kamu harus membuat dinding sebagai penopang kolam. Tumpukan batu
bata tersebut maksimal berukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1 meter. Setelah
membuat dinding dari tumpukan batu bata, letakkanlah terpal atau plastik pada dinding dan dasar
kolam.

2. Perhatikan Teknik Pengisian Air Kolam

Cara budidaya ikan gurame berikutnya adalah dengan memperhatikan teknik pengisian air kolam.
Kamu harus memperhatikan volume air kolam tersebut. Ketinggian air kolam tidak boleh kurang dari
50-75 cm.

Setelah kolam terisi, kamu tidak bisa langsung mengisi kolam tersebut dengan benih ikan gurame.
Tunggulah kurang lebih selama satu minggu, baru kemudian memasukkan benih ikan gurame
berusia dua bulan. Usia dua bulan adalah usia ikan gurame yang cukup untuk bertahan pada cuaca
dan suhu kolam terpal.

3. Pilih Benih Berkualitas

Selain memperhatikan teknik pengisian air kolam, cara budidaya ikan gurame berikutnya adalah
memilih benih yang berkualitas. Pastikan kamu memilih benih yang sehat, tidak cacat dan pastikan
pula benih yang kamu pilih gerakannya lincah, warna sisik tidak terlalu hitam, sisik tubuh lengkap
atau tidak ada yang lepas, tubuh tidak kaki dan ukurannya seragam.

Benih yang dapat kamu taruh dalam satu kolam adalah sekira 200 ekor. Jangan taruh benih dalam
jumlah terlalu banyak agar saat ikan bertumbuh, mereka tetap dapat bergerak leluasa.
4. Pemberian Pakan
Pemberian pakan merupakan tahap yang paling penting dalam budidaya ikan gurame. Sebab tahap
ini sedikit banyak dapat menentukan kualitas ikan yang akan dihasilkan nanti. Selama masa
pertumbuhannyan ikan gurame sendiri akan mengalami perubahan tingkah laku makan (feeding
habit) yang sangat signifikan.

Larva bersifat karnivora (pemakan daging) sampai dengan ukuran dan umur tertentu, sedangkan
juvenil muda bersifat omnivora (pemakan segala) dan setelah ukuran induk menjadi herbivora
(pemakan daun). Pola perubahan tersebut terkait dengan pola perubahan enzimatik dalam saluran
pencernaannya.

Adapun jenis pakan ikan gurami terdiri dari pakan alami (organik) berupa daun-daunan maupun
pakan buatan (anorganik), berupa pelet. Pakan alami yang digunakan antara lain daun sente, daun
pepaya, keladi, ketela pohon, genjer , kangkung dan masih banyak lainnya.

5. Tambahkan Eceng Gondok di Kolam Gurame

Penambahan enceng gondok dalam cara budidaya ikan gurame sangat penting. Taruhlah eceng
gondok di beberapa bagian kolam. Eceng gondok tersebut tidak lain berfungsi untuk mencegah sorot
sinar matahari secara berlebihan pada kolam. Selain itu, kamu juga tidak boleh lupa membuat
sirkulasi air yang baik agar pertumbuhan ikan gurame jadi lebih cepat.

6. Panen
Cara budidaya ikan gurame yang terakhir yakni panen. Pemanenan sebaiknya dilakukan setelah
benih mencapai berat 20- 25 gram. Dalam pelaksanaan pemanenan yang perlu diperhatikan antara
lain:

Waktu pemanenan sebaiknya pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses
penangkapan. Selain itu, sebelum dilakukan penangkapan perlu dimasukkan daun pisang ke dalam
kolam sebagai tempat berkumpulnya benih ikan.

Pastikan Proses penangkapan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan lepasnya sisik
terutama pada bagian punggung. Penangkapan benih ikan di kolam sebaiknya dilakukan pada
kondisi temperatur air rendah dan tidak dalam kondisi hujan. Saat proses penangkapan kedalaman
air kolam dibiarkan setinggi 20-30 cm.

Pengangkutan benih juga sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari.

Wadah angkut yang digunakan berupa drum (Volume 200 lt) atau jerigen. Drum diisi air setengan
dari volume, posisi drum ditidurkan.

Jumlah benih dalam setiap drum berkisar antara 10-15 kg tergantung lamanya proses pengangkutan.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai