Anda di halaman 1dari 7

BUDIDAYA IKAN LAUT

ANGGOTA KELOMPOK
-Muhammad Najamuddin
-Marpa’i
-Rizal Zihni Fawzi
-M.Darmeswara Yudha
I . PENDAHULUAN
1 .1 Latar Belakang
Pertambahan penduduk dan perubahan konsumi masyarakat ke arah protein
hewani yang lebih sehat adalah salah satu penyebab meningkatnya
kebutuhan produk perikanan nasional. Sementara pasokan ikan dari hasil
penangkapan cenderung semakin berkurang dan juga menurunnya kualitas
lingkungan, terutama wilayah perairan tempat ikan memijah, mengasuh dan
membesarkan anak adalah menjadi dasar utama untuk lebih meningkatkan
produksi perikanan, baik melalui budidaya perairan darat maupun budidaya
perairan laut dan pantai. Berbagai kendala yang dihadapi seperti penurunan
mutu lingkungan, sosial ekonomi, kelembagaan dan sumberdaya manusia
menjadi pendorong untuk lebih meningkatkan pasokan ikan dari berbagai
sector. Guna mengatasi keadaan ini, maka pengembangan budidaya laut
merupakan alternatif yang cukup memberikan harapan. Hal ini didukung oleh
potensi alam Indonesia yang memiliki 81.000 km garis pantai dan penduduk
yang telah terbiasa dengan budaya pantai dengan segala pernik-perniknya.
Kegiatan budidaya laut dan pantai berpeluang besar menjadi tumpuan bagi
sumber pangan hewani di masa depan, Untuk membantu peningkatan
produksi perikanan nasional, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel
Muhammad mencanangkan gerakan peningkatan produksi perikanan,
khususnya perikanan budidaya, Pada tahun 2009, produksi perikanan
mencapai 10,065 juta ton. Tahun depan, Pemerintah menargetkan produksi
ini tumbuh menjadi 10.76 juta ton. Dan pada 2014, diperkirakan produksi
perikanan menjadi 22,39 juta ton.

1.2 Alat Dan Bahan


Keberhasilan usaha budidaya sangat bergantung pada ketersediaan sarana
produksi produksi yang memadai.Sebelum memulai budidaya perlu
mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan kan.Sarana produksi
meliputi bahan,alat,serta wadah budi daya.
• Bahan
Benih : Memilih benih unggul dari ikan unggul
Pakan : Pakan dapat mempengaruhi hasil ikan yang berkualitas
Pupuk : Pupuk diperlukan untuk pemupukan tanah dasar kolam yang
bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam,memperbaiki struktur tanah
dan menumbuhkan fi toplankton serta zooplankton sebagai pakan alami.
Air : Air sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar
ikan dapat tumbuh dengan baik.Pengelolaan kualitas air merupakan cara
pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga
dapat memenuhi persyaratan hidup biota budi daya (ikan,udang, dan
plankton)
Kapur : Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH
tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit.
Obat-obatan : Dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama
dan penyakit,bisa jenis alami dan buatan.

• Peralatan
Penggaris
Alat Sortir
Timbangan
Tudung saji

• Wadah budidaya ikan konsumsi


Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara ikan,Berikut
penjelasan berbagai jenis wadah budi daya ikan konsumsi.
1. Kolam
2. Bak
3. Akuarium
4. Keramba jaring apung dan keramba jaring tancap.
• Ikan / Bibit nya

A. Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer)

Kakap Putih mempunyai toleransi cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan ikan kata
dromous (dibesarkan di air payau dan kawin di air laut).Sifat-sifat inilah yang menjadikan kakap
putih dapat dibudidayakan di laut maupun tambak air payau.Kakap putih mempunyai bentuk
tubuh memanjang,gepeng,batang sirip ekor lebar,mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar
sedikit serong dengan gerigi halus.Badan atas penutup insanh terdapat lubang kuping
bergerigi,sirip punggung dengan 3 jari-jari dan 7-8 jari-jari lemah serta memiliki bentuk sirip ekor
bulat.

Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan,selanjutnya
dipelihara dalam keramba dengan padat tebar 50 ekor/m3.Pembesaran dilakukan selama 5-6
bulan dan selama periode tersebut dilakukan pengelolaan terhadap kebersihan keramba dan
pemantauan terhadap ikan secara berkala,guna menghindari sifat kanibalisme.Pemanenan
dilakukan setelah ikan mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor,dengan membutuhkan waktu
5-6 bulan.

B. Kerapu

Kerapu (Epinephelus sp) yang dikenal dengan istilah “groupers” merupakan salah satu komoditas
perikanan dengan nilai jual sangat tinggi di pasar domestik maupun internasional.Kerapu
mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan,karena pertumbuhannya
cepat,dapat diproduksi massal untuk memenuhi permintaan pasar,serta dapat dipasarkan dalam
keadaan hidup.

Bentuk tubuh kerapu yaitu moncong panjang memipih dan menajam,gigi pada bagian sisi terdiri
atas 3 atau 4 baris,terdapat bintik putih coklat pada kepala,badan dan sirip,bintik hitam pada
bagian dorsal dan posterior.
Habitat benih ikan kerapu terutama jenis kerapu macan adalah pantai yang ditumbuhi algae genus
Reticula dan Gracilaria sp.Pada tahap dewasa,kerapu hidup di perairan yang lebih dalam dengan
dasar perairan pasir berlumpur. Kerapu termasuk jenis ikan karnivora,dan cara makannya
“mencaplok” satu persatu pakan yang diberikan.Pakan yang paling disukai yaitu
Krustasea(rebon,dogol,dan krosok), juga jenis ikan-ikan kecil (tembang,teri dan belanak).

Laju pertumbuhan ikan kerapu bebek dapat mencapai 1-13 gram/hari sedangkan kerapu macan
2,5-3 gram/hari.Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan panjang total
4cm,akan mencapai berat 400-500 gram selama 12-14 bulan,sedangkan kerapu macan dapat
dipanen pada bulan ke 7 dengan berat lebih kurang lebih 500 gram.

II.Metode Budidaya Ikan Laut


a. Ikan kakap putih

Cara Budidaya Kakap Putih

Ikan kakap putih merupakan salah satu biota laut yang cukup banyak peminatnya. Selain
dimanfaatkan untuk konsumsi masyarakat, ikan kakap putih juga memberikan potensi keuntungan
yang lebih besar bagi mereka yang berkecimpung pada budidaya ikan. Berikut ini merupakan cara
budidaya kakap putih yang perlu Anda tahu.

1. Pemilihan Lokasi

Salah satu cara budidaya kakap putih yaitu memilih lokasi yang tepat dan sesuai dengan habitat
kakap putih. Budidaya kakap putih biasa berlokasi di tambak yang bebas dari banjir dan
pencemaran limbah entah itu dari sampah rumah tangga hingga limbah pabrik yang dapat
mengganggu pertumbuhan kakap putih. Ikan kakap putih sangat cocok berada di tambak yang
memiliki dasar tanah liat.

2. Mempersiapkan Kondisi Tambak

Pada budidaya kakap putih kondisi tambak juga harus dipersiapkan guna menunjang pertumbuhan
kakap dengan hasil yang diinginkan. Dengan mengatur tingkat salinitas, suhu hingga pH pada air
sesuai dengan yang diharapkan. Cara yang digunakan yaitu dengan proses pengeringan,
pengapuran dasar agar pH tanah stabil dan pemupukan.
Selain air yang diperhatikan, konstruksi tambak juga harus diperhatikan. Petakan tambak harus
dalam keadaan yang kuat sehingga mampu menampung ikan kakap putih sampai tahap panen
(sekitar 6 sampai dengan 1 bulan). Maksimal besar petakan pada tambak yaitu 3.000 meter
dengan kedalaman 1 sampai 1,5 meter.

3. Mempersiapkan Benih

Memilih benih yang bermutu baik merupakan salah satu cara budidaya kakap putih yang harus
Anda lakukan. Dengan memilih bibit yang baik dapat meminimalisir kerugian yang disebabkan
benih yang cacat.

Pemilihan benih ikan kakap putih yang unggul sebelum ditebarkan dapat dilihat dari fisik dan
memiliki respon yang cepat. Dari ciri-ciri di atas dapat menunjukkan bahwa benih ikan kakap
dalam keadaan yang sehat.

4. Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk kakap putih yaitu dengan memberikan ikan segar dengan protein yang
tinggi. Selain menggunakan ikan segar, kakap putih dapat diberikan pakan berupa pelet.

Pemberian pakan kakap putih juga harus diperhatikan berdasarkan umur, memberikan pakan
cukup pada satu titik tertentu dan diberikan sedikit demi sedikit. Memberikan pakan kakap putih
harus teratur dan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore.

Anda mungkin juga menyukai