Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

REKRUTMEN IKAN

DI SUSUN OLEH :
HIDAYANTI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MUHAMMADIYAH


WAKATOBI 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb

       Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami
dapat menyesaikan penulisan Makalah Tak lua shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada
Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.

Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan sehingga
hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak kiranya
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.Mudah-mudahan isi dari makalah
penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih
BAB I PENDAHUALUAN

A. Latar Belakang

Rekrutmen dapat didefenisikan sebagai jumlah ikan dari suatu kohort tertentu atau kelas
umur (year class) yang masuk ke dalam fase eksploitasi dari suatu perikanan dimana individu-
individu yang berukuran lebih kecil dari stok tersebut pada periode waktu tertentu akan
bertumbuh menjadi besar. Dengan kata lain bahwa jumlah ikan dari suatu kohort atau kelas
umur yang akan siap untuk diekploitasi dalam suatu periode waktu (contohnya dalam tahun).
Rekrutmen penting untuk orang perikanan karena mempunyai efek langsung pada kelimpahan
ikan berikutnya, dan besarnya hasil yang dapat ditangkap atau dipanen dari suatu stok tertentu.

B. Rumusan Masalah

 Pengertian Rekrutme Ikan


 Hubungan Stok-Rekrutmen
 Hubungan Stok Rekrutmen oleh Beverton dan Holt
 Hubungan Stok Rekrutmen oleh Ricker
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Rekrutme Ikan


Rekrutmen dapat didefenisikan sebagai jumlah ikan dari suatu kohort tertentu atau kelas
umur (year class) yang masuk ke dalam fase eksploitasi dari suatu perikanan dimana individu-
individu yang berukuran lebih kecil dari stok tersebut pada periode waktu tertentu akan
bertumbuh menjadi besar. Dengan kata lain bahwa jumlah ikan dari suatu kohort atau kelas
umur yang akan siap untuk diekploitasi dalam suatu periode waktu (contohnya dalam tahun).
Rekrutmen penting untuk orang perikanan karena mempunyai efek langsung pada kelimpahan
ikan berikutnya, dan besarnya hasil yang dapat ditangkap atau dipanen dari suatu stok tertentu.
Sejumlah faktor-faktor biotik dan abiotik mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap rekrutmen dari suatu stok. Faktor-faktor biotik termasuk banjir, musim kemarau, angin
ribut, temperatur, salinitas, tingkat oksigen, lapisan kedalaman yang berbaur (mixed layer
depth), kandungan unsur hara dalam air dan pertimbangan faktor lingkungan lainnya. Faktor-
faktor biotik termasuk kelimpahan mangsa atau kelimpahan suplai makanan, kelimpahan
pemangsa, kelimpahan pesaing (competitor), parasit dan penyakit, kanibalisme, fekunditas,
ketersediaan lokasi (habitat) pemijahan, ukuran stok/pemijah, dan banyak faktor lainnya.
Hubungan yang paling umum yang dipelajari dari rekrutmen adalah bagaimana hubungan antara
ukuran dari stok dan konsekuensi rekrutmennya. Pada kenyataannya bahwa efek terbesar dari
perikanan tereksploitasi adalah ukuran dari stok. Dari sini, adalah sangat berpengaruh terhadap
intervensi manajemen.
Berdasarkan pada situasi rekrutmen, maka Ricker (1975) menyatakan bahwa ada 3 tipe
rekrutmen, yaitu:
1). Rekrutmen ujung pisau (knife edge recruitment). Semua ikan dari kelas umur tertentu akan
mudah tertangkap pada suatu waktu tertentu, dan kemudahan tertangkapnya ini adalah
sama dengan sisa hidupnya (atau sekurang-kurangnya dua tahun penuh berturut-turut).
Populasi ikan yang sedikit ideal bagi tipe ini.
2). Rekrutmen dengan platon (recruitment by platoon). Kemudahan tertangkap suatu
kelas umur bertambah secara gradual dalam waktu dua tahun atau lebih, tetapi setiap tahun
selama musim penangkapan setiap individu ikan tertangkap maupun lolos dari tangkapan. Jadi
suatu kelas umur dapat dibagi menjadi dua platon yang berbeda, yaitu yang terrekrut dan tidak-
terrekrut. Ikan pada platon terrekrut dalam hidupnya akan berukuran lebih besar dari tidak-
terrekrut, akan tetapi sering terjadi tumpang-tindih ukuran. Rekrutmen platon akan menjadi jelas
ketika penangkapan terhadap ikan yang melakukan suatu ruaya pemijahan ( a breeding
migration) dan ikan yang matang tidak bercampur dengan yang tidak matang.
3). Rekrutmen kontinu (continuous recruitment). Penambahan gradual yang bertahap dari
kemudahan tertangkap anggota kelas umur ikan tertentu selama dua tahun atau lebih yang mana
berhubungan dengan penambahan ukuran individu ikan, atau perubahan tingkah laku ataupun
distribuinya, atau juga kombinasi keduanya. Setiap individu ikan akan mudah tertangkap jika
bertumbuh dan menjadi semakin tua hingga mencapai batas maksimum tertangkap.
Hubungan yang umum antara stok ikan dewasa dengan rekrutmen yaitu antara jumlah
pemijah (spawner) dan yang terrekrut. Hubungan ini diperhadapkan dengan faktor: a). jika tidak
ada pemijah maka tidak ada yang rekrut, b). setiap stok mempunyai kesempatan untuk
bertumbuh, kecuali stok yang telah punah, c). stok di alam jumlahnya terbatas yang mana
disebabkan oleh faktor alam yang sewaktu-waktu bisa mempercepat laju mortalitas, sebaliknya
juga dengan pertumbuhannya.
Runtuhnya beberapa perikanan dunia disebabkan karena kegagalan rekrutmen. Cushing
(1973) menyarankan agar masalah penangkapan yang berlebihan, yang dijelaskan pada pola
pertumbuhan, harus digantikan dengan masalah yang lebih serius, yaitu rekrutmen dimana
mempengaruhi pengurangan stok akibat penurunan rekrutmen.

B. Hubungan Stok-Rekrutmen
Masalah stok dan rekrutmen dapat dirumuskan sebagai pencairan hubungan antara
ukuran stok induk dan rekrutmen berikutnya dalam jumlah atau kekuatan kelas tahunan (year
class strength). Ini merupakan inti dari dinamika populasi ikan, karena hubungan tersebut
mewakili masalah regulasi alamiah dari ukuran populasi, baik itu sedang tereksploitasi ataupun
belum.
Jelasnya bahwa tidak ada ikan muda (rekrut) yang diproduksi, jika tidak ada ikan
dewasa (akibat aktivitas perikanan) yang matang, memijah, memproduksi telur, menetas dan
bertumbuh menjadi rekrut (Gambar 6.1a). Ikan-ikan betina dari berbagai spesies ikan yang siap
memijah, memproduksi beribu-ribu telur, kadang-kadang jutaan. Fekunditas membuat ahli-ahli
biologi perikanan percaya bahwa bahkan suatu biomasa induk yang sangat terbatas akan cukup
untuk melengkapi (restocking) ikan yang rekrut setelah musim pemijahan. Telah diasumsikan
bahwa ciri-ciri lingkungan abiotik (kondisi oseanografi) akan mendeterminasi seberapa banyak
telur yang dipijah akan menetas menjadi rekrut. Ukuran dari stok memijah yang mendekati atau
sama dengan nol adalah tidak relevan untuk melihat jumlah yang rekrut. Situasi dimana jumlah
yang rekrut dari suatu stok tertentu diuji dengan faktor yang bukan biomasa disebut lack of stock
recruitment relationship. Penganjur pertama dari pandangan ini adalah oleh Beverton dan Holt
(1957).
Banyak karya tahun 1960an dan 1970an melihat hubungan stok rekrutmen (seperti Parrish,1978
dan Saville, 1980 dalam Pauly 1984a), dengan ditunjukan runtuhnya perikanan di tiga dekade ini
akibat “recruitment overfishing” (kelewat tangkap karena rekrutmen). Bagaimanapun, hubungan
stok rekrutmen tidak bisa didapatkan secara langsung dengan memplot indeks rekrutmen dan
biomasa induk. Perlu menghitung secara simultan hubungan stok rekrutmen dan faktor biotik
yang mempengaruhinya. Csirke (1980) dalam Pauly (1984a) melihat pengaruh kondisi
oseanografi terhadap ikan teri Peru (Peruvian anchovy), dan ada juga menghubungkan berbagai
faktor yang mempengaruhi rekrutmen dengan menggunakan regresi berganda.
Ada 4 tipe hubungan stok rekrutmen yang umumnya digunakan, yaitu:
1). Rekrutmen bertambah ke arah suatu asimtotik (lawan dari model ini menggambarkan “lack of
stock recruitment relationship”), dapat dilihat pada Gambar 6.1b.
2). Rekrutmen bertambah dengan suatu proporsi kepangkatan (power) dari biomasa induk atau dari
jumlah telur yang dilepaskan (Gambar 6.1c).
3). Rekrutmen bertambah menuju ke atau berlawanan dari arah maksimum pada suatu tengah ukuran
stok induk (P), menurun dengan bertambahnya nilai P (Gambar 6.1d).
4). Bukan ketiga tipe di atas, tetapi hubungan stok rekrutmen yang menyesuaikan dengan bentuk
tipe 1, 2 dan 3 setelah simultan dari faktor-faktor lingkungan (biotik atau abiotik) dihilangkan,
seperti yang dikemukakan oleh Csirke (1980) dalam Pauly (1984a).

C. Hubungan Stok Rekrutmen oleh Beverton dan Holt

Pada model ini hubungan diantara jumlah yang rekrut (R) dan ukuran stok memijah
(spawning stock size, P) dinyatakan sebagai berikut:
R = 1/(α‘ + b ‘)
Ekspresi formula di atas dapat dinyatakan dalam bentuk linear dengan:
P/R = b‘ + α‘ P
Plot ini melibatkan penggunaan kebalikan (inverse), contohnya 1/R, dan nilai estimasi α‘ dan b ‘
tersedia untuk setiap nilai P, estimasi nilai rekrutmen R memiliki jumlah (å R) yang secara nyata
lebih rendah dari jumlah nilai R empiris (åR). Dalam kenyataannya menggunaan nilai kebalikan
berimplikasi pada penggunaan nilai rataan harmonik (HM). Dalam mengepas persamaan di atas
ini (P/R), penggunaan rataan harmonik dari serangkaian nilai selalu lebih rendah dari rataan
aritmatik (AM).
Suatu taksiran nilai konversi estimasi rekrutmen RHM ke nilai RAM didapatkan dengan:
åR (nilai empiris)
C = ----------- -------------------
åR (nilai rataan harmonik)

dan selanjutnya mengalikan nilai rekrutmen garis HM dengan konstanta C (Ricker, 1975).
Aplikasi model ini dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.2, dan didapat nilai r 2 =
0.857; α = 0.016; dan b = 0.371.
Tabel 6.1. Data dari tipe hubungan stok rekrutmen Beverton dan Holt pada ikan sea bream (Taius
tumifrons) di Laut Cina Selatan.
No Tahun Jumlah telur x 106 Jumlah rekrut x 103 P/R
1 1949 122 9.2 13.3
2 1950 84 7.2 11.7
3 1951 60 6.3 9.52
4 1952 40 9.4 4.26
5 1953 72 8.4 8.57
6 1954 42 8.3 5.06
7 1955 45 11.0 4.09
* 1956 (38) (13.0) (2.92)
* artinya tidak digunakan karena menghasilkan intersep negatif

D. Hubungan Stok Rekrutmen oleh Ricker


Kurva Ricker Bentuk Pertama
Hubungan stok rekrutmen ini diusulkan oleh Ricker (1954, 1975) yang dirumuskan
sebagai:
R = αP e-b P
dimana R adalah jumlah rekrut, P adalah ukuran stok induk (dalam berat, dalam jumlah ataupun
sebagai produksi telur), α adalah suatu indeks stok-mortalitas bebas (stock-independent
mortality) dan b adalah suatu indeks stok-mortalitas terikat (stock-dependent mortality).
Persamaan di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk:
lnR - lnP = lna - bP
yang membentuk suatu regresi linear, yaitu: y = a + bx dimana y = lnR - lnP, dan x = P.
Konstanta a = lnα dan b = lnb. Sekali α dan b diestimasi, nilai maksimum rekrutmen (Rm) akan
didapat dari :
Rm = α/b e
dimana e = 2.7183, merupakan basis logaritma natural. Stok induk pada rekrutmen maksimum
(Pm) diestimasi dari persamaan:
Pm = 1/b
Ketika P dan R diekspresikan dalam unit yang sama, maka suatu tingkat penempatan kelimpahan
(“level of replacement abundance”) didapatkan, dimana P = R. Tingkat perpindahan ini dapat
diestimasi melalui:
Pr = (lnα)/b = Rr
Untuk berbagai maksud, adalah masuk akal untuk mengasumsikan bahwa (rataan
ukuran) dari stok induk awal (virgin parental stock, Pv) akan sama dengan Pr, jika estimasi Pv
tersedia. Unit asli rekrutmen harus dikonversikan ke unit P melalui multiplikasi Pv/Pr (lihat
Tabel 6.2 dan Gambar 6.3). Pada tabel ini (Pauly 1980d dalam Pauly 1984a), nilai yang
ditampilkan akan dipandang sebagai nilai tentatif berhubungan dengan aproksimasi yang dibuat
untuk estimasi sejumlah rekrut. Hasil perhitungan didapatkan r2 = 0.694, α = 0.886, b =0.001,
Pm = 937.349 dan Rm = 305.516.

Tabel 6.2. Data bagi tipe hubungan stok rekrutmen Ricker terhadap ikan false trevally (Lactarius lactarius)
dari Teluk Thailand.
Tahun P(dalam ribuan ton) R(dalam jutaan) R(dalam unit P)
Stok awal 2660 - (2660)
1963 2087 239 4606.8
1966 1277 292 5228.4
1967 422 138 2660.0
1968 444 202 3893.6
1969 191 90.8 1750.2
1970 29.8 15.5 298.77
1971 37.8 55.5 1069.8
1972 4 8.9 171.55

Kurva Ricker Bentuk Kedua


Jika rekrutmen dan stok induk dinyatakan dalam unit yang sama, maka persamaan R =
αP e-b P dapat ditulis kembali sebagai:
R = Pea(1 - P/Pr)
dimana Pr adalah penempatan kelimpahan (replacement abundance) dan suatu parameter baru
yaitu (a) dimasukan, yang mana didapat dari:
a = Prb = lnα
Persamaan di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk linear:
lnR - lnP = a - (a/Pr)P
dimana y = lnR-lnP dan x = P dengan intersep menghasilkan suatu nilai a dan slope/sudut adalah
a/Pr.
Persamaan kurva Ricker bentuk pertama sama saja dengan bentuk kedua dengan
menggunakan estimasi rataan geometrik (GM) dari nilai R pada P tertentu. Umumnya nilai GM
mengestimasi kebanyakan nilai rekrutmen yang mungkin bagi nilai P teramati, dan kurva rataan
aritmatik (AM) mengestimasi nilai rataan aritmatik jangka panjang (Ricker, 1975). Konversi
kurva GM ke AM diindikasikan terutama jika R terpencar secara luas pada kurva stok
rekrutmen.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Rekrutmen dapat didefenisikan sebagai jumlah ikan dari suatu kohort tertentu atau kelas
umur (year class) yang masuk ke dalam fase eksploitasi dari suatu perikanan dimana individu-
individu yang berukuran lebih kecil dari stok tersebut pada periode waktu tertentu akan
bertumbuh menjadi besar. Dengan kata lain bahwa jumlah ikan dari suatu kohort atau kelas
umur yang akan siap untuk diekploitasi dalam suatu periode waktu (contohnya dalam tahun).
Rekrutmen penting untuk orang perikanan karena mempunyai efek langsung pada kelimpahan
ikan berikutnya, dan besarnya hasil yang dapat ditangkap atau dipanen dari suatu stok tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/qoo4x25q-rekrutmen-ikan.html

Anda mungkin juga menyukai