ikanSemester Ganjil
Disusun oleh :
Yanes Zahara
JURUSAN PETERNAKAN
2023
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 3
2.1. Klasifikasi Ikan Nila................................................................................................. 3
2.2. Morfologi dan Anatomi ............................................................................................ 4
2.3. Pakan dan Kebiasaan Makan.................................................................................... 4
2.4. Habitat dan Kebiasaan Hidup ................................................................................... 5
2.5. Pertumbuhan............................................................................................................. 6
2.6. Pengenalan Masalah Kesehatan Ikan ....................................................................... 6
2.7. Ragam Penyakit pada Ikan ....................................................................................... 6
2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit pada Ikan ........................................... 7
2.9. Potensi Bahan Pencemar dalam Menyebabkan Penyakit pada Ikan ........................ 7
2.10. Dampak Bahan Pencemar Terhadap Ikan .............................................................. 7
2.11. Langkah-langkah Pencegahan Penyakit Akibat Bahan .......................................... 8
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ................................................................................. 10
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................................. 10
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 10
3.3 Prosedur Kerja ......................................................................................................... 10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................... 11
4.1 Hasil ........................................................................................................................ 11
4.2. Pembahasan ............................................................................................................ 12
V. PENUTUP .................................................................................................................... 14
5.1. Kesimpulan............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15
ii
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki dampak bahan pencemar
tertentuterhadap kesehatan ikan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan lele (Clarias sp.) adalah ikan yang termasuk dalam golongan catfish. Ikan
lele mudah beradaptasi meskipun dalam lingkungan yang kritis, misalnya perairan yang
kecil kadar oksigennya dan sedikit air. Ikan lele juga termasuk ikan omnivor,yaitu
pemakan segala jenis makanan tetapi cenderung pemakan dagingatau karnivora. Secara
alami ikan lele bersifat nokturnal, artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai
tempat yang gelap, tetapi dalam usaha budidaya ikan lele dibuat beradaptasi menjadi
diurnal (Suryanto, 1986).
4
licin, warna kulit terdapat bercak – bercak berwarna keputihan hingga
kecoklatan abu – abu. Tengah badanya mempunyai potongan membulat,
dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang
tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), jadi lele ditemukan tiga
bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipihkesamping).
5
pakan tambahan yang mengandung protein hewani. Jika pakan yang diberikan
banyak mengandung protein nabati, pertumbuhan akan lambat. Lele bersifat
kanibalisme, yaitu suka memakan jenis sendiri.
6
2.5. Pertumbuhan
Proses bertambahnya panjang dan bobot suatu organisme disebut
dengan pertumbuhan, yaitu merupakan hasil dari pemeliharaan, monitoring,
padat tebar dan sebagainya. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar, faktor dari dalam yaitu sifat,
keturunan, ketahanan ikan terhadap penyakit dan kemampuan memanfaatkan
makanan. Sedangkan faktor dari luar sifat fisika, kimia dan biologi perairan
(Hidayat dkk., 2013).
7
2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit pada Ikan
Beberapa faktor memengaruhi kemunculan dan penyebaran penyakit
pada ikan, termasuk lingkungan perairan yang tercemar oleh bahan pencemar.
Menurut Kaattari (2018), kualitas air yang buruk dan keberadaan logam berat
serta pestisida dapat merusak sistem kekebalan ikan, meningkatkan
kerentanannya terhadap penyakit. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan
kualitas air dan mencegah pencemaran menjadi esensial sebagai bagian dari
strategi pencegahan penyakit pada ikan. Kesadaran akan dampak negatif
bahan pencemar terhadap kesehatan ikan merupakan langkah awal yang
penting untuk menjaga keberlanjutan perikanan dan ekosistem perairan secara
menyeluruh.
8
populasi ikan juga dapat memiliki dampak jangka panjang pada keberlanjutan
sumber daya perikanan, membuat ekosistem perairan semakin rentan terhadap
gangguan karena kehilangan ikan sebagai komponen kunci dalam rantai
makanan (Johnson et al., 2022). Dampak penyakit pada ikan akibat bahan
pencemar juga dapat mengganggu ekosistem perairan secara menyeluruh,
merusak keseimbangan alamiah dan meningkatkan populasi spesies lain yang
dapat mengganggu keseimbangan perairan (Gugus riset Lingkungan dan
Kelautan, 2020).
9
aman, kita dapat menciptakan lingkungan yang optimal untuk
pertumbuhanikan.
4. Penggunaan Bahan Kimia yang Aman: Pemilihan bahan kimia yang
digunakan dalam budidaya ikan harus bijaksana dilakukan.
Menghindari bahan kimia berbahaya dan pestisida yang dapat
mencemari air sangat penting. Keberlanjutan budidaya dapat
dipertahankan dengan memilih bahan kimia yang diizinkan dan aman
bagi lingkungan perairan.
5. Pemberian Pakan yang Berkualitas: Memberikan pakan yang
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan menjadi faktor
penting. Overfeeding perlu dihindari, karena dapat menyebabkan
peningkatan limbah di air. Dengan mengelola pemberian pakan dengan
bijak, kita dapatmeminimalkan dampak negatif terhadap kualitas air.
6. Karantina dan Pengujian: Menerapkan prosedur karantina sebelum
memperkenalkan ikan baru ke dalam sistem budidaya utama adalah
tindakan preventif yang efektif. Pengujian rutin untuk deteksi dini
penyakit, termasuk yang disebabkan oleh bahan pencemar, dapat
membantu mengisolasi dan mengatasi masalah sebelum menyebar ke
seluruh populasiikan.
7. Sistem Peringatan Dini: Sistem peringatan dini merupakan alat vital
dalam mendeteksi perubahan kualitas air atau tanda-tanda penyakit
secara cepat. Dengan adanya sistem ini, petani dapat merespon dengan
cepat terhadap indikasi masalah, seperti perubahan perilaku ikan atau
penurunan pertumbuhan.
8. Pelatihan dan Pendidikan Petani: Memberikan pelatihan dan
pendidikan kepada petani adalah langkah krusial dalam meningkatkan
pemahaman mereka terhadap praktik-praktik budidaya yang aman.
Pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini dapat membantu petani
mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan dengan lebih
efektif, menjaga kesehatan ikan dan keberlanjutan usaha budidaya
mereka.
10
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Toples
2. Kamera
3. Elenmeyer
4. Stop Wach
1. Ikan lele
2. Detergen
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel hasil uji bahan pencemar pada ikan
Ikan Terkejut
Operculum melambat
Insang membengkak
Ikan mabuk
Mengerluarkan darah
12
4.2. Pembahasan
Pencemaran air oleh bahan kimia dapat berdampak serius pada
kehidupan akuatik, termasuk ikan lele. Dalam konteks ini, praktikum
dilakukan untuk mengujiefek beberapa bahan pencemar terhadap ikan lele.
13
Tingkah Laku: Ikan mulai mabuk dan kejang-kejang, perubahan
warna tubuh menjadi pucat, tubuh ikan mengeluarkan lendir, kematian
dimulai pada menit ke-4.
14
V.PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil uji dalam praktikum ini mengindikasikan bahwa bahan
pencemar yang digunakan memiliki dampak negatif yang signifikan pada ikan
lele. Oleh karena itu, perlunya regulasi yang ketat terhadap penggunaan
bahan-bahan kimia tersebut dalam lingkungan perairan. Pemantauan rutin
terhadap kualitas air dan kesehatan ikan perlu diterapkan guna melindungi
ekosistem akuatik dan keberlanjutan sumber daya perikanan. Dengan
pemahaman mendalam terhadap dampak bahan pencemar, upaya
perlindungan terhadap lingkungan perairan dapat ditingkatkan untuk menjaga
keberlanjutan ekosistem perairan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Garcia, M., et al. (2016). The Role of Fish in Aquatic Ecosystem Balance.
Journalof Aquatic Ecology, 22(4), 210-225.
Brown, R., et al. (2020). Heavy Metals in Aquatic Environments and Fish
Health. Reviews in Environmental Science and Bio/Technology, 19(4),
615-647.
16
EPA. (2021). Industrial Waste and Its Impact on Fish Reproductive Systems.
Environmental Protection Agency.
Kirk, R., & Othmer, D. (1982). Encyclopedia of Chemical Technology (Vol. 14).
John Wiley & Sons.
17