SITI ZULAEKA
200330010
AKUAKULTUR III A
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Ikhtiologi yang berjudul “Seksualitas Pada Ikan Kuwe
(Caranx ignobilis)”. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Perikanan.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada asisten dosen yaitu Maulyani, Rahayu, dan Fendi
Saputra.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Saya berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................v
1. PENDAHULUAN
2.TINJAUAN PUSTAKA
3. METODE PELAKSANAAN
ii
3.2 Alat & Bahan ............................................................................................7
4.1 Hasil............................................................................................................9
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
LAMPIRAN.........................................................................................................14
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
1. PENDAHULUAN
1
2
2
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai seksualitas pada ikan kuwe (Caranx ignobilis) dan
menjadi salah satu syarat kelulusan mata kuliah biologi perikanan.
.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi ikan kuwe menurut Nelson (1984) dalam Akbar (2018) yaitu
sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Percoidei
Superfamili : Percoidea
Famili : Carangidae
Genus : Caranx
3
Gambar 1. Ikan Kuwe (Caranx ignobilis)
Ikan kuwe berbentuk oval dan pipih. Warna tubuhnya bervariasi, yaitu
biru bagian atas dan perak hingga keputih-putihan di bagian bawah. Tubuh
ditutupi sisik halus berbentuk sikloid. Sisiknya kecil dengan gurat sisi yang
bercabang. Di bagian dada sisiknya berkurang atau tidak ada. Terdapat tiga duri,
dua yang pertama terpisah dari sirip yang diam (Akbar, 2018) Sirip ekornya
berjagak (Poernomo, 2006).
Ikan yang aktif mencari makan pada malam hari ini biasanya memakan
jenis ikan dan krustacea. Ikan ini biasanya memiliki ciri-ciri fisik tubuh berwarna-
warni mulai dari hijau muda bagian punggung dan bagian bawah berwarna putih
keperakan dengan sirip dada melengkung lancip (Froose dan Pauly, 2011)
Menurut Akbar (2018) habitat dari ikan kuwe sangat beragam, dari pantai
sampai laut lepas (oseanik) dan dari yang bersifat pelagis sampai mendekati dasar
4
4
Studi mengenai jenis kelamin dari suatu spesies ikan merupakan suatu
kegiatan yang cukup menarik. Terutama, bagi orang-orang yang sangat senang
menekuni bidang budidaya perikanan maupun melakukan penelitian di bidang
biologi perikanan karena individu setiap spesies ikan memiliki ciri-ciri khusus
sebagai penentu apakah individu ikan tersebut berjenis kelamin jantan atau betina.
Penampakan cirri-ciri tersebut dapat diketahui melalui pengamatan terhadap organ
reproduksi yang dimiliki dan juga dapat diolihat melalui penampakan ciri-ciri
morfologis pada permukaan tubuhnya.
Penampakan ciri-ciri seksual ini pada beberapa spesies ikan baru nyata
terlihat apabila individu ikan sudah mengalami matang gonad (kelamin), akan
tetapi pada beberapa spesies ikan lainnya cirri-ciri seksual itu dapat terlihat
dengan jelas walaupun individu ikan tersebut belum matang gonad ataupun sudah
selesai memijah. Dengan dikenalinya penampakan cirri-ciri seksual dari setiap
individu pada spesies ikan, maka akan sangat membantu orang-orang yang
5
Penampakan ciri seksual yang dimiliki pada setiap individu spesies ikan
terdiri dari ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder.Penampakan ciri seksual
sekunder ada yang bersifat permanen dan ada yang bersifat sementara (Muliani,
dan Rusyidi. 2021).
1. Bentuk testis
2. Warna testis
1. Bentuk ovari
2. Adanya butiran telur
3. Warna ovari
1) Bentuk dan ukuran tubuh serta bagian tubuh tertentu maupun pada
organ pelengkapnya (seksual dimorfisme) seperti:
7
Ukuran tubuh
Bentuk tengkuk pada kepala.
Halus kasarnya permukaan kepala.
Bentuk ujung sirip punggung.
Bentuk abdominal.
Bentuk papilla genital.
Jumlah lubang genital.
Bentuk salah satu jari sirip anal
Bentuk salah satu jari sirip perut sebelah kiri.
7
8
4.1 Hasil
Cara yang dilakukan untuk menentukan jenis kelamin ikan kuwe pada
pengamatan penampakan ciri seksual primer yaitu dengan cara membedah tubuh
bagian abdominal. Setelah melakukan pembedahan pada ikan kuwe tersebut
ternyata belum terlihat gonad (kelamin) pada ikan tersebut.
4.1.3 Penampakan Ciri Seksual Sekunder
a. Dimorfisme
Memiliki ukuran tubuh yang terbilang cukup besar yaitu dengan panjang
total (TL) 27,2 cm. Bentuk kepala tidak menonjol. Memiliki terkstur
permukaan kepala yang halus. Memiliki bentuk ujung sirip punggung
yang runcing tetapi tidak tajam. Untuk bentuk abdominal tidak rata tetapi
memiliki permukaan yang halus dan sedikit melebar kebawah dibagian
sirip perut. Memiliki urogenital bulat dan hanya memiliki 1 jumlah
lubang genital. Salah satu jari sirip anal memiliki ujung yang lunak tidak
atau tidak runcing dan sedikit berbentuk segitiga. Jari-jari sirip pada sirip
perut memiliki jari-jari sirip lemah mengeras dan mengeras sedikit
berbentuk segitiga
9
b. Dikromatisme
Warna tubuh pada ikan kuwe (Caranx ignobilis) sedikit putih keabu-
abuan. Sirip punggung pada ikan kuwe tersebut memilki warna abu-abu
kehitaman dan warna sirip ekor dibagian kanan yaitu berwarna sedikit
10
10
Pembedaan kedua jenis kelamin ini secara nyata hanya dapat dilakukan
dengan membedah ikan dan melihat ciri seksual primernya. (Rahardjo, 2020).
Perbedaan jenis kelamin dari suatu individu ikan dapat ditentukan dengan
memperhatikan karakteristik seksual yang dimilikinya. Testis dan ovari ataupun
spermatozoa dan telur (ovum) adalah karakteristik seksual primer pada ikan
(Pulungan, 2015). Sebelum memasuki fase remaja (juvenil), umumnya ikan tidak
bisa dikenali jenis kelaminnya. Hal ini terjadi karena kelamin ikan belum
terdiferensiasi secara sempurna. Meskipun secara genetis ikan terdiri dari jantan
dan betina (XX dan XY, WW dan WZ), namun faktor lingkungan lebih
mempengaruhi diferensiasi kelaminnya. Sehingga memungkinkan terjadinya
perbedaan kelamin ikan secara fungsional dan genetis. Maka dari itu, penentuan
jenis kelamin ikan dapat dianggap plastis. Jenis kelamin ikan tidak dapat diketahui
saat ikan tersebut baru menetas. Kelamin ikan dapat diketahui setelah sel kelamin
telah terdiferensiasi sempurna, tidak seperti pada mamalia yang jenis kelaminnya
11
dapat diketahui sejak lahir. Hal ini dikarenakan adanya interaksi lingkungan yang
menentukan jenis kelamin pada ikan (Budi, 2019). TKG I betina secara
makroskopik ditandai dengan awal perkembangan gonad ukurannya masih terlalu
kecil, terdapat selaput berwarnah itam yang membungkusnya, belumt erlihat
dengan jelas butiran-butiran telur secara kasat mata (Karyanti, dkk. 2018).
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan praktikum seksualitas pada ikan kuwe
(Caranx ignobilis) yaitu :
1. Data morfometrik yang terdapat pada pengamatan ikan kuwe (Caranx
ignobilis)
1. Panjang Total (TL) : 27,2 cm
2. Panjang Baku (SL) : 20,5 cm
3. Panjang Ekor (FL) : 23,7 cm
2. Pembedaan kedua jenis kelamin ini secara nyata hanya dapat dilakukan
dengan membedah ikan dan melihat ciri seksual primernya. Perbedaan jenis
kelamin dari suatu individu ikan dapat ditentukan dengan memperhatikan
karakteristik seksual yang dimilikinya. Testis dan ovari ataupun
spermatozoa dan telur (ovum). TKG I betina secara makroskopik ditandai
dengan awal perkembangan gonad ukurannya masih terlalu kecil, terdapat
selaput berwarnah itam yang membungkusnya, belum terlihat dengan jelas
butiran-butiran telur secara kasat mata.
3. Dimorfisme seksual dan dikromatisme seksual adalah karakteristik seksual
sekunder ikan. Karakteristik seksual sekunder ini ada yang bersifat
permanen adan ada juga yang bersifat sementara. Ciri seksual sekunder pada
ikan betina yaitu warna pada badan lebih pucat dan tidak terang sesuai
jenisnya, warna pada sirip punggung dan ekor memudar, garis-garis pada
sirip ekor dan tubuh keliatan tipis dan tidak pekat. Warna noktah pada
batang ekor seperti warna pada bagian tubuh lainnya dari segi ukuran, pada
beberapa spesies, ikan betina memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar
dari ikan jantan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Budi, D. S. (2019). Ciri Seksual Ikan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Froese R & Pauly D (Editors). 2011. Fish Base World Wide electronic
publication.
Pustria, B. S. (2017). Efisiensi Usaha Budidaya Ikan Kuwe (Caranx sp.) Dalam
Keramba Jaring Apung Di Desa Banu-Banua Jaya Kabupaten Buton
Utara. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 20-21.
13
LAMPIRAN
14
15