PENDAHULUAN
Indonesia itu terkenal dengan kondisi perairan dan lahan yang sangat coicok
untuk Pertanian , Perikanan dan Perkebunan . Tapi sangat jarang bahkan sampai
sekarang indonesia yang katanya penghasil ikan terbesar tapi hanya mengandalkan
tangkapan alamnya saja. Kita haru bisa membudidaya ikan secara khusus, kami
sangat mendukung jika indonesia menjadi produsen ikan terbesar didunia melalu
sistem budidaya ikannya.
Budiaya ikan tidaklah serumit yang dibayangkan , Kita hanya perlu Lahan dan
kolam atau aquarium . Budidaya ikan selain menjadi hobi juga bisa menghasilkan
uang.
Budidaya ikan yang sangat diminati saat ini adalah budidaya ikan air tawar
Budidaya ikan untuk konsumsi umum seperti Ikan lele, Gurami , Ikan Mas , Udang ,
Nila dan Budidaya untuk konsumsi lainnya.
Budidaya ikan yang tidak kalah dari ikan konsumsi adalah ikan Hias, Anda
bisa melihat banyaknya jenis ikan hias yang beredar diindonesia ini. yang rata-rata
indonesia mengekspor ikan nya keluar daerah seperti ke singapura.
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14
meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci).
Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan
cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
1
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya
pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi
berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan
asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan
pakan ikan.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
Perkembangan dan Cara Budidaya Ikan Konsumsi, Ikan konsumsinya salah satu
Ikan Nila dan Ikan Lele.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi sebagai pangan
oleh manusia. Ikan konsumsi dapat dikelompokkan berdasarkan habitat hidup jenis-
jenis ikan yaitu dari laut dan dari perairan di darat. Ikan konsumsi juga dapat
dikelompokkan berdasarkan upaya memperoleh ikan tersebut seperti penangkapan
langsung dari alam dan hasil pembudidayaan.
Ikan Konsumsi dari perairan di darat biasanya disebut juga sebagai Ikan Air
Tawar. Ikan Air Tawar sebagai ikan konsumsi diperoleh dengan menangkap dari
alam atau ikan yang dibudidayakan.
1. Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan
ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan
karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari
oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya
yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala
rumah tangga maupin skala besar atau perusahaan.
3
Jenis Jenis Ikan Nila
Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat, antara lain: nila biasa, nila
merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift
4
Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.
Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting
untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan,
pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang
langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan penjelasannya secara
spesifik kepada Anda.
1. Persiapan Kolam
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan
nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara
maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Pengeringan kolam;
Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;
Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan
TSP gram/ m2.;
Pengisian air kolam;
Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan
pada pintu masuk air;
Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu
pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;
Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.
3. Pemberian Makanan
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi
makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari
dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.
5
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 - 73%.
4. Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
- Kaliandra
- Kalikina atau kecubung;
- Kipat
- Kihujan
4. Penyakit
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan
oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu
padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya.
Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi
yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka
semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan
memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang
cukup mahal.
Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan
adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan
pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan
melakukan penyiapan dari permulaan.
Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka
pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih
ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan
setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara
mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara
keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan
memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang. dalam budi daya ikan
6
nila tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kolam yang terbuat dari
semen taupun langsung menggunakan tanah melainkan juga dapat menggunakan
kolam yang terbuat dari terpal.
Berikut ini cara membuat kolam untuk budidaya ikan nila menggunakan terpal
Bahan:
Terpal (ukuran sesuai dengan keinginan anda)
Sekam
Batako / Bata Merah
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam
kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot
tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat
menguntungkan bila dilakukan secara intensif.
7
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen
pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk
menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk
menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini alamtani akan
membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah
kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam
artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling
banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan,
Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai
berikut:
8
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan
membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan
adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara
merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur
meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750
gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin
asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga
dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh
dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.
Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam
ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada
ketinggian ideal.
9
Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang
sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya,
bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji
gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus
air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm.
Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari
benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan
lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per
meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang
bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal
ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil
pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh
ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.
10
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan
pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik
terasa mahal,
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya
ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan
bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor.
Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah
pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan
dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan
pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus
jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan
berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.
11
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih
dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan
daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam
bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele. Satu hal yang harus
diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang.
Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila
kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang
lebih kecil.
Pengelolaan air
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam.
Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam.
Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang
dicirikan dengan adanya bau busuk. Apabila sudah muncul bau busuk, buang
sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi
pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam
pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering
dilakukan.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus.
Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan.
Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan
ekor.
12
Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya
mencapai ukuran 500 gram per ekor.
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar
tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi
untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada
harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan
pendapatan bagi peternak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia
sebagai sumber pangan. Ikan konsumsi dapat diperoleh salah satunya dari proses
budidaya. Contoh ikan konsumsi yang sering dibudidayakan antara lain : lele,
gurami, nila, mas, bawal dan patin. Ikanikan tersebut dapat dibedakan berdasarkan
morfologinya. Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan, yaitu
bentuk tubuh ikan sebagai ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat. Morfologi ikan
sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut.
Saran
Kompetensi, kerja sama, dan tanggung jawab dari masing-masing anggota menjadi
kunci dari keberhasilan dalam Budi Daya Pembenihan Ikan Konsumsi.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.duniapengetahuan.com/2013/02/cara-budi-daya-ikan-nila-dan-keuntungan.html
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-perikanan/budidaya-ikan-
nila/
http://updatetugassekolah.blogspot.co.id/2014/10/bagaimana-teknik-budidaya-
pembesaran.html
https://sainsz.blogspot.com/2015/02/makalah-tentang-budidaya-ikan-
konsumsi.html
14
15