Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
ENERGI

DOSEN
Dr. ANDI PUSPA SARI IDRIS, S.PI, M.
Si
Kebutuhan Energi

• ikan mendapatkan energi dari makanan


• Kebutuhan energi pada ikan harus dapat
dipenuhi dengan memberikan makanan
(protein, lemak, karbohidrat sebagai
pembawa energi).
• Pengubahan makanan menjadi energi pada
ikan lebih rumit daripada pembakaran yang
sederhana karena proses pencernaan dan
penyerapan mendahului proses
pembakaran yang terakhir.
faktor utama yang mempengaruhi
kebutuhan energi pada ikan.
• Spesies

Terdapat suatu perbedaan tingkah laku yang


besar diantara spesies ikan, misalnya pola
aktifitas yang berbeda

Perbedaan aktifitas tersebut menyebabkan


perbedaan dalam kebutuhan energi dan
akibatnya terdapat perbedaan dalam
konsumsi oksigen (mengoksidasi makanan
untuk menghasilkan energi).
Pertumbuhan

• Jumlah energi dari makanan yang


dibutuhkan untuk menghasilkan satu kg
ikan bervariasi, bergantung pada spesies
dan komposisi makanan. Di bawah
kondisi pemeliharaan ikan yang praktis
diperlukan 4000 – 6000 kkal energi kotor
per 1 kg hasil produksi kotor.
Ukuran

• Ikan yang mempunyai ukuran yang lebih


kecil, kecepatan metabolismenya lebih
tinggi daripada ikan yang lebih besar.
Dengan demikian, kebutuhan energi
berhubungan dengan berat tubuh sampai
sebesar 0,8.
Umur

• Laju pertumbuhan menurun dengan


bertambahnya ukuran tubuh (umur) dan
umur mempengaruhi kebutuhan energi.
Akan tetapi, pengaruh ini tidak selalu
terjadi pada hewan budidaya. Karena
sejumlah ikan diperkirakan mampu
menaikkan beratnya sepanjang total waktu
hidupnya.
Pemanfaatan Energi
• Ikan membutuhkan energi untuk proses
keseimbangan tubuh, aktivitas fisik, pertumbuhan
dan reproduksi. Energi yang dibutuhkan tersebut
berasal dari makanan yang dikomsumsi. Adanya
fluktuasi dalam ketersediaan makanan, kondisi
perairan dan kondisi ikan berpengaruh terhadap
besarnya energi yang dikomsumsi oleh ikan.
Sehingga energi yang dikomsi tersebut dapat lebih
besar atau lebih kecil dari energi yang digunakan
• Keberhasilan budidaya ikan tergantung dari
penyediaan makanan yang mengandung nutrient
yang seimbang dan energi yang cukup untuk
terjadinya pertumbuhan.
• Makanan yang dikomsumsi oleh ikan akan
mengalami proses pencernaan, penyerapan,
pengangkutan dan metabolisme. Makanan yang
dikomsumsi oleh ikan tidak semua dapat diserap
oleh tubuh ikan. Bagian makanan yang tidak dapat
dicerna dan diserap akan dibuang sebagai feces,
sedangkan zat makanan yang terserap setelah
diangkut menuju organ target sebagian mengalami
proses katabolisme sehingga dapat dihasilkan
energi bebas dan sebagian lagi akan dijadikan bahan
untuk menyusun sel-sel baru. Energi bebas ini akan
diguanakn untuk proses penyusunana jaringan baru
dan proses lainnya dalam rangka menunjang
kelangsungan hidup.
Secara paraktis, upaya-upaya
(manipulasi) yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan pertumbuhan
adalah berupa :
a. . Meningkatkan energi yang dikonsumsi
secara optimal
b. Memperkecil terbuangnya energi lewat
feses melalui peningkatan nilai kecernaan
makanan
c. Memperkecil terbuangnya energi ekskresi
nitrogen
d. Memperkecil pembelanjaan energi
metabolisme
Meningkatkan energi yang
dikonsumsi secara optimal dengan
cara :
• Menjaga kondisi ikan agar tetap sehat sehingga selera
makannya selalu baik.
• Mengupayakan agar kondisi lingkungan hidup tetap
optimal. Hal ini dapat dilakukanh dengan memperbaiki
sistem aerasi, sirkulasi air, pengaturan kedalaman air,
pengaturan pH air dan sebagainya.
• Pemberian pakan secara kumulatif (feeding rate) optimal.
• Pemberian pakan dengan frekuensi yang tepat
didasarkan atas kapasitas lambung dan laju
pencernaannya (digestin rate).
• Pemilihan pakan yang cocok baik ukuran, bentuk,maupun
warna.
• Penambahan atractan apabila diperlukan.
Memperkecil terbuangnya energi
lewat feses melalui peningkatan
nilai kecernaan makanan
dengancara :
• Menjaga kondisi ikan agar tetap sehat.
• Dalam penyusunan ransum hendaknya komposisi
kimia dan kandungan energinya dikaitkan dengan
stadia dan kebiasaan makan ikan (karnivora,
omnivora atau herbivora).
• Dalam penyusunan ransum hendaknya dipilih bahan-
bahan yang berkualitas baik, terbebas dari bahan-
bahan toksik.
• Ukuranpartikel bahan penyusun pakan hendaknya
berukuran kecil sehingga mudah dihidrolisa.
• Perlu mengupayakan optimasi kondisi lingkungan
terutama suhu dan oksigen terlarut sertabahan-
Memperkecil terbuangnya energi
ekskresi nitrogen melalui penetapan

• Tingkat protein pakan yang tidak


berlebihan
• Tingkat energi pakan yang memadai
Memperkecil pembelanjaan energi
metabolisme melalui :
• Pembatasan ruang gerak ikan yang disertai
dengan pemberian oksigen dan pakan yang
memadai.
• Pengaturan arus air yang tepat, sehingga
pembelanjaan energi untuk menentang arus
relatif kecil. Dalam hal ini arus hanya
berfungsi untuk mengeliminasi bahan yang
diekskresikan oleh ikan.
•  

Anda mungkin juga menyukai