Anda di halaman 1dari 12

Laporan Perencanaan Usaha

Budidaya Ikan Bawal

Disusun Oleh Kelompok 7 (XI MIPA 2) :

1. Adinda Putri (02)

2. Ananda Novian Bagas Wibowo Sakti (06)

3. Ayik Aminarti (09)

4. Nasywa Dara Wardhana (23)

5. Rico Marcellino Rosifaldy (29)

Pembimbing :

Ibu Putri Wahyu Setyaningsih, S.Pd


BAB I Perencanaan
Usaha Budidaya Pembenihan Ikan Bawal

1. Ide dan Peluang

Ikan bawal (Colossoma macropum) merupakan salah satu jenis ikan yang mulai
banyak dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ikan ini
merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar. Ikan ini memliki bentuk
tubuh bulat pipih selain budidayanya yang mudah. Ikan ini juga kaya akan protein.

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan beberapa narasumber protein ikan


bawal, ikan ini termasuk ikan yang tahan terhadap hama penyakit dan mudah
beradaptasi dilingkungan yang baru dibandingkan dengan ikan lainnya, sehingga
sangat cocok dibudidayakan di daerah perkotaan maupun pedesaan.

Selain itu dipilihnya ikan bawal ini, karena jenis ikan іnі tіdаk memerlukan pakan
dеngаn kandungan protein tinggi, sehingga para pembudidaya dараt menghemat biaya
pengeluaran untuk pakan. Ikan bawal јugа tіdаk membutuhkan pakan уаng
berkualitas bagus dan mahal. Cukup dеngаn pakan уаng bіаѕа saja, hasilnya ѕudаh
bagus.

2. Sumber Daya yang Dibutuhkan Dalam Pembenihan Ikan Bawal


a. Lokasi Pembenihan
b. Sarana dan Prasarana Pembenihan
• Prasarana
1. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran ikan bawal merupakan tempat untuk memelihara benih
yang berasal dari kolam pendederan sampai ikan ukuran konsumsi. Bentuk
kolam pembesaran persegi panjang dengan luas 100 m2 sebanyak 2 buah.
Kolam yang digunakan kolam semipermanen.

•Sarana 1. Benih
Benih ikan bawal dapat disediakan oleh balai-balai penelitian perikanan, balai
benih ikan, dinas perikanan atau petani yang telah membudidayakan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan benih ,
a. Sehat b. Anggota tubuh
lengkap c. Aktif bergerak
d. Ukuran seragam

e. Tidak cacat f. Tidak membawa


penyakit,
g. Jenis unggul.
2. Pakan tambahan
Pakan tambahan adalah pakan yang berasal dari luar media pemeliharaan yang
digunakan sbagai makanan ikan. Pakan buatan untuk ikan bawal sebaiknya
mengandung protein minimal 25%. 3. Pupuk
Pupuk adalah bahan yang digunakan untuk menyuburkan kolam. Kolam yang
subur akan mengandung banyak pakan alami yang dapat dimanfaat ikan
sebagai pakan alaminya. Ada dua jenis pupuk yang dapat digunakan dalam
usaha budiday ikan bawal air tawar yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
Pupuk organik dapat menggunakan kotoran ayam, kotoran puyuh, kotoran
sapi, kotoran kerbau, kotoran kambing dan kotoran sapi. Dapat pula
memanfaatkan pupuk dari tumbuh-tumbuhan.Pupuk anorganik yang biasa
digunakan yaitu urea, TSP, dan NPK. Dosis penggunaan pupuk kandang 25 -
50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus
benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah
pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan
selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai
kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm
tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan
ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
4. Kapur
Kapur digunakan pada saat persiapan kolam. Pengapuran pada kolam
memiliki beberapa tujuan unruk menaikkan pH, meningkatkan alkalinitas,
memberantas hama dan penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur
tohor (CaCO3). Dosis kapur yang digunakan 25-30 kg/100m2.

c.Tenaga Kerja
BAB II Sistem
Produksi Pembenihan Ikan Bawal

1. Persiapan Kolam

1. Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar
lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami
dalam jumlah yang cukup. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya
benar-benar kering. Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain : o
Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
o Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya
yang terbentuk selama kolam terendam. o
Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses
ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.

2. Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan
diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada. Kolam ditambal dengan
menggunakan semen dan pasir.

3. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur
tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk
meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang
masih tahan terhadap proses pengeringan. Total kapur tohor yang digunakan 12 kg,
karena pH tanah sudah cukup normal.

4. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan
bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Pupuk kandang
yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi
ikan. Pupuk yang akan digunakan dalam pepupukan kolan adalah pupuk kandang dari
kotoran sapi. Karena ada 2 kolam yang digunakan dalam pembesaran dan masing-
masing luas kolam 100m2 makan jumlah total keseluruhan pupuk yang digunakan
adalah 6 karung dan masing-masing kolam 3 karung.

5. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan
selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman
awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan
ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7-10 hari
setelah pemupukan).
2. Proses Produksi

A) Pemeliharaan Induk a.
Pemilihan induk Beberapa
pertimbangan yang dipakai untuk melakukan seleksi induk adalah bentuk fisik,
ukuran berat, umur, tingkat kesehatan, dan kematangan gonad.Ikan bawal
diperairan tropis cenderung cepat matang gonadnya, namun umur ideal yang
layak dan produktif untuk dipijah adalah 4 tahun dan beratnya telah mencapai 4 –
6 kg/ekor. Induk yang akan dipijahkan harus sehat secara fisik, yaitu tidak
terinfeksi oleh penyakit parasit.

b. Pematangan induk (Repening of Spawners) Tidak


semua induk hasil penangkapan di perairan umum atau kolam penampungan
memiliki tingkat kematangan gonad yang sama atau seragam. Oleh karena itu,
induk-induk tersebut sebelum dipijahkan perlu dirawat secara khusus.
Pelaksanaan pemijahan akan efektif jika tingkat kematangan gonad telah
memasuki fase istrahat (dormand phase).

Pematangan gonad dilakukan selama 10 – 14 hari tanpa mengurangi tingkat


kepadatan populasi, tetapi suplai oksigen ditambah dengan cara memperbesar
aliran (debit) air dan mengatur pola makan.

c. Pemeliharaan Induk

Daya tetas telur bawal yang dipijahkan akan dipengaruhi oleh kualitas telurnya,
kualitas telur yang dihasilkan akan tergantung dari pemeliharaan induk. Dalam
pemeliharaan induk ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti musim,
lingkungan atau kondisi kolam dan pakan.

Air yang masuk ke kolam harus mengalir secara continue dengan debit 1
liter/detik. Adapun kepadatan induk yaitu 2 – kg/m2 atau dengan berat 4 kg
dalam kolam berukuran 400 m2.

Pemeliharaan induk bawal dilakukan secara monokultur, dalam pemeliharaan ini


induk jantan dan induk betina dipelihara dalam kolam terpisah agar memudahkan
pada waktu seleksi induk.

Induk diberi pakan tambahan berupa pelet dengan kadar protein 35% dan dosis
3% per hari. Induk bawal juga dapat diberi pakan daging keong mas dengan dosis
yang sama, menjelang musim hujan tiba dosisnya ditambah 4%. Pada saat musim
hujan gonadnya sudah mulai berkembang sehingga induk perlu makanan yang
cukup agar diperoleh kualitas telur yang baik.
B) Proses Pemijahan

Stripping dan pembuahan puncak kematangan gonada adalah ovulasi. Ovulasi


telur tidak dapat dihentikan atau dihambat. Telur yang telah masak dan
mengalami ovulasi harus dipijahkan secara alami atau pun paksaan berpijah
dengan pijitan. Perbedaan waktu antara telur pertama kali mengalami ovulasi dan
yang terakhir hanya sekitar 15 – 20 menit. Dengan demikian induk-induk yang
disuntik dalam waktu yang hampir bersamaan akan mengalami ovulasi yang
hampir bersamaan pula.

Pembuahan telur dalam pemijahan ikan secara paksa (stripping) dilakukan dalam
cawan (mangkok). Sediakan bulu ayam yang kering, bersih dan steril. Dalam
waktu yang bersamaan dilakukan juga stripping atau penyedotan sperma induk
jantan.

C) Proses Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva

a. Perawatan Telur

Telur fertile dan sehat akan membengkak terus. Telur yang membengkak terdiri
atas inti, rongga previtilline, dan dinding (cangkang) telur. Inti mengandung
kuning telur, lemak dan sel – sel yang berserakan. Kuning telur mengalami
beberapa kromosom normal sebagai sel samotik. Sedangkan disekeliling inti
adalah rongga yang berisi cairan yang mengandung protein terlarut. Telur ikan
tertutup oleh cangkang yang terdiri atas 3 lapis. Cangkang telur ikan sangat tipis,
lembut, halus dan mudah pecah.Telur fertile dan sehat akan berkembang menjadi
embrio dan selanjutnya menetas menjadi larva.

b. Penetasan

Penetasan telur bawal dapat dilakukan dalam corong penetasan, konikel, atau
akuarium. Kegiatan penetasan dibagi dalam beberapa tahap yakni persiapan,
pemasukan air, penebaran telur, pembuangan telur yang tidak menetas dan
pergantian air.

Tempat penetasan sebelumnya dibersihkan dan dijemur terlebih dahulu selama 1 -


2 hari. Kemudian tempat penetasan diisi air setinggi 30 cm untuk akuarium, 80
cm untuk konikel dan sesuai ketinggian bak untuk corong penetasan. Untuk
daerah yang suhu airnya dibawah 25oC, tempat penetasan tersebut perlu
dilengkapi dengan pemenas air (heater) yang distel pada suhu 28oC. Bila
memakai akuarium, perlu dilengkapi dengan aerator. Dua jam sebelum
pemasukan telur, heater dan aerator sudah dihidupkan.
Telur yang sudah bersih dari kegiatan streefing atau telur yang diambil dari bak
pemijahan, dimasukkan sedikit demi sedikit dengan memakai gayung plastic atau
gelas agar tidak rusak. Kepadatan telur yang dianjurkan 150 – 250 butir/liter. Jadi
salam suatu akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm dapat
diisi 10.000 – 20.000 butir telur, satu konikel dapat diisi 150.000 – 200.000 butir
dan satu corong diisi 5.000 – 10.000 butir.

Apabila sudah dimasukkan semua, telur dibiarkan sampai menetas. Pengontrolan


aliran air, aerasi dan suhu air harus dilakukan setiap hari. Jika kondisi lingkungan
baik, telur akan menetas dalam waktu 18 – 24 jam dengan persentase minimal
80%. Daya tetas telur bawal tergantung dari kualitas telur, kualitas air dan factor-
faktor lainnya seperti penggantian air dan aliran listrik untuk menghidupkan
aerator.

c.Perawatan Larva Anatomi tubuh larva yang


baru menetas belum sempurna, tetapi larva tersebut telah memiliki makanan
cangkang berupa kuning telur. Biasanya kelangsungan hidup tergantung pada
kualitas kuning telur makanan cadangan.

d.Pemberian Pakan Pada Larva

Larva ikan bawal dari menetas hingga umur tiga hari masih tersedia pakan
cadangan dalam tubuhnya, namun setelah itu larva perlu diberi pakan alami. Jenis
pakan yang diberikan yaitu naupli artemia atau artemia yang baru menetas hingga
larva berumur 8-10 hari. Setelahnya diberikan cacing rambut hingga umur 14 hari
atau hingga larva dipelihara di kolam. Pakan alami ini
sangat penting bagi larva. Pakan alami harus memenuhi persyaratan ,
diantaranya : a) Ukuran kecil dari bukaan
mulut larva b) Gizinya tinggi
c) Dapat bergerak, terapung, atau tersuspensi d)
Mudah dibudidayakan dalam jumlah besar e)
Dapat dibudikayaan dengan biaya murah.

D) Pemeliharaan dan Pembesaran Ikan Bawal

a) Penebaran Benih

Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak
dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih
terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam,
biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam
plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam
masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat
dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara
perlahan-lahan. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau pada saat cuaca
teduh sehingga ikan tidak terlalu mengalami kelonjakan suhu yang drastis.
Dalam kolam 100m2 dapat ditebari 2500-5000 ekor ikan bawal. Agar tidak terlalu
padat, untuk kolam 100m2 akan ditebar benih sebanyak 2500 ekor.

b.Pemberian Pakan
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan karena hanya
dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dergan yang
kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang
seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral.
Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa
daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan
jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara
langsung. Pakan diberikan 3 kali sehari, pagi (07.30), siang (12.30) dan sore
(17.00). Selain pemberiaan pakan pengontrolan terhadapkolam dan ikan pun
harus terus dilakuakn agar ikan tetap terjaga.

c. Pencegahan dan Pengobatan Secara Umum


Adapun cara mencegah serangan penyakit dapat dengan beberapa cara,
diantaranya yaitu :
a. Mengeringkan kolam untuk memotong siklus hidup penyakit.
b. Melakukan pengapuran saat persiapan kolam agar penyebab penyakit bisa
mati.
c. Menjaga kondisi ikan agar tetap sehat dan tidak stress.
d. Menjaga kondisi lingkungan hidup agar sesuai dengan kebutuhan ikan.
e. Mengurangi kepadatan ikan untuk mencegah kontak langsung antar ikan,
menghindari terjadinya penurunan kadar oksigen dalam air, serta meingkatnya
kadar NH3.

d.Panen
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal
dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang
lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2 . Biasanya alat yang digunakan
berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya
penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya
selalu mengalir.
BAB III
Menghitung BEP
Analisis Usaha
Dalam perhitungan analisis usaha, ada beberapa point yang akan dilakukan :
·       Usaha pembesaran ikan bawal air tawar akan dilakukan selama kurang lebih 5
bulan.
·          Kolam yang digunakan berukuran 100m2 sebanyak 2 buah dan kolam tersebut
sewa.
·          Benih yang diperlukan 5000 ekor, untuk masing-masing kolam masing-masing
ditebar sebanyak 2500 ekor.
·          Pekerja yang digunakan 1 orang.
Sarana dan prasarana
       Sarana yang digunakan dalam usaha pembesaran ikan bawal air tawar adalah
·          Kolam pembesaran sebanyak 2 buah (sewa)
Prasarana yang digunakan dalam embesaran adalah
·        Benih ikan bawal (ukuran 4 inchi, bobott 25 g) sebanyak 5000 ekor.
·         Pelet ikan 1000 kg
·          Pupuk kandang 6 karung
·          Kapur tohor 12 kg
·          Obat-obatan

Biaya Tetap
No Kebutuhan Kuantitas Harga satuan Total Harga
1. Kolam sewa 5 bulan 2 buah Rp 500.000 Rp 1.000.000
2. Ember plastik 4 buah Rp 8.500 Rp 34.000
3. Cangkul 2 buah Rp 45.000 Rp 90.000
4. Timbangan 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
5. Seser besar 4 buah Rp 10.000 Rp 40.000
6. Sekop kecil 1 buah Rp 30.000 Rp 30000
7. Jala/Jaring 2 unit Rp 30.000 Rp 60.000
Total Rp 1.404.000
Biaya Tidak Tetap
No Kebutuhan Kuantitas Harga Satuan Total Harga
1. Benih (ukuran 4 inchi) 5000 ekor Rp 350 Rp 1.750.000
2. Pupuk kandang 6 karung Rp 5.000 Rp. 30.000
3. Kapur 12 kg Rp 5.000 Rp 60.000
4. Pellet 1000 kg Rp 5.000 Rp 5.000.000
5. Obat-obatab - Rp 5.0000 Rp 50.000
6. Tenaga kerja untuk 5 bulan 1 orang /hari Rp 30.000 Rp 4.500.000
7. Lain-lain(listrik,transportasi,dll) Rp 700.000
Total Rp 12.540.000

Biaya Produksi : biaya tetap+biaya tidak tetap


: Rp 1.404.000 + Rp 12.540.000
: Rp 13.944.000

Jika diasumsikan dari 5000 ekor ikan bawal yang ditebar mengalami kematian 15%
maka, 5000-750= 4250. Untuk bobot ikan mencapai 250-300 gr/ekor (1kg = 3 ekor).
Hasil yang didapat 1416 kg. Diasumsikan 1400 kg hasilnya.

Ø  Harga per kg ikan bawal                 = Total biaya produksi


Total ikan yang didapat (kg)

= Rp.13.944.000
1400

= Rp. 9960,-
                        
Ø Harga jual ikan bawal/kg                = Rp. 15.000,-

Ø  Pendapatan
=  15.000/kg x1400  = Rp. 21.000.000,-

Ø  Keuntungan = pendapatan – total biaya = 21.000.000– 13.944.000


= Rp. 7.056.000,-

Ø  B/C ratio         = pendapatan
Biaya produksi
= Rp. 21.000.000
Rp.13.944.000
= 1,5

Ø BEP Produksi    =   Biaya produksi


Harga jual per kg
=  Rp.13.944.000
Rp. 15.000
=  929

Ø   BEP Harga        = Biaya Produksi


Jumlah ikan (kg)
= Rp.13.944.000
1400
= Rp.9.960,-
BAB IV
Strategi Promosi

Anda mungkin juga menyukai