Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Sukendi, MS
Disusun Oleh :
SELVY APRIYANI
210413307
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin
dan kehendaknya penulis mampu menyelesaikan penulisan makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah Nutrisi Larva Ikan ini dapat selesai sesuai dengan
yang diharapkan dengan judul “Nutrisi Larva pada Ikan Kakap Putih” dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun
atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen bidang studi dan
akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kebaikan kami untuk kedepannya.
Pekanbaru,3Desember2023
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Phylum: Chordata
Sub-Phylum : Vertebrata
Class: Pisces
Sub-class: Teleostomi
Ordo: Percomorphi
Family: Centropomidae
Genus : Lates
dada pendek dan berbentuk bulat, lebih pendek dari sirip perut dan terdiri dari 13-
18 jari-jari lemah. Sirip perut tidak mencapai anus dan terdiri dari satu jari keras
dan 5-8 jari-jari lemah. Sirip dubur terdiri dari tiga jari-jari keras (III>II>I) dan
jari-jari lemah 8-10. Sirip ekor berbentuk bulat (rounded) dan terdiri dari 15-18
jari-jari lemah. Pada umumnya, tinggi badan 29.30-33,35% dari panjang baku
(SL), namun ditemukan spesimen dengan tinggi badan hingga 37.50% dari SL
(Irmawati et al. 2021).
Ikan kakap putih (L. calcarifer) termasuk karnivora dan dominan memangsa
kelompok udang-udangan dan ikan yang relatif lebih kecil. Ikan kakap putih
termasuk ikan predator, khususnya pada malam hari. Makanan ikan kakap
kepiting, udang, krustasea, siput, cumi-cumi/sotong, dan plankton. Habitat asli
dari ikan kakap putih adalah di laut dan bersifat predator. Ikan ini dapat
beradaptasi dengan cepat pada lingkungannya. Hal ini terjadi karena ikan kakap
putih memiliki toleransi yang cukup tinggi pada perubahan tingkat salinitas
lingkungan (euryhaline), sehingga ikan ini dapat hidup dan tumbuh di perairan
tawar. Oleh karena itu, ikan kakap putih sangat mudah untuk dibudidayakan
karena dapat hidup, baik di lingkungan air laut, payau, atau tawar. Suhu optimum
yang dibutuhkan bagi pertumbuhan ikan ini berkisar 27-30oC dan pH 7-8
(Sudrajat, 2015).
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan kakap putih selain karena
faktor pemberian pakan yang mengandung protein tinggi dan sesuai dengan jenis
5
pakan alamiah ikan itu tersendiri juga dipengaruhi oleh fakor- faktor lain. Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan kakap yaitu
faktor lingkungan. Mayunar (1991) menyatakan bahwa pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup kakap putih dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam.Faktor
dalam meliputi genetik, umur dan jenis. Sedangkan faktor luar sebagian besar
dipengaruhi oleh lingkungan/kualitas air dan kepadatan. Kualitas air berpengaruh
pada kelangsungan hidup, reproduksi, pertumbuhan dan produksi.
Salah satu hal yang dianggap penting dalam menunjang pembenihan ikan
kakap putih adalah kebutuhan akan nutrisi larva diantaranya kebutuhan vitamin.
Vitamin diperlukan bagi benih sebagai suplemen (Surnawati et al., 2020).
Vitamin merupakan nutrien organik yang mempunyai berbagai fungsi esensial
dalam proses metabolisme. Vitamin terbagi atas dua klasifikasi yaitu vitamin yang
larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.Vitamin yang larut dalam
lemak yaitu (vitamin A, D, E dan K) sedangkan vitamin yang larut didalam air
yaitu (Vitamin C dan B kompleks). Vitamin B kompleks memiliki fungsi sebagai
koenzim dan prekusor dalam proses metabolisme. Vitamin B kompleks
merupakan salah satu mikro nutrient atau zat tambahan yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit. Penelitian oleh Juliana et al. 2016 yang memperkaya cacing
dengan jintan hitam yang mengandung komponen vitamin B kompleks untuk
diberikan pada ikan baung, pertumbuhan ikan baung yang lebih baik dengan laju
pertumbuhan bobot spesifik berkisar antara 28,90-29,19%/hari. Penelitian oleh
Salsabila et al. (2019) mendapatkan larva ikan bandeng yang diberikan rotifer
yang diperkaya dengan vitamin B kompleks mengasilkan larva yang terus
bertumbuh dengan baik dengan mortalitas yang berkurang. Hal tersebut
disebabkan karena penggunaan vitamin sebagai pengkaya pakan alami
mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh larva
bandeng.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang berjudul nutrisi larva pada ikan kakap putih
(Lates calcarifer) yaitu Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan jenis pakan bagi larva adalah mudah dicerna, memiliki ukuran yang
sesuai dengan bukaan mulut larva, bergerak lambat sehingga mudah ditangkap
larva, mudah dalam penggandaannya, pertumbuhan dan perkembangbiakannya
cepat dan tidak menghasilkan racun atau zat lain yang dapat membahayakan
kehidupan larva, serta memiliki nilai gizi tinggi yang baik untuk larva. Salah satu
hal yang dianggap penting dalam menunjang pembenihan ikan kakap putih adalah
kebutuhan akan nutrisi larva diantaranya kebutuhan vitamin. Vitamin diperlukan
bagi benih sebagai suplemen (Surnawati et al., 2020). Vitamin merupakan nutrien
organik yang mempunyai berbagai fungsi esensial dalam proses metabolisme.
Vitamin terbagi atas dua klasifikasi yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
vitamin yang larut dalam air.Vitamin yang larut dalam lemak yaitu (vitamin A, D,
E dan K) sedangkan vitamin yang larut didalam air yaitu (Vitamin C dan B
kompleks). Vitamin B kompleks memiliki fungsi sebagai koenzim dan prekusor
dalam proses metabolisme. Vitamin B kompleks merupakan salah satu mikro
nutrient atau zat tambahan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
3.2. Saran
Berdasarkan pemaparan atau penjelasan yang telah penulis jelaskan dalam
makalah ini. Oleh sebab itu ada beberapa referensi yang dapat di jadikan acuan
atau pedoman kepada pembaca dan penulis untuk pembahasan lebih lanjut
kedepannya. Saran ini di sampaikan agar pembaca dan nantinya dapat
mengembangkan ide yang lebih dalam lagi dan makalai ini dapat memberikan
banyak manfaat bagi setiap orang yang telah membaca.
7
DAFTAR PUSTAKA
Irmawati, S. P., Malina, A. C., Pi, S., Alimuddin, S. P., Kadriah, I. A. K., & Pi, S.
(2021). Budidaya Ikan Kakap Putih: Tinjauan Kelayakan di Keramba Jaring
Apung dan Tambak Tradisional. Nas Media Pustaka.
Mayunar. 1991. Pemijahan dan Pemeliharaan Larva Ikan Kakap Putih. LIPI.
Jakarta