Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah dan keanekaragaman jenis biota yang hidup di laut sangat
menakjubkan. Walaupun sudah banyak sekali diketahui jenis-jenis tersebut,
ilmuwan masih saja menemukan penghuni-penghuni baru, terutama di daerah-
daerah terpencil dan di lingkungan laut yang dulunya tak pernah dijangkau orang.
Perbedaan keadaan berbagai lingkungan di laut sangat besar dan penghuninya pun
beraneka-ragam. Namun demikian ada keteraturan dalam penyebaran makhluk-
makhluk laut tersebut (Romimohtarto,2001).
Di laut terdapat makhluk-makhluk mulai dari yang berupa jasad-jasad hidup
bersel satu yang sangat kecil sampai yang berupa jasad-jasad hidup yang
berukuran sangat besar seperti ikan paus. Ratusan ribu jenis biota laut telah
diketahui dan semua relung (niche sebanding dengan mikrohabitat) di
lingkungan laut dihuni oleh biota. Di sebagian besar wilayah perairan terdapat
banyak sekali jenis biota laut yang saling berinteraksi, tetapi di beberapa wilayah
perairan yang lain hanya terdapat beberapa jenis bioata laut yang hidup dan
berinteraksi karena kendala makanan khususnya dan kendala lingkungan
umumnya (Romimohtarto,2001).
Planktonologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang plankton.
Sedangkan plankton sendiri merupakan organisme berukuran kecil yang hidup
melayang-layang dalam air. Di dalam perikanan plankton merupakan produser
pada tingkat yang paling rendah atau disebut juga produsen primer (primary
producer). Dalam ekosistem perairan plankton berperan penting sebagai pengikat
pertama energi matahari. Menurut siIatnya plankton dapat di bagi 2 golongan
yaitu : zooplankton dan Iitoplankton (Romimohtarto,2001).
Karenanya mahasiswa program studi Ilmu Kelautan mengadakan
praktikum Planktonologi mengenai zooplankton,agar lebih bisa mengetahui
berbagai jenis,ciri-ciri,serta habitat dari zooplankton.
1.2 %::an
1. Mahasiswa dapat mengetahui deIinisi serta terminologi Zooplankton.
2. Mahasiswa dapat mengklasiIikasikan genus serta ciri-ciri Zooplankton.

BAB II
%IN1AUAN PUS%AKA
2.1 445lankt4n
Zooplankton biasa disebut plankton hewan. Meskipun jumlah, jenis serta
kepadatannya lebih rendah daripada Iitoplankton, mereka membentuk kelompok
yang lebih beranekaragam. Terdapat 9 Iilum yang tergolong ke dalam kelompok
ini dan ukurannya pun sangat beragam, dari mulai yang mikro atau renik sampai
yang garis tengahnya lebih dari 1 m. Sebagian hidup sebagai meroplankton dan
sebagian lagi sebagai holoplankton. Meroplankton yaitu jenis plankton yang
menghabiskan sebagian daur hidupnya sebagai plankton, khususnya pada
tingkatan larva atau juwana dan setelah dewasa menjadi nekton. Sedangkan
holoplankton yaitu jenis plankton yang hidup dan lahir sampai mati. Tetapi
hampir sebagian besar hewan laut menghabiskan sebagian hidupnya sebagai
plankton (Romimohtarto & Juwana, 2001).
Zooplankton merupakan plankton hewani yaitu plankton yang terdiri dari
binatang- binatang yang hidup sebagai plankton (Kasijan, 1984). Kemudian ada
lagi yang menjelaskan bahwa yang dimaksud zooplankton hewani adalah
plankton yang terdiri dari sejumlah biota heterotroI sampai dengan nauritiI yang
tidak mampu mensintesa substansi organik dimana substansi tersebut diperoleh
dari lingkungan luar sekitarnya dengan mengabsorbsi partile baik hidup maupun
tidak. Dikemukakan pula siIat heterotropik zooplankton akan berlawanan dengan
siIat autotroI dari Iitoplankton (Bougis, 1979).

2.2 #e5r4/:ksi /an Sikl:s Hi/:5 445lankt4n
Nybaken (1992) menyatakan pada estuaria, sekitar 50-60 persen
produksi bersih Iitoplankton dimakan oleh zooplankton.Pada dasarnya hampir
semua Iauna akuatik muda yang terdapat pada ekosistem mangrove, dikategorikan
sebagai zooplankton.Usia muda dari Iauna akuatik (larva) sebagian besar berada
di ekosistem mangrove. Dan larva dikategorikan sebagai zooplankton, karena
termasuk Iauna yang pergerakannya masih dipengaruhi oleh pergerakan air,
sebagaimana pengertian dari plankton itu sendiri. Oleh karena itu juga Tait
(1987) mengkategorikan Gastropoda, Bivalva, telur ikan, dan larva ikan kedalam

zooplankton. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa zooplankton dari


Filum Protozoa, memakan bakteri dan Iungi yang terdapat pada ekosistem
mangrove.Selain itu taksa zooplankton yang sering dan banyak terdapat pada
ekosistem mangrove adalah Copepoda. Ikan-ikan pelagis seperti teri, kembung,
lemuru, tembang dan bahkan cakalang berpreIensi sebagai pemangsa Copepoda
dan larva Decapoda. Oleh karena itu, terdapat ikan penetap sementara pada
ekosistem mangrove, yang cenderung hidup bergerombol dikarenakan kaitannya
yang erat dengan adanya mangsa pangan pada ekosistem itu sendiri.Reproduksi
antara zooplankton crustacea pada umumnya unisexual melibatkan baik hewan
jantan maupun betina, meskipun terjadi parthenogenesis diantara Cladocera dan
Ostracoda.Siklus hidup copepoda Calanus dari telur hingga dewasa melewati 6
Iase naupli dan 6 Iase copepodit.Perubahan bentuk pada beberapa Iase naupli
pertama terjadi kira-kira beberapa hari dan mungkin tidak makan. Enam pase
kopepodit dapat diselesaikan kurang dari 30 hari (bergantung suplai makan dan
temperatur) dan beberapa generasi dari spesies yang sma mungkin terjadi dalam
tahun yang sama (yang disebut siklus hidup ephemeral)

2.3.Klasifikasi 445lankt4n
Beberapa Iilum hewan terwakili di dalam kelompok zooplankton mulai
dari Iilum protozoa (hewan bersel tunggal) sampai Iilum Chordata (hewan
bertulang belakang) (Arinardi et.al., 1997).
2.3.1. Pr4t44a
Kingdom Protista terdiri dari protozoa, berukuran kecil, dari Iauna bersel
tunggal sampai dengan beberapa Iilum, beberapa jenis terkenal sebagai bentuk
yang dijumpai di lautan adalah IoraminiIera, radiolaria, zooIlagellata dan ciliata.
Protozoa dibagi dalam empat kelas yaitu: rhizopoda, ciliata, Ilagelata, dan
sporozoa (Sachlan, 1982).
2.3.2. Arthr454/a
Filum arthropoda adalah bagian terbesar zooplankton dan hampir semuanya
termasuk kelas Crustacea. Crustacea berarti hewan-hewan yang mempunyai shell
terdiri dari chitine atau kapur, yang sukar dicernakan. Salah satu subklasnya yang
penting bagi perairan adalah Copepoda yang merupakan Crustacea holoplanktonik

berukuran kecil yang mendominasi zooplankton di semua laut dan samudera


(Nybakken, 1992).
2.3.3. M4l:ska
Dalam dunia hewan, Iilum moluska adalah nomor dua terbesar
(Nybakken, 1992).Moluska bertubuh lunak, tidak beruas-ruas dan tubuhnya
ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat.Cangkang tersebut
berguna untuk melindungi organ dalam dan isi rongga perut, tetapi ada pula
moluska yang tidak bercangkang.Antara tubuh dan cangkang terdapat bungkus
yang disebut mantel.Reproduksi terjadi secara seksual dengan Iertilisasi internal
(Bambang, 2004).
2.3.4. C4elenterata
Coelenterata atau Cnidaria adalah invertebrata laut yang pada taraI dewasa
sering dijumpai.Biota-biota dalam Iilum ini meliputi hydra, ubur-ubur, anemon
laut dan koral (Nybakken, 1992).Coelenterata mempunai siklus hidup yang
menarik. Proses reproduksi aseksual maupun seksual menunjukkan suatu siklus
hidup yang terkait dengan periode planktonik (Bambang, 2004).
2.3.5 Ch4r/ata
Anggota Iilum Chordata yang planktonik termasuk dalam kelas Thaliacea
dan Larvacea, memiliki tubuh agar-agar dan makan dengan cara menaring
makanan dari air laut. Larvaceae membangun cangkang di sekelilingnya dan
memompa air agar melalui suatu alat penyaring di dalam cangkang ini terus
menerus dibangun dan ditanggalkan (Nybakken, 1992).
2.3.6 Chaet4gnatha
Chaetognatha adalah invertebrata laut dengan jumlah spesies relatiI sedikit
tetapi sangat berperan terhadap jaring-jaring makanan di laut. Biota ini memiliki
ciri-ciri antara lain bentuk tubuh memanjang seperti torpedo, transparan, organ
berpasangan pada masing-masing sisi, memiliki bagian caudal yang memanjang
sirip dan kepala dengan sepasang mata dan sejumlah duri melengkung di
sekeliling mulut (Bambang, 2004).
2.3 Peranan 445lankt4n /alam 1aring-1aring Makanan /i La:t
Zooplankton berperan sebagai produsen sekunder ataupun konsumen
primer. Zooplankton sering melakukan gerakan naik turun pada perairan yang

disebut migrasi vertikal. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk mencari makanan


yaitu Iitoplankton yang bergerak naik ke permukaan dan biasanya dilakukan pada
malam hari, sedang gerakan ke dasar perairan dilakukan Iitoplankton pada siang
hari. Gerakan pada malam hari lebih banyak dilakukan karena adanya variasi
makanan yaitu Iitoplankton lebih banyak, selain itu dimungkinkan karena
zooplankton menghindari sinar matahari langsung (Nontji, 1993).
Peranan zooplankton sebagai konsumen tingkat pertama yang
menghubungkan Iitoplankton dengan pemangsa kecil maupun besar, dapat
mempengaruhi kompleks atau tidaknya rantai makanan di dalam ekosistem
perairan. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa Iitoplankton yang mampu
membentuk bahan organik dalam proses Iotosintesisnya, akan dimangsa oleh
zooplankton yang pada waktunya akan dimakan oleh ikan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa banyaknya ikan di suatu perairan tergantung dari
banyaknya makanan yang tersedia, dalam hal ini yaitu berupa plankton.
Berdasarkan proses diatas bahwa data keberadaan Iitoplankton dan zooplankton di
suatu perairan dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui
kesuburan perairan (Arinardi et al, 1996).
Keberadaan zooplankton sebagai produsen sekunder dan konsumer primer
mempunyai ciri anatomi, morIologi dan Iisiologi yang sangat spesiIik. Dengan
Iungsi tersebut, setiap jenis zooplankton mempunyai spesiIikasi dan sumbangan
yang berbeda. Hal ini terutama karena sebagian dari Iase larva biota laut masuk
kedalam tahapan zooplankton. Oleh karenanya pengenalan terhadap ciri dan
karakterisitik anatomi, morIologi dan Iisiologi sangatlah diperlukan. Hal ini juga
terkait dengan proses interaksi diantara zooplankton dengan habitatnya sebagai
bagian dari strategi untuk mempertahankan kehidupan (Rohmimohtarto, 1999).

2.4 Fakt4r-Fakt4r yang Mem5engar:hi Hi/:5 445lankt4n
Zooplankton seperti halnya hewan lainnya yang mampu hidup, tumbuh
dan berkembang biak dengan baik hanya pada lingkungan yang sesuai dengan
siklus hidupnya. Parameter Lingkungan perairan misalnya: Suhu, Salinitas,
Derajat Keasaman (pH), Oksigen terlarut (DO), Kecerahan dan Kedalaman yang

terdapat dalam suatu perairan sangat mempengaruhi kehidupan Zooplankton


(Arinardi et al, 1996).

2.5.1 S:h:
Secara ekologis perubahan suhu menyebabkan perbedaan komposisi dan
kelimpahan zooplankton.Suhu yang baik untuk kehidupan zooplankton secara
umum berkisar antara 20-30 C (Nybakken, 1992). Suhu air dapat mengatur
proses biologi dalam perairan. Kenaikan suhu yang cukup besar pada perairan
sungai dapat menyebabkan sterilisasi terhadap organism, mempercepat aktivitas
biologi dan reaksi kimia air dengan suhu tinggi menaikkan daya larut oksigen (O
2
)
dan menurunkan BOD (Connell, 1974).
2.5.2 Salinitas
Salinitas merupakan ukuran bagi jumlah garam yang terlarut dalam satuan
volume air, dinyatakan dalam permil () dan dideIinisikan sebagai jumlah zat
yang terlarut dalam 1 kg air laut dengan anggapan seluruh karbonat telah diubah
menjadi oksida dan semua zat organic mengalami oksida sempurna (Hutabarat
dan Evans, 1986). Salinitas merupakan salah satu Iaktor lingkungan yang
mempengaruhi kehidupan organisme terutama dalam proses Iisiologi,
pengambilan dan penggunaan nutrient. Secara umum mangrove tumbuh dengan
baik pada lingkungan dengan salinitas untuk tumbuhan berkisar 0-50 (Por and
Dor, 1984).
2.5.3 Deraat Keasaman (5H)
Derajat keasaman (pH) merupakan kependekan dari 'Puissance negative
de Hidrogen atau logaritma negative dari kadar ion Hidrogen yang ada. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa penyebab keasaman tanah adalah ion Hidrogen
(Murtidjo, 1997)Derajat keasaman (pH) air berpengaruh terhadap kehidupan
hewan dan tumbuhan perairan sehingga sering digunakan sebagai petunjuk untuk
menyatakan baik buruknya keadaan perairan sebagai lingkungan hidup.pH yang
masih layak bagi kehidupan organism perairan berkisar antara 6,6-8,5 (Welch,
1952).

2.5.4. Oksigen %erlar:t (DO)


Oksigen terlarut adalah konsentrasi gas yang terlarut dalam air yang
berasal dari hasil proses Iotosinta oleh Iitoplankton atau tumbuhan air dan diIusi
udara (APHA, 1995). Sedangkan kelarutan oksigen di perairan sangat dipengaruhi
oleh suhu, kadar garam, dan tekanan gas yang terlarut dalam air (Welch, 1980).
Kandungan oksigen terlarut akan berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas.
Kadar oksigen terlarut berIluktuasi sacara harian dan musiman tergantung pada
proses percampuran dan pergerakan air, aktivitas Iotosintesis, respirsi dan limbah
yang masuk ke badan air (EIIendi, 2000).
2.5.5. Kecerahan /an Ke/alaman
Kecerahan mencerminkan besarnya intensitas cahaya yang diterima oleh
suatu perairan. Semakin dalam suatu perairan maka intensitas cahaya akan
berkurang (Davis, 1995). Jumlah Zooplankton sangat dipengaruhi oleh adanya
kekeruhan, pada saat kekeruhan itu tinggi, Iitoplankton tidak produktiI dalam
melakukan Iotosintesis, diperairan seperti inilah zooplankton tidak dapat tumbuh
dengan baik, terkecuali jika kekeruhannya rendah, Iitoplankton produktiI , maka
zooplankton akan tumbuh baik di perairan tersebut.Kekeruhan air merupakan
suatu ukuran bias cahaya di dalam air yang menunjukkan derajat kegelapan di
dalam suatu perairan yang disebabkan adanya partikel-pertikel hidup ataupun mati
yang dapat mengurangi transmisi cahaya (APHA, 1995). Jika jasad hidup seperti
plankton menyebabkan kekeruhan, maka pengukuran kecerahan merupakan indek
untuk menentukan besarnya produksi perairan (Odum, 1993).

BAB III
MA%E#I DAN ME%ODE

3.1 Wakt: /an %em5at
Praktikum Planktonologi ini dilaksanakan empat kali dalam satu bulan,
Praktikum 1
Hari / Tanggal : Selasa, 10 Mei 2011
Waktu : Pukul 13:00 14:00 WIB
Tempat : Laboratorium biologi, gedung E lt 1, jurusan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro,
Semarang
Praktikum 2
Hari / Tanggal : Selasa, 16 Mei 2011
Waktu : Pukul 13:00 14:00 WIB
Tempat : Laboratorium biologi, gedung E lt 1, jurusan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro,
Semarang
Praktikum 3
Hari / Tanggal : Selasa, 24 Mei 2011
Waktu : Pukul 13:00 14:00 WIB
Tempat : Laboratorium biologi, gedung E lt 1, jurusan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro,
Semarang
Praktikum 4
Hari / Tanggal : Selasa, 7 Juni 2011
Waktu : Pukul 13:00 14:00 WIB
Tempat : Laboratorium biologi, gedung E lt 1, jurusan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro,
Semarang


3.2 Alat /an Bahan


Nama
Alat /an Bahan
F:ngsi / Keg:naan
Mikroskop Untuk mengidentiIikasi dari sampel plankton
Pipet tetes Untuk mengambil sampel plankton yang terdapat
dalam botol sampel,dan kemudian diteteskan keatas
kaca preparat
Botol sampel Wadah untuk menaruh sampel plankton yang akan
dijadikan sebagai bahan praktikum.
Sedgewick raIter Tempat ditaruhnya sampel plankton yang telah
diambil dengan menggunakan pipet tetes
Buku identiIikasi Merupakan media untuk menentukan dari jenis
plankton yang sudah ditemukan dengan mikroskop
Alat tulis Alat yang digunakan untuk menggambar plankton
yang didapatkan
Formalin Sebagai bahan pengawet untuk mengawetkan sampel
Lugol Sebaai bahan pengawet
Sampel plankton Bahan yang digunakan dalam praktikum

3.3Cara Kera
Menyiapkan mikroskop dan peralatan praktikum
Mengambil sampel Iitoplankton dengan menggunakan pipet tetes
Meletakkan sampel tersebut ke dalam Sedgewick raIter dan ditutupi dengan
paper glass, jangan sampai ada gelembung udara dalam Sedgewick raIter
Mengamati sampel Iitoplankton dengan pembesaran 40x
Menggambar hasil yang didapat dan mendeIinisikannya



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1 Na:5li:s

KlasiIikasi :
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Class :Malacostraca
Ordo :Decapoda
Genus :Nauplius
(wikipedia.org)
4.1.2 Paracalan:s

KlasiIikasi :
Kingdom :Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Eucopepoda
Genus : Paracalanus
(wikipedia.org)

4.1.3 Cycl45s

KlasiIikasi :
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
SubIilum :Crustacea
Kelas : Maxillopoda
Ordo : Cyclopoida
Subkelas : Copepoda
Family : Cyclopidae
Genus : Cyclops
(wikipedia.org)
4.1.4 Calan:s

KlasiIikasi :
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Class :Maxillopoda
Order :Calanoida
Family : Calanidae
Genus : Calanus
(wikipedia.org)


4.1.5 Larva P4lychaeta

KlasiIikasi :
Kerajaan : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Polychaeta
(wikipedia.org)
4.1.6 Larva Bivalvia

KlasiIikasi :
Kerajaan : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
(wikipedia.org)


4.1.7 Obelia

KlasiIikasi :
Kerajaan : Animalia
Filum :Cnidaria
SubIilum : Medusozoa
Kelas :Hydrozoa
Subkelas :Leptolinae
Ordo :Leptomedusae
Famili :Campanulariidae
Genus :Obelia
(wikipedia.org)
4.1.8 Oit4na

KlasiIikasi :
Kingdom : Metazoa
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Copepoda
Ordo : Cyclopoida
Genus : Oithona
(wikipedia.org)

4.1.9 L:cifer

KlasiIikasi :
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Malacostraca
Ordo :Decapoda
Family :LuciIeridae
Genus : LuciIer
(wikipedia.org)
4.1.10 Pse:/4calan:s

KlasiIikasi :
Kingdom : Metazoa
Filum Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Entomostrace
Ordo : Eucopepoda
Genus : Calanus
Spesies : Pseudocalanus sp
(wikipedia.org)

4.1.11 Acartai

KlasiIikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : Maxillopoda
Subclass : Copepoda
Order : Calanoida
Family : Acartiidae
Genus : Acartia
(wikipedia.org)
4.1.12 Balan:s

KlasiIikasi :
Kerajaan : Animalia
Phylum :Arthropoda
SubIilum : Crustacea
Class :Maxillopoda
Order :Sessilia
Family :Balanidae
Genus :Balanus
(wikipedia.org)

4.1.13 %rich4cerca

KlasiIikasi :
Kingdom :Animalia
Phylum :RotiIera
Classis :Eurotatoria
Ordo :Ploima
Familia :Trichocercidae
Genus :Trichocerca
(wikipedia.org)
4.1.14 Larva N4ct4chaeta

KlasiIikasi :
Kerajaan : Animalia
Phylum : Annelida
Class : noctochaeta
(wikipedia.org)

4.1.15 Ciri5e/a

KlasiIikasi :
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
UpaIilum : Crustacea
Kelas : Maxillopoda
Upakelas : Thecostraca
Genus : Cirripedia
(wikipedia.org)
4.1.16 Bracy:ra

KalsiIikasi:
Kerajaan :Animalia
Filum :Arthropoda
UpaIilu : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Upaordo : Pleocyemata
Genus : Brachyura
(wikipedia.org)


4.2 Pembahasan
4.2.1 Na:5li:s
Tubuh terdiri dari kepala dan sebuah telsonDada, perut dan karakteristik
dari crustacea dewasa belumdikembangkanMemiliki satu mata (tidak Iaceted),
mata naupliar. Mata terletak di atas kepala, mungkin memiliki lensa dan
merasakan arah cahaya tetapi tidak melihat gambarNaupli dapat memilih untuk
berenang ke arah cahaya. Naupli memiliki tiga pasang seIalika lengkaHabitat di
perairan danau, kadang-kadang di dalam lambung ikan(www.wikipedia.com).
4.2.2 Paracalan:s
Paracalanus berwarna coklat kekuningan pada hewan betinanya urosome
mempunyai empat ruas.Ruas anal betina mempunyai panjang yang sama dengan
lebarnyaLubang kemaluan betina terletak dibawah.Pada jantan urosome
mempunyai lima ruas, ruas anal jantan relatiI pendek.Lubang kemaluan jantan
terletak di samping kiri.Panjang tubuh sekitar 0,5 mm atau lebihHabitat
paracalanus biasa dijumpai di perairan laut terbuka(www.wikipedia.com).
4.2.3 Cycl45s
Spesies yang berbentuk seperti benang melimpah di perairanKelompok
hewan yang memiliki kaki yang beruas-ruasTubuhnya terdiri dari kepala (kaput),
dada (toraks) dan perut(abdomen)Sistem peredaran darah terbukaDarah tidak
berIungsi mengangkut oksigen dan hanya berIungsi untuk mengangkut zat
makananSusunan saraI terdiri dari otak sederhana dan tali saraI perut
rangkapHabitatnya terdapat di perairan danau. Berbentuk seperti larva udang,
memiliki kaki renang, terdapat antena Ukurannya sama dengan protozoa dan
acetes tetapi relatiI lebih kurus. Ciri khasnya adalah telson yang berentuk persegi
tanpa percabangan.Ukurannya berkisar antara 8-12 mm. Ketika hidup transparan
dan setelah diawetkan buram tubuh pipih dengan tangkai mata yang panjang.
Sebelum dewasa memiliki 2 tahap yaitu protozoea dan juvenil. Merupakan
anggota zooplankton yang khas di daerah tropik.LuciIer mempunyai tubuh pipih
dengan tangkai mata panjang. Sedangkan pada mata menonjol keluar. Tubuhnya
mempunyai 4 segmen metasom. Dan pada kepala terdapat sepasang antena
(www.wikipedia.com).


4.2.4 Calan:s
Calanus mempunyai kaki yang beruas-ruasTubuh yang memanjang.
Mempunyai mulut untuk memamah dan menghisapMakanan utama dari biota ini
yaitu diatom yang biasanya ditangkap dengan bulu kaku yang terletak dekat
mulutBeberapa merupakan pemangsa yang memangsa sesama atau zooplankton
lainnya (www.wikipedia.com).
4.2.5 Larva P4lychaeta
Polychaeta adalah kelas cacingannelida yang umumnya hidup di laut.
Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae
yabg dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik,
seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi
dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia. Alat ini
pun berperan sebagai alat pernaIasan. Sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi
ada yang kurang dari 1 mm dan ada juga yang mencapai 3 m.Badan Polychaeta
beruas - ruas dan setiap ruas mempunyai parapodia dan seta. Cacing ini tidak
mempunyai sadel (klitelum)Polychaeta memiliki kelamin terpisah dan ada yang
hermaprodit. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksualdan aseksual.
Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan ada yang di dalam tubuh. Telur yang
telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakoIora.Contoh jenis
Polychaeta antara lain calm worm, cacing sorong, cacing wawo, cacing palolo,
dan cacing nipah(www.wikipedia.com)
4.2.6 Larva Bivalvia
Hewan ini ada yang bersiIat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini
mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin
jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk dalam tubuh hewan
betina. Melalui siIon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan
tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang dalam ruang mantel,
kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium. Larva ini
akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui siIon air keluar, kemudian
larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva tersebut akan
dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersiIat sebagai parasit kurang

lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan melepaskan diri dari
insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas (www.wikipedia.com).
4.2.7 Obelia
Obelia adalah genus dalam kelasHydrozoa , yang terdiri dari terutama laut
dan beberapa hewan air tawar spesies dan memiliki baik polip dan medusa
tahapan dalam siklus hidup mereka.Genus milik IilumCnidaria , yang semuanya
dan terutama organisme peraira laut yang relatiI sederhana dalam struktur
(www.itis.gov).
4.2.8 Oit4na
Tonjolan-tonjolan kecil yang terdapat pada ruas pertama urosome sangat
baik unuk mengidentiIikasi hewan ini, tetapi tonjolan ini sangat sulit untuk dilihat
.Pada betina urosome terdiri dari 5 ruas pada jantan 6 ruas.Panjang berkisar
antara0,5 sanpai 1,5 Mm.Habitai di perairan laut terbuka(www.wikipedia.com)
4.2.9 L:cifer
LuciIer sp. memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Berbentuk seperti larva
udang, memiliki kaki renang, terdapat antena Ukurannya sama dengan protozoa
dan acetes tetapi relatiI lebih kurus. Ciri khasnya adalah telson yang berentuk
persegi tanpa percabanganUkurannya berkisar antara 8-12 mm. Ketika hidup
transparan dan setelah diawetkan buram tubuh pipih dengan tangkai mata yang
panjang. Sebelum dewasa memiliki 2 tahap yaitu protozoea dan juvenil.
Merupakan anggota zooplankton yang khas di daerah tropik.
LuciIer mempunyai tubuh pipih dengan tangkai mata panjang. Sedangkan pada
mata menonjol keluar. Tubuhnya mempunyai 4 segmen metasom. Dan pada
kepala terdapat sepasang antenna. (www.itis.gov).
4.2.10 Pse:/4calan:s
Kontributor penting bagi sekunder produksi dari belahan utara bumi
pertengahan lintang tinggi lautanPseudocalanus hadir sepanjang tahun dan
diwakili oleh tiga spesiesKonsentrasi perempuan lebih tinggi di musim
panasDalam awetan berwarna coklat kekuning-kuningan diperairan laut terbuka
(Hutabarat Sahala,1986).

4.2 11 Acartia
Acartia adalah zooplankton yang cocok untuk makanan larva ikan
laut.Mengandung nilai gizi tinggi 6 7 hari untuk pengembangan dari penetasan
telur ke Iase dewasaKepadatan maksimum 601 ind/L tercapai pada 13
hariMengandung 128 telur, 265 nauplii, 176 copepodit dan 32 dewasa
(Nybakken,1988 ).
4.2.12 Balan:s
Balanus kecil sekitar 1,5 cm.Warnanya keputihan dengan garis-garis
longitudinal ungu atau coklat.. Permukaan pelat uji longitudinal berusuk., struktur
pasangan yang meliputi hewan di dalamnya. Sebuah spesies yang sama, Balanus
molurus Utinomi, Ia juga memiliki garis-garis ungu atau coklat longitudinal,
tetapi garis-garis ini berpotongan dengan alur horisontal, memberikan permukaan
menguji sebuah pelat pergoresan reticulated kasar, tidak seperti B. amphitrite ..
Hal ini juga dapat dibedakan dengan pemeriksaan tergum dan tameng. Perhatikan
tajam menunjuk puncak lebih tergum dan memanjang dan sempit tergum memacu
B. reticulatus ,balanus dewasa sering disebut dengan tritip.Teritip ini dapat
ditemukan di daerah pasang surut masyarakat Iouling pelabuhan dan embayments
dilindungi.Mereka hidup melekat pada setiap permukaan yang keras yang
tersedia, termasuk batu, dermaga tiang yang, lambung kapal, kerang tiram dan
mangrove akar.Teritip memiliki spesialisasi dipasangkan pelengkap , disebut cirri
, yang mereka gunakan sebagai jaring sendok, menjangkau ke dalam air dan
partikel makanan penggalian. Ketika cirri mereka ditarik kembali, makanan
adalah besot oII ke dalam mulut.( www.wikipedia.com)
4.2.13 %rich4cerca
Tubuh pendek, gemuk, dan bagian punggung melengkung. Dua gigi
kecil terletak bagian punggung di margin anterior lorica tersebut. Bagian belakang
yang luas dan bulat, dan selubung kepala ditandai oII dari tubuh. Jari-jari kaki
yang melengkung ke dalam, menuju tubuh. Setiap kaki memiliki dua substyles
lebar berbasis. Para trophi sangat asymmatrical, manubrium kiri dan ramus yang
sangatdikembangkan, tetapi manubrium kanan adalah tipis dan kecil
(www.wikipedia.com).

4.2.14 Larva N4ct4chaeta


Nectochaeta umumnya hidup bawah, tapi telur melepaskan banyak
spesies yang hidup sebagai plankton selama Iase larva mereka (lihat
meroplankton). Hanya 6 keluarga memiliki spesies yang menghabiskan seluruh
hidup mereka di plankton, dengan beberapa spesies bawah tinggal melakukan
beberapa berburu mereka di kolom air, atau pindah ke kolom air untuk bertelur.
Nectochaeta Pelagis semua predator, meskipun apa yang mereka makan yang
kurang dikenal. Beberapa telah berkembang dengan sangat baik mata dan
sebagian besar memiliki tentakel sensor jelas. Harapan siklus hidup dan
kehidupan spesies pelagis paling juga kurang diketahui (www.wikipedia.com).
4.2.15 Ciri5e/a
Subclass Cirripeda juga dikenal sebagai "teritip parasit" dan mencakup
beberapa otot umum Anda. Mereka adalah parasit internal kepiting dan crustacea
lainnya. Mereka tidak memiliki usus atau pelengkap, maka sistem memberi
makan seluruh mereka terdiri dari satu akar yang memberi makan dari inang usus.
Ciripeda memiliki siklus hidup sebagai berikut:
Telur diletakkan dan akhirnya menetas menjadi Napulius. Ini adalah tahap
non-makan, napulius bahkan tidak memiliki mulut atau usus!Setelah empat molts,
yang Napulis menjadi Cypris. The Cypris menempel pada sebuah kepiting
(krustasea atau lainnya) dan gudang pelengkap nya. Dari sana, ia menjadi
kentrogon yang berpindah ke usus inang dan menempel di sana.Pada usus tuan
rumah, menjadi matang menjadi Rhizocephalan (www.wikipedia.com).
4.2.16 Bracy:ra
Kepiting adalah binatang anggota krustaseaberkaki sepuluh dari
upabangsa (inIraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat
pendek (bahasa Yunani: brachy pendek, ura ekor), atau yang perutnya
(abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting
dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan
dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi
kepiting.Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar
dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang
hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam

penghuni perairan tawar (sungai dan danau).Kepiting beraneka ragam ukurannya,


dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting
laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m(www.wikipedia.com)
.


















BAB V
PENU%UP

1.1 Kesim5:lan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan analisis yang dilakukan, dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
- Zooplankton adalah plankton hewani yang tidak dapat mensintesa bahan
anorganik menjadi bahah organic seperti Iitoplankton.
- Jenis zooplankton yang diperoleh dalam praktikup kali ini
adalah,Paracalanus,Pseudocalanus,LarvaBivalvia,Balanus,Eucalanus,Larva
Polychaeta,Acartia,Ciripeda,Cyclops,Oithona,Obelia,LuciIer,Brachyura,
Trichocerca,Neuplius,Larva Noctochaeta.

1.2 Saran
1. Praktikan seharusnya lebih menguasai modul agar saat praktikum
dapat berjalan lancer.
2. Diharapkan kepada praktikan agar datang tepat waktu pada saat
pelaksanaan praktikum, sehingga proses praktikum tidak terhambat.
3. Diharapkan asisten dapat mengatur agar jadwal praktikum sesuai
dengan jam yang ditentukan oleh asisten.




DAF%A# PUS%AKA
Arinardi et all., 1997. Plankton; Fitoplankton dan Zooplankton. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Bougis, P., 1979. Ecologie du Plancton Marin. Masson et Ed., 200p.
Hutabarat, Sahala, M. Evans, Stewart. 1986. Kunci IdentiIikasi Zooplankton. UI-
Press, Jakarta, 98 hlm.
Newell, C.E & Newell, R.C., 1977. Marine Plankton. Hutchinson & Co. 231p
Nontji , 2005. Fitoplankton dan Aooplankton. Gramedia . Jakarta
Nyabakken, W.J. 1988. Biologi laut. Suatu pendekatan ekologis. PT. Gramedia.
Jakarta
Romimohtarto, K dan Sri Juwana., 2001. Biologi Laut; Ilmu Pengetahuan Tentang
Biologi Laut. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Semarang : Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Diponegoro Wardhana,W.1990.Taksonomi
avertebrata. Jakarta : U-I press
http:// www.wikipedia.org /wiki/plankton/php.htm di akses pada tanggal 13 Juni
2011 pukul 05.00 WIB
http://www.itis.gov/ diakses 13 Juni 2011 pukul 06.00 WIB












LAMPI#AN

Anda mungkin juga menyukai