Anda di halaman 1dari 37

1 .

Rifaldi Septian Harpha 155080401111068


2 . Akhyar Fetri Ardi 175080407111006
3 . Taufik Cahyo Irianto 195080400111003
4 . Fitrotul Mufidah 195080400111005
5 . Sila Rahmawati Segara 195080400111007
6 . Revidah Fitria Sari 195080400111015
7 . Anggi Tasa Melina 195080400111031
Kelompok 1 8 . Virda Faradila Rahmad 195080400111037
9 . Ratih Ratnaning Putri 195080400111039
1 0 . Hilmi Maulana Syauqi 195080400111065
1 1 . Yanti Utami 195080400111067
1 2 . Lili Omena Putri 195080401111017
1 3 . Fitria Anggun Maulida 195080401111019
ROTIFERA
Pengertian Rotifera
• Rotifera berasal dari bahasa latin ‘rota’ = roda dan ‘ferre’ = membawa, yang berarti ‘wheel bearer’ atau memb
awa roda. Hal ini berhubungan dengan morfologi rotifera yang memiliki silia atau bulu getar yang berputar se
perti roda
• Rotifera adalah hewan air mikroskopis multiseluler dengan rongga tubuhnya sebagian dilapisi oleh mesoder
m. Pertama kali dijelaskan oleh Rev. John Harris pada 1696, dan bentuk lain yang digambarkan oleh Anton v
an Leeuwenhoek pada 1703.
• Rotifera adalah bagian penting dari zooplankton air tawar, menjadi sumber makanan besar dan berkontribusi t
erhadap dekomposisi bahan organik tanah.
• Rotifer bersifat omnivora, jenis makanannya terdiri dari perifiton, nannoplankton, detritus dan semua partikel
organik yang sesuai dengan lebar mulut larva. Jumlah dan kualitas makanan rotifer sangat mempengaruhi pop
ulasi rotifer.
• Beberapa rotifera berenang bebas dan benar-benar planktonik, yang lain bergerak dengan inchworming sepan
jang substrat, dan beberapa sessile, hidup di dalam tabung atau holdfasts agar-agar yang melekat pada substra
t.
Klasifikasi Rotifera
Phylum : Avertebrata
Klas : Aschelmintes
Insert Your Image
Sub klas : Rotaria
Ordo : Eurotaria
Family : Brachionidae
Sub family : Brachioninae
Genus : Brachionus
Morfologi Rotifera
• Rotifera panjangnya sekitar 0,1-0,5 mm.
• Tubuh Rotifera di bagian luar bersegmen, berbentuk teleskopis,
lentur, sehingga dapat memanjang, dan dilindungi oleh kutikula.
• Tubuh rotifera dapat dibagi menjadi tiga bagian, anterior yang p
endek, badan yang besar dan kaki.
• Di bagian anterior terdapat corona dan mastax yang merupakan
ciri khas filum rotifera. Corona terdiri atas daerah sekitar mulut
yang bersilia, dan silia ini melebar di seputar tepi anterior hingg
a seperti bentuk mahkota. Gerakan cilia pada trochal disk tampa
k seperti roda berputar.
• Mastaxnya terletak antara mulut dan pharynx. Mastax ialah phar
ynx yang berotot bulat atau lonjong dan bagian dalamnya terdap
at trophi, semacam rahang berkhitin.
• Trophi terdiri atas 7 buah gigi yang • Tubuh rotifera tertutup epidermis
saling berhubungan. Mastax yang merupakan lapisan tipis dan
berfungsi untuk menangkap dan sintisial, dengan jumlah nuklei
menggiling makanan, bentuknya yang selalu tetap.
beranekaragam sesuai dengan tipe • Epidermis menghasilkan kutikula,
kebiasaan makan rotifera. Your Picture Here
• Pada bagian badan (trunk) terdapat tipis sampai tebal, tergantung
3 buah tonjolan kecil yaitu sebuah jenisnya, bahkan ada yang
atau sepasang antena dorsal dan 2 mengeras seperti cangkang yang
buah antena lateral. disebut lorica.
• Pada ujung antena biasanya terdapat • Lorica adakalanya dihiasi galur-
bulu-bulu sebagai alat indra. Sebuah galur, duri yang pendek, atau
kaki yang langsing terletak di ujung
panjang dan mudah digerakkan,
posterior.
• Kutikula pada kaki sering berkerut- misalnya pada filinia.
kerut sehingga tampak seperti • Di bawah epidermis terdapat
beruas-ruas, yang dapat memendek susunan otot melingkar dan
dan dimasukkan ke dalam badan. membujur, namun tidak
• Pada ujung kaki biasanya terdapat terorganisir.
satu sampai empat buah jari, di • Antara dinding tubuh dan organ
dalam kaki terdapat kelenjar kaki
dalam terdapat pseudocoelom
(pedal gland) yang menghasilkan
bahan perekat untuk menempel pada yang berisi cairan dan sel-sel
ameboid yang bercabang-cabang
Sistem Reproduksi
• Rotifera mempunyai sistem reproduksi biseksual, kelamin yang
terpisah tetapi betina dapat melangsungkan reproduksi secara
partenogenesis
• Untuk menghasilkan spermatozoa, rotifer jantan siap berkopula
si setelah satu jam telur menetas. Kecepatan penetasan telur ter
gantung dari suhu media air
• Reproduksi rotifera ialah reproduksi dioecious, yaitu individu j
antan lebih kecil dari betina, proses kopulasi dengan hypoderm
ic imphregnation,terdapat 2 macam sperma:
a. Type pertama berfungsi dalam pembuahan
b. Type kedua berbentuk jarum berfungsi membantu sperma
type pertama menembus dinding tubuh betina.
Sistem Reproduksi Rotifera Jantan

• Individu jantan lebih kecil daripada betina, dan struktur tertentu seperti cloaca b
iasanya mengalami degenerasi, hanya memiliki alat reproduksi saja.
• Pada rotifera jantan, testis menghasilkan sperma yang berjalan melalui vas difer
ens bercilia menuju gonophores.
• Pejantan memiliki penis yang menginjeksi sperma seperti jarum hipodermik ke
dalam pseudocoelom dari betina sehingga disebut dengan “hypodermic impreg
nation”. Pejantan siap melakukan perkawinan setalah satu jam menetas; kemudi
an akan mati. Bila tidak menemukan rotifer betina maka rotifer jantan akan mat
i pada umur 2-7 hari, tergantung pada jenisnya.
Sistem Reproduksi Rotifera Betina
• Rotifera betina sebagian besar terdiri dari ovary tunggal dan melekat sinsitial vite
llarium bahkan sering berfusi menjadi satu membentuk germovitella.
• Vitellarium mensuplai yolk ke telur dengan aliran langsung melalui sitoplasma br
idge. Telur kemudian melewati oviduk menuju anus.Tiap nucleus pada ovary men
jadi sebuah telur. Sebagian besar spesies mempunyai ovary dengan sepuluh samp
ai dua puluh nuclei, maka telur yang dihasilkan selama hidupnya tidak lebih dari j
umlah tersebut.
• Pada ordo monogonontida dan bdelloid tidak ada yang jantan, hanya betina yang
menghasilkan telur yang akan menetas menjadi individu betina. Dihasilkan dua m
acam telur hasil parthenogenesis yaitu telur amictic dan mictic.
• Telur amictic bercangkang tipis, tidak dapat dibuahi, diploid dan menetas menjad
i individu betinaSedangkan telur mictic bercangkang tipis, haploid, apabila tidak
dibuahi akan menetas menjadi jantan, apabila dibuahi menghasilkan cangkang ya
ng tebal dan resisten terhadap lingkungan yang buruk dan disebut telur dorman.
Sistem pencernaan

• Hampir semua spesies rotifer memiliki sistem pencernaan


seperti tabung dengan mulut anterior dan anus posterior.
• Jenis filter feeder memakan partikel organic yang lembut
dengan bantuan aliran air yang dihasilkan cilia pada corona.
• Mangsa ditangkap dengan cara dicengkram atau di jebak.
dengan menggunakan trophi berbentuk penjepit.
• Mulut terdapat di bagian ventral dan dikelilingi sebagian
korona, berhubungan dengan pharynx atau mastax. Mastax
berfungsi untuk menangkap dan mengelilingi makanan.
Setelah memasuki bagian pharynx, kemudian makanan
akan diteruskan ke dalam perut oleh
saluran tubular osephagus yang menghubungkan pharynx
dengan perut.
Your Picture Here

Sistem Ekskresi Rotifera


• Alat ekskresi pada rotifera terdiri dari 2 protonephridia
yang berfungsi sebagai osmoregulator cairan buangan
Your Picture Here • Fungsi protonephpidia adalah sebagai osmoregulator,
yaitu membuang kelebihan air didalam tubuh, proses
osmosis, rotifer dapat mengatur turgor tubuhnya.
• Rotifer memiliki sepasang protonephridium dengan
flame bulb mencapai 50 buah. Kedua protonephridia
tersebut bersatu pada kantung kemih (bladder), yang
bermuara pada bagian ventral kloaka.
• Bladder dapat berkontraksi sampai 6 kali permenit
untuk mengosongkan isi bladder melalui cloaca yang
juga menerima produk pencernaan dan system
reproduksi.
Sistem Syaraf
• Susunan syaraf saraf rotifera terpusat pad
a otak (bagian atas massa ganglion dorsal,
dan terletak di atas mastax). Saraf mema
njang ke seluruh tubuh menghubungkan o
tak dengan otot, sistem organ lain dan ke
berbagai alat indera, antara lain ke mata d
an ke antenna.
• Bulu sensor dan 3 antena bekerja sebagai
chemoreceptor dan mechanoreceptor. Org
an sensori pada rotifera adalah sepasang
mata yang berisi sel pigmen merah, selain
sepasang mata, organ sensori yang lain ad
alah korona pada bagian belakang, dan lat
eral pada kaki.
Your Picture Here

Peranan Rotifera
1. Sebagai pakan alami bagi pemeliharaan ikan
2. Sebagai campuran dari bahan baku pakan ikan
3. Rotifera memegang peranan penting dalam rantai makanan pada
ekosistem perairan tawar. Di satu pihak memakan serpihan-
serpihan organil dan ganggang bersel satu, dilain pihak rotifera
merupakan makanan bagi hewan yang lebih besar seperti cacing
dan crustacea.
4. Sebagai makanan alami untuk larva ikan dan udang seperti
branchionus. Alasannya karena berukuran kecil, dan
berkembang biak secara cepat,membuatnya cocok untuk
makanan larva ikan mas yang baru habis kuning telurnya.
1. Monogononta
Monogononta
Insert Your Image
Kelas Monogononta merupakan kelas yang berasal
dari filum rotifera. Monogononta merupakan kelas zo
oplankton yang berasal dari filum rotifer yang mana
terdapat sekitar 1200 jenis rotifera dari kelas ini yang
telah diketahui dan kebanyakan hidup di air tawar, b
eberapa jenis hidup di laut, dan sedikit yang parasit
Your Picture Here

Pembagian Kingdom, Klasifikasi,


dan Tata Nama Monogononta

Brachionus plicatilis merupa-


Kingdom : Animalia kan jenis plankton hewan
Filum : Rotifera yang hidup di perairan litoral
Kelas : Monogononta
dan termasuk pakan larva
Ordo : Ploima
ikan laut yang penting.
Famili : Brachionidae
Dalam percobaan
Genus: Brachionus
Spesies : Brachionus pembenihan ikan laut,
plicatilis rotifera ini diberikan sebagai
pakan larva kurang lebih
selama satu bulan.
Lingkungan Hidup Monogononta
Rotifera dapat hidup di perairan telaga, sungai, rawa, danau dan sebagian besar terdapat
di perairan air payau dan melimpah pada perairan yang kaya akan nannoplankton dan det
ritus. Monogononta dapat hidup di perairan tawar maupun perairan laut. Lecanidae merup
akan kelompok rotifer monogononta yang hidup di perairan tawar dan air laut. Genus
Lecane merupakan genus paling kaya karena terdiri dari sekitar 200 spesies. Monogonon
ta juga ada yang hidup melekat pada tanaman makro maupun bryophyte (alga hijau).
Morfologi dan Anatomi Monogononta
• Monogononta mempunyai warna putih dan berbentuk seperti pi
ala
• Diameter korona antara 60-80 mikron.
• Tubuh rotifera terbagi atas 3 bagian yaitu kepala, badan dan ka
ki atau ekor. Pemisahan bagian kepala dengan badan tidak jela
s.
• Bagian kaki dan ekor berakhir dengan belahan yang disebut jar
i. Badan rotifer dilapisi kutikula yang tebal disebut lorika.
• Pada bagian kepala terdapat 6 duri, sepasang ditengah sebagai
duri yang panjang.
• Ujung depan tubuh rotifer dilengkapi dengan gelang-gelang sili
a atau bulu getar yang kelihatan melingkar seperti spiral yang di
sebut "korona“ dan berfungsi untuk memasukkan makanan ked
alam mulutnya.
Sistem Reproduksi Monogononta
Sistem Reproduksi selalu seksual. Individu jantan selalu lebih kecil dari induk betina. Perkawi
nan rotifer biasanya dengan jalan “Hipoderm impregnatio”, dimana sperma masuk melalui din
ding tubuh. Pada betina tiap ovary akan menjadi sebuah telur. Monogononta jantan siap mela
kukan perkawinan satu jam setelah menetas, kemudian akan mati. Jika rotifer jantan tidak me
nemukan betina, maka jantan akan mati pada umur 2-7 hari, tergantung jenisnya.
Sistem Pencernaan dan Cara Makan Monogononta

Sebagian besar spesies Rotifera mempunyai sistem pencernaan berbentuk tabung, dengan mulut ter
-letak di anterior dan anus di posterior. Silia terdapat di permukaan sebelah dalam dari rongga mulut
yang berfungsi mendorong makanan ke dalam sistem pencernaannya.
Sistem Ekskresi dan Sekresi Monogononta

Ekskresi biasanya berhubungan dengan proses difusi melintasi seluruh per-


mukaan tubuh. Konsentrasi cairan tubuh dan jaringan pada perairan air ta-
war lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi medium sekelilingnya,oleh
karena itu air akan mengalir ke dalam tubuh hewan secara kontinu melintasi
permukaan tubuhnya yang permeable.
2. Bdelloidea

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Bdelloidea adalah kelas dari filum Rotifera , terdiri dari tiga ordo:
Philodinavida, Philodinida dan Adinetida. Kelas Bdelloidea
contohnya seperti Philodina roseola Dan Rotifer neptunis. hewan
bernama rotifera bdelloid ini doyan menelan DNA asing dari
makhluk hidup sederhana lain.
Pembagian Kingdom, Klasifikasi, dan Tata Nama Bdelloidea

Kingdom : Animalia 

Filum : Rotifera 

Kelas : Bdelloidea 

Famili : Phillodinidae 

Genus : Rotaria 

Spesies : Rotaria neptunia


Lingkungan Hidup Bdelloidea

Bdelloidea ditemukan hampir di semua lingkungan air tawar, adakalanya di payau dan perairan laut,
menghuni lumut, dapat merayap pada lumut atau berenang dengan bebas, dan di kolam. Dikenal
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertahan hidup pada kondisi kondisi kering yang dikenal
sebagai proses cryptobiosis.

Anhydrobiosis
Ketika mengalami keadaan lingkungan
merupakan keadaan Mereka akan mengubah bentuk tubuhnya
yang tidak dapat diprediksi, mereka
dormansi yang yang dinamakan tun. Dengan mengecilnya
dapat hidup dalam keadaan kekeringan
disebabkan oleh jaringan dan sel yang ada didalam
sekalipun. Mereka akan mengalami
kurangnya air pada tubuhnya, kepala dan ekor mereka akan
peristiwa yang dinamakan
habitat yang mereka masuk kedalam tubuhnya untuk
anhydrobiosis.
tinggali. mengurangi keluarnya air.
Morfologi dan Anatomi Bdelloidea
•Kelas Bdelloidea Bentuk tubuh silindris;corona
Insert Your Image seperti dua roda yang berputar;ovary sepasang;kaki
dengan dua sampai empat jari atau tidak ada;reproduksi
parthenogenesis;berenang atau merayap;contoh
Philodina, Embata dan Rotaria. Terdapat sekitar 350
spesies, yang semuanya berjenis betina.Kelas
MonogonontaHampir semua rotifer mengacu pada kelas
monogononta.Spesies ini berenang bebeas atau sesil
dengan melekat pada tanaman makro ataupun
alga.Reproduksi parthenogenesis.
Your Picture Here
Sistem Reproduksi Bdelloidea

Pada Kelas Bdelloidea individu jantan tidak pernah terlihat,


dengan demikian seluruh anggota kelas ini adalah betina. Pada
Bdelloidea,dimana tidak pernah ada jantannya, maka reproduksinya
adalah dengan cara partenogenesis yaitu betina menghasikan telur
amictic. Telur amictic bercangkang tipis , tidak dapat dibuahi,
diploid dan menetas menjadi individu betina. Telur yang tidak
dapat dibuahi oleh sel sperma, ketika telurnya dewasa, semuanya
akan menjadi betina. Setiap Induk biasanya hanya menghasilkan 10
hingga 50 telur saja.
Sistem Pencernaan dan Cara Makan Bdelloidea

Sistem pencernaan pada


Bdelloidea menggunakan
cilia yang tedapat pada
corona untuk pergerakan
dan mengarahkan
makanan ke dalam
mulutnya. Mulut
terdapat di bagian ventral
dan dikelilingi
sebagian corona.

Setelah memasuki bagian


kemudian menuju
pharynx,kemudianmakanan
Partikel makanan masuk ke Makanan akan diteruskan ke dalam usus untuk diteruskan ke
mulut dan menuju ke mastax ditangkap dan perut oleh saluran tubular kloaka yang selanjutnya
digiling oleh esophagus yang dibawa ke anus
mastax menghubungkan pharynx
denganperut
Sistem Ekskresi dan Sekresi
Bdelloidea
Alat ekskresi Bdelloidea menggunakan
difusi pada seluruh permukaan tubuh. Pada tiap
lateral terdapat protonephridium dengan 2-8
flame bulb. Protonephridia bersatu pada
kantung kemih (bladder) dan bermuara pada
bagian ventral kloaka. Kemudian, isi kantung
kemih dikosongkan melalui anus dengan jalan
kontraksi dengan kecepatan 1-4 kali per menit.
Protonephridia sebagai osmoregulator yang
berfungsi membuang kelebihan air dalam tubuh
yang setara dengan bobot tubuh.
3. Seisonidea

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Seisonidea adalah kelompok dari filum Rotifera yang belum banyak diketahui
sampai saat ini. Sampai saat ini seisonidea terklasifikasi menjadi satu-satunya
dari family dari Seisonacea, dan kelas Pararotatoria.
Pembagian Kingdom, Klasifikasi, dan Tata Nama Seisonidea

Kingdom : Animalia 
Filum : Rotifera 
Kelas : Seisonida  
Famili : Seisonidae
Genus : Seison 

Spesies : Seison nabaliae


Hidup sebagai parasit pada insang crustacea laut
Morfologi dan Anatomi Seisonidea

Insert Your Image


Kelas Seisonidea memiliki
• Bentuk tubuh besar memanjang; corona mengecil; ovary
sepasang; reproduksi parthenogenesis
• hidup pada insang crustacea laut;
• sistem otot mirip rotifera lainnya,
• Mereka memiliki otot longitudinal serta otot annular
terbuka.
Your Picture Here
Sistem Reproduksi Seisonidea

Pada Kelas Seisonidae, semua anggotanya


parthenogenetic, mereka hanya mempunyai satu betina yang
bereproduksi secara aseksual, untuk menghasilkan lebih
banyak keturunan betina. Telurnya tidak dibuahi oleh sel
sperma, ketika telurnya dewasa, semuanya akan menjadi
betina. Setiap induk biasanya hanya menghasilkan 10
hingga 50 telur saja. Seisonidea jantan hanya berumur
sekitar 2 hari, dan setelah ia membuahi betina, ia akan mati.
Sementara betina berumur lebih panjang hingga 7 hari.
Sistem Pencernaan dan Cara Makan Seisonidea

Sistem pencernaan seisonidea telah Mulut seisonidea sendiri berada dibagian


mempunyai sistem pencernaan yang ventral dan biasanya dikelilingi oleh sebagian
lengkap, dimulai dengan mulut dan corona. Tipe mastax menentukan kebiasaan cara
diakhiri dengan anus . Saluran makan. Tipe maxtaks seisonidea yaitu tipe
pencernaan meliputi mulut > mastax forcipate sebagai pemakan karnivor, fitoplankton
> esofagus > faring > perut > anus. dan memakan partikel merugikan pada crustacea.
Sistem Ekskresi dan Sekresi Seisonidea

Seisonidea ini melakukan ekskresi dengan cara


difusi ke seluruh permukaan tubuh. Difusi
adalah proses perpindahan molekul gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Pada tiap sisi lateral terdapat sebuah
protonephpidia untuk melakukan
ekskresi.Protonephpidia ini berfungsi sebagai
osmoregulator, yaitu membuang kelebihan air
di dalam tubuh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai