Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Ikhtiologi

PENGGOLONGAN, BENTUK TUBUH, DAN BAGIAN LUAR


TUBUH IKAN LELE

ANIL ILYANA
200330003
AKUAKULTUR II A

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Ikhtiologi yang berjudul “Penggolongan, Bentuk Tubuh, dan
Bagian Luar Tubuh Ikan Lele”. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ikhtiologi.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada asisten dosen yaitu kak Mauliyani, kak Ummairah
Sari, dan bang Fendi Saputra.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Saya berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.

Aceh Utara, 18 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................iv
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakanag..........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum.....................................................................................2
2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele (Clarias gariepinus)..........................3
2.2 Habitat Ikan Sebelah Ikan Lele (Clarias gariepinus)..................................5
2.3 Penggolongann, bentuk tubuh, dan bagian luar tubuh ikan........................6
3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................7
3.2 Alat & Bahan ............................................................................................7
3.3 Metode Praktikum......................................................................................7
3.4 Prosedur Praktikum ...................................................................................7
4. HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil............................................................................................................9
4.1.1 Penggolongan......................................................................................9
4.1.2 Benruk Tubuh.....................................................................................9
4.1.2 Bagian Luar Tubuh Ikan.....................................................................9
4.2 Pembahasan ...............................................................................................9
5.KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan................................................................................................11
5.2 Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
LAMPIRAN.........................................................................................................13

ii
DAFTAR TABEL

1. Alat-alat yang digunakan beserta fungsinya..............................................7


2. Bahan-bahan yang digunakan beserta fungsinya......................................7

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Ikan Lele (Clarias gariepinus)...................................................................3


2. Bagian – Bagian Tubuh Ikan Lele (Clarias gariepinus)............................13
3.

iv
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Ikan jenis ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh
masyarakat Indonesia, dan merupakan salah satu sumber penghasilan yang
potensial di kalangan pembudidaya ikan. Perkembangan pesat kegiatan budidaya
lele di tanah air tidak terlepas dari penerimaan masyarakat secara luas terhadap
jenis ikan ini (khairuman & Amri, 2008 : hal 3).
Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibudidayakan. Kemampuan
adaptasinya pun cukup tinggi, sehingga dalam proses penyebarannya tidak
mengalami kesulitan, terutama dalam perkembangbiakannya. Pada awalnya lele
belum memiliki varietas yang dapat di unggulkan sehingga usaha budidaya ini
belum dilirik oleh masyarakat. Saat itu lele yang dibudidayakan hanya sebatas lele
local dan lele dumbo yang kurang menghasilkan (Fauzi, 2013 : hal 6).
Muktiani (2011 : hal 4-5) menyatakan, seiring perkembangan dunia
perikanan serta aplikasi teknologi kini muncul varietas baru yang diberi nama lele
sangkuriang. Lele sangkuriang memang belum setenar lele dumbo. Padahal lele
sangkuriang ini adalah jenis lele yang dikembangkan dari varietas lele dumbo.
Kehadiran lele sangkuriang ini difungsikan untuk memperbaiki kualitas
lele dumbo yang mulai menurun akibat penanganan induk yang kurang baik.
Masa pertumbuhan lele sangkuriang di tangarai lebih pesat dari lele dumbo,
bahkan bisa mencapai dua kali lebih cepat dari pada lele dumbo.
Teknik pembenihan lele mengalami perkembangan dari pembenihan
secara alami, pembenihan dengan perangsangan pemijahan, hingga pembenihan
buatan yang sepenuhnya melibatkan campur tangan manusia dan aplikasi
teknologi. Media pembenihan pun beragam, dari kolam tanah sederhana di lahan
terbuka, penggunaan bak pemijahan khusus, hingga pemijahan terkontrol dalam
ruangan tertutup. Walaupun perkembangan teknik pemijahan semakin maju dan
aplikasi teknologinya pun semakin mudah dan praktis, tetap saja ada kendala yang

1
2

ditemui. Para pembenih pemula umumnya butuh waktu yang lama untuk dapat
menjalankan usahanya dengan mulus. Persoalan utamanya adalah resiko pada
stadium benih yang masih cukup tinggi (Khairuman dan Amri, 2012 : hal iii).

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum ikhtiologi ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penggolongan pada ikan lele
2. Untuk mengetahui bentuk tubuh pada ikan lele
3. Mengetahui bagian luar tubuh ikan lele

1.2 Manfaat praktikum


Adapun manfaat praktikum ini adalah agar dapat menambahkan wawasan
dan ilmu dari praktikum spesies ikan lele (Psettodes erumei) dan mennjadi salah
satu syarat kelulusan mata kuliah ikhtiologi, serta menambahkan pengetahuan
praktikan tentang ikhtiologi.
3

2. TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele (Clarias gariepinus)


Menurut Widodo dalam Pratiwi (2014), ikan lele memiliki kedudukan
taksonomi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ossariophyyci
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus

Gambar 1. Ikan Lele (Clarias gariepinus)

Ikan lele adalah ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan ikan
yang bernilai ekonomis, serta disukai oleh masyarakat. Ikan lele tergolong hewan
nocturnal, yaitu lebih aktif mencari makan di malam hari. Ikan lele umumnya
memiliki warna kehitaman atau ke abuan dengan bentuk tubuh yang panjang dan
pipih ke bawah. Memiliki kepala yang pipih dan tidak memiliki sisik dan terdapat
alat pernapasan bantuan. Insang pada ikan lele berukuran kecil dan terletak
dibagian belakang kepala. Jumlah sirip ikan lele sebanyak 68-79, di bagian sirip
dada ada 9-10, di bagian sirip perut 5-6, di sirip dubur 50-60, dan memiliki 4
pasang sungut. Sirip dada di lengkapi dengan duri tajam patil yang memiliki
panjang maksimum hingga mencapai 400 mm. Matanya berukuran 1/8 dari

3
4

panjang kepalanya. Giginya berbentuk villiform dan menempel pada rahangnya


(suyanto dalam Pratiwi , 2014).
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan
yang cukup popular di masyarakat. Ikan lele ini berasal dari benua Afrika dan
pertama kali dibawah ke Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele atau ikan keli,
adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Panjang baku 5-6 kali tinggi badan
dan perbandingan antara panjang baku terhadap panjang kepala adalah 1: 3-4.
Kepala pipih, simetris dan dari kepala sampai punggung berwarna coklat
kehitaman, mulut lebar dan tidak bergerigi, bagian badan bulat dan memipih ke
arah ekor, memiliki patil serta memiliki alat pernapasan tambahan (accesory
breathing organ) berupa kulit tipis menyerupai spons, yang dengan alat
pernapasan tambahan ini lele dapat hidup pada air dengan kadar oksigen rendah.
Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam
yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari), dua buah lubang
penciuman yang terletak di belakang bibir atas, sirip punggung dan anal
memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor,
mempunyai senjata berupa patil atau taji untuk melindungi dirinya terhadap
serangan atau ancaman dari luar yang membahayakan (Gunther & Teugels dalam
Widodo, 2011).
Ikan lele merupakan salah satu bahan makanan bergizi yang mudah
dihidangkan sebagai lauk. Kandungan gizi ikan lele sebanding dengan daging ikan
lainnya. Beberapa jenis ikan, termasuk ikan lele mengandung protein lebih tinggi
dan lebih baik dibandingkan dengan daging hewan. Nilai gizi ikan lele meningkat
apabila diolah dengan baik. Kandungan gizi ikan (termasuk ikan lele) dan lele
goreng menurut hasil analisis komposisi bahan makan per 100 g (Abbas, 2001).
Keunggulan ikan lele dibandingkan dari produk hewan lainnya adalah
lebih kaya akan leusin dan lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino
esensial yang sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan anak-anak dan
menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin berguna juga untuk perombakan dan
pembentukan protein otot. Sedangkan lisin merupakan salah satu dari 9
(sembilan) asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
5

perbaikan jaringan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan
dibutuhkan sekali untuk pertumbuhan dan perkembangan anak (Zaki, 2009).
Ikan lele adalah jenis ikan air tawar yang paling banyak diminati serta
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Olahan ikan lele mempunyai rasa yang
enak dan kandungan gizinya cukup tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
seperti sumber energi, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, tiamin.
Pemanfaatan ikan lele selain dijadikan produk olahan segar seperti ikan lele
goreng dan bakar, ikan lele juga dapat dijadikan produk olahan seperti keripik,
abon dan nugget ikan lele (Azhar, 2006).

2.2 Habitat Hidup Lele


Habitat lele adalah perairan air tawar seperti sungai dengan arus tidak
deras, kolam,danau atau rawa. Dengan organ pernafasan tambahan didepan
insangnya, lele dapat memperoleh oksigen langsung dari udara. Karena itulah lele
mampu hidup di perairan yang beroksigen rendah. Lele tidak cocok dengan
daerah tinggi (700 mdpl) dan tumbuh lambat pada suhu dibawah 200C. Ikan lele
bisa hidup di dataran rendah maupun di daerah yang tingginya maksimal 700
mdpl. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%. Tanah
yang cocok untuk kolam pemeliharaan yaitu jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos, dan subur. Lahan yang cocok umtuk digunakan budidaya ian lele dapat
berupa: sawah , pecomberan, kolam di pekarangan, dan blumbang. Ikan ini adalah
ikan yang hidup di air tawar, ia bersifat nokturnal artinya ia aktif pada malam hari
atau lebih menyukai tempat yang gelap. Siang hari, ikan lele ini lebih memilih
berdiam di lubang-lubang atau tempat-tempat yang tenang (Suyanto, dalam
Wibowo, 2011).
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada
malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-
tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun
biasanya lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele
yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari 2
kg,contohnya lele Wels dari Amerika.
6

2.3 Penggolongan, bentuk tubuh, dan bagian luar tubuh ikan


Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak
bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-
kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya tampak seperti sidat yang
pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan
mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang
sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele
juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya.
Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya.
Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga beracun dan
mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut.
7

3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilakasanakan pada hari Rabu tanggal 14 April 2021 pukul
15.00 WIB. Adapun tempat dilaksanakannya paktikum adalah di Labolaturium
Nutrisi dan Kualitas Air, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh.

3.2 Alat & Bahan


Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada table
1 dan 2 berikut ini :
Tabel 1. Alat – alat yang digunakan beserta fungsinya
No
Alat Fungsi
.
1. Nampan Untuk wadah meletakkan objek yang diamati.
2. Serbet Untuk membersihkan tangan atau meja laboratorium.
3. Tisu Untuk membersihkan tangan atau meja laboratorium.
4. Alat Tulis Untuk mencatat hasil dari praktikum.

Tabel 2. Bahan – bahan yang digunakan beseerta fungsinya.


No. Bahan Fungsi
1. Ikan Lele Sebagai bahan/objek praktikum yang di amati.

3.3 Metode Praktikum


Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah pengamatan secara
langsung dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan mengamati penggolongan, bentuk tubuh, dan bagian luar tubuh
ikan. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melalui studi literatur yang
berasal dari buku, jurnal, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan judul
praktikum.

3.4 Prosedur Praktikum


Beberapa langkah-langkah prosedur kerja dalam melakukan praktikum yaitu :
1. Mempersiapkan alat & bahan yang akan digunakan pada praktikum.
2. Letakkan objek atau ikan lele (Clarias gariepinus) diatas nampan.
8

3. Amatilah ikan lele (Clarias gariepinus) tersebut dilihat dari penggolongan,


bentuk tubuh ikan, dan bagian luar tubuh ikan.
4. Gambar ikan lele (Clarias gariepinus) pada modul praktikum ikhtiologi
kemudian beri keterangan klasifikasi serta morfologi.
5. Kemudian foto bagian-bagian tubuh ikan untuk dokumentasi praktikum.
7
6. Setelah semuanya selesai bersihkan semua alat peralatan laboratorium
yang telah kita gunakan.
7. Kembalikan alat yang telah digunakan ketempatnya semula.
9

4. HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan ikan lele (Clarias gariepinus) di laboratorium
dapat diketahui sebagai berikut :
4.1.1 Penggolongan ikan
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak
bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-
kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya tampak seperti sidat yang
pendek. Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele
mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta
memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
4.1.2 Bentuk tubuh ikan
Bentuk tubuh yang memanjang, bulat, kepala yang agak melebar, tidak
memiliki sisik, memiliki kulit yang licin, warna kulit terdapat bercak – bercak
berwarna keputihan hingga kecoklatan abu – abu. Tengah badanya mempunyai
potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian
belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), jadi lele ditemukan
tiga bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping).
4.1.3 Bagian luar tubuh ikan
Badan ikan lele berbentuk memanjang dengan kepala pipih dibawah
(deprsed). Ikan lele memiliki tiga buah sirip tunggal yaitu, sirip punggung, sirip
ekor dan sirip dubur. Selain itu, ikan lele juga memiliki dua buah sirip yang
berpasangan untuk alat bantu berenang, yaitu sirip dada dan sirip perut. Ikan lele
mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang patil yang
terletak di depan sirip dada.

4.2 Pembahasan
Ikan termasuk hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air.
Ikan di klasifikasikan ke dalam Filum Chordata dengan karakteristik memiliki
insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen terlarut dari air dan memiliki
sirip untuk berenang. Ikan dapat ditemukan hampir di semua tipe perairan di

9
10

dunia dengan bentuk dan karakter yang berbeda-beda (Adrim, 2010). Ikan lele
yang hidup di air tawar ini kaya akan gizi sebagai penyedia protein yang baik,
selain itu menggandung fosfor, kalium, lemak, omega – 3, omega – 6, dan vitamin
B12 dengan kandungan merkuri yang rendah (Rukmana dkk., 2017).
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar
yang sering dibudidayakan di Indonesia. Ikan lele (Clarias gariepinus) memiliki
kulit tubuh yang licin karena adanya lapisan lendir (mucus) dan tidak bersisik,
agak pipih memanjang serta memiliki misai di sekitar mulutnya. Morfologi ikan
lele ditandai bagian kepala yang pipih ke bawah (depreesed), bagian tengah
membulat dan bagian belakang pipih ke samping (compreseed), dilindungi oleh
lempengan keras tulang kepala. Siripnya terdiri atas lima jenis yaitu sirip dada
(dorsal), sirip punggung (pectoral), sirip perut (ventral), sirip dubur (anal), dan
sirip ekor (caudal).
5. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Ikan lele memiliki kepala yang pipih memanjang, panjang kepala nya
hampir seperempat dari tubuhnya. Kepalanya pipih ke bawah atau biasa disebut
dengan depressed. Pada bagian atas dan bawah dari kepalanya terdapat tulang
yang menutupinya yaitu tulang pelat, dimana tulang tersebut membentuk ruangan
rongga di atas insang. Di bagian kepala ikan lele terdapat sepasang mata yang
kecil, dengan tepi orbital yang bebas. Mulut ikan berbentuk membulat dan cukup
lebar bagi ukuran ikan lele. Di dalam mulutnya, terdapat gigi, baik itu gigi nyata
ataupun gigi yang hanya berupa permukaan kasar di ujung mulutnya. Ikan lele
memiliki gigi yang berbentuk Villiform dan gigi tersebut melekat di rahangnya.
Gigi tersebut mampu untuk mencabik-cabik mangsanya ataupun makanannya.
Bentuk tubuh yang memanjang, bulat, kepala yang agak melebar, tidak
memiliki sisik, memiliki kulit yang licin, warna kulit terdapat bercak – bercak
berwarna keputihan hingga kecoklatan abu – abu.

5.2 Saran
Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa penelitian ini masih
sangat jauh dari sempurna. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan adanya
penelitian lebih lanjut tentang Ikan Lele. Kami sangat berharap agar ikan lele bisa
terus dilestarikan. Diharapkan dalam melakukan pemeliharaan atau
pembudidayaan ikan lele juga harus memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam terkontrol
agar menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro
Media Pustaka. Jakarta.
Azhar, TN. 2006. Rekayasa Kadar Omega-3 pada Ikan Lele Melalui Modifikasi
Pakan. Pustaka Pelajar. Jakarta.
Fauzi, Hikmah . 2013. “Sterilisasi dan Macam-macamnya ”. Lembaga Sumber
Daya Informasi, IPB, Bogor.
Handajani dan Widodo. 2011. Nutrisi ikan. Universitas Muhamadiya Malang
Press. Malang
Muktiani. 2011. Budidaya Lele Sangkuriang di Kolam Terpal. Pustaka Paru Press.
Yogyakarta
Ratnasari, Teknik Pembesaran Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus), Skripsi,
Fakultas Perikanan Universitas Airlangga, Surabaya, (2011).
Rukmana, Rahmat dan Herdi Yudirachman. 2017. Suskes Budidaya Ikan Lele
Secara Intensif. Yogyakarta: Andi Publisher.

12
LAMPIRAN
Lampiran 1.

Bagian-Bagian Tubuh Ikan Lele (Clarias gariepinus)

13
13

Anda mungkin juga menyukai