Di Susun Oleh:
KELOMPOK 3
1. Rahma Mutiara Mahsya 57214214042
2. Rapi Bangsawan 57214114043
3. Ridho Rahmatullah 57214114044
4. Rifqie Putra Relanza 57214114045
5. Rois Fakhrozi Alsyaidi 57214114046
6. Syamsul Hidayat 57214114047
7. Wina Nur Hidayah 57214214048
8. Yegi Yuspardiansyah 57214114049
9. Yusuf Adi Saputra 57214114050
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................. 2
1.3 Manfaat................................................................................ 2
II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele .................. 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Lele ........................... 7
III PENUTUP
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Biologi Perikanan adalah studi mengenai ikan sebagai sumberdaya yang dapat
dipanen oleh manusia (ekonomis/non-ekonomis). Biologi Perikanan mempelajari
daur hidup ikan, mulai dari lahir sampai mati, yang meliputi:Fekunditas dan pola
reproduksi, umur pada waktu mencapai kematangan gonad dan nisbah kelamin,
kecepatan survival dan mortalitas pada tahap-tahap daur hidup.Distribusi ekologi,
pergerakan dan ruaya, tingkah laku ikan dalam 24 jam atau dari musim ke
musim.Interaksi intra dan inter spesies, bagaimana interaksi spesies dalam
lingkungan hidupnya yang akan mempengaruhi populasi/spesies lainnya.Populasi
serta faktor-faktor yang mengontrolnya, kecepatan pertumbuhan dan waktu mencapai
ukuran rata-rata dari berbagai macam ikan, danPengaruh penangkapan ikan terhadap
populasi, reproduksi dan pertumbuhan ikan.
1
2
tentang ikan. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang
tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan
di dalam air. Ikan bergerak menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri tubuhnya
terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga
berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan kedalaman air tempat ikan berenang.
Ikan lele (Clarias sp.) adalah salah satu satu komoditas perikanan yang
memiliki prospek untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan komoditas
unggulan. Dikatakan menjanjikan karena hampir setiap daerah di Indonesia
membudidayakan ikan lele, dan juga merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
sangat digemari oleh masyarakat. Ikan lele (Clarias sp.) termasuk salah satu dari
keenam komoditas lainnya yaitu, rumput laut, patin, bandeng, nila, dan kerapu yang
akan dipacu pengembangan budidayanya dengan tujuan meningkatkan produksi
budidaya pada beberapa tahun kedepan (Riyanto, dkk dalam Madinawati, dkk 2011).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari observasi ini adalah,
a. Mengetahui Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele (Clarias sp.)
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah,
a. Mahasiswa dapat mengetahui Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele
(Clarias sp.)
3
BAB II
PEMBAHASAN
3 8
2
1 4 5 6
4
kesamping). Dua buah lubang penciuman yang terletak dibelakang bibir atas. Pada
kedua sirip dada/pectoral lele terdapat sepasang duri (patil), berupa tulang berbentuk
duri yang tajam. Pada beberapa spesies ikan lele, duri-duri patil ini mengandung racun
ringan. Hampir semua species lele hidup di perairan tawar
Ikan lele memiliki tulang belakang (vertebrae) berupa tulang sejati yang tidak
besar, memanjang mulai dari belakang kepala hingga pangkal ekor. Di sekitar rongga
perutnya terdapat duri-duri yang tidak banyak. Rangka tersebut berfungsi memberi
bentuk tubuh, melindungi organ-organ vital ikan, dan tempat melekatnya otot.
Berfungsi juga membentuk sel-sel darah ikan. Sementara ini belum ada laporan tentang
keistimewaan rangka ikan lele sehingga hanya menjadi limbah atau sampah bagi
konsumen ikan ini.
4
3
1 2
5
Gambar 2. Otot Ikan Lele. Keterangan : (1) Myoseptum, (2) Myomer, (3) Septum
Skeletogenus Horizontal, (4) Epaxial, (5) Hipoxial
Otot atau ‘daging’ Ikan lele agak berbeda dengan daging ikan lain karena
strukturnya yang lembut dan tak berserat, berbeda dengan daging ikan-ikan perenang
cepat seperti salmon atau tuna. Ikan lele adalah perenang yang lambat, bahkan
cenderung diam apabila telah kenyang dan tak ada gangguan. Otot ikan lele dapat
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
5
1 3
7
4 5 6
2
Gambar 3. Anatomi Ikan Lele. Keterangan : (1) Gonad, (2) Usus, (3) Lambung
(4) Aborescent, (5) Hati, (6) Limfa, (7) Empedu
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescent, organ
yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Arborescent
ini merupakan organ pernapasan yang berasal dari busur insang yang telah
termodifikasi. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah
hidupnya lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan
menyembul kepermukaan air. Oleh karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng
gondok ikan ini tidak berdaya..
Sistem peredaran darah ikan lele tersusun atas darah itu sendiri, organ jantung,
pembuluh pembuluh darah, dan limpa. Pembuluh darah ikan lele akan mengirim darah
ke seluruh tubuh dan mengangkutnya kembali ke jantung. Adapun pembuluh darah
tersebut ada yang bernama aorta, arteri, kapiler, dan vena.
Pada rongga perut terdapat sistem pencernaan, yang terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan berupa rongga mulut, faring,
6
esophagus, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan yang berperan ada dua yaitu
hati dan pancreas. Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan bekerja sama untuk
mencerna makanan untuk diolah menjadi energi bagi tubuh ikan.
Sistem urinaria ikan berupa organ ginjal. Letaknya menempel di tulang belakang,
warnanya merah tua, bentuknya memanjang seperti tabung. Ginjal berfungsi
menyaring darah ikan agar terbebas dari muatan racun berbahaya seperti ammonia dan
kreatinin. Selanjutnya urin dikeluarkan melalui lubang urogenitalia.
Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang
memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran
gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna
lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian
sisinya mulus tidak bergerigi.
placoid merupakan sisik yang lembut. Umumnya tipe ikan perenang cepat atau
secara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang
lembut, sedangkan ikan - ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang
secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe sisik yang
kasar. Sisik sikloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementara sisik
stenoid mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai pinggiran yang kasar,
(Lalli,1993
8
BAB V
PENUTUP
Dari hasil Observasi,Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan ikan air tawar
yang tidak memiliki sisi, sehingga permukaan tubuhnya licin. Ikan lele memiliki 2
bentuk tubuh, bagian kepala pipih kebawah ( depressed) seangkan badannya pipih
kesamping (compressed). Ikan lele memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungannya.
Hal ini didukung dengan adanya alat bantu pernafasan aborescent berbentuk seperti
bunga. Pada sirip pectoral ikan lele terdapat patil/duri (berupa tulang berbentuk duri
tajam) sebagai senjata pertahanan diri dari musuh/ancaman. Ikan lele termasuk ikan
karnivora dengan panjang usus mencapai panjang tubuhnya. Ikan lele memiliki mata
yang kecil dengan penglihatan yang kurang baik, sehingga dibantu oleh misai
sebaagai indera peraba untuk mencari makanan didasar perairan.
9
DAFTAR PUSTAKA
ISMAIL. Et al. (2014). Studi Hasil Tangkapan Ikan Bubu Dasar di Daerah Perairan
Rawa Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Ilmu
Perikanan Tropis. 19 (2) 14-22
Madinawati. et al. (2011). Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Media
Litbang Sulteng IV (2) : 83 – 87
Rahardjo, M.F. 2011. Iktiology. Bandung. Lubuk Agung
Wijaya, Ongky. et al. (2014). Pengaruh Padat Tebar Ikan Lele Terhadap Laju
Pertumbuhan dan Survival Rate Pada Sistem Akuaponik. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan 6 (1) 55-58.