Anda di halaman 1dari 6

I.

Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat menentukan kesejahteraan masyarakat terutama


dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia
merupakan hambatan yang besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain itu
lapangan kerja yang tersedia masih minim. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS), mencatat bahwa jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari
2013 mencapai 360 ribu orang atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta
orang. Hal tersebut menekankan bahwa sarjana lulusan perguruan tinggi tidak bisa lagi
sekedar mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, namun dituntut memiliki kompetensi
dan keterampilan untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri (wirausaha).

Para sarjana harus jeli melihat potensi yang ada di Indonesia. Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk produk
perikanan. Apalagi survey saat ini menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih
sangat rendah jika dibandingkan penduduk negara berkembang lainnya. Laporan KKP tahun
2012, konsumsi ikan penduduk Indonesia hanya berada diangka 31,5 kg per tahun. Coba
bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg per tahun. Tetapi pertumbuhan rata-rata
konsumsi ikan di Indonesia cukup tinggi 5,04% per tahun, jauh diatas Malaysia yang hanya
1,26% per tahun.

Berdasarkan dari semua fakta diatas, salah satu wirausaha yang potensial untuk
dikembangkan adalah pembudidayaan perikanan. Di Aceh Utara banyak terdapat tambak-
tambak untuk budidaya ikan air payau. Jenis ikan yang dipilih yaitu ikan kakap putih dengan
pertimbangan sangat digemari oleh masyarakat karena rasa dagingnya yang gurih dan harga
jual yang sangat tinggi.

II. Tujuan

Pengajuan proposal ini bertujuan untuk :

1. Mengembangkan wirausaha untuk mengurangi angka pengangguran

2. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan yang ada untuk budidaya perikanan

3. Adanya kepedulian dari perusahaan kepada masyarakat desa binaan.


III. Hasil Yang Ingin Dicapai

Hasil yang ingin dicapai dalam menjalankan wirausaha budidaya perikanan ini adalah :

1. Terciptanya enteurpreneur yang terampil dan mandiri

2. Optimalnya manfaat lahan yang ada untuk usaha budidaya perikanan

3. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

IV. Jenis Budidaya dan Komoditas Yang Dikembangkan

Ikan kakap putih (lates calcalifer) atau lebih dikenal dengan nama seabass/baramundi secara
lengkap taksonominya adalah sebagai berikut :

Phillum : Chordatta
Sub phillum : Vertebrata
Clas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Family : Centroponidae
Genus : Lates
Species : Lates calcalifer

Gambar 4.1 Ikan Kakap Putih

Ikan kakap putih memiliki habitat hidup yang luas, karena mempunyai toleransi yang cukup
besar terhadap kadar garam (euryhaline), sehingga dapat hidup di daerah laut yang
berlumpur, berpasir, ekosistem mangrove, air payau, maupun di air tawar. Ikan kakap putih
termasuk ikan buas, hal ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya yang lebar dengan gigi halus
yang tajam. Rahang bawah lebih maju dibandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan bahwa
ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora. Ikan kakap memangsa semua jenis ikan
kecil, seperti ikan teri, udang, ikan belanak, anak ikan mujair, atau ikan kecil lainnya. Selain
pakan alami tersebut, ikan kakap putih juga dapat diberikan pakan buatan seperti pelet. Pelet
yang diberikan harus mempunyai kandungan protein yang tinggi. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan selama 90 hari, bobot ikan kakap dipengaruhi oleh kadar protein dalam pakan
buatan. Semakin tinggi kadar proteinnya semakin efektif pengaruhnya terhadap bobot mutlak
ikan kakap putih.

Selain jenis pakan, untuk berhasil membudidayakan ikan yaitu kita juga harus mengetahui
kebiasaan makannya. Ikan kakap putih biasanya berdiam diri di dasar, menunggu mangsa
mendekat kemudian menyergapnya. Sifat buas ikan kakap ini menyebabkan ikan ini mudah
ditangkap/dicuri dengan pancing maupun dengan jala, mudah ditangkap setiap waktu, baik
pagi, siang, sore, maupun malam, sehingga perlu dijaga 24 jam.

V. Lokasi Tambak

Tambak yang digunakan untuk budidaya ikan kakap putih berlokasi di Desa Blang Naleung
Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, seperti yang terlihat pada Gambar 5.1. Luas
tambak kurang lebih 2 hektar terbagi menjadi 3 petak. Alasan pemilihan lokasi tersebut
karena terdapat lahan tambak yang kosong yang tidak dipergunakan. Alasan lainnya dekat
dengan sumber pakan, air yang masuk juga tidak tercemar oleh limbah industri, akses jalan
raya juga sangat dekat sehingga mudah dijangkau dan memudahkan pengangkutan hasil
panen.

Gambar 5.1 Lokasi Tambak


VI. Teknik Pemeliharaan

Pemeliharaan ikan kakap putih di tambak meliputi pembersihan tambak dari hama, perbaikan
pematang, pengecekan saluran air, serta pemasangan saringan air. Langkah awal pembersihan
lokasi tambak dari hama yaitu dengan pengeringan total lahan, lahan yang telah kering total
terlihat dengan kondisi tanah yang telah retak-retak, kemudian tanah dibolak-balik selama 5-7
hari. Kemudian tanah ditaburkan kapur, untuk menghilangkan bibit-bibit penyakit dan hama,
seperti siput, dan lain-lain. Setelah semua hama mati, tambak kemudian dibilas dengan
memasukkan air. Tambak yang kosong kemudian diisi dengan ikan mujair seribu ekor untuk
pakan alami ikan kakap. Nantinya ikap kakap putih yang bersifat predator akan memangsa
anak-anak ikan mujair sebagai makanannya.

Setelah kurang lebih sebulan, tambak kemudian diisi dengan benih ikan kakap. Benih ikan
kakap yang ditebar di dalam tambak harus dilakukan aklimatisasi dulu. Aklimatisasi
bertujuan agar benih ikan yang ditebar tidak mengalami stres dan agar mudah beradaptasi
dengan lingkungan barunya. Aklimatisasi dilakukan dengan cara sebagai berikut : kantong
plastik dibuka, lalu air di dalam diukur temperatur dan salinitasnya. Kemudian air di dalam
tambak dimasukkan sedikit demi sedikit ke kantong sampai temperatur dan salinitasnya
sama. Cara lain yaitu dengan meletakkan kantong benih dan dibiarkan sampai temperatur
dalam kantong sama dengan temperatur air di tambak, dengan tanda timbulnya embun di
dinding kantong plastik. Aklimatisasi pada benih yang ditebar sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup benih tersebut. Dengan aklimatisasi peluang benih untuk
mengadaptasikan diri terhadap lingkungannya seperti temperatur dan salinitas lebih luas.
Waktu adaptasi yang sempit akan menyebabkan ikan stres dan lemah. Hasil penelitian
menunjukkan benih ikan yang tidak dilakukan aklimatisasi lebih mudah terserang penyakit.

Pada waktu pemeliharaan ikan kondisi air ditambak juga selalu diperhatikan. Air diganti
sebulan 2 kali. Pergantian dilakukan agar kondisi air di dalam tambak tetap baik. Penjagaan
tambak dilakukan 24 jam secara bergantian untuk menjaga masuknya predator seperti biawak
dan burung, juga untuk menjaga dari resiko pencurian. Setelah kurang lebih 6 bulan, ikan
kakap siap panen dan dijual ke agen untuk didistribusikan.

VII. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Usaha


Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai perencanaan dari bulan Januari 2015, sesuai Tabel 7.1.
Setelah ikan kakap panen, akan dibuat laporan untuk mengetahui tingkat kesuksesan
budidaya
Tahun 2015
No. Uraian Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
1 Perencanaan
2 Pembersihan Tambak
3 Penebaran Pakan Mujair
4 Penebaran Bibit Ikan
5 Pemeliharaan
6 Panen
7 Laporan

Tabel 7.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Usaha

VIII. Kelompok Wirausaha Budidaya

Kelompok budidaya ikan kakap putih berjumlah 4 orang, dengan sistem kerja shift, siang dan
malam.

Ketua : Aris Syahputra, S.T


Sekretaris/Bendahara : M. Arif
Anggota : Ismi Adri
Zamzami

Contack Person : 0852 6047 9138 / 0812 6901 9119

IX. Bantuan Yang Diharapkan

Bantuan yang diharapkan dari PT. Pupuk Iskandar Muda yaitu Benih Ikan Kakap Putih
Unggul Ukuran 4 Inch sebanyak 4000 ekor. Lahan tambak seluas 2 hektar sangat pas
untuk budidaya ikan kakap sebanyak 4000 ekor, lebih dari itu ikan akan stres karena terlalu
padat, sedangkan kurang dari itu hasilnya tidak maksimal. Pemilahan ukuran 4 inch karena
bibit relatif besar sehingga meminimalisirkan tingkat resiko kematian ikan. Karena
berdasarkan penelitian, ukuran benih ikan sangat berpengaruh terhadap persentase tingkat
kehidupannya.

Dengan pemilihan benih yang besar dan pemeliharaan yang baik diharapkan pembudidayaan
ikan kakap putih berhasil sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Insya Allah.
X. Penutup

Manusia cuma berharap dan berusaha namun Allah lah yang mengabulkanya namun kami
berusaha untuk mencoba dan punya mimpi untuk bisa hidup lebih baik dari apa yang
dijalankan hari ini.

Demikian permohonan bantuan modal ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kebijakan
akan terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terimakasih banyak.

Lhokseumawe, 20 Januari 2015

Sekretaris Ketua

M. Arif Aris Syahputra, S.T

Anda mungkin juga menyukai