Anda di halaman 1dari 6

31

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian


Setelah proses pembentukan spesimen material komposit yang berbahan
serat pisang abaca dengan resin polyester yang menggunakan acuan dari ASTM
D 638 siap diproses untuk uji tarik, dapat dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2.

Gambar 4.1. Spesimen yang siap untuk diuji tarik dengan susunan serat acak
32

Gambar 4.2. Spesimen yang siap untuk diuji tarik dengan susunan serat searah

Pengujian tarik dilakukan dengan mesin universal machine testing di


laboratorium mekanika kekuatan material program studi Teknik Mesin Universitas
Muhammadiah Sumatera Utara, dapat dilihat pada Gambar 4.3, Gambar 4.4,
dibawah ini.

Gambar 4.3 Spesimen susunan acak yang telah diuji tarik


33

Gambar 4.4 Spesimen susunan searah yang telah diuji tarik

4.2 Pembahasan
Dengan dimensi Pengujian tarik disesuaikan dengan standar uji ASTM D
638 dengan dimensi hitung luas yaitu lebar 14 mm dan tebal 4 mm, sehingga luas
penampang (Ao) diperoleh 56 mm2. Variabel yang akan diterangkan adalah hasil
regangan tarik dengan perbandingan perbedaan susunan serat pada masing-masing
material komposit, hasil uji tarik spesimen dirangkum dalam tabel 4.1 sampai 4.2.

Tabel 4.1 Hasil pengujian bending spesimen


Komposisi serat 25% : Resin 75% dengan susunan serat searah
Beban
Nomor Uji Luas penampang Tegangan tarik
Maksimal
Material material (mm2) (kgf/mm2)
(Kgf)
1 56 58,27 0,58
2 56 33,74 0,34
3 56 42,31 0,42
4 56 62,93 0,63
5 56 60,95 0,61
Nilai rata rata 56 51, 64 0,516

Dari hasil pengujian regangan tarik yang telah dilakukan terhadap 5


spesimen uji dengan komposisi serat 25% dan resin 75% dengan susunan serat
searah. Regangan tarik terendah terdapat pada spesimen uji nomor 2 dengan nilai
34

33,74 Kgf, dan nilai kekuatan regangan tarik 0,34 Kgf/mm2. Beban tertinggi
terdapat pada spesimen uji nomor 4 dengan nilai 62,93 kgf/, dan nilai kekuatan
regangan tarik 0,63 Kgf/mm2. Beban maksimum rata-rata dengan nilai 51,64 Kgf,
dan nilai kekuatan regangan tarik rata-rata memiliki nilai 0,516 Kgf/mm2.

Tabel 4.2 Hasil pengujian bending spesimen


Komposisi serat 25% : Resin 75% dengan susunan serat acak
Beban
Nomor Uji Luas penampang Tegangan tarik
Maksimal
Material material (mm2) (kgf/mm2)
(Kgf)
1 56 12,51 0,13
2 56 10,38 0,11
3 56 12,51 0,13
4 56 11,58 0,11
5 56 9,35 0,09
Nilai rata rata 56 11, 266 0,114

Dari hasil pengujian regangan tarik yang telah dilakukan terhadap 5


spesimen uji dengan komposisi serat 25% dan resin 75% dengan susunan serat
acak. Beban terendah terdapat pada spesimen uji nomor 5 dengan nilai 9,35 Kgf,
dan nilai kekuatan regangan tarik 0,9 Kgf/mm2. Beban tertinggi terdapat pada
spesimen uji nomor 1 dan 3 dengan nilai 12,51 kgf, dan nilai kekuatan regangan
tarik 0,13 Kgf/mm2. Beban maksimum rata-rata dengan nilai 11,266 Kgf , dan
nilai kekuatan regangan tarik rata-rata memiliki nilai 0,114 Kgf/mm2.

Grafik perbandingan kekuatan tekan dari setiap spesimen uji dapat dilihat
juga pada Gambar 4.5 dibawah ini.
35

Gambar 4.5 Diagram Kekuatan Tarik perspesimen

Grafik perbandingan pembebanan maksimum rata-rata dari setiap


spesimen uji dapat dilihat juga pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Grafik Beban Maksimum

Setelah dilakukan analisa dari perbandingan 2 buah susunan serat dengan


komposisi 25% serat : 75% resin, didapatkan perbedaan disusunan serat yang
bersilang, disimpulkan bahwa komposisi komposit serat 25% dan 75% resin
36

dengan susunan serat searah menghasilkan nilai kekuatan tarik terbaik dengan

kekuatan regangan tarik maksimal 0,516 kgf/ dengan beban rata-rata

regangan tarik maksimum mencapai 51,64 Kgf/mm2. Sedangkan pada susunan


acak dengan komposisi serat 25% serat dan 75% resin menghasilkan nilai
kekuatan tarik yang rendah yaitu 0,114 kgf/mm2 dengan beban rata-rata regangan

tarik maksimum mencapai 11,266 kgf/ .

Dari pengujian di atas dapat dicari tegangan yang terjadi yaitu hasilnya
diambil dari setiap pengujian terbaik per fraksi:

F = 0,63 Kgf F = Gaya yang dihasilkan


A0 = 56 mm2 A0 = Luas penampang
Maka
σ = F/A
= 0,63 Kgf / 56 mm2
= 0,01125 MPa

F = 0,13 Kgf F = Gaya yang dihasilkan


A0 = 56 mm2 A0 = Luas penampang
Maka
σ = F/A
= 0,13 Kgf / 56 mm2
= 0,0024 MPa

Rumus mencari luas penampang:


lebar x tebal = 14 mm x 4 mm = 56 mm2

Anda mungkin juga menyukai