Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

NAMA : ERIC WARDANA KUSUMA WIJAYA


KELAS : XI MIPA 1
BUDI DAYA TAWES
PENERBIT : ANDI

TAHUN AJARAN 2024/2025


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

A. POTENSI TAWES SEBAGAI BAHAN PANGAN DAN PERDAGANGAN


Ikan tawes merupakan komoditas perikanan tawar sumber protein hewani. Dalam
kapasitasnya sebagai bahan pangan, ikan tawes merupakan sumber protein yang sehat dan
berkualitas baik. Ikan tawes sudah lama dikenal oleh masyarakat tetapi jenis ikan air tawar ini
belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan pangan dan perdagangan. Selama
ini pemanfaatannya masih terbatas sebagai ikan asin dan ikan segar yang kurang disukai oleh
masyarakat. Oleh karena itu, ikan tawes tergolong ikan yang murah.
Walaupun ikan tawes tubuhnya dapat mencapai ukuran besar (2-2,5 kg) dan dagingnya juga
tebal dan enak, tetapi kebanyakan masyarakat tetap saja kurang menyukai atau bahkan tidak
menyukai jenis ikan tawes ini. Hal ini karena di dalam daging terdapat duri-duri yang lembut
sampai agak kasar.
Bila dikonsumsi (dimakan) duri-duri tersebut dapat menusuk kerongkongan/ tenggorokan
saat ditelan sehingga menjadi tidak nyaman saat dikonsumsi. Kondisi ini menyebabkan
sebagian besar masyarakat tidak menyukai ikan tawes sebagai lauk-sehari-hari. Masyarakat
pun menjadi enggan untu membudidayakannya. Cita rasa dan nilai ekonomi ikan tawes yang
rendah in dapat ditingkatkan menjadi lebih baik melalui peningkatan kegunaan bentuk (form
utility). Caranya dengan pengolahan ikan tawes menjadi produk yang lebih sempurna, lebih
berdaya guna, dan yang lebih memiliki cita rasa yang enak dan lezat. Salah satu bentuk
pengembangan produk olahan ikan tawes yang prospektif disukai oleh masyarakat adalah
keripik ikan. Keripik ikan tawes ini kemudian dikenal oleh masyarakat sebagai keripik tawes.
Ikan tawes diolah menjadi keripik dengan cita rasa yang gurih, lezat, serta renyah Apabila
dimakan, tidak lagi ada rasa takut tertusuk oleh duri-durinya karena seluruh bagian tubuh
menjadi rapuh dan renyah.
Melalui peningkatan kegunaan bentuk ini juga d akan meningkatkan perdagangan ikan tawes
di pasaran p baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri d Keripik tawes dapat
dikonsumsi sebagai lauk-pauk maupun m sebagai makanan kecil (makanan cemilan). Melalui
peningkatan kegunaan bentuk ini dipastikan b dapat meningkatkan kesukaan (preferensi)
masyarakat mengkonsumsi ikan tawes. Pada akhirnya juga akan B meningkatkan nilai
ekonomisnya. Sebagai gambaran, harga keripik tawes di pasaran berkisar antara Rp14.000,00
- Rp19.000,00 per bungkus (berat: 200 g) atau Rp70.000,00 pe -Rp95.000,00/kg. Sementara
itu, harga ikan segarnya yang m berukuran 3 - 5,5 cm di tingkat petani hanya Rp11,000,00
Rp12.000,00/kg dan di tingkat tengkulak Rp13.000,00 - W Rp 15.000,00/kg.

B. Rumusan masalah

1. Apakah ikan tawes mudah di budidayakan?


2. Apakah potensi tawes sebagai bahan pangan dan perdagangan?
3. Apakah sumber plasma nutfa ikan tawes dan peranannya dalam Masyarakat?

C. Tujuan penulisan karya ilmiah

1. Agar kita tahu bagaimana mana caranya bisa membudidayakan Ikan tawes
2. Supaya kita tahu manfaat dan khasiat membudidayakan ikan tawes
D. Manfaat

1.Budidaya ikan tawes juga memberikan dampak positif terhadap ekosistem perairan.
Ikan tawes dapat membantu menjaga keseimbangan biologis dan kimia air. Ikan tawes dapat
memakan plankton, alga, dan detritus yang berlebihan di air. Ikan tawes juga dapat menjadi
mangsa bagi ikan-ikan predator yang lebih besar 2.Kandungan gizi setiap 100 gr ikan tawes
adalah 19 g protein, 13 g lemak, 150 mg fosfor, 150 vitamin A dan 48 mg kalsium (Nio,
2012). 3.dapat membantu menyehatkan mata karena dapat meningkatkan daya penglihatan
serta membantu pertumbuhan syaraf pada retina mata, serta dapat membantu menurunkan
sindrom mata kering.
BAB ll
KERANGKA TEORETIS

Berikut beberapa contoh membudidayakan Ikan tawes


BAB lll
METROLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang kami gunakan untuk membuat karya ilmiah ini adalah metode
penelitian deskriptif dan metode penelitian kelas. Kami melakukan penelitian menggunakan
media yaitu sebuah buku untuk merancang karya ilmiah ini dan kami juga ingin mengetahui
gimana cara membudidayakan ikan bandeng super dan mengetahui manfaat dari ikan
bandeng super. Tujuan kami juga untuk menyebarkan informasi ini bagi pembaca hasil karya
ilmiah kami.
Beberapa hama yang sering terdapat pada tambak bandeng dan Solusi pengendaliannya Ikan
predator Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, ikan predator seperti mujair, kakap putih,
kerong kerong, keting/lundu, dan glodog dapat mengurangi hasil panen.
Solusi penanggulangannya adalah menaburkan saponin pada waktu persiapan lahan tambak
dan melakukan penyaringan air waktu pengisian kolam tombak. Sero Sero atau biasa di sebut
musang air sangat doyanmemakan bandeng. Biasanya, sero melakukan perburuan secara
berkelompok. Oleh karena itu, dengan adanya sero di tambak dapat mengurangi jumlah
bandeng yang ada sehingga berakibat pada menurunnya hasil panen.
Solusi penanggulangannya adalah dengan memberikan penerangan pada keliling tambak. Hal
itu karena sero merupakan Binatang yang takut akan sinar atau Cahaya. Manusia Hama
sekaligus musuh petambak bandeng yang paling merugikan adalah manusia. Tak dapat
dipungkiri bahwa manusia atau orangdi sekitar tambak bisa saja mengambilbandeng yang
sedang di pelihara Ketika kondisinya memungkinkan, saat malam hari atau Ketika petambak
sedang tidak berada di tempat. Solusi yang paling efektif adalah menjaga tambak setiap saaot.
BAB VI
PEMBAHASAN

Pembudidayaan ikan tawes Persyaratan lokasi Banyak mengandung bahan organik di dalam
kolam. Bisa di lakukan dasar laut atau Sungai (tambak). Aliran air sangat lancar. Mudah di
jangkau pemilik. Jauh dari pencemaran pabrik. Persyaratan kolam Memiliki suhu 6 sampai 7
Lingkungan baik. Memiliki suhu lingkungan normal. Jauh dari keramaian. Pemilihan benih
Pemilihan benih ini di lakukan dengan baik, agar hasil yang di dapatkan juga sangat baik.
Berasal dari indukan berkualitas.
Tidak terserang hama dan penyakit. Tidak abnormal atau luka.Pemberian pakan ikan tawes di
lakukan dua kali dalam sehari, menggunakan pelet, cacing dan sisa limbah ikan. Pemberian
pakan ini harus di lakukan dengan baik dan pengelolahan yang baik untuk menjaga kualitas
ikan di kolam. Pemberian pakan Pemberian pakan ikan tawes di lakukan dua kali dalam
sehari, menggunakan pelet, cacing dan sisa limbah ikan.
Pemberian pakan ini harus di lakukan dengan baik dan pengelolahan yang baik untuk
menjaga kualitas ikan di kolam. Pengairan kolam Pengairan kolam ini sangat di perlukan,
pengairan kolam ini dapat di lakukan beberapa bulan. Hal ini untuk menjaga kualitas air, agar
tidak mudah tercemar yang di akibatkan penumpukan sisa makanan pada ikan tawes. Hama
dan penyakit Hama dan penyakit pada ikan bandengan ini berupa hama predator yang ada di
luar berupa ular, biawak, ikan predator dan lainnya. Sedangkan penyakit yang menyerang
ikan ini di sebabkan oleh bakteri, cendawan dan jamur yang dapat di basmi dengan larutan
garam, vaksinasi dan perendaman formalin selama beberapa jam. Pemanenan ikan tawes
Pemanenan ikan tawes ini dapat di lakukan 1.5 sampai 2 bulan bahkan lebih tergantung
dengan pertumbuhan dan perkembangan ikan tawes Ikan bandeng ini dapat di panen dengan
cara mengeringkan kolam, melakukan penjaringan ikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Potensi areal untuk pembuatan tambak dan penempatan keramba jaring apung (KJA)
untuk pemeliharaan tawes maupun ikan lainnya masih cukup luas. Untuk tambak di
perkirakan mencapai 830.200 ha, sedangkan untuk KJA di perkirakan mencapai
antara 369.500 sampai 506.000 ha, tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Namun, agar pemeliharaan bandeng dapat berhasil, pembuatan tambak dan
pemasangan KJA tidak boleh di lakukan di sembarangan tempat. Lokasi merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan usaha.
B. Saran
Jika ingin membudidayakan ikan tawes apalagi bagi pemula sebaiknya kita
mengambil atau membeli benih di tempat yang sudah terkenal bagus benihnya dan
tempat yang menjual benih tersebut sudah mendapatkan kepercayaan dari banyak
orang, dan juga harus memperhatikan lokasi yang akan di jadikan tambak untuk
membudidayakan ikan tawes di sekitar lingkungan lokasi harus bagus dan aman bagi
para tawes nantinya seperti keadaan air yang baik suhu yang baik dan tidak terdapat
hama terutama hama yang paling merugikan ialah manusia saran kami harus selalu
menjaga sekitar tambak agar terhindar dari segala hama dan tidak mendapatkan
kerugian.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad mudjiman.2004.makanan ikan, edisi revisi jakarta:penebar swadaya. Anonim.1981.


pemeliharaan ikan tawar.Lampung: Balai informasi pertanian

Anda mungkin juga menyukai