Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP

HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PELABUHAN LAMPULO


BANDA ACEH

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk melengkapin tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
menyelesaiakan Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan

Oleh:

KRISDA LARAS
1811103010011

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
SEPTEMBER, 2020
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP

HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PPS LAMPULO BANDA


ACEH

Disusun Oleh:

Nama : Krisda Laras


Nim : 1811103010011
Prodi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Disetujui Oleh :

Pembimbing Program Studi Koordinator Program Studi


Pemanfaatan Sumberdaya
Peikanan Fakultas Kelautan
dan Perikanan Universitas
Syiah Kuala

Ratna Mutia Aprilla, S.Kel., M.Si Rizwan ST., MT


NIP . 198804222019032016 NIP . 197609062008011008

i
ii
ABSTRAK

Pemanasan global berdampak pada perubahan iklim dan berimplikasi terhadap sektor
kelautan, dampak yang paling nyata adalah berubahnya pola presipitasi serta arah
dan kecepatan angin sehingga berdampak pula pada hasil tangkapan nelayan.
Nelayan sangat bergantung kelangsungan hidupnya pada iklim, aceh sebagai provinsi
yang berbatas langsung dengan laut. Sebagian masyarakat Aceh berprofesi sebagai
nelayan sektor perikanan merupakan salah satu pilar ekonomi yang terkena
dampaknya. Pelabuhan Lampulo Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh merupakan
salah satu desa dimana masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Sebagai
masyarakat pesisir pantai masyarakat nelayan bergantung pada sumber daya kelautan
untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Berdasarkan permasalahan tersebut,
kemudian memunculkan permasalahan penelitian: (1) bagaimana masyarakat nelayan
meghadapi perubahan iklim (2) mengestimasi besarnya tingkat kesejahteraan nelayan
di pelabuhan lampulo akibat perubahan iklim (3) menganalisis strategi adaptasi yang
dilakukan masyarakat di lampulo dalam menghadapi perubahan iklim. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana peneliti bermaksud
memaparkan gambaran dan data mendalam dengan menggunakan metode deskriptif
berdasarkan referensi-referensi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dampak perubahan iklim membuat masyarakat nelayan tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan rentan terhadap kemiskinan, sedangkan dalam permasalahan
sosial yaitu nelayan tidak dapat menentukan musim yang terjadi karena cuaca yang
tidak dapat diprediksi, jarak tempuh untuk mencari ikan lebih jauh dan sumber
daya perikanan berkurang.

Kata kunci : Perubahan iklim, hasil tangkapan, Lampulo

iii
iv
ABSTRACT

Global warming has an impact on climate change and has implications for the marine
sector, the most obvious impact is changing precipitation patterns as well as wind
direction and speed so that it also affects fishermen's catch. Fishermen are very
dependent on the climate for survival, Aceh as a province directly bordering the sea.
Some Acehnese work as fishermen, the fishery sector is one of the economic pillars
that is affected by this. Lampulo Harbor, Kuta Alam District, Banda Aceh is one of
the villages where the people work as fishermen. As a coastal community, fishing
communities depend on marine resources to meet various needs. Based on these
problems, then research problems arise: (1) how the fishing community faces climate
change (2) estimate the level of welfare of fishermen in the port of Lampulo due to
climate change (3) analyze the adaptation strategies carried out by the community in
Lampung in facing climate change. The method used in this research is descriptive
method, where the researcher intends to describe the description and in-depth data
using descriptive methods based on the references obtained. The results show that the
impact of climate change makes fishing communities unable to meet their daily
needs and vulnerable to poverty, while in social problems, fishermen cannot
determine the seasons that occur due to unpredictable weather, farther distance to
find fish and fishery resources. reduced.

Keywords: climate change, catch, Lampulo

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi allah atas ridhonya, penulis dapat menyelesaikan
tugas Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Tugas Karya Tulis Ilmiah ini ditunjukkan
untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) dijurusan Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan.
Penulis memahami tanpa bantuan doa, dan bimbigan dari semua orang akan
sangat sulit untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Maka dari itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kontrubusi kepada ;

1. Ibu Ratna Mutia Aprilla, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing selama penyusunan usulan penelitian ini
2. Serta kepada semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu
persatu semoga Allah membalas kebaikannya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
pembaca penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

Banda Aceh, September 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halama

n
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................................8
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................................8
3.3 Metode Pengumpulan Data................................................................................8
3.4 Analisa Data........................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................10
4.1 Pengaruh Perubahan Iklim Pada Hasil Tangkapan Nelayan Lampulo.............10
4.2 Strategi Adaptasi Nelayan Lampulo Menghadapi Perubahan Iklim.................11
BAB V KESIMPULAN............................................................................................15
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................15
5.2 Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Alat dan Bahan...............................................................................................8

viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Pendekatan Teknik Triangulasi................................................10

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Industri pengelolaan perikanan laut merupakan industri yang rentan terhadap


perubahan cuaca ekstrim yang diakibatkan oleh fenomena pemanasan global. Salah
satu dampak dari perubahan iklim global adalah terjadinya fenomena El- Nino
(meningkatnya suhu samudera pasifik) dan La Nina (menurunnya suhu samudera
pasifik) yang mempengaruhi samudera-samudera di seluruh dunia. Terjadinya
fenomena tersebut mengakibatkan suhu permukaan air laut berubah, sehingga
mempengaruhi pola kehidupan ikan (Farudin, 2017).
Dampak lain yang ditimbulkan oleh perubahan iklim yaitu terjadinya kenaikan
muka air laut, peningkatan suhu air laut, meningkatnya keasaman, perubahan pola
sirkulasi dan proses upwelling di lautan, perubahan curah hujan serta meningkatnya
frekuensi dan intensitas cuaca ekstrim (Satria, 2013).
Aceh sangat kaya akan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan. Luas
daratan privinsi aceh sebesar 57.365,67 km2, sedangkan luas perairannya mencapai
295.370 km2 yang terdiri dari 56.563 km2 berupa perairan teritorial dan kepulauan
serta 238.807 km2 berupa perairan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE), dengan panjang
garis pantai mencapai 2.666,3 km. Panjangnya garis pantai dan luas lautan Aceh
menyimpan potensi perikanan tangkap Aceh pertahun mencapai 180.000 ton. Aceh
provinsi paling barat Indonesia yang memiliki kekayaan laut yang melimpah baik
sumber daya alam hayati maupun non hayati. Laut Aceh menyediakan berbagai
habitat utama bagi ikan, seperti kawasan terumbu karang dan padang lamun yang
tersebar diberbagai penjuru perairannya. Potensi laut yang begitu melimpah
menjadikan masyarakat Aceh memilih berpropesi sebagai nelayan (Kurnia et.al,
2019).
Gampong Lampulo kecamatan Kuta Alam, sebagai salah satu kawasan
penting dalam pemanfaatan potensi perikanan di Kota Banda Aceh turut merasakan
dampak perubahan iklim yang terjadi. Cuaca yang tidak menentu (hujan dan angin
kencang) membuat para nelayan kesulitan untuk pergi melaut. Pada keadaan normal,
angin akan bertiup dari Timur Laut sampai Barat dengan kecepatan 2-12 knot,
sedangkan bila iklim sedang tidak bersahabat angin bertiup hingga kecepatan 10-50

1
knot sehingga nelayan tidak berani melaut.
Perubahan iklim yang terjadi mempengaruhi nelayan di Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Lampulo karena perubahan pola migrasi ikan akibat perubahan suhu
permukaan laut, terjadi stratifikasi kolom air yang memengaruhi proses upwelling
yang berkorelasi positif dengan gerombolan ikan (fish schooling), dan dengan
sendirinya mengakibatkan nelayan diLampulo sulit menangkap ikan, terjadi
perubahan kawasan penangkapan ikan (fishing ground). Sehingga membuat nelayan
yang berbasis di PPS Lampulo harus memiilih tempat mencari ikan yang lebih jauh
dari tempat biasanya yang memiliki resiko bahkan ancaman yang lebih beasar.
Terpuruknya nasib nelayan akibat dibutuhkannya waktu dan biaya yang lebih besar
untuk melaut karena migrasi maupun rusaknya habitat perikanan dan fishing ground.
Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan kajian dalam bantuk karya
tulis ilmiah untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap hasil tangkapan
nelayan serta strategi adaptasi yang dilakukan oleh nelayan di Lampulo dalam
menghadapi perubahan iklim.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan KTI ini sebagai berikut :


1. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap hasil tangkapan nelayan di
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo.
2. Bagaimanakah masyarakat nelayan menghadapi perubahan iklim.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian KTI (Karya Tulis Ilmiah) ini sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap hasil tangkapan nelayan di


PPS Lampulo Banda Aceh.
2. Mengetahui strategi adaptasi yang dilakukan oleh nelayan di PPS Lampulo
dalam menghadapi perubahan iklim.

2
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi kepada


pembaca mengenai isu perubahan iklim yang memberi pengaruh besar pada bidang
perikanan dan strategi adaptasi yang dilakukan nelayan di Lampulo dalam
menghadapi perubahan iklim.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca yang berlangsung lama. Hal
ini disebabkan adanya peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang
mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pemanasan global
mengganggu siklus alami dan menyebabkan beberapa perubahan jangka panjang
dalam iklim lokal dan global. Perubahan iklim menurunkan stok ikan laut sehingga
bisa menyebabkan anjloknya produksi perikanan hingga 35%. Antara tahun 1930
hingga 2010, produksi ikan global turun 4,1%. Fenomena ini menjadi ancaman
serius karena karena ikan laut merupakan sumber protein utama dunia dan
menopang pekerjaan bagi 56 juta orang (Diposaptono, 2009).

Perubahan iklim global (Global Climate Change) merupakan isu yang


menyita perhatian masyarakat dunia dan telah menjadi isu prioritas bagi negara –
negara di dunia. Hal ini terutama dampak yang ditimbulkannya pada kehidupan
manusia. Di sektor kelautan, perubahan iklim mengakibatkan kenaikan suhu
permukaan air laut, meningkatnya frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, perubahan
pola curah hujan yang dipicu oleh fenomena El-Nino dan La-Nina, perubahan pola
sirkulasi laut dan kenaikan muka air laut(Amri, 2013).

2.2 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Komunitas Nelayan


Sektor perikanan memiliki peran penting secara sosial dan ekonomi. Sektor
ini terpengaruh oleh berbagai perubahan kondisi alam yang kini terus menekan hasil
tangkapan ikan di laut. Berbagai faktor seperti ketidakpastian cuaca, kondisi cuaca
ekstrem, kenaikan suhu permukaan laut, naik turunnya harga bahan bakar serta
perubahan arah angin, menurunkan tingkat produktivitas nelayan. Kenaikan harga
bahan bakar akan memengaruhi kesempatan nelayan untuk menangkap ikan seiring
dengan pergeseran penyebaran ikan yang terus berubah akibat perubahan iklim.

4
Nelayan adalah salah satu kelompok yang paling dirugikan oleh dampak perubahan
iklim. Perubahan iklim yang signifikan membuat cuaca esktrim dan tidak dapat
diprediksi. Selain itu, terjadi perubahan pola migrasi ikan, distribusi, penyebaran,
dan daerah tangkapan. Hal ini membuat nelayan perlu melaut lebih jauh untuk
mendapatkan ikan. Perubahan iklim menambah tekanan yang dihadapi kelompok ini
yang sebelumnya sudah dipengaruhi oleh pemanfaatan sumber daya alam yang
berlebihan dan tidak bertanggung jawab (Imron, 2003).

Terjadinya perubahan iklim memberikan dampak di berbagai sektor


kehidupan manusia yang berujung pada perekonomian, perikanan tangkap juga
merasakan dampak perubahan iklim dalam kegiatan operasional penangkapan ikan.
Dampak perubahan iklim terhadap perikanan tangkap yaitu terjadinya peningkatan
frekuensi ombak besar yang menjadi tantangan bagi nelayan untuk menjangkau
fishing ground. Kondisi perairan yang tidak bersahabat menyebabkan nelayan sering
menunda waktu operasional penangkapan ikan sehingga mempengaruhi pendapatan
dari hasil tangkapan ikan sedangkan pendapatan yang diterima nelayan dari hasil
tangkapan dipengaruhi beberapa faktor seperti, pendapatan nelayan, lamanya waktu
melaut serta jarak penangkapan sangat mempengaruhi pendapatan nelayan (Zahrian,
2017).

2.3 Penyebab Perubahan Iklim


Ada dua penyebab dari perubahan iklim yaitu :
1. Variabilitas Alam
Perubahan iklim merupakan bagian normal dari variabilitas alami bumi, yang
berkaitan dengan interaksi antara atmosfer, laut, dan tanah, serta perubahan jumlah
radiasi matahari yang mencapai bumi.
2. Perubahan yang disebabkan oleh manusia
Beberapa gas alami, seperti karbon dioksida(CO2) dan uap air (H2O), merangkap
panas di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Pembakaran bahan bakar
fosil, seperti minyak, batu bara dan gas alam adalah menambahkan CO2 ke atmosfer
(Rasdani, 2016).

Perubahan iklim menambah ancaman bagi perikanan tangkap selain faktor

5
manusia over fishing, perusakan habitat dan polusi. Lautan mengalami perubahan
karena emisi rumah kaca akibat aktivitas manusia sejak awal abad 20 lautan
mengalami kenaikan suhu, pengasaman, pengurangan oksigen dan berkurangnya
tutupan es di daerah kutub sehingga perubahan iklim akan mempengaruhi produksi
perikanan secara langsung maupun tidak langsung (Brander et al., 2010).

2.4 Terjadinya El- Nino dan La –Nina


El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya suhu
permukaan laut pola Samudera Pasifik terutama bagian timur dan tengah sehingga
mengakibatkan perubahan angin dan curah hujan yang ada diatasnya. Sementara La
Nina adalah fenomena turunnya suhu muka laut di Samudera Pasifik yang lebih
rendah dari wilayah sekitarnya. El Nino menyebabkan musim kemarau yang cukup
panjang dibandingkan kondisi normal. Sedangkan La Nina menyebabkan iklim di
Indonesia menjadi lebih basah dibandingkan biasanya. Fenomena El- nino dan La-
nina sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan baik dari segi positif hingga
negative, contohnya untuk bagian barat laut Indonesia hasil penangkapan ikan bias
lebih banyak karena biota ikan dari kedalaman akan berenang lebih dekat
kepermukaan karena banyak nutrisi di permukaan yang dibutuhkan (Helmi, 2012).
El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang
mempengaruhi cuaca disekitar laut pasifik. El Nino merupakan salah satu bentuk
penyimpangan iklim di samudra pasifik yang ditandai dengan kenaikan suhu
permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur. Beberapa faktor
penyebab terjadinya El Nino dan La Nina diantaranya anomali suhu yang mencolok
diperairan samudra pasifik, melemahnya angina pasat di selatan pasifik yang
menyebabkan pergerakan angina jauh dari normal, kenaikan daya tampung lapisan
atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya (Marnita,
2011).  

2.5 Penurunan Stok Ikan di Laut


Dampak perubahan iklim dengan kenaikan suhu yang berlangsung terus
menerus akan mengakibatkan naiknya paras laut akan mengurangi luas kawasan

6
pesisir. Tekanan terhadap ekosistem telah menimbulkan kerusakan terumbu karang
sebagai tempat pemijahan dan asuhan bagi ikan, sehingga menurunkan populasi ikan
di laut yang akhirnya mempengaruhi ekonomi nelayan yang berdampak pada
rendahnya hasil tangkapan nelayan. Kondisi perikanan yang menurun terjadi karena
migrsi jenis ikan target (bernilai ekonomis) yang diakibatkan perubahan iklim.
Diperkirakan beberapa lokasi didaerah beriklim sedang akan menjadi lokasi tetap
dari ruaya ikan yang biasa hidup di wilayah tropis, akibat dari kejadian ini stok
perikanan akan menurun yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat
nelayan khususnya lampulo Banda Aceh yang masyarakatnya berpropesi sebagai
nelayan, apabila terjadi perubahan pada stok ikan dilaut hal ini secara langsung akan
berpengaruh pada situasi ketahanan pangan baik secara nasional maupun daerah
(Sulaiman, 2013).
Meningkatnya suhu dipermukaan laut yang biasanya dingin diperairan
mengakibatkan perairan yang tadinya subur akan menjadi sebaliknya, hal ini
menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan diperairan. Perubahan iklim
menyebabkan perubahan musim ikan karena adanya kenaikan suhu lautan serta
salinitas laut yang berakibat pada perpindahan ikan-ikan, sulitnya menentukan
wilayah serta musim penangkapan ikan. Sosial ekonomi nelayan sangat terpengaruh
akibat kejadian ini kecilnya hasil tangkapan yang mereka dapat mempengaruhi
pendapatan, lebih besar biaya yang dihabiskan untuk melaut tetapi hasil tangkapan
yg terus menurun akibat perubahan iklim yang terjadi ( Muzaky, 2019).

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktek kerja lapangan (PKL) yang dituangkan dalam bentuk karya tulis
ilmiah (KTI) yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus sampai dengan 25
September 2020 yang bertepat di rumah mahasiswa masing-masing dikarenakan
masih dalam keadaan wabah covid-19.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah (KTI) sebagai
berikut :

Tabel 1. Alat dan Bahan


No Alat Jumlah Fungsi
1. Alat tulis 1 Untuk menulis data yang telah di dapat
2. Laptop 1 Untuk mengerjakan tugas Karya Tulis
Ilmiah (KTI)
3. Charger 1 Untuk mengisi daya pada laptop
4. Flas disk 1 Untuk menyimpan dan menyalin data yang
diperlukan pada pembuatan Karya Tulis
Ilmiah (KTI)
No Bahan Jumlah Fungsi
1. Jurnal Ilmiah 5 Untuk refrensi
2. Buku panduan 3 Untuk mengetahui dengan jelas iklim dan
Tentang iklim pengaruhnya bagi sektor perikanan
3. Undang- 1 Untuk panduan
undang
perikanan

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi literature
yaitu metode pengumpulan data skunder dengan mengambil data di jurnal sebagai
refrensi pendukung informasi dalam mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap
hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Lampulo Banda Aceh. Penelitian dengan studi

8
literature memudahkan mencari informasi tanpa harus turun kelapangan dan bertemu
responden.

3.4 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Pada
penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan
membaca dan mencari suatu informasi yang bersangkutan dengan penulisan karya
tulis ilmiah mulai dari membaca abstrak dan melihat tahun penelitian yang mutakhir.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan Di


Pelabuhan Lampulo Banda Aceh

Pada penulisan karya tulis ilmiah (KTI) untuk mengurangi kemungkinan


terjadinya kasalahan interpretasi digunakan pula metode triangulasi. Teknik
triangulasi ini berguna untuk memperoleh kombinasi data yang akurat melalui uji
keabsahan dengan uji silang tiga sumber data, yaitu hasil wawancara, observasi serta
studi literature (Stake, 2009). Ketiga kegiatan analisis dan pengumpulan data ini
merupakan proses teknik triangulasi sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1.
Analisis data dilakukan untuk mendapatkan kombinasi data yang akurat.

Dampak Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap


Hasil Tangkapan Nelayan di Pelabuhan
Lampulo Banda Aceh

Terjadinya perubahan wilayah Meningkatnya frekuensi dan


Menurunnya kualitas dari itensitas badai serta
kuantitas sumberdaya hayati gerombolan ikan, dan pola
migrasi ikan gelombang ekstrim dilautan
laut

Perikanan Tangkap Dampak


Dampak Terhadap
Terhadap Adaptasi dan
Kondisi Ekonomi
• Sulitnya menentukan musim ikan Nelayan
Strategi Ekonomi
Nelayan
• Sulitnya menentukan wilayah tangkapan
• Resiko melaut yang tinggi akibat badai dan gelombang
ekstrim
• Sulitnya memperoleh komoditif perikanan tangkap baik,
maupun sumberdaya laut
• Tergantung aksek kegiatan melaut

Gambar 1. Kerangka Pendekatan Teknik Triangulasi

10
Hasil kajian di bidang perikanan tangkap menunjukkan terjadinya penurunan
jumlah hasil tangkap nelayan dan jenis ikan tertentu tidak ditemukan lagi. Ini
diperkirakan sebagai dampak perubahan iklim, sehingga ada ikan-ikan tertentu tidak
sanggup beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Dampak perubahan iklim
(climate change) terhadap sektor perikanan di Acehr, khususnya di PPS Lampulo
Banda Aceh dapat dilihat antara lain melalui perubahan pada keadan alam yang
berpengaruh terhadap aktivitas nelayan dalam mencari nafkah. Bahkan tidak
jarang mereka tidak dapat pergi melaut karena air surut. Hal ini disebabkan kapal
yang mereka gunakan untuk melaut tidak bisa lagi melewati Kuala. Hal lain yang
juga dihadapi oleh para nelayan adalah tekanan terhadap ekosistem, dimana salah
satu akibatnya adalah menurunkan populasi ikan di laut yang secara langsung
akan mempengaruhi hasil tangkap dan pendapatan mereka (Listriani dan
Nellyana, 2015).

Gampong Lampulo kecamatan Kuta Alam Banda Aceh, merupakan salah


satu Penduduk desa sebagian besar bermata pencaharian di sektor perikanan, yaitu
sebagai nelayan, merupakan desa Komunitas nelayan yang kehidupannya bergantung
pada sumber daya kelautan. Adanya perubahan iklim mengakibatkan nelayan tidak
dapat melaut kerena terjadi badai, ombak serta angina kencang. Dampak adanya
perubahan iklim juga berpengaruh pada pontensi sumber daya ikan yang semakin
berkurang, sehingga nelayan harus mencari keberadaan ikan lebih jauh. Dampak
perubahan iklim juga dapat dikatakan musim peceklik dikarenakan masyarakat
nelayan tidak memperoleh penghasilan yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya masyarakat nelayan sangat dipengaruhi oleh lingkungan, musim dan juga
pasar. Agar masyarakat nelayan tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
menopang kehidupan keluarga yang mengarah pada kesejahteraan hidup maka
nelayan mamanfaatkan modal sosial yang dimiliki untuk dapat mempertahankan
kondisi sosial ekonominya.
Perubahan iklim menyebabkan terjadinya perubahan suhu permukaan laut
dan stratifikasi kolom air yang kemudian memengaruhi proses upwelling di lautan.
Perubahan sirkulasi laut, dan proses upwelling ini menyebabkan terjadinya
perubahan pola migrasi ikan dan gerombolan ikan. Hal ini juga sejalan dengan

11
pendapat seorang ahli ekologi, Eugene P. Odum (1994) yang menyatakan bahwa
bagian lautan yang paling produktif adalah di tempat terjadinya penaikan air atau
upwelling ini. Migrasi ikan, dimana gerombolan ikan-ikan dengan jenis tertentu
melintasi suatu wilayah penangkapan inilah yang dipahami oleh nelayan sebagai
musim penangkapan ikan atau musim ikan.
Perubahan musim ikan ini sangat mempengaruhi penghasilan nelayan
mengingat beberapa spesies ikan memang hanya datang di musim-musim tertentu.
Salah satunya adalah ikan layur. Ikan layur merupakan salah satu ikan musiman yang
hanya bisa ditangkap pada periode tertentu dalam satu tahun. Biasanya ketika musim
ikan layur datang, ikan ini akan muncul dalam jumlah yang besar. Menurut nelayan,
perubahan iklim diduga telah memberi dampak yang signifikan terhadap periode
musim ikan jenis ini, karena berdasarkan pengakuan nelayan, pada beberapa tahun
belakangan jumlah ikan layur yang diperoleh semakin sedikit atapun tidak terdapat
ikan layur sama sekali dalam satu tahun (Gai, 2020).

4.2 Strategi Adaptasi yang dilakukan Nelayan di Lampulo dalam Menghadapi


Perubahan Iklim

Adaptasi yang dilakukan nelayan di lampulo yaitu dengan melakukan


beberapa cara antara lain seabgai berikut :
1. Adaptasi Terhadap Iklim

Sulitnya memperoleh hasil tangkapan di suatu wilayah penangkapan ikan


mendorong para nelayan diLampulo melakukan strategi adaptasi yang di kalangan
nelayan biasa disebut dengan “strategi mengejar musim ikan”. Strategi ini
merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan oleh nelayan di Lampulo apabila di
wilayah perairan sekitar Lampulo mengalami masa paceklik. Informasi keberadaan
ikan di wilayah lain dari satu nelayan ke nelayan lainnya inilah yang mendorong para
nelayan melakukan kegiatan penangkapan ikan di wilayah dimana musim ikan
tersebut terjadi.

12
2. Adaptasi Sumber daya Pesisir
Adaptasi sumber daya pesisir bentuk strategi ekonomi melalui pemanfaatan
sumber daya pesisir untuk menghasilkan berbagai komoditas bernilai ekonomi tanpa
pergi ke laut lepas. Salah satu sumber daya yang cukup potensial adalah mangrove.
Gampong Lampulo memiliki lahan mangrove yang cukup luas. Walaupun bukan
dalam kondisi yang sangat baik, perairan di wilayah mangrove ini masih
memberikan hasil perikanan yang bermanfaat bagi para nelayan. Salah satu
komoditas wilayah mangrove dengan nilai ekonomi yang tinggi adalah kepiting
bakau. Kegiatan pencarian kepiting bakau ini juga menjadi salah satu alternatif pola
adaptasi yang dilakukan oleh nelayan diLampulo saat kondisi cuaca tidak
memungkinkan untuk ke laut. Di musim-musim paceklik pun banyak nelayan yang
mencari kepiting bakau sebagai komoditas substitusi untuk menutupi kebutuhan
hidup sehari- hari. Selain kepiting bakau, komoditas lain yang dapat diperoleh dari
wilayah mangrove yaitu ikan belanak serta kerang. Kerang hidup di wilayah pasang
surut serta sekitar mangrove. Para istri nelayan seringkali mencari kerang ini untuk
dikonsumsi ataupun diolah menjadi sate kerang kemudian dijual. Kelimpahan kerang
di wilayah mangrove Gampong Lampulo masih cukup tinggi. Pengolahan kerang ini
dapat menjadi alternatif tambahan pendapatan bagi keluarga nelayan ketika nelayan
mengalami kesulitan melaut (Dewiyanti et al., 2019). .

3. Adaptasi Alokasi Sumber daya Manusia dalam Rumah Tangga


a).Optimalisasi Tenaga Kerja Rumah Tangga

Ketika musim ikan sedang tidak menentu dan frekuensi melaut nelayan
semakin berkurang, anak-anak nelayan seringkali mencari tangkapan di wilayah
mangrove, baik bersama nelayan (ayahnya) ataupun bersama anak-anak nelayan
lainnya. Para istri nelayan juga berperan dalam menyelamatkan ekonomi keluarga
dengan melakukan usaha-usaha lainnya seperti pengolahan totok. Selain itu, ketika
musim paceklik berkepanjangan dimana nelayan mulai melakukan pekerjaan
sambilan sebagai buruh tani, para istri nelayan juga biasanya ikut melakukan
pekerjaan yang sama bersama suami demi menambah penghasilan yang didapatkan.
Optimalisasi tenaga kerja rumah tangga yang paling menghasilkan biasanya
diperoleh jika salah satu anggota keluarga mulai melakukan migrasi, mencari

13
pekerjaan ke kota atau menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri.
Beberapa istri nelayan mengaku sempat menjadi TKI di Arab Saudi demi
menambah penghasilan keluarga. Keluarga yang salah satu anggotanya pernah
menjadi TKI biasanya terlihat dari bentuk rumah yang lebih baik dibandingkan
dengan rumah-rumah nelayan pada umumnya (Rahayu dkk, 2016).

14
b). Pola Nafkah Ganda Tani-Nelayan

Lahan pertanian yang cukup luas di wilayah Ciawitali mendorong pola


adaptasi nelayan ke arah pertanian. Perubahan iklim menyebabkan meningkatnya
resiko melaut sehingga memaksa nelayan untuk mencari alternatif sumber nafkah di
daratan. Salah satu yang paling dominan adalah buruh tani.

c). Adaptasi Melalui Keluar dari Kegiatan Perikanan (Escaping from


Fisheries)

Kondisi ekosistem pesisir Lampulo yang semakin mengkhawatirkan dari


penghasilan laut yang semakin tidak mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga, serta
keterbatasan sarana yang dimiliki menyebabkan sebagian nelayan memutuskan untuk
tidak lagi bekerja sebagai nelayan dan mencari pekerjaan baru. Terdapat dua
pekerjaan yang biasanya menjadi tujuan alih profesi ini, yaitu buruh pabrik dan
petani. Pekerjaan sebagai buruh ini diminati karena adanya kepastian penghasilan
yang diperoleh. Nelayan cenderung memilih untuk berganti profesi menjadi petani
berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada (Marfirani dan Ira, 2012).

15
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
seabagai berikut :

1. Perubahan iklim yang terjadi mepengaruhi aktivitas penangkapan ikan yang


dilakukan oleh nelayan di Lampulo akibat terjadinya perubahan ekologi yang
meliputi perubahan musim ikan dan kekacauan musim angin. Dampaknya
adalah menurunnya hasil tangkapan yang disebabkan oleh sulitnya menentukan
wilayah tangkapan, sulitnya menentukan musim penangkapan ikan,
meningkatnya resiko melaut dan terhambatnya akses kegiatan melaut.
2. Bentuk adaptasi yang telah dilakukan nelayan di Lampulo antara lain yaitu:

 Adaptasi iklim berupa mengejar musim ikan ke wilayah lain.


 Adaptasi sumber daya pesisir dengan mencari hasil tangkapan di wilayah
mangrove.
 Adaptasi alokasi sumber daya manusia dalam rumah tangga yang meliputi
optimalisasi tenaga kerja rumah tangga, pola nafkah ganda tani-nelayan,
serta jasa pengangkutan menggunakan perahu nelayan.
 Adaptasi melalui keluar dari kegiatan perikanan (escaping from fisheries)
dengan cara beralih profesi.

5.2 Saran

Perlu adanya pendalaman materi lebih lanjut tentang pengaruh iklim pada
sektor perikanan di Indonesia sendiri belum banyak riset tentang dampak perikanan
kaitannya dengan perubahan iklim global, namun lebih banyak terkait dengan
overfishing. Padahal kemungkinan kondisi perikanan yang menurun bisa saja terjadi
karena migrasi ikan target akibat perubahan iklim.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Santoso. 2013. Adaptasi Masyarakat Dalam Bermukim Di Kawasan Pesisir.


Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Unversitas Diponegoro. 4(8): 331-452.
Brander, D.S., M.K. Norman, L.S. Yonna. 2010. Strategi Adaptasi dan Mitigasi
Bencana Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Akibat Perubahan Iklim. Jurnal
Ekonomi dan Studi Pembangunan. 15(2): 182-189.
Diposaptono, S.B., F.Agung. 2009. Menyiasati Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil. Jurnal Ilmu Hukum. 2(6): 433-455.

Dewiyanti, S., A. Ma’ruf. 2019. Adaptasi Nelayan Bajau Terhadap Dampak


Perubahan Iklim di Pesisir Sorobia Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.
Jurnal Ecogreen. 5(1): 23-29.
Eugene, P.O. 1994. Kemiskinan Dalam Masyarakat Nelayan. Jurnal Masyarakat
dan Budaya. 5(1): 41-49.
Farudin, M.A., Marina. 2017. Tipologi Kerentanan Wilayah Pesisir Terhadap
Perubahan Iklim di Kota Tegal. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Diponegoro. 2(1): 56- 89.
Gai, A.M. 2020. Konsep Pemberdayaan Nelayan Pesisir Kota Surabaya Sebagai
Bentuk Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Sustainable Livelihood. Jurnal
Planoearth. 5(1): 45-51.
Helmi, Satria. 2012. Strategi Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Ekoligis.
Jurnal: IPB. 16(1): 68-78.
Imron, Masyhuri. 2003. Menghadapin Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor
Perikanan. Jurnal Kelautan. 5(1).
Kurnia, Heri A., S.H. Sryawati, K.O. Sembiring. 2019. Analisis Kerentanan
Perikanan Tangkap Akibat Perubahan Iklim Pada Skala Provinsi. Jurnal
Kelautan. 10(3): 198-204.
Listriani, S., N. Roesa. 2015.Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Menghadapai
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Perikanan Di Aceh. Jurnal Ilmu
Hukum. (7): 433-455.
Muzaky, H., I. Mawardani. 2019. Perubahan Iklim dan Tantangan Peradaban. Jurnal

18
Marine Fisheries. 11(7): 223-223.

Marnita, Nabillah. 2011. Analisis Pengaruh Fenomena El Nino dan La Nina


Terhadap Curah Hujan. Jurnal Geodesi Undip. 6(3): 402- 406.
Risa, M., I. Adiatama. 2012. Pergeseran Mata Pencaharian Nelayan Tangkap
Menjadi Nelayan Apung Di Desa Batu Belubang. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Dan Lingkungan. 11(5): 106-110.
Rasdani, M., M. Mafudi. 2016. Strategi Masyarakat Nelayan Dalam Menghadapi
Perubahan Iiklim. Jurnal Pendidikan Geografi. 3(11): 157- 164.

Rahayu, S.S., K., Hairiah, dan, D., Prayogo. 2016. Perubahan Iklim Sebab Dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan. Jurnal Ilmiah. 15(8): 335-467.
Sulaiman, M.S. 2013. Pola Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan IklimStudi Kasus
Nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jurnal Yustisia 8(2).
Satria, Djati, A.N, Kesuma, M.S., Prawanto. 2013. Adaptasi Masyarakat Dalam
Menghadapi Kerentanan Perubahan Iklim dan Menurunnya Stok Ikan.
Jurnal Ilmiah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. 5(2): 77-82.

19
20

Anda mungkin juga menyukai