BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan dosis penggunaan air kelapa
terhadap maskulinisasi ikan cupang jantan. Serta memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa proses maskulinisasi ikan cupang bisa menggunakan bahan
alami yaitu kelapa muda, serta dengan metode perendaman telur (embryo).
2 Universitas Sriwijaya
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3 Universitas Sriwijaya
4
Trichopsis juga sangat jauh berbeda dari pesaingnya, sehingga diduga hal inilah
yang membuat keberadaannya sudah sukar ditemukan di pasaran. Cupang yang
saat ini dikenal di masyarakat dan para hobiis merupakan ikan pendatang dari luar
atau lebih dikenal dengan ikan introduksi asing. Jenis cupang hias adalah Betta
splendens, sedangkan untuk aduan lebih sering dipergunakan jenis Betta
smaragdina, keduanya berasal dari Thailand. Selanjutnya untuk membedakan
cupang jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran tubuh, warna dan sirip.
Umumnya ikan jantan mempunyai sirip punggung dan sirip ekor dengan ukuran
lebih panjang dibandingkan betina, ukuran tubuh jantan lebih kecil namun lebih
memanjang dibandingkan betinanya. Dalam hal warna, jantan lebih menarik dan
indah. Pada ikan betina umummya perut lebih gemuk, dan seringkali telah dapat
terlihat bayangan telur-telur.
4 Universitas Sriwijaya
5
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan, yaitu :
No Nama Alat Spesifikasi Keterangan
5 Universitas Sriwijaya
6
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan, yaitu :
No Bahan Spesifikasi Kegunaan
1 Cupang (jantan dan 1 buah Sebagai sampel pada
betina) praktikum
2 Air kelapa Mereaksikan gonad ikan ke
jantan atau betina
3 Garam dapur Meningkatkan salinitas
6 Universitas Sriwijaya
7
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga
perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis perendaman
air kelapa yang berbeda pada embrio ikan cupang. Adapun konsentrasi air kelapa
yang digunakan adalah 0% (P0), 10% (P1) dan 20% (P2). Kelangsungan hidup
ikan cupang selama pemeliharaan pada P1 dan P2 mengalami peningkatan di
setiap pengulangan. Sedangkan pada P0 mengalami pengunduran di ulangan yang
kedua. Tidak terjadi perubahan signifikan yang menyebabkan berdasarkan hasil
pemeliharaan larva ikan cupang selama 45 hari didapat persentase kelangsungan
hidup ikan cupang berkisar 83,33% sampai 89,00%. Sehingga perlakuan embrio
ikan cupang dengan konsentrasi air kelapa tidak berpengaruh nyata dengan
kelangsungan hidup ikan cupang.
7 Universitas Sriwijaya
8
10% air kelapa memiliki persentasi pertumbuhan embrio ikan cupang menjadi
jantan lebih tinggi dibandingkan P0 yang tidak diberikan perlakuan. Sedangkan
P2 memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan P1 dan P0 terhadap
pertumbuhan embrio menjadi berkelamin jantan. Semakin tinggi air kelapa yang
diberikan dalam embrio ikan cupang, maka persentase embrio berkembang
menjadi kelamin jantan semakin tinggi.
Kualitas air pada percobaan tersebut diukur berdasarkan parameter pH, DO, dan
juga suhu. pH yang didapatkan antara 5,9 – 6,3 yang bearti kualitas air tersebut
berada dititik asam. Menurut Churtis (2012) kisaran pH yang normal untuk ikan
cupang yaitu 6 – 8. Walaupun pH pada perlakuan ikan cupang ini rendah, tetapi
ikan cupang masih bisa untuk bertahan hidup dan masih mengalami pertumbuhan
yang baik. Selain itu ada pula DO sebagai pengaruh dari pertumbuhan dan
kelabgsung hidup pada ikan. DO yang didapatkan kisaran 4,2 – 5 mg/L, hasil ini
sesuai dengan Fabregat (2017) kisaran DO untuk ikan cupang yaitu 3 - 6 mg/L.
Bearti ikan cupang masih bisa untuk tumbuh dengan baik. Suhu air selama
penelitian berkisar 27,3 – 28 ℃. Hasil ini sesuai dengan penelitian Biokani et al
(2014) yang menyatakan bahwa ikan cupang menyukai iklim air hangat
dibandingkan ikan tropis lainnya yaitu pada kisaran suhu 25 – 30 ℃. Dengan
begitu ikan cupang mengalami pertumbuhan dan kelangsung hidup yang tinggi
dikarenakan suhu masuk ke dalam toleransi ikan cupang yang optimal.
8 Universitas Sriwijaya
9
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Penggunaan air kelapa pada maskulinisasi ikan cupang (Betta sp)
menggunakan metode perendaman embrio memberikan pengaruh sangat nyata
terhadap persentase ikan cupang jantan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap
tingkat kelangsungan hidup ikan cupang. Semakin banyak air kelapa yang
diberikan untuk perendaman embrio maka tingkat persentase ikan cupang jantan
akan semakin meningkat. Walaupun begitu, perlakuan persentase ikan jantan
terbaik didapatkan di pemberian air kelapa dengan persentase 10% yaitu 91,06 %
dengan persentase penetasan 84 % dan tingkat kelangsungan hidup 86.66 %.
5.2 Saran
Persentase yang terbaik untuk melakukan maskulinisasi ikan cupang dengan
metode perendaman embrio yaitu dengan pemberian air kelapa 10%.
9 Universitas Sriwijaya
10
10 Universitas Sriwijaya
11
DAFTAR PUSTAKA
Djihad NA. 2015. Pengaruh Lama Perendaman Larva Ikan Cupang (Betta
splendens) Pada Larutan Tepung Testis Sapi Terhadap Nisbah Kelamin.
Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin. Makassar.
Haq HK. 2013. Pengaruh lama waktu perendaman induk dalam larutan madu
terhadap pengalihan kelamin anak ikan gapi (poecilia reticulata). Jurnal
perikanan dan kelautan. 4(3):117-125.
Yong, J.W., Ge, L., Ng, Y.F., Tan, S.N. 2009. The Chemical compotition and
biological properties of coconut (Cocos nucifera L.) Water. Molecul.14
(12), 5144-64.
Lima, J.W.O., L.P.G Cavalcanti, R.J.S. Pontes & J. Heukelbach. 2010. Survival of
Betta splendens Fish (Regan, 1910) in Domestic Water Containers And Its
Effectiveness In Controlling Aedes Aegypti Larvae (Linnaeus, 1762) In
Northeast Brazil. Tropical Medicine and International Health. Volume 15
(12): 1525-1532.
Agus, M., Y. Yusuf & B, Nafi. 2010. Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Alami
Daphnia, Jentik Nyamuk Dan Cacing Sutera Terhadap Pertumbuhan Ikan
Cupang Hias (Betta splendens). PENA Akuatika, Volume 2 (1) :21-29.
Gumilang, B.I., I.K. Artawan & N.L.P. Widayanti. 2016. Variasi Intensitas
Cahaya Mengakibatkan Perbedaan Kecepatan Regenerasi Sirip Kaudal
11 Universitas Sriwijaya
12
12 Universitas Sriwijaya
13
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM GENETIKA PEMULIHAN IKAN
Kelompok 4
Muhamad Fauzan Sadina Putra
05051381823044
13 Universitas Sriwijaya